Anda di halaman 1dari 13

15

20
TUGAS UKL DAN UPL PEMBANGUNAN JEMBATAN AIR SEI GADANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

BAB

1
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG

Kebijakan Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Barat yang tertuang dalam


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2006 2010
pada

Agenda

Peningkatan

Sarana

dan

Prasarana

Transportasi

yaitu

mengembangkan, meningkatkan dan memelihara sarana dan prasarana jalan


raya.

Pengembangan,

peningkatan

dan

pemeliharaan

prasarana

jalan

dilakukan dalam rangka meningkatkan aksesibilitas antar wilayah yang


diperlukan untuk mengembangkan perekonomian daerah dan pelayanan
masyarakat. Implementasi dari pelaksanaan RPJMD tersebut terjabarkan
dalam Program Pembangunan Jalan dan Jembatan dengan salah satu
kegiatan

yang dilaksanakan pada Tahun 2010 oleh Pemerintah Republik

Indonesia melalui Kementerian Umum Direktorat Jenderal Bina Marga adalah


pembangunan

jembatan

sebagai

sarana

penunjang

transportasi

dan

pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan dan utara dari Provinsi Sumtera


Barat. wilayah Utara Kabupaten Pasaman Barat yang berbatasan dengan
Provinsi Sumatera Utara.
Kabupaten Pasaman Barat yang terletak pada kondisi geografis terletak pada
0

0 59 2 28 lintang selatan dan 109 19 101 18, dengan rata-rata


2

kepadatan penduduk pada tahun 2008 berkisar 84 orang km dengan sektor


unggulan dari pertumbuhan ekonomi berasal dari sektor perkebunan,
perindustrian, perdagangan, pertanian, pertambangan, perikanan kelautan
dan

lain-lain.

Melihat

perkembangan pembangunan dan

ekonomi yang terus meningkat di

pertumbuhan

Kabupaten Pasaman Barat serta untuk

mengantisipasi perkembangan kemajuan kota, pemerintah

Kabupaten

Pasaman Barat terus meningkatkan potensi sumber daya alamnya yang belum

Kelompok 5 , Kelas V A1 Pagi

I-1

15
20
TUGAS UKL DAN UPL PEMBANGUNAN JEMBATAN AIR SEI GADANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

dimanfaatkan secara optimal.


Salah satu kendala dari pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dalam
mengembangkan kota dan mobilisasi kendaraan yang bergerak dibidang
perekonomian terus meningkat tiap tahunnya yang kurang didukung dengan
kualitas jalan dan jembatan yang belum memadai. Selama ini mobilisasi
barang dan jasa masyarakat Kabupaten Pasaman Barat

tersebut

untuk

menuju pusat Kota baik untuk keperluan perdagangan, pendidikan dan


sebagainya hanya menggunakan jembatan yang tidak dapat dilalui secara
sekaligus dua kendaraan atau hanya satu kendaraan yang bisa melintas
jembatan tersebut. Menyadari hal tersebut maka mulai sejak tahun anggaran
2009 Pemerintah Republik Indonesia melalui Satuan Non Vertikal Tertentu
Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P2JJ) Provinsi Sumatera
Barat telah merencanakan pembangunan jembatan Sei. Air Gadang Kabupaten
Pasaman Barat.

Pembangunan

jembatan

perkembangan wilayah
pertumbuhan

selain
di

perekonomian

memberikan

Kabupaten

dampak

tersebut

masyarakat,

positif

dan

terhadap

meningkatkan

pelaksanaan

kegiatan

pembangunan jembatan ini juga berpeluang menimbulkan dampak negatif


pada

lingkungan.

Untuk

mengantisipasi dan mengendalikan dampak

negatif serta meningkatkan dampak positif, maka sejak dari proses


perencanaan pembangunan Jembatan ini perlu dilengkapi dengan Studi
Kelayakan Lingkungan. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dinyatakan bahwa
setiap rencana kegiatan yang diperkirakan menimbulkan dampak besar dan
penting
dampak

terhadap lingkungan wajib dilengkapi dengan


lingkungan,

yang

pelaksanaannya

diatur

analisis

mengenai

dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak


Lingkungan (AMDAL).
Dalam penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 tersebut
dikemukakan bahwa untuk kegiatan yang tidak menimbulkan dampak besar
dan penting dan atau dampak yang ditimbulkan secara teknologi dapat
dikelola,

maka

tidak

diwajibkan menyusun Analisis Mengenai Dampak

Kelompok 5 , Kelas V A1 Pagi

I-2

15
20
TUGAS UKL DAN UPL PEMBANGUNAN JEMBATAN AIR SEI GADANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

Lingkungan (AMDAL), tetapi harus dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan


Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL).
Begitu juga sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
11 Tahun 2006 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib
Dilengkapi

AMDAL, maka kegiatan Pembangunan Jembatan ini bukan

dikategorikan jenis kegiatan yang wajib menyusun Analisis Mengenai Dampak


Lingkungan. Oleh sebab itu studi kelayakan lingkungan rencana kegiatan
Pembangunan Jembatan hanya dikategorikan wajib menyusun studi Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
(UKL/UPL) sebagai acuan bagi pelaksana dalam melakukan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan.

1.2

TUJUAN PENYUSUNAN UKL DAN UPL

Tujuan dari penyusunan UKL dan UPL kegiatan pembangunan Jembatan Sei Air
Gadang Di Kab. Pesaman Barat ini secara garis besar adalah :
a. Sebagai acuan pelaksanaan pada tahap kegiatan pra konstruksi,
konstruksi dan pada pascakontruksi, agar dampak negatif yang
diperkirakan akan timbul dapat dikurangi semaksimal mungkin.
b. Sebagai pedoman pelaksanaan upaya pengelolaan dan pemantauan
lingkungan agar pengelolaan lingkungan pada kegiatan ini dapat
dilakukan dengan baik, terarah, efektif, serta efesien.
c. Instrumen pengikat bagi pemrakarsa kegiatan dalam melaksanakan
upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan .
d. Instrumen penyampaian saran dan tindakan bagi instansi terkait lainya
dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan daerah sekitar lokasi
yang direncanakan.

1.3

KEGUNAAAN STUDI UKL DAN UPL

Kelompok 5 , Kelas V A1 Pagi

I-3

15
20
TUGAS UKL DAN UPL PEMBANGUNAN JEMBATAN AIR SEI GADANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

Penyusunan dokumen UKL dan UPL ini diharapkan akan menghasilkan Informasi
yang bermanfaat untuk :
a. Perencanaan, pengelolaan dan pemantauan lingkungan .
b. Melakukan koreksi dari kegiatan yang akan dilaksanakan, baik dalam
rangka pembangunan maupun operasional.
c. Penyediaan mekanisme pemecahan masalah antar pihak pihak yang
terlibat dan terkait, sebagai dasar dalam proses pengambilan
keputusan, perencanaan dan langkah perbaikan bagi kegiatan yang
berhubungan dengan pengelolaan lingkungan.
d. Sebagai bahan kelengkapan persyaratan dalam pengurusan ijin lainnya.
e. Memprediksi dan mengendalikan serta meminimalisasi dampak negatif
yang akan ditimbulkan akibat pembangunan jembatan.

Kegunaan penyusunan UKL-UPL rencana pembangunan Jembatan Sei Air


Gadang di Kab. Pesaman Barat ini adalah :
(1) Bagi Pemerintah
a. Untuk menghindari perselisihan yang mungkin timbul baik
dengan masyarakat maupun dengan kegiatan lain yang ada
disekitarnya.
b. Menghindari terjadinya kerusakan lingkungan hidup seperti
terjadinya pencemaran air dan udara yang menyebabkan
gangguan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
serta kesehatan masyarakat.
c. Memberikan informasi tentang jenis kegiatan yang secara
spesifik menimbulkan dampak dan
d. Sebagai dasar dalam pengambil keputusan.
e. Untuk mencegah agar potensi sumberdaya alam yang dikelola
tersebut tidak rusak ( khusus untuk sumberdaya alam yang
dapat diperbaharui).
f. Menjamin manfaat yang jelas bagi masyarakat umum.

(2) Bagi Pemilik/Pemrakarsa Proyek


a. Sebagai masukan dalam membuat desain teknis dari rencana
kegiatan

Kelompok 5 , Kelas V A1 Pagi

I-4

15
20
TUGAS UKL DAN UPL PEMBANGUNAN JEMBATAN AIR SEI GADANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

b. Sebagai masukan dalam melakukan penyusunan rencana


upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dari
rencana kegiatan yang ada.
c. Sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup.
d. Memberikan
pembangunan

gambaran
proyek

tentang
terhadap

resiko

dan

perkembangan

manfaat
wilayah

sekitarnya.
e. Memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi lingkungan
hidup di lokasi rencana kegiatan dan sekitarnya secara
kuantitatif termasuk informasi sosial-ekonomi dan sosial
budaya.
f. Melindungi proyek dari tuduhan melanggar undang-undang
atau peraturan-peraturan yang berlaku.
g. Sebagai bahan penguji secara komprehensif dari perencanaan
proyeknya, untuk dapat menemukan kalau ada kelemahan
dan

kekurangan,

untuk

segera

dipersiapkan

penyempurnaannya.

(3) Bagi Masyarakat


a. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat tentang kegiatan
proyek yang secara spesifik akan menimbulkan dampak
terhadap lingkungan.
b. Mengetahui perubahan lingkungan di masa sesudah proyek
dibangun hingga dapat memanfaatkan kesempatan yang
dapat menguntungkan dirinya dan menghindarkan diri dari
kerugian-kerugian

yang

diderita

akibat

adanya

proyek

tersebut.
c. Menghindari timbulnya kesalah pahaman sehingga dapat
terjalin kerja sama yang saling menguntungkan antara
masyarakat dengan pemilik proyek.
d. Turut serta dalam pembangunan di daerah sejak awal,
khususnya di dalam memberikan masukan informasi-informasi

Kelompok 5 , Kelas V A1 Pagi

I-5

15
20
TUGAS UKL DAN UPL PEMBANGUNAN JEMBATAN AIR SEI GADANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

ataupun ikut lansung di dalam membangun dan menjalankan


proyek.

1.4

LANDASAN HUKUM

Beberapa peraturan perundangan-undangan telah dibuat oleh pemerintah


sebagai dasar dalam pengelolaan lingkungan hidup perlu diperhatikan dalam
pengelolaan

dan

pemantauan

lingkungan

pada

kegiatan

pembangunan

Jembatan Sei Air Gadang di Kab. Pesaman Barat. Peraturan perundangan ini
juga merupakan acuan pemrakarsa proyek untuk menyusun dokumen UKL dan
UPL ini. Peraturan perundangan-undangan berikut ini digunakan sebagai acuan
dalam penyusunan studi UKL dan UPL ini yang selaras dengan pengelolaan
lingkungan hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Peraturan yang
terkait untuk hal tersebut adalah sebagai berikut :
1.4.1 Undang-Undang

Undang-undang No.5 Tahun 1990, tentang Sumberdaya


Hayati

dan Ekosistemnya. Peraturan ini

digunakan karena

harus

memperhatikan

kegiatan

pembangunan

kawasan

sempadan

jembatan

sungai

serta

dampaknya

terhadap

ekosistem perairan di sekitar kegiatan yang direncanakan.


Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun
tentang Tenaga Kerja. Peraturan
pedoman bagi

Alam

ini

digunakan

2003,
sebagai

rencana kegiatan dalam proses perekrutan

dan pelepasan tenaga kerja.


Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2004, tentang
Sumber Daya Air.Peraturan ini digunakan sebagai pedoman bagi
rencana kegiatan dalam melakukan pengelolaan sumber daya air
di wilayah studi.
Undang-Undang Republik

Indonesia

No.

32

Tahun

2004,

tentang Pemerintahan Daerah. Peraturan ini digunakan sebagai


pedoman bagi pemerintah daerah dalam mengembangkan
potensi

sumber

daya

pembangunan

yang

dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004, tentang

Kelompok 5 , Kelas V A1 Pagi

I-6

15
20
TUGAS UKL DAN UPL PEMBANGUNAN JEMBATAN AIR SEI GADANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

Jalan.

Peraturan

ini

digunakan

mengetahui klasifikasi jalan .


Undang-Undang No.26 Tahun
Ruang.

Peraturan

sebagai
2007,

pedoman

tentang

untuk

Penataan

ini digunakan sebagai pedoman apakah

rencana kegiatan tidak menyalahi rencana tata ruang di wilayah

studi.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009, tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan ini
digunakan sebagai acuan dalam menentukan
bidang

lingkungan

hidup

dan

kebijakan

rencana

di

kegiatan

pembangunan jembatan ini berpotensi menimbulkan dampak


terhadap lingkungan hidup.
1.4.2

Peraturan Pemerintah

Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai.


Peraturan ini digunakan sebagai pedoman dalam pemanfaatan

sumberdaya air sungai.


Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999, tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.

Peraturan

ini

digunakan

sebagai

tolok

ukur untuk baku mutu udara ambien yang dibolehkan.

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan


Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Peraturan ini
digunakan sebagai tolok ukur kualitas air permukaan yang
diperbolehkan.

Peraturan

Pemerintah

No.

38

Tahun

2007,

tentang

Pembagian Urusan Pemerintah

Antara

Pemerintah

Pemerintah Kabupaten/Kota.

Propinsi

dan

Pemerintah,

Peraturan ini digunakan sebagai pedoman dalam menentukan


kewenangan

urusan

pemerintahan

untuk

rencana

kegiatan

pembangunan jembatan ini.

1.4.2 Keputusan Presiden

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang


Pengelolaan Kawasan Lindung. Ketentuan ini merupakan pedoman dalam

Kelompok 5 , Kelas V A1 Pagi

I-7

15
20
TUGAS UKL DAN UPL PEMBANGUNAN JEMBATAN AIR SEI GADANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

mengelola sempadan sungai sebagai kawasan lindung.


1.4.4

Peraturan dan Keputusan Menteri Lingkuingan Hidup & Menteri


Dalam Negeri.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 15 Tahun 1973, tentang Tata Cara
Pembebasan Tanah. Peraturan ini digunakan

sebagai pedoman

dalam pembebasan tanah yang akan terkena rencana kegiatan


pembangunan jembatan.

Surat

Edaran

Menteri

Lingkungan

Hidup

Nomor

31/SE/MENLH/6/1987 tentang Prosedur Penanggulangan Kasus


Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 40 Tahun 2004


tentang

Pedoman Tata Kerja Komisi Penilai Analisa Mengenai

Dampak Lingkungan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
2006

11

tahun

tentang Jenis-jenis kegiatan dan/atau usaha yang wajib

dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Peraturan


ini digunakan sebagai pedoman dalam menentukan bentuk dokumen

kelayakan lingkungan yang diperlukan


Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 12 Tahun 2007
tentang Dokummen Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Tidak Memiliki Dokumen
Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 9 Tahun 2010


tentang Tata Cara Pengaduan dan Penanganan Pengaduan Akibat
Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 16 Tahun


2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012


tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib
Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012


tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan.

Kelompok 5 , Kelas V A1 Pagi

I-8

15
20
TUGAS UKL DAN UPL PEMBANGUNAN JEMBATAN AIR SEI GADANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

1.4.5

Peraturan dan Keputusan Menteri PU & Menteri Lingkungan


Hidup

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya

Mineral

No. 04

Tahun 2012 tentang Harga Pembelian Tenaga Listrik Oleh PT.PLN


(PERSERO) Dari Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan
Energi Terbarukan Skala Kecil dan Menengah Atau Kelebihan

Tenaga Listrik.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya

Mineral

No. 001

Tahun 2006 tentang prosedur Pembelian Tenaga Listrik dan Sewa

Menyewa Jaringan dalam usaha Penyediaan Tenaga Listrik .


Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 002
Tahun 2006 tentang Penguasahaan Pembangkit Listrik Tenaga

Energi Terbarukan Skala Menengah.


Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
1457.K/28/MEM/2000

tentang

Pedoman

Teknis

Lingkungan di Bidang Pertambangan dan Energi.


Keputusan
Menteri
Pertambangan
dan

Pengelolaan

Energi

Nomor

189.K/088/1995 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Upaya


Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan untuk
Kegiatan Pertambangan, Minyak dan Gas Bumi serta Listrik dan

Pengembangan Energi.
Keputusan
Menteri

Pertambangan

dan

Energi

Nomor

390.K/008/MPE/1995 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Upaya


Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan

Kegiatan Pengambilan Air Bawah Tanah.


Keputusan Direktur Jenderal Listrik dan Pengembangan Energi
Nomor

75.12/008/600.2/1995 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Pengawasan atas Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Tenaga

Listrik.
Keputusan

Menteri

Pertambangan

dan

Energi

Nomor

1899.K/MPE/1994 tentang Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan


Tenaga Listrik.
1.4.6

Keputusan dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

Kelompok 5 , Kelas V A1 Pagi

I-9

15
20
TUGAS UKL DAN UPL PEMBANGUNAN JEMBATAN AIR SEI GADANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

Peraturan

Menteri

Pekerjaan

Umum

No. 48/PRT/1990

tentang Pengelolaan Atas Air dan atau Sumber Air Pada Wilayah

Sungai.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Daerah

No. 63/PRT/1993 tentang

Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah

Penguasaan Sungai dan Bekas


Sungai.
Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum No.

tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.


Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11A/PRT/2006 tentang

441

Tahun 1998

Kriteria Penetapan Wilayah Sungai.

Penggunaan peraturan perundang-undangan berikut ini adalah berkenaan


dengan penataan ruang dan lahan sehingga sesuai antara tata ruang dan
lokasi proyek dan status kepemilikan lahan. Peraturan yang terkait untuk
hal tersebut adalah sebagai berikut :

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 5 tahun 1960 tentang


Peraturan Pokok Dasar-dasar Agraria.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : No.38 Tahun 2003


tanggal 18 Desember 2003 tentang pembentukan Kabupaten
Pesaman Barat

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 16 tahun 2004


tentang Penatagunaan Tanah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 26 tahun 2007


tentang Penataan Ruang.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 15 Tahun 2010


tentang Penatagunaan Tanah.

Penggunaan peraturan perundang-undangan berikut ini adalah berkenaan


dengan kesehatan dan keselamatan kerja dan ketenagakerjaan sebagai
acuan dalam mengelola terjadinya kecelakaan kerja, rekruitmen tenaga
kerja dan baku mutu lingkungan kerja. Peraturan yang terkait untuk hal
tersebut adalah sebagai berikut:

Kelompok 5 , Kelas V A1 Pagi

I-10

15
20
TUGAS UKL DAN UPL PEMBANGUNAN JEMBATAN AIR SEI GADANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 1 tahun 1970 tentang


Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Keputusan

Menteri

876/MenKes/SK/VIII/2001

Kesehatan
tentang

RI

Pedoman

Nomor
Teknis

Analisis

Dampak Kesehatan Lingkungan.

Keputusan

Menteri

1405/MENKES/SK/XI/2002

Kesehatan
tentang

RI
Persyaratan

Nomor

Kesehatan

Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 13 tahun 2003


tentang Ketenagakerjaan

Undang-Undang Repulik Indonesia Nomor : 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 13 Tahun


2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di
Tempat Kerja.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 50 Tahun 2012


tentang Penerapan Sistem Manajemen K3.

Pengunaan peraturan perundang-undangan berikut ini terkait dengan


perubahan lingkungan dan penilaian parameter lingkungan pada komponen
fisik kimia yaitu limbah, pencemaran air, udara dan tanah sebagai acuan
untuk menentukan tolak ukur dampak dan pengawasan terhadap kualitas
lingkungan serta pengendalian terhadap pencemaran lingkungan serta
pengendalian terhadap pencemaran lingkungan. Peraturan yang terkait
untuk hal tersebut adalah sebagai berikut ini :

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 18 tahun 1999


tentang Pengelolaan Limbah B3.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 41 tahun 1999


tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 85 tahun 1999


tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 74 tahun 2001


tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Kelompok 5 , Kelas V A1 Pagi

I-11

15
20
TUGAS UKL DAN UPL PEMBANGUNAN JEMBATAN AIR SEI GADANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 82 tahun 2001


tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 tahun 2002


tentang Pengendalian Pemanfaatan dan Pencemaran Air.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 37 tahun 2003,


tentang Metode Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan
Contoh Air Permukaan.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 111 tahun


2003, tentang Pedoman Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan
serta Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah ke Air atau Sumber
Air.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 142 tahun


2003,

tentang

Perubahan

Atas

Keputusan

Menteri

Negara

Lingkungan Hidup Nomor 111 tahun 2003 tentang Pedoman

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 7 tahun 2004 tentang


Sumber Daya Air

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 38 tahun 2011


tentang Sungai.

Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman Kajian


Pembuangan Air Limbah ke Air atau Sumber Air.

Keputusan

Menteri

Negara

Lingkungan

Hidup

No.

48/MENLH/11/1996, tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan.

Keputusan

Menteri

Negara

Lingkungan

Hidup

No.

49/MENLH/11/1996, tentang Baku Mutu Tingkat Getaran.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 907/Menkes/SK/VII/2002


tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 492/MenKes/PER/IV/2010


tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

Berdasarkan atas peraturan-peraturan diatas, maka yang bertandatangan di


bawah ini menyampaikan UKL-UPL dari rencana usaha atau kegiatan dengan
benar dan akan mematuhi segala persyaratan dan kewajiban yang berwenang
seperti yang diuraikan pada bab-bab selanjutnya.

Kelompok 5 , Kelas V A1 Pagi

I-12

15
20
TUGAS UKL DAN UPL PEMBANGUNAN JEMBATAN AIR SEI GADANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

Kelompok 5 , Kelas V A1 Pagi

I-13

Anda mungkin juga menyukai