GEOLOGI BATUBARA

PERTEMUAN VII

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL

YOGYAKARTA

Lingkungan Pengendapan
Lingkungan pengendapan adalah tempat
mengendapnya material sedimen beserta
kondisi fisik, kimia, dan biologi yang
mencirikan terjadinya mekanisme
pengendapan tertentu (Gould, 1972).

Pada Batubara selain dari proses pembentukanya

(Genesa Batubara), Lingkungan pengendapan
merupakan proses yang sangat komplek pada
Batubara.
Lingkungan pengendapan Batubara, bagaimana
Hubungan antara genesa Batubara dengan batuan
Batuan disekitarnya baik secara vertikal ataupun
horizontal didalam suatu cekungan pengendapan
Batubara didalam waktu tertentu.

Mekanisme pengendapan pada delta.

Model komponen sistem pengendapan dan letak lapisan batubara

pada pantai modern berdasarkan studi lingkungan pengendapan
yang didukung data tambang batubara, pemboran, dan singkapan

Kearah laut batu-pasir menghalus,berselinganan dengan serpih,

gampingan merah kecoklatan-hijau. Batuan Karbonat dengan
fauna laut ke Arah darat bergradasi menjadi serpih abu-abu
gelap-hijau tua mengandung fauna air payau. Batupasir lebih
Bersih dengan sortasi baik sebagai akibat geolombang dan
pasang surut.
BARIER

Berperan menutup pengaruh oksidasi dari air

laut dan mendukung pembentukan gambut
di bagian dataran.

BACK BARRIER

Urutan perlapisan serpih

abu-abu gelap kaya bahan
organik dan batulanau yg
diikuti oleh batubara secara
lateral tidak menerus dan
zona siderit berlubang.
Endapan Back Berier
Endapan back barrier

Semakin kearah darat

lingkungan barrier
berangsur berubah
menjadi lingkungan
lagoonal back Barrier.
Karena
prosespenutupan di dpn
delta.

Terbentuknya Back Berier karena arus dr darat dan laut

membetuk undakan pasir putih bersih yg akan mereduksikan
bagian di belakangna.

Urutan dari lagoon ke

teluk, semakin keatas
semakin kasar, banyak
struktur burrowed,
mengandung fauna
air laut dan payau.

Kearah laut urutan tersebut melidah dengan

batupasir ortokuarsit
dari daerah tanggul.
Kearah darat berinterkalasi
dengan batupasir sub-grey
wacke yang berasal dari
delta-fluvial.
Sekuen vertikal endapan back barrier

LOWER DELTA
PLAIN (LDP)
Didominasi urutan
serpih abu-abu gelap
dan batulanau yang
mengkasar keatas.
Kadang terdapat batu
gamping dan mudstone
,siderit yg sebarannya
tidak teratur.
Pada bagian atas terdapat batupasir dengan struktur ripple dan
struktur lain yang berhubungan dengan arus.Bila teluk telah
cukup terisi, akan terbentuk permukaan dimana tumbuhan
menancapkan akarnya, sehingga batu bara terbentuk.

TRANSITIONAL
LOWER DELTA
PLAIN (TLDP)

Zona antara LDP UDP, mengandung litofasies keduanya.

Levee berasosiasi
dng channel menebal dan menembus endapan chenel
Yg ada di LDP.
Batupasir tipis splay umum dijumpai banyak di LDP dan
tidak semelimpah yg di jumpai pd di UDP.

TLDP: sekuen bay-fill

Litologi berbutir halus, lebih tipis dari LDP, mengandung fauna air payau-marin, struktur burrowed meluas

UPPER DELTA PLAIN

(UDP)
Semua sifat khas dr
struktur sedimen pd
UDP menunjukkan
energi besar pada
channel flank di sekitar rawa kecil dan
danau-danau.

Dari bentuk batupasir dan pertumbuhan lapisan point bar-nya

menunjukkan bahwa hal ini dikontrol oleh meandering.
Batupasir memperlihatkan susunan yang tingkatan masuk ke
daerah rawa belakang (backswamp)

UPPER DELTA PLAIN

(UDP).

Banyak ganguan dari arus

darat yg mempengaruhi
pada UDP ini sehingga
banyak berkembang Slpit
yang mana material halus
mengerus dari Batubaranya.
Terdapata Batupasir yang
melimpah pada UDP dari
berbutir halus sampai kasar
yang mna terbentuk cross
bedding di pengaruhi arus
darat.

Lapisan batubaranya cukup tebal, tetapi secara lateral tidak

menerus.Lapisan pembentuk berupa endapan alluvial plain
cenderung lebih tipis dibanding dengan endapan UDP.

Batupasir sedang sampai halus cross bedding. Mengkasar

keatas.Sekuen ini merupakan tipe endapan pada tubuh air
terbuka, dapat berupa rawa dangkal atau danau.
Batubara dengan serpih, batu lanau, dan masih terindikasih
adanya serat tanaman atau akar tanaman pd sedimenya.