Anda di halaman 1dari 5

Josep Peter Napitupulu1, Yohanes Kristanto Nasus2, Evan Wijaya3, dan Antusias Christopher4 : Pengaruh Campuran Tulang Ikan

Terhadap Kuat Tekan Beton K-250

PENGARUH CAMPURAN TULANG IKAN TERHADAP KUAT TEKAN


BETON KUBUS K-250
Josep Peter Napitupulu1, Yohanes Kristanto Nasus2, Evan Wijaya3, dan Antusias Christopher4
1

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Tanjung Duren Raya No. 4 Jakarta Barat 11470
2
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Tanjung Duren Raya No. 4 Jakarta Barat 11470
3
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Tanjung Duren Raya No. 4 Jakarta Barat 11470
4
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Tanjung Duren Raya No. 4 Jakarta Barat 11470
1

josep.2012ts018@civitas.ukrida.ac.id, 2yohanes.2012ts013@civitas.ukrida.ac.id,
evan.2012ts012@civitas.ukrida.ac.id, 4antusias.2012ts017@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak
Beton adalah salah satu bahan konstruksi yang sudah diketahui banyak kalangan. Bahan-bahan yang menyusun
satu kesatuan beton normal yaitu agregat kasar, agregat halus, semen dan air. Alternatif untuk mengetahui beton mutu
tinggi maupun beton mutu rendah yaitu dilakukan campuran bahan yang mengurangi kadar-kadar dari penyusun beton
normal seperti pengganti kadar semen, agregat kasar maupun agregat halus. Pada penelitian ini digunakan tulang ikan
untuk mengurangi kebutuhan semen serta mengurangi emisi gas pada semen. Tulang ikan memiliki kandungan kalsium
oksida (CaO) dimana salah satu senyawa pembentuk semen. Tulang ikan diolah menjadi serbuk lolos saringan no.100
kemudian dicampurkan ke adukan beton sebanyak 3 %, 6 %, dan 9 % dari berat total semen dalam perhitungan Mix
Design. Hasil kuat tekan rata-rata beton campuran tulang ikan kadar 3 % adalah 14, 54 Mpa. Untuk kadar 6 % tulang
ikan, hasil kuat tekan rata-ratanya adalah 14,07 Mpa serta yang kadar 9 % sebesar 14.83 %. Dari setiap kadar yang
ditentukan maka disimpulkan bahwa tidak memenuhi kuat tekan rencana yaitu K-250 atau dikonversi 20,75 Mpa.
Kata Kunci : Tulang Ikan, Mix Design, Kuat Tekan Beton.

1.

PENDAHULUAN

Campuran beton terdiri dari agregat kasar, agregat


halus, semen dan air. Komponen utama penyusun beton
yang memiliki harga yang semakin meningkat mahal
adalah semen. Semen jika bereaksi dengan air, maka
berfungsi sebagai pasta pengikat antara agregat halus
dan agregat kasar. Oleh karena itu, mengingat
kebutuhan semen yang semakin mahal dan perannya
yang sangat penting, maka diperlukan suatu campuran
untuk mengurangi penggunaan semen. Dengan
demikian, maka harga pembuatan beton dapat
dipangkas menjadi lebih murah tanpa mengurangi
kualitas beton tersebut. Tulang ikan dipilih menjadi
campuran pengganti semen, karena tulang ikan
memiliki kandungan Cao, dimana CaO adalah senyawa
utama pembentuk semen. Kemudahan memperoleh
limbah tulang ikan dan harganya yang sangat murah
menjadi opsi utama untuk menguji campuran tulang
ikan sebagai bahan pengganti semen.
Pada pengujian ini, penggunaan semen tidak
digantikan seluruhnya oleh tulang ikan. Penggunaan
semen hanya dikurangi sebanyak 3% pada 10 sampel,
6% pada 10 sampel, 9% pada 10 sampel. Pengurangan
semen itu akan digantikan dengan tulang ikan yang
sudah diolah menjadi bentuk bubuk.

Adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini


adalah untuk mengurangi kebutuhan penggunaan
semen tanpa mengurangi kekuatan beton dan
mengurangi emisi gas CO2 yang diketahui berasal dari
penggunaan semen.
2.

TINJAUANPUSTAKA

Senyawa alami dan senyawa buatan kalsium


banyak sekali kegunaannya. Kapur mentah (CaO)
merupakan basis untuk tempat penyaringan kimia
dengan banyak kegunaan. Jika dicampur dengan pasir,
ia akan mengeras menjadi campuran plester dengan
mengambil karbon dioksida dari udara.
Kalsium dari batu kapur juga merupakan unsur
penting semen. Senyawa-senyawa penting lainnya
adalah: karbid, klorida, sianamida, hipoklorida, dan
sulfida. Kalsium adalah sebuah elemen kimia dengan
simbol Ca dan nomor atom 20. Mempunyai massa
atom 40.078 amu. Kalsium merupakan salah
satu logam alkali tanah, dan merupakan elemen
terabaikan kelima terbanyak di bumi. Kalsium juga
merupakan ion terabaikan kelima terbanyak di air
laut dilihat dari segi molaritas dan massanya,

Josep Peter Napitupulu1, Yohanes Kristanto Nasus2, Evan Wijaya3, dan Antusias Christopher4 : Pengaruh Campuran Tulang Ikan
Terhadap Kuat Tekan Beton K-250

Setelah natrium, klorida, magnesium, dan sulfat.


Bahan dasar penyusun semen terdiri dari bahan-bahan
yang terutama mengandung kapur, silika dan oksida
besi, maka bahan-bahan itu menjadi unsur-unsur pokok
semennya.
Tabel1.SusunanUnsurSemen

Oksida

Persen(%)

Kapur(CaO)
6065
Silika(SiO2)
1725
Alumina(Al2O3)
38
Besi(Fe2O3)
0,56
Magnesia(MgO)
0,54
Sulfur(SO3)
12
Potash(Na2O+K2O)
0,51
Komposisikimiasemenportlandpadaumumnya
terdiri dari CaO, SiO2, Al2O3 dan Fe2O3, yang
merupakan oksida dominan. Sedangkan oksida lain
yang jumlahnya hanya beberapa persen dari berat
semenadalahMgO,SO3,Na2OdanK2O.
Keempat oksida utama tersebut diatas di dalam
semen berupa senyawa C3S, C2S, C3A dan C4AF,
denganmempunyaiperbandingantertentupadasetiap
produk semen, tergantung pada komposisi bahan
bakunya.

3. METODOLOGI&RUANGLINGKUP
Penggunaantulangikansebagaibahanpengganti
semen hanya untuk mengurangi penggunaan semen.
Penggunaansemenyangdipakaidalampengujianini
dikurangsebanyak3%pada10sampel,6%pada10
sampel dan 9% pada 10 sampel. Persentase
pengurangan semen tersebut akan digantikan dengan
tulang ikan. Penggunaan tulang ikan diasumsikan
hanya untuk mengurangi kebutuhan semen tanpa
mengurangi kekuatan beton. Diharapkan kekuatan
beton tercapai dengan penggunaan semen yang telah
dikurangiolehtulangikan.

Josep Peter Napitupulu1, Yohanes Kristanto Nasus2, Evan Wijaya3, dan Antusias Christopher4 : Pengaruh Campuran Tulang Ikan
Terhadap Kuat Tekan Beton K-250

penurunan sebesar 28.53 %. berikut merupakan


lampiran data dalam bentuk grafik.

Kuat Tekan Beton Kadar 3%


20
15

Kuat Tekan (Mpa) 10


5
0
10

15

20

25

Umur Beton (Hari)

Gambar1.BaganAlirMetodologiPengujian
CampuranTulangIkanterhadapKuatTekanBetonK
250

Gambar 2. Grafik Kuat Tekan Beton Kubus Kadar 3%

4. HASIL&PEMBAHASAN
Berdasarkan pengolahan data yang telah
dilakukan, kuat tekan rata-rata untuk kubus dengan
kadar 3% adalah 14,54 Mpa sedangkan kadar 6%
adalah 14.07 Mpa dan untuk kubus kadar 9% adalah
14,83 Mpa. Dapat dilihat dari perbandingan kuat tekan
rata-rata dengan kuat tekan rencana yaitu K-250
sebesar 250 kg/m3 atau setara dengan 20,75 Mpa.
Bahwa seluruh kuat tekan dari berbagai kadar tersebut
tidak memenuhi kuat tekan yang telah ditentukan.
Untuk kuat tekan kadar 3% mengalami penurunan
sebesar 28.83 %. Untuk beton kadar 6% mengalami
penurunan sebesar 32,19 % dan untuk kadar 9%

Berdasarkan Gambar 2. dapat dianalisa bahwa


campuran tulang ikan sebanyak tiga persen dari total
berat semen menghasilkan kuat tekan beton rata-rata
14,54 Mpa. Terlihat pada grafik bahwa pada umur 28
hari kuat tekan beton yang dicampur tulang ikan
menurun dikarenakan jumlah semen yang fungsinya
mengikat antar penyusun beton dikurangi sebanyak 3
persen.
Perhitungan dan perencanaan awal Mix Design
diperkirakan kuat tekan beton mencapai K-250 atau
bisa dikonversi menjadi 20,75 Mpa. Sementara itu,
pencampuran tulang ikan sebagai alternatif pengganti
tiga persennya semen tidak dapat memenuhi angka
20,75 Mpa dan saat pengujian kuat tekan beton
didapatkan kurang lebih paling tinggi 16 Mpa.

30

Josep Peter Napitupulu1, Yohanes Kristanto Nasus2, Evan Wijaya3, dan Antusias Christopher4 : Pengaruh Campuran Tulang Ikan
Terhadap Kuat Tekan Beton K-250

Kuat Tekan Beton Kadar 6%

Kuat Tekan (Mpa)


Gambar 3. Grafik Kuat Tekan Beton Kubus Kadar 9%
10

15

20

25

30

Umur Beton (Hari)

Gambar 3. Grafik Kuat Tekan Beton Kubus Kadar 6%


Berdasarkan Gambar 3. dapat dianalisa bahwa
campuran tulang ikan sebanyak enam persen dari total
berat semen menghasilkan kuat tekan beton rata-rata
14,07 Mpa. Kuat Tekan Beton pada umur 28 hari
menurun menjadi 13,7 Mpa. Pengaruh campuran
tulang ikan sebanyak enam persen kadar semen adalah
menurunkan kuat tekan beton jika kadar semen
dikurangi.

Kuat Tekan Beton Kadar 9%


20
15

Kuat Tekan (Mpa) 10


5
0
12141618202224262830

Umur Beton (hari)

Berdasarkan Gambar 4. dapat dianalisa bahwa


campuran tulang ikan sebanyak enam persen dari total
berat semen menghasilkan kuat tekan beton rata-rata
14,83 Mpa. Dapat dikatakan pengruh tulang ikan
dengan beberapa kadar tidak mengahsilkan kuat tekan
sesuai perhitungan Mix Design. Meskipun tulang ikan
memiliki unsur penyusun semen tetapi tidak bisa untuk
menggantikan semen untuk menyusun beton satu
kesatuan.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan pada pengolahan data dan penelitian
terhadap hasil uji proyek menggunakan tulang ikan
disimpulkan bahwa kuat tekan seluruh benda uji tidak
memenuhi ketentuan yang sudah ditetapkan saat mix
design. Kuat tekan rata-rata yang dihasilkan pada
benda uji kadar 6% sebesar 14,07 Mpa dan benda uji
kadar 9% sebesar 14,83 Mpa dibandingkan kuat tekan
rencana K-250 atau setara dengan 20,75 Mpa.

6. SARAN
Beton menggunakan tulang ikan sebagai
pengganti semen yang diuji ini disarankan agar
diujikan ulang oleh karena pengadukan di lapangan
yang kurang maksimal, membutuhkan pengujian yang
lebih akurat lagi dalam penelitian dan juga alat yang
memadai untuk pengeringan tulang ikan. Tetapi dapat
diasumsikan berdasarkan data yang didapatkan bahwa
tulang ikan tidak dapat diaplikasikan dalam pembuatan
beton structural dan non-struktural.

Josep Peter Napitupulu1, Yohanes Kristanto Nasus2, Evan Wijaya3, dan Antusias Christopher4 : Pengaruh Campuran Tulang Ikan
Terhadap Kuat Tekan Beton K-250

DAFTAR PUSTAKA
SNI 03-1974-1990. Metode pengujian kuat tekan beton
SNI-03-1972-1990. Metode Pengujian Slump Beton. Pustran,
Balitbang, DPU.
SNI 03-1974-1990. Metode Pengujian Kuat Tekan Beton.
Pustran, Balitbang, DPU.
SNI-03-2834-1993. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran
Beton Normal. Pustran, Balitbang, Departmen
Pekerjaan Umum.
SNI 03-2847-2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung. Bandung: Panitia Teknik
Standarisasi Bidang Konstruksi dan Bangunan,
BSN.
SNI-03-2417-2008. Cara Uji Keausan Agregat Dengan Mesin
Abrasi Los Angeles. BSN.

Anda mungkin juga menyukai