Anda di halaman 1dari 2

BAB VI

PEMBAHASAN
6.1 Hubungan umur dengan penderita paru terhadap tuberkulosis

terbanyak dan bukan terhadap tuberkulosis.


Dari hasil analisis statistic bahwa tidak ada/ada hubungan antara umur
dengan terjadinya penderita paru terhadap tuberkulosis dan bukan tuberkulosis di
rumah sakit wulan windi medan marelan Medan (p 0.05).

Dilihat dari tabel 5.1 mengenai bahwa pada kelompok umur, ternyata
penderita paru terhadap tuberkulosis terbanyak pada usia 25-50 tahun, yaitu
sebanyak 31 sampel (62%.) Pada kelompok penderita paru yang bukan
terhadap tuberkulosis terbanyak pada usia <25->50 tahun yaitu sebanyak
29 sampel (58%). Prevalensi dan beratnya penderita paru terhadap tuberkulosis
paling banyak di umur 25-50 tahun dan bukan tuberkulosis paling banyak di umur
<25->50 tahun.

6.2

Hubungan

pendidikan

penderita

paru

terhadap

tuberkulosis

terbanyak dan bukan terhadap tuberkulosis.


Dari hasil analisis statistic bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan
dengan terjadinya penderita paru terhadap tuberkulosis dan bukan tuberkulosis di
rumah sakit wulan windi medan marelan Medan (p 0.05).

Dilihatdari tabel 5.2 mengenai tingkat pendidikan terbanyak pada


penderita paru terhadap tuberkulosis terbanyak dan bukan terhadap
tuberkulosis adalah SMA sebanyak 40 orang (40%) dan paling sedikit adalah
yang tidak sekolah sebanyak 2 orang(2%). Prevalensi dan beratnya penderita
paru terhadap tuberkulosis dan bukan tuberkulosis semakin meningkat dengan
pengetahuan yang kurang.

6.3

Hubungan

pekerjaan

penderita

paru

terhadap

tuberkulosis

terbanyak dan bukan terhadap tuberkulosis.


Dari hasil analisis statistic bahwa ada hubungan antara pekerjaan dengan
terjadinya penderita paru terhadap tuberkulosis dan bukan tuberkulosis di rumah
sakit wulan windi medan marelan Medan (p 0.05).

Dilihat dari tabel 5.3 mengenai frekuensi berdasarkan pekerjaan pada


penderita paru terhadap tuberkulosis terbanyak dan bukan terhadap
tuberkulosis yang paling terbanyak adalah pegawai swasta sebanak 39
orang (39%) dan paling sedikit adalah Dll sebanyak 12 orang (12%).

6.4 Hubungan merokok dan jenis kelamin penderita paru terhadap

tuberkulosis terbanyak dan bukan terhadap tuberkulosis.


Dari hasil analisis statistic bahwa tidak ada hubungan antara merokok dan
jenis kelamin dengan terjadinya penderita paru terhadap tuberkulosis dan bukan
tuberkulosis di rumah sakit wulan windi medan marelan Medan (p 0.05)

Dilihat dari tabel 5.4 mengenai frekuensi berdasarkan merokok dan


jenis kelamin pada penderita paru terhadap tuberkulosis terbanyak dan
bukan terhadap tuberkulosis yang paling banyak adalah pria sebanyak 78
orang(78%) dan 67 pria (67%) merokok.dan yang paling sedikit adalah
wanita sebanyak 22 orang(22%) dan 3 wanita merokok (3%). Dan di ketahui
juga prokok pasiv pada pria sebanyak 8 orang(8%) dan wanita 14 orang
(14%).

Anda mungkin juga menyukai