METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian adalah Sub DAS Code
Kota Yogyakarta. Data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini terdiri atas: 1) Data lokasi
pengambilan sampel, untuk diplotkan pada Peta
Lokasi Pengambilan Sampel. 2) Data ke
dalaman sumur untuk mendapatkan tinggi
muka airtanah sebagai dasar untuk pembuatan
Peta Kontur dan Arah Aliran Airtanah. 3)
Parameter kualitas air seperti : DHL, pH,
kalsium, magnesium, natrium, kalium, klorida,
sulfat, besi, karbonat, nitrat, fosfat, COD, BOD,
dan total coliform.
Teknik pengambilan sampel untuk air
sungai dilakukan secara purposive sampling.
Pengambilan sampel dilakukan pada daerah
input Sungai Code dan pada output Sungai
Code. Pengambilan titik sampel yang pertama
dilakukan pada daerah input Sungai Code
menuju daerah perkotaan yang merupakan
batas awal dari Kota Yogyakarta dan titik
pengambilan sampel air sungai yang terakhir
berada di daerah output dari Sungai Code yang
merupakan batas akhir dari daerah perkotaan
(Kota Yogyakarta). Tujuan dari pengambilan
sampel air sungai ini sebagai pembanding
konsentrasi unsur kimia antara air sungai
dengan airtanah, kemudian dilihat apakah ada
pengaruh dari sungai ke airtanah.
Teknik pengambilan sampel airtanah
menggunakan teknik systematic sampling.
Pengambilan sampel di lakukan pada sumur
yang terletak pada jarak 0-50 meter dan 50100 meter arah horizontal dari Sungai
Code. Sampel di ambil ke arah barat dan ke
arah timur Sungai Code sesuai jarak yang telah
ditentukan, selain itu diutamakan di ambil pada
sumur yang terletak lebih dekat dengan sungai
(daerah bantaran sungai). Kemudian dapat
dibandingkan bagimana kualitas airtanah di
sebelah barat sungai dengan di sebelah timur
Sungai Code. Metode pengambilan sampel
20
23
Hubungan
Antara
Jarak
dengan
Kandungan Ion Dominan dalam Airtanah
Analisis akan dilakukan melalui
pembacaan Diagram Stiff dari masing-masing
sampel. Diagram Stiff merupakan diagram
yang menggambarkan komposisi ion mayor
dalam sampel air yang dapat membantu untuk
mengetahui perbedaan tipe kualitas air dengan
menggunakan metode ion dominan. Metode ion
dominan didasarkan pada nilai rasio kation
dominan dan rasio anion dominan. Yang
dimaksud dengan ion dominan adalah ion-ion
yang mendominasi sebagian besar ion-ion yang
terkandung dalam air. Terbagi dua jenis yaitu
kation dan anion. Kation terdiri dari Mg2+,
Ca2+, N+, dan K+ sedangkan anion terdiri dari
Cl-, SO 4 2- dan HCO 3 -. Diagram Stiff memiliki
dua sumbu, untuk kation diletakkan pada
sumbu sebelah kiri dari garis tengah, sedangkan
anion diletakkan pada sumbu sebelah kanan
dari garis tengah.
Perubahan dari Diagram Stiff dapat
menggambarkan sifat kimia air pada suatu
kawasan yang diteliti (Sudarmadji, 1991) yaitu:
1) bila bentuk dan ukuran diagram Stiff relatif
tetap di seluruh daerah penelitian, ini berarti
tidak terjadi perbedaan sifat kimia air tanah dari
satu tempat ke tempat lain; 2) bila terjadi
perubahan bentuk diagram Stiff dari satu
tempat ke tempat lainnya, sedangkan ukuran
diagram Stiff relatif tetap tersebut yang dilihat
dari luasan daerah yang terdapat di dalam
diagram tersebut, berarti terjadi perbedaan tipe
kimiawi air tanah; 3) bila bentuk diagram Stiff
tetap dan ukurannya berubah membesar atau
mengecil, berarti terdapat perbedaan kadar ion
dominan dalam air tanah, sedangkan tipe
kimiawi air tetap; dan 4) bila keduanya
berbeda, bentuk maupun ukuran Diagram Stiff,
dari satu tempat ke tempat lainnya, berarti air
tanah di daerah penelitian berbeda baik tipe
kimiawi maupun kadar ion dominan di
dalamnya. Dalam menganalisis diagram stiff
dibagi menjadi dua bagian yaitu secara vertikal
dan secara horizontal. Secara vertikal dilakukan
perbandingan zat kimia antara bagian barat
dengan bagian timur Sungai Code. Secara
horizontal, lokasi penelitian dibagi menjadi 4
segmen dimana tiap segmen terdapat tipe kimia
yang berbeda-beda.
24
25
KESIMPULAN
1. Kualitas Airtanah di Sub DAS Code
Perkotaan tergolong Kelas II. Fe (besi)
sebagai unsur pembanding kualitas airtanah
antara sebelum dan sesudah erupsi
Gunungapi Merapi menunjukkan adanya
peningkatan konsentrasi pasca terjadi erupsi.
2. Sungai Code disebut sungai efluen karena
Arah aliran airtanah menuju ke sungai. Jadi
interaksi antara Sungai Code dengan akuifer
di sekitarnya yaitu, akuifer menyuplai air ke
sungai karena ketinggian muka airtanah
lebih tinggi dari tinggi muka air sungai.
Perbandingan kadar unsur Fe antara air
sungai dengan airtanah disimpulkan bahwa
tidak ada pengaruh air sungai terhadap
perubahan kualitas airtanah yang berada di
akuifer sekitar Sungai Code.
DAFTAR PUSTAKA
Cobourn, J., Saito, L., Brock, J., Ramon, N.,
Susfalk, R., & Chandra, S. 2008.
Groundwater-Surface Water Interactions
Along the Truckee and Carson Rivers.
Journal Special Publication, 8(23), hal. 25.
Gardner, K. M. 2000. The Importance of
Surface Water/Groundwater Interactions
(Publication Number: EPA 910-R-99013). United States: Environmental
Protection Agency.
Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2003.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor: 115 Tahun 2003 Tentang
Pedoman Penentuan Status Mutu Air.
Jakarta.
Soemarwoto, O. 2009. Analisis Mengenai
Dampak
Lingkungan.
Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Sudarmadji. 1991. Agihan Geografi Sifat
Kimiawi Airtanah Bebas di Kotamadya
Yogyakarta.
Desertasi.
Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.
Weston, R. F. 1998. Final Report:
Groundwater/ Surface Water Interactions,
Conceptual Models and Assessment
Endpoints. USEPA Work Assignment
No. 3-353.
27
28
Tabel 1. Konsentrasi Unsur Besi (Fe) Sebelum dan Sesudah Erupsi Gunungapi Merapi
Sebelum Erupsi
(Sudarmadji, 1991)
No Sampel
Konsentrasi
Fe (mg/l)
6/EN/85
0,17
2/SI/85
0,05
9/SI/85
0,05
7/PTGS/85
0,05
14/VII/85
0,05
16/VII/85
0,02
1/II/85
0,02
3/II/85
0,08
3/EN/85
0,09
5/EN/85
0,14
2/TF/85
0,1
6/PTGS/85
0,05
13/VII/85
0,03
5/VII/85
0,05
17/VII/85
0,15
3/III/85
0,02
Sesudah Erupsi
No Sampel
AT1
AT2
AT6
AT7
AT10
AT11
AT12
AT13
AT3
AT4
AT5
AT8
AT9
AT15
AT14
AT16
Konsentrasi
Fe (mg/l)
0,8
0,3
0,4
0,5
0,4
0,3
0,7
0,4
0,3
0,3
0,3
0,3
0,5
0,5
0,2
0,3
Persentase
Perubahan
(%)
470,5882
600
800
1000
800
1500
3500
500
333,3333
214,2857
300
600
1666,667
1000
133,3333
1500
Air sungai
Konsentrasi Fe (mg/l)
1
0,5
Sampel
AT1
AT16
Airtanah
Konsentrasi Fe (mg/l)
0,8
0,3
Tabel 3. Perbandingan Konsentrasi Parameter Kualitas Air Sungai antara Input dan Output
Parameter
BOD
COD
Fe
NO3
NO2
PO4
H2S
Sulfur
Total Coliform
29