Anda di halaman 1dari 7

OBAT-OBAT YANG BEKERJA PADA TINGKAT MOLEKULER

1.

OBAT YANG BEKERJA SECARA NON SPESIFIK.


Antasida
untuk iritasi lambung. Suatu obat yang efeknya adalah menurunkan tingkat

keasaman lambung. Aksi menetralisasi keasaman lambung. Karena antasida suatu


obat bersifat basa (Al OH), dan Mg OH. Dengan demikian, obat ini dikatan non
spesifik karena obat beraksi berdasarkan sifat fisika kimia dari obat itu. Antasida
tidak spesifik, berdasarkan sifat kimia, asal ada asam dinetralisasi.
2.

OBAT YANG BEKERJA SECARA SPESIFIK


Target aksinya spesifik. Target aksi spesifik : kanal ion. Seperti glibenklamid

sebagai obat antidiabetes. Anestasi, itu juga kanal ion. Transporter (molekul pembawa),
enzime , reseptor.

Anestasi
Sebagai contoh kokain lidokain, pada saat operasi bedah, digunakan sebagai

anastasi umum. Melalui kanal Natrium. Kanal natrium berfungsi menghantarkan ke


otak sehingga otak merespon dan merasakan nyeri. Pada operasi, transmisi
penghantara sinyal di blok dari gusi menuju otak dan sebaliknya. Sehingga klo di
injeksi, sinyal nyeri di hambat oleh anestasi.

Lidokain Vs fenilefrin
Ketika lidokain disuntikkan ditambahkan fenilefrin. Hal ini karena fenilefrin

merupakan agonis alfa satu andrengergik, apabila agonis alfa satu adrenergik
diaktifasikan, akan terjadi vasokonstriksi pembuluh darah, hal ini menyebabkan
maka efeknya akan menjadi lokal. Tapi klo tidak diepinefrin, lidokain disebarkan ke
seluruh tubuh.
3.

ENZIM

Inhibitor Kompetitif
Obat ini kerjanya menghambat kerja enzim secara kompetitif, jadi kerja enzim

di hambat oleh obat ini. Contohnya Neostigmin dan organofosfat menghambat


enzim kolinesterase, Aspirin dan NSAID (Non Steroid Anti Inflamatory Drugs)
menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX)

Substrat palsu
Obat dapat menjadi substrat palsu bagi enzim. Jadi obat ini dapat menjadi

substrat palsu bagi enzim, enzim mengenali obat ini adalah substratnya, sehingga
obat bisa berinteraksi dengan enzim. Contohnya Fluoro urasil dapat mengganti
urasil sebagai intermediet pada biosintesis purin sehingga dapat menghambat
sintesis DNA dan pembelahan sel kanker pun terhenti ( Fluoro urasil = obat
antikanker)

4.

RESEPTOR FAKTOR PERTUMBUHAN (GROWTH FACTOR)


Reseptor growth factor merupakan reseptor yang tergolong reseptor tyrosine

kinase yang memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan sel. Dengan adanya
ikatan antara suatu growth factor dengan reseptornya, maka akan terjadi serangkaian
peristiwa molekuler yang berujung pada transkripsi gen.
Reseptor Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) merupakan salah satu
target aksi bagi pengobatan kanker. Aktivasi reseptor VEGF akan memicu proses
angiogenesis, yaitu pembentukan pembuluh darah baru di sekitar tumor untuk
menyuplai kebutuhan nutrisi sel. Penghambatan angiogenesis merupakan salah satu
pendekatan terapi kanker, dengan cara menghentikan suplai darah ke tempat terjadinya
tumor.

Bevacizumab
Bevacizumab adalah antibody rekombinan yang memiliki mekanisme kerja

sebagai inhibitor terhadap VEGF, yang merupakan sebagai kunci dalam


angiogenesis tumor. Mekanisme kerja bevacizumab terhadap VEGF :

a. Pertumbuhan normal pada tumor


Pada saat pertumbuhan mencapai ukuran kritis (0.52 mm), tumor tidak lagi
dapat menyediakan makanan dan oksigen dari pembuluh darah kecil di sekitarnya
untuk dirinya sendiri. it can no longer supply itself with nutrients and oxygen from
nearby small blood vessels. Sebagai respon, tumor mengeluarkan protein yang
disebut Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) yang menempel pada
pembuluh darah di dekatnya dan merangsang pertumbuhan terhadap tumor.
b. Mekanisme aksi anti-VEGF
Antibodi monoklonal spesifik untuk VEGF, menghambat sinyal dari tumor yang
mempercepat tumbuhnya pembuluh darah. Tanpa adanya nutrisi dan oksigen
menyebabkan pertumbuhan tumor berhenti.

5.

OBAT YANG BEKERJA PADA KANAL ION Na+


Bertanggung jawab meneruskan potensial aksi yang akan terbuka jika terjadi

depolarisasi. Jika terjadi depolarisasi maka kanal ion Na terbuka sehingga ion Na
melintasi membran. Jika depolarisasi lebih lanjut pada kanal ion di sebelahnya maka
kanal ion Na tadi akan inaktif yang terjadi berturut-turut ke kanan sehingga potensial
aksi terhantar sepanjang akson hingga ujung saraf.

Fenitoin
Fenitoin merupakan obat antikonvulsan yang termasuk dalam golongan

hidantoin. Fungsi dari fenitoin ini adalah memblokir saluran-saluran Na yang


berperan penting dalam perbanyakan muatan listrik. Memperlama proses inaktivasi
kanal ion Na+ sehingga kembalinya kanal ke bentuk aktif diperlama atau
mengurangi firing rate sehingga sel saraf tidak mudah dipicu dan mencegah kejang

Karbamazepin
Karbamazepin digunakan sebagai pilihan pertama pada terapi kejang parsial dan

tonik-klonik . Karbamazepin menghambat kanal Na + , yang mengakibatkan influk


(pemasukan) ion Na+ kedalam membran sel berkurang dan menghambat terjadinya
potensial aksi oleh depolarisasi terus-menerus pada neuron .

Fenobarbital
Fenobarbital merupakan obat yang efektif untuk kejang parsial dan kejang tonik-

klonik. Aksi utama fenobarbital terletak pada kemampuannya untuk menurunkan


konduktan Na dan K. Fenobarbital menurunkan influks kalsium dan mempunyai
efek langsung terhadap resept0R GABA (aktivasi reseptor barbiturat akan
meningkatkan durasi pembukaan reseptor GABAA dan meningkatkan konduktan
post-sinap klorida). Selain itu, fenobarbital juga menekan glutamate excitability dan
meningkatkan postsynaptic GABAergic inhibition .

Anastesi lokal (kokain, lidokain, prokain)


melintasi membran kemudian berikatan dengan sisi sitoplasmik kanal Na+

sehingga kanal terinaktivasi dan memblokade kanal sehingga menghambat hantaran


transmisi impuls rasa sakit.

Gambar . Mekanisme kerja anestesi lokal pada kanal Na

5.

OBAT YANG BEKERJA PADA KANAL ION K+


Berperan sebagai kekuatan penstabil untuk repolarisasi dan mengatur restin

potensial. Pembukaan kanal K+ menyebabkan aliran K+ keluar ke ekstrasel sehingga


terjadi hiperpolarisasi yang hambatan transmisi potensial listrik. Malfungsi kanal ion
K+ sehingga terjadi hambatan terhadap hiperpolarisasi sehingga dapat menyebabkan
hipereksitabilitas jaringan : misal penundaan repolarisasi ventrikel aritmia jantung

Minoksidil, kromakalim, levkromakalim


Mekanisme kerjanya : Membuka kanal ion K+ otot polos jantung dan vaskuler,

dan terjadi efluks K+ ke luar sel menyababkan hiperpolarisasi dan Ca intrasel turun
sehingga terjadi relaksasi otot jantung dan vaskuler antihipertensi dan efek proteksi
jantung

Sulfonilurea
Pemblok selektif kanal K+ (ATP-sensitive K+ channel) pada pankreas, dan

terjadi depolarisasi sehingga konsentrasi Ca++ intrasel naik dan mengakibatkan


sekresi insulin.

6.

OBAT YANG BEKERJA PADA KANAL ION Ca

Etosuksimid
Etosuksimid digunakan pada terapi kejang absens. Etosuksimid menghambat

pada kanal Ca2+ tipe T. Talamus berperan dalam pembentukan ritme sentakan yang
diperantarai oleh ion Ca2+ tipe T pada kejang absens, sehingga penghambatan pada
kanal tersebut akan mengurangi sentakan pada kejang absens

barbiturat dan benzodiazepin


Obat ini memacu pembukaan kanal ion. kanal ion Cl - akan termodulasi/ terpacu

untuk membuka, jika kanal ion ini terbuka akan menurunkan eksitabilitas sel dan
menimbulkan efek sedatif (ngantuk). Barbiturat dan benzodiazepin digunakan
sebagai obat penenang.

7.

OBAT YANG BEKERJA PADA KANAL ION Na-K ATPase

Digoksin

Mekanisme kerja digoksin yaitu dengan menghambat pompa Na-K ATPase yang
menghasilkan peningkatan natrium intracellular yang menyebabkan lemahnya
pertukaran natrium/kalium dan meningkatkan kalsium intracellular. Hal tersebut
dapat meningkatkan penyimpanan kalsium intrasellular di sarcoplasmic reticulum
pada otot jantung, dan dapat meningkatkan cadangan kalsium untuk memperkuat
/meningkatkan kontraksi otot.
Ion Na+ dan Ca2+ memasuki sel otot jantung selama/setiap kali depolarisasi. Ca2+
yang memasuki sel melalui kanal Ca2+ jenis L selama depolarisasi memicu
pelepasan Ca2+ intraseluler ke dalam sitosol dari retikulum sarkoplasma melalui
reseptor ryanodine (RyR). Ion ini menginduksi pelepasan Ca 2+ sehingga
meningkatkan kadar Ca2+ sitosol yang tersedia untuk berinteraksi dengan protein
kontraktil, sehingga kekuatan kontraksi dapat ditingkatkan. Selama repolarisasi
myocyte dan relaksasi, Ca2+ dalam selular kembali terpisahkan oleh Ca2+
sarkoplasma retikuler -ATPase (SERCA2), dan juga akan dikeluarkan dari sel oleh
penukar Na+- Ca2+ (NCX) dan oleh Ca2+ sarcolemmal -ATPase.

8.

OBAT-OBAT YANG BERAKSI DI KANAL Cl

Lubiproston
Lubiproston membuka kanal Cl- tipe CLC-2 pada sel2 epitel usus, sehingga

meningkatkan pergerakan cairan ke usus, yang akan mengurangi konsistensi feses.


atau sebagai obat konstipasi idiopatik kronis.

Anda mungkin juga menyukai