Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK REPARASI

PERMESINAN KAPAL

Diskusi 1

Kelompok
10

Jurusan Teknik Sistem Perkapalan


Fakultas Teknik Kelautan
Andi Dwi Nugraha
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(4215105008)
Teknik Reparasi
Kapal|0
DiditPermesinan
Widya Hardhita
2016
(4215105006)
Cahyo Putro Indro S
(4215105005)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mesin merupakan alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energi
untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Biasanya membutuhkan sebuah
masukan sebagai pemicu, mengirim energi yang telah diubah menjadi sebuah keluaran, yang
melakukan tugas yang telah disetel.
Untuk menjaga kualitas mesin pada tingkat yang tepat maka perawatan mesin
merupakan salah satu hal yang diperlukan. Perawatan mesin adalah hal yang sering
dipermasalahkan antara bagian pemeliharaan dan bagian produksi. karena bagian
pemeliharaan dianggap yang memboroskan biaya, sedang bagian produksi merasa yang
merusakkan tetapi juga yang membuat uang (Soemarno, 2008).
Pada umumnya sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang tidak
mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan
yang dikenal dengan pemeliharaan. (Corder, Antony, K. Hadi, 1992). Perawatan menurut
supandi

(1990)

adalah

diperlukan untuk menjaga atau

suatu

konsepsi

dari

semua

aktivitasyang

mempertahankan kualitas peralatan agar tetap

berfungsi dengan baik seperti dalam kondisi sebelumnya


Perawatan berperan penting dalam kegiatan

yang menyangkut kelancaran atau

kemacetan produksi, agar produk dapat diproduksi dan diterima konsumen tepat pada
waktunya tanpa mengalami keterlambatan dan menjaga agar tidak terdapat sumber daya kerja
yang menganggur karena kerusakan (failure) pada mesin sewaktu proses produksi sehingga
dapat meminimalkan biaya kehilangan produksi atau jika dimungkinkan biaya tersebut dapat
dihilangkan.

Teknik Reparasi Permesinan Kapal|1

B. Tujuan Masalah
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Apa definisi dan tujuan perawatan permesinan?


Bagaimana melakukan perawatan yang baik?
Komponen komponen utama apa saja pada diesel engine beserta fungsinya?
Apa definisi running part dari diesel engine beserta fungsinya?
Apa tujuan dari Lubrication System pada disesel Engine?
Apa properties utama pada lubrication dan bagaimana lubrication distandartkan?
Apa penjelasan tentang preventive and breakdown maintenance?

Teknik Reparasi Permesinan Kapal|2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi dan Tujuan Perawatan Permesinan
Untuk menjaga kualitas mesin pada tingkat yang tepat maka perawatan mesin
merupakan salah satu hal yang diperlukan, Perawatan/Pemeliharaan menurut para ahli
-

Menurut Jay Heizer dan Barry Render, (2001) dalam bukunya operations
Management pemeliharaan adalah : all activities involved in keeping a systems
equipment in working order . Artinya: pemeliharaan adalah segala kegiatan yang di
dalamnya adalah untuk menjaga sistem peralatan agar bekerja dengan baik.
Menurut M.S Sehwarat dan J.S Narang, (2001) dalam bukunya Production
Management pemeliharaan ( maintenance ) adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan
secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada sehingga sesuai
dengan standar (sesuai dengan standar fungsional dan kualitas).
Menurut Sofy an Assauri (2004) pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau
menjaga fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau
penyesuaian/penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi
produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Dari beberapa pendapat di atas bahwa dapat disimpulkan bahwa perawatan dilakukan
untuk merawat ataupun memperbaiki peralatan. Jadi Perawatan permesinan adalah suatu
usaha atau kegiatan perbaikan mesin yang perlu dilaksanakan terhadap seluruh objek meliputi
seluruh material benda yang bergerak atau tidak bergerak sehingga material tersebut dapat
dipaki dan difungsikan dengan baik serta memenuhi persyaratan standart Internasioal.
Kurang diperhatikannya perawatan diantaranya disebabkan oleh banyaknya dana yang
dibutuhkan, dan rumitnya tugas Pemeliharaan (maintenance) Namun bagi kegiatan operasi
perusahaan, maintenance sudah menjadi dwi fungsi, yaitu pelaksanaan dan kesadaran untuk
melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas-fasilitas produksi.
Tujuan Perawatan Mesin

Mengoptimalkan daya dan hasil material sesuai fungsi dan manfatnya


Mencegah terjadinya kerusakan yang lebih besar serta mendadak
Mencegah turunnya efisiensi
Memudahkan pemeriksaan suku cadang yang berjumlah banyak
Mengurangi atau mengindari biaya perbaikan yang mahal

Teknik Reparasi Permesinan Kapal|3

B. Pelaksanaan Perawatan yang Baik


Berikut sebagian metode untuk perawatan permesinan yang baik :
Dengan melakukan sistem perawatan terencana atau secara berkala baik harian,
mingguan, bulanan atau berdasarkan jam kerja mesin
Dengan melakukan berdasarkan buku panduan mesin itu sendiri karena mungkin
mesin mempunyai karekterk masing-masing
Kontruksi dan dalam penataan permesinan harus sesuai dengan kondisi atau situasi
pada ruang mesin
Mempersiapkan ketersediaan suku cadang dan ktersediaan waktu pelaksanaan
C. Komponen-komponen utama mesin diesel dan Fungsi dari Komponen Tersebut
Berikut komponen Utama mesin diesel:
1 Kap Silinder / Cylinder Cup
Kap Silinder / Cylinder Cup berfungsi sebagai penutup atas cylinder head dan tempat
mengisi oli dari atas.
2 Kepala Silinder / Cylinder Head
Kepala Silinder / Cylinder Head berfungsi sebagai Menempatkan mekanisme katup,
ruang bakar dan juga sebagai tutup silinder, komponennya terdiri dari :
a Roker arm/tuas katup : terpasang pada rocker arm shaft dan dihubungkan dengan
push rod yang menggerakan valve intake dan exhaust.
b Spring/pegas katup : Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula
c Katup/valve : pengatur jumlah kapasitas bahan bakar
d Camshaft/noken as : Untuk membuka dan menutup katup sesuai dengan urutan
timing pengapian atau FO
3 Blok Silinder
Blok Silinder berfungsi sebagai tempat untuk silinder, saluran pendingin mesin, dan
piston. Blok juga merupakan tempat untuk piston melakukan langkah kerjanya yaitu
blok silinder terdiri dari :
a Water jacket : untuk saluran air pendingin didalam mesin.
b Piston / Torak : untuk terima desakan pembakaran serta melanjutkan desakan
untuk memutar poros engkol lewat connecting rod.
c Ring Piston : Mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar serta gas
pembakaran melalui celah antara piston dengan dinding silinder kedalam bak
engkol selama langkah kompresi dan langkah pembuangan.
d Batang torak / connecting rod : untuk melanjutkan tenaga/gerak
dari piston ke poros engkol.
e Sumbu engkol / CrankShaft : untuk pengubah gerak bolak-balik
piston jadi gerak
putaran yang diteruskan putaran ke sistem kopling sistem
transmisi, lalu putaran
diteruskan ke garden/propeller serta ke roda.
f Pulley CrankShaft
g Metal/Bearing : untuk bantalan

Teknik Reparasi Permesinan Kapal|4

h Fly Wheel / Roda Gila : untuk peringan putaran pada poros engkol
dan
untuk starter mesin.

Perlengkapan Mesin Yang Lain


Bagian kelengkapan mesin ada 6 sistem :
1 Sistem pengapian
2 Sistem bahan bakar
3 Sistem pelumasan
4 Sistem pendinginan
5 Sistem pengisian
6 Sistem stater
1 Komponen Sistem Pengapian
a Accumulator/Batterai : menyimpan Tegangan
b Fuseblink/Sikring : pengaman bila terjadi konsleting
c Kunci kontak/Swich kontak
Mempunyai 4 terminal :
1 Terminal B
2 Terminal IG
3 Terminal ST
4 Terminal ACC
d Coil : meningkatkan Voltage dari arus 12 V ke 20.000 V
e Distibutor/Delko : Pembagi arus listrik daricoil ke busi
f Lotor : pembagi arus listrik di dalam distributor
g Vacum Adencer : menyesuaikan kerenggangan Platina sesuai kecepaan mesin
h Condensator : meredam arus listrik yang masuk ke platina
i Busi/Sparkplug : Pemtik api di dalam ruang bakar
j KTT/kabel busi : KTT dari coil ke delko dan ke busi
2 Komponen Sistem Bahan Bakar
a Fuel tank/tanki bahan bakar : wadah penampung bahan bakar
b Selang bensin : media penyalur bahan bakar
c Filter/saringan bensin : penyaring bahan bakar
d Fuel pump : sebagai penghisap bahan bakar , ada 4 jenis:
1 Pompa bensin mekanik
2 Pompa bensin menggunakan rotak
3 Pompa bensin vacum
4 Pompa bensin z-pump
e Filter/saringan udara : penyaring udara
f Karbulator
g Intake manifold : ruang pengabut uap bensin yang bercampur udara
h Slinder blok : ruang bakar dalam blok
3 Komponen Sistm Pelumasan
a Oil pan/tanki oli/tutup karter : wadah tempat minyak pelumas
b Oil filter/saringan oli 1
c Oil pump/pompa oli
d Oil hole/saluran oli
e Oil filter/saringan oli ke 2
4 Komponen Sistem Pendingin
a Radiator : tempat proses pendinginan air
b Fantilator/kipas : untuk mengisap udara panas pada radiator
Teknik Reparasi Permesinan Kapal|5

c Pulley/puli kipas : dudukan kipas dan tali kipas


d Fan bel/tali kipas : meneruskan putaran dari poros engkol
e Waer pump/pompa air : memompa/menyalurkan/mensirkulasikan ai
f Water jacket/kantung air : saluran air yang adapada blok mesin
g Thermosstat : pengukur suhu panas mesin dan sebagai katup otomatis
h Selang fleksibel/selang radiator :saluran air dari radiator ke mesin
Komponen sistem pengisian
a Alternator/dinamo jalan : menghasilkan listrik
b Regulator/cut out : mengukur pengisian accumulator
c Ampere meter : mengatur pengisian voltage pada accumulator
d Accumulator/baterai/aki : menyimpan strom/listrik (power)
Komponen sistem starter
a Accumulator/baterai/aki : Penyimpan Tegangan dan Arus untuk menggerakkan
motor
b Kunci kontak/swich kontak
c Motor starter/dinamo starter : mekanisme penggerak

Gambar.Nama dan komponen pada mesin diesel


D. Macam-macam running parts pada diesel engine dan fungsinya
Yang dimaksud dengan bagian yang bergerak/Running Parts adalah bagian-bagian dari
mesin diesel yang bergerak terus menerus selama bekerja.
a

Piston torak
Adalah bagian alat penggerak dengan adanya proses pembakaran sehingga timbul
tenaga gerak bolak balik dan diteruskan ke krank shaft menjadi tenaga putaran.
Teknik Reparasi Permesinan Kapal|6

Connecting rod ( batang penghubung ) batang torak ini mengkompresikan udara


didalam silinder untuk keprluan pembakaran sehingga terjadi tenaga usaha. Guna
piston :
1 untuk mengisap udara
2 untuk memampatkan udara
3 untuk menerima dan meneruskan tenaga hasil pembakaran ke poros engkol
4

melalui batang pemutar


untuk membuang gas-gas sisa hasil pembakaran

Gambar.Piston
b

Connecting rod
Adalah yang menghubungkan Cross head dengan crank shaft yang berguna untuk
merubah gerak bolak-balik dari piston rod ke cross heaad menjadi gerakan puatar pada
crank shaft dan memutar baling-baling. Connecting rod terbuat dari baja tempa
terpasang pada cross head dan memakai crank pin dan bantalan-bantalan. Minyak
lumas untuk pelumasan pasa cross head melalui pipa kecil yang dibautkan pada
connecting rod.

Gambar.Connecting Rod
c

Crank shaft
Adalah bagian yang diputar oleh connecting rod dan akan langsung memutar balingbaling. Kapal (propeller crank shaft) gunanya : mengubah gerak lurus menjadi gerak
berputar. Pada tengah-tengah crank shaft tedapat lubang-lubang merupakan pipa untuk
saluran minyak lumas.
Teknik Reparasi Permesinan Kapal|7

Gambar. Crank shaft


Camshaft
Putaran poros lubanga adalah berguna untuk menggerakkan pompa bahan bakar
tekanan tinggi untuk keperluan starting dan reversing (pembalik ) camp shaft
digerakkan oleh roda gigi yang dihubungkan pada crank shaft dengan perbandingan
yang tertentu. Kecepatan poros hubungan (cam shaft) separuh dari kecepatan poros
engkol dalam mesin 4 tak & pada mesin 2 tak kecepatannya sama.

Gambar.Camshaft
e

Crank web
Adalah bagian yang menghubungkan antara crank pin dengan crank shaft.

Gambar.Crank web
f

Injection Pump
Berguna untuk memompa bahan bakar pengabut (injektor). Pompa ini digerakkan oleh
cam-cam yang dihubungkan pada crankshaft, dan cam FO Clowernya.

Teknik Reparasi Permesinan Kapal|8

Gambar.Injection Pump
g

Timmining belt
Adapun fungsi timing belt adalah untuk memutar camshaft (atau disebut noken as)
yang berperan untuk membuka dan menutup valve (klep) pada ruang pembakaran
dengan tepat timingnya.

Gambar. Timmining belt


h

Katup/valve
Pengatur jumlah kapasitas udara pada yang akan masuk ke ruang bakar

Gambar.Valve
Teknik Reparasi Permesinan Kapal|9

Sumber ; Pustaka PIP Makassar 2011

E. Tujuan Dari Lubricationing System Pada Diesel Engine


Lubricationing system adalah system pelumasan engine dengan menggunakan minyak
yang bertujuan untuk melumasi engine dan mengurangi gesekan gesekan yang terjadi, agar
tidak terjadi korosi dan umur daripada engine bisa bertahan lama . dalam melumasi engine,
bagian yang dilumasi biasanya adalah main bearing,crankshaft,connecting rod .

Selain itu system pelumasan juga memiliki beberapa fungsi dan tujuan sebagai :
-

Sebagai media pendingin


Sebagai media pembersih
Mencegah karat pada bagian bagian mesin
Mencegah terjadinya kebocoran gas hasil pembakaran
Sebagai perantara oksidasi

F. Properties Utama Pada Lubrication Dan Standarisasi Lubrication


Properti utama dari lubrication system adalah viskositas,TBN (Total Base
Number),Flashpoint dan zat aditif
-

Viskositas adalah kekentalan dari suatu minyak pelumas yang merupakan ukuran
kecepatan bergerak atau daya tolak suatu pelumas untuk mengalir. Indeks
viskositas merupakan kecepatan perubahan kekentalan suatu pelumas dikarenakan

adanya perubahan suhu.


Total Base Number ( TBN ) untuk mengindikasikan banyaknya kandungan alkali
yang terkandung dalam minyak pelumas . Alkali ini identic dengan basa, sehingga
biasanya engine manufaktur merekomendasikan nilai TBN yang tinggi, guna

menetralkan asam yang terjadi saat proses pembakaran .


Flashpoint ( titik nyala ) : Merupakan titik temperature dimana pelumas akan
terbakar , sehingga kita harus perhatikan temperaturnya. Hal ini berkaitan dengan
keamanan dalam penyimpanan pelumas .

Pelumas oleh SAE ( Society of Automative Engineer ) diklasifikasikan berdasarkan


kekentalannya .
Teknik Reparasi Permesinan Kapal|10

Klasifikasi SAE
SAE 20W-50

Penggunaan
Untuk melumasi komponen batang torak,piston,mekanisme

SAE 70W
SAE 80W-90

katup,silinder,bearing poros engkol


Untuk melumasi power steering, roda gigi
Untuk melumasi tranmisi

Selain kekentalan pelumas juga distandartkan berdasarkan mutu atau performa


.Menurut API ( American Petroleum Institute ) standart . Untuk diesel ada kode pelumas C
No
1

KLASIFIKASI API
CA

Penggunaan dan kualitas oli


Mencegah terjadinya korosi,endapan suhu tinggi serta
dipakai untuk mesin diesel yg beroperasi dalam kondisi
beban ringan dengan bahan bakar berkualitas tinggi

CB

mengandung detergent-dispersent, anti oksidant,dll


Memberi perlindungan atau mencegah terjadinya aus dan
endapan. Dipakai untuk mesin diesel yg beroperasi dengan
beban ringan dan berat dengan bahan bakar belerang tinggi
dan mengandung detergent-detergen,anti-oksidan,dll. Untuk
kendaraan tahun 1949-1960 dan sudah tidak terpakai

CC

Mengandung

sejumlah

dispersant,resisting

besar

nagent,anti-oksidant,

ditergentdigunakan

dalam turbocharged dapat juga dengan mesin bensin


dengan

pelayanan

kondisi

mesin

temperature

sedang,juga untuk memberikan perlindungan terhadap


4

CD

karat,korosi serta endapan


Melindungi korosi pada bantalan poros endapan
temperature

pada

mesin

diesel

dilengkapi

alat

penambah tenaga menggunakan bahan bakar berbagai


mutu. Untuk meisn diesel dengan beban tenaga mesin
tinggi,perlu control efektif terhadap keausan dan
5

CE

endapan .
Pengganti CC dan CD,mesin diesel tersebut adalah
engine yg mempunyai kecepatan tinggi dan beban
Teknik Reparasi Permesinan Kapal|11

tenaga engine tinggi.Perlu control yg efektif terhadap


6

CF

keausan dan endapan .


Untuk offroad,indirect injected dan mesin diesel lainnya
yg menggunakan bahan bakar dengan berat sulfur dari

7
8

CF-2
CF-4

0,5 sebagai pengganti CD


Untuk mesin 2 langkah
Untuk mesin kecepatan tinggi dengan turbocharged

CG-4

sebagai pengganti CD,CE


Untuk mesin kecepatan tinggi,4 langkah menggunakan
bahan bakar dengan berat sulfur kurang dari 0.5% untuk
standar emisi 1994 sebagai penggganti CD,CE dan CF-

10

CG-4

4
Untuk

mesin

berkecepaatan

tinggi,4

langkah

menggunakan bahan bakar dengan sulfur sampai 0,5%


untuk standar emisi 1998 sebagai pengganti CD,CE,CF11

CI-4

4 dan CG-4
Untuk mesin kecepatan tinggi,4 langkah,untuk standar
emisi

2004

diimplementasikan

sejak

2002,

diformulasikan untuk mempertahankan daya tahan


mesin

dimana

resirkulasi

gas

buang

digunkan

.menggunakan bahan bakar dengan berat sulfur sampai


dengan 0,5% sebagai pengganti CD,CE,CF-4 dan CH-4
G. Preventive dan Breakdown Maintenance
Preventive Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terjadwal,
umumnya secara periodik, dimana sejumlah tugas pemeliharaan seperti inspeksi, perbaikan,
penggantian, pembersihan, pelumasan dan penyesuaian dilaksanakan.
Kelebihan Preventive maintenance yaitu:
- Mengurangi kegagalan peralatan
- Lebih baik bila dibandingkan pemeliharaan reaktif
- Meningkatkan umur pakai(life time) suatu peralatan
Kekurangan Preventive maintenance yaitu:
- Lebih banyak waktu yang terpakai untuk pemeliharaan ini.
- Melibatkan banyak tenaga kerja
- Timbulnya potensi kerusakan karena melakukan pekerjaan yang tidak perlu
Teknik Reparasi Permesinan Kapal|12

Breakdown Maintenance merupakan aktivitas maintenance (pemeliharaan) yang


dilakukan sebagai reaksi atau tindakan segera yang menduduki prioritas utama untuk
mengembalikan kondisi peralatan atau mesin pada kondisi atau keadaan normal setelah
mengalami kegagalan fungsi yang mengakibatkan peralatan tersebut berhenti beroperasi. Hal
ini sebagian besar diakibatkan oleh minimnya perhatian yang diberikan terhadap kondisi
operasi permesinan, peralatan atau sistem yang dijalankan. Selama ini aktivitas breakdown
maintenance selalu difokuskan pada seberapa cepat mesin atau sistem dapat dikembalikan ke
kondisi normal. sepanjang mesin atau peralatan dapat berfungsi meski pada level minimum
yang diizinkan, maka pemeliharaan yang dijalankan dinilai efektif.

Teknik Reparasi Permesinan Kapal|13

Anda mungkin juga menyukai