Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

( TERM OF REFERENCE )

PENYEMPURNAAN PEDOMAN AKUNTABILITAS KOPERASI


BERDASAR UU PERKOPERASIAN DI JAWA TIMUR

DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH


PROPINSI JAWA TIMUR
JL.Raya Bandara Juanda No. 22 Sidoarjo

TAHUN ANGGARAN 2014

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


( TERM OF REFERENCE )
UNIT ORGANISASI
TIMUR

DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA

KODE PROGRAM

11518 PROGRAM
PENINGKATAN
KELEMBAGAAN KOPERASI.

KODE KEGIATAN

035.

KODE REKENING

5.2.2.16.002. BELANJA ATAS KERJASAMA DENGAN


INSTANSI PEMERINTAH LAIN.

JUDUL KEGIATAN

Penyempurnaan

KUALITAS

PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI


DAN TATALAKASAN KOPERASI.

Pedoman

Akuntabilitas

Koperasi

Berdasar UU Perkoperasian di Jawa Timur.


1. Pendahuluan
Koperasi didorong meningkatkan akuntabilitas agar berkembang menjadi
organisasi

yang

mampu

bersaing

dengan

pelaku

usaha

lain.

Akuntabilitas

menggambarkan pengelolaan usaha yang profesional, menciptakan kredibilitas, dan


meningkatkan

kepercayaan

anggota.

Output

dan

outcome

akuntabilitas

akan

mengdongkrak daya saing koperasi baik dalam bisnis di level lokal, nasional, bahkan
internasional.
Akuntabilitas tidak datang begitu saja. Kondisi internal koperasi perlu berubah dan
dibarengi dengan kemampuan pembina untuk membimbing organisasi itu menata sisi
akuntabilitasnya. manfaat dan outcome positif, ada tantangan yang perlu dicairkan
misalnya tuntutan perubahan bukan menjadi halangan. Organisasi dan perusahaan
lainnya juga mampu melakukan perubahan ke arah positif.
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur melalui Bidang Kelembagaan
Koperasi dan UKM, memberikan konsentrasi pembinaan penataan akuntabilitas pada
koperasi, sebagai skala prioritas. Program penataan akuntabilitas diharapkan mampu
meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan koperasi, sehingga membangun daya saing
yang lebih tinggi lagi. Penataan akuntabilitas koperasi jelas menjadi tantangan bagi
perubahan. Akan tetapi, semua tantangan itu harus dilaksanakan karena Koperasi tidak
mungkin menghindar dari persaingan global.
Mengapa Akuntabilitas Koperasi yang diprioritaskan? Dalam konsep MDGs
Indonesia termasuk dalam kategori miskin. Sebagian besar penduduk miskin di
Indonesia, tidak kurang dari 6 juta orang diantaranya adalah kepala rumah tangga
miskin dengan pendapatan rata-rata dibawah Rp. 10 ribu perhari. Persoalan keluarga
miskin adalah persoalan struktural dengan faktor penyebab dan kendala yang tidak
tunggal antara lain adanya keterbatasan untuk memperoleh pendidikan, memperoleh
akses ekonomi, berorganisasi dan lain sebagainya masih tetap berlaku. Budaya
tradisional merupakan kondisi utama yang menghantarkan keluarga pada kemiskinan

yang berkepanjangan. Untuk menjaga kelangsungan hidup diri dan keluarganya, kaum
miskin melibatkan diri dalam berbagai usaha yang produktif ada pula yang bergabung
dalam wadah memiliki legalitas seperti koperasi.
Koperasi menciptakan peluang bagi masyarakat untuk membantu diri sendiri.
Lebih dari 800 juta orang diseluruh dunia sudah menjadi anggota koperasi. Meskipun
koperasi lebih memberi fokus untuk memenuhi kebutuhan lokal para anggotanya,
mereka juga bekerjasama dan terkait secara global. Mereka sama-sama mendukung
dan mempraktekkan nilai maupun prinsip yang terkandung dalam ICIS (Pernyataan
Internasional tentang Jati diri Koperasi). Bukan tidak mungkin untuk menghadapai era
persaingan pasar bebas pengembangan koperasi akan menjadi salah satu titik balik
yang menjadikan era globalisasi sebagai pembukaan kesempatan bagi Usaha Mikro
Kecil

dan

Menengah

(UMKM)

untuk

menunjukkan

eksistensi

dalam

kancah

perekonomian dunia.
Program penggalakan koperasi sebagai wujud pemberantasan kemiskinan
berjalan dari tingkat nasional sampai pada tingkat kabupaten/kota. Pada level Provinsi,
terdapat beberapa Provinsi yang memiliki kinerja yang baik dalam hal pembinaan
koperasi. Salah satu Provinsi yang melakukan pembinaan koperasi simpan pinjam
dengan cukup bagus adalah Provinsi Jawa Timur.
Roh dari koperasi adalah aspek kelembagaannnya terutama yang berkaitan
dengan akuntabilitas baik internal maupun eksternal. Dalam berbagai kejadian, ukuran
kinerja koperasi seperti keuangan dan usaha seringkali tidak seiring dengan
akuntabilitas

kelembagaan

terhadap

kinerja

pengurusnya.

UU

Perkoperasian

memberikan penekanan yang penting terhadap peran akuntabilitas kelembagaan


koperasi sebagai factor yang menentukan bagi kinerja dan pengembangan koperasi
secara keseluruhan.
Menyadari pentingnya peningkatan akuntabilitas koperasi maka Dinas Koperasi
dan UKM Provinsi Jawa Timur c.q.Bidang Kelembagaan

melakukan kegiatan

Penyempurnaan Pedoman Akuntabilitas Koperasi Berdasar UU Perkoperasian di Jawa


Timur.

2. Dasar Hukum
Dasar hukum PENYEMPURNAAN PEDOMAN AKUNTABILITAS KOPERASI
BERDASAR UU PERKOPERASIAN DI JAWA TIMUR mereferensi

serangkaian

kebijakan sebagai berikut :


1. Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
2. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi oleh
Pemerintah

3. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Simpan


Pinjam oleh Koperasi
4. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada
Koperasi.
5. Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PPK No. 36/Kep/MII/1998 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penggabungan dan Peleburan Koperasi
6. Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PKM No. 19/KEP/Meneg/III/2000
tentang Pedoman kelembagaan dan Usaha Koperasi
8. Peraturan

Menteri

No.

01

tahun

2006

tentang

Petunjuk

Pelaksanaan

Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar


Koperasi.
9. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Nomor
98/Kep/M.KUKM/X/2004 Tentang Notaris Sebagai Pembuat akta Koperasi.
10. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Nomor
123/Kep/M.KUKM/X/2004 Tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantaun Dalam
Rangka

Pengesahan

Akta

Pendirian,

Perubahan

Anggaran

dasar

dan

Pembubaran Koperasi pada Provinsi dan Kabupaten/Kota.


11. Peraturan Presiden nomor 70 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah.
12.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Timur.
13. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 86 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas,
Sekretaris, Bidang Sub Bagian dan Seksi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Jawa Timur.
14. Surat Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran ( DPA ) Tahun Anggaran
2013 Nomor : 044.03.3.050069/2013 Tanggal 05 Desember 2012 pada Satuan
Kerja Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur.
15. Keputusan Gubernur Jawa Timur Tanggal 15 Desember Tahun 2012 Nomor :
188/758/KPTS/013/2012 tentang Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas
Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013.
3. Maksud dan Tujuan
Maksud

kegiatan

Perkoperasian

di

Penyempurnaan
Jawa

Timur

yaitu

Pedoman

Akuntabilitas

menyempurnakan

Berdasar

kinerja

UU

akuntabilitas

kelembagaan koperasi melalui pedoman yang bersumber dari UU Perkoperasian.


Tujuan kegiatan Penyempurnaan Pedoman Akuntabilitas Koperasi

Berdasar UU

Perkoperasian di Jawa Timur adalah pertama, melakukan kajian terhadap pedoman

akuntabilitas dan memetakan persoalan-persoalan yang ada. Kedua, mengkaji aspek


akuntabilitas dalam UU Perkoperasian dikaitkan dengan kebutuhan organisasi
koperasi dalam menghadapi persaingan global. Ketiga, menyusun pedoman sesuai
dengan aspek perundangan sekaligus mengadopsi dan memecahkan berbagai
persoalan kinerja akuntabilitas kelembagaan koperasi dalam menghadapi persaingan
pasar
4. Sasaran
Sasaran pekerjaan ini adalah beberapa instansi di Provinsi Jawa Timur, Antara lain:
a. Dinas/ Kantor yang membidangi Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur.

5. Sumber Pendanaan
Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari anggaran APBD Perubahan Propinsi Jawa
Timur DPA-SKPD Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Jawa Timur tahun anggaran
2014 Kode Program ( 11518 ) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan
Koperasi, Kode Kegiatan ( 035 ) Penataan dan Penguatan Organisasi dan
Tatalaksana Koperasi Kode Rekening 5.2.2.16.002. Belanja atas Kerjasama Dengan
Instansi Pemerintah Lain, sebesar Rp. 255.000.000,00 (Dua Ratus Lima Puluh Lima
Juta Rupiah) sudah termasuk pajak dengan rincian anggaran sebagai berikut :

No.

Uraian Pekerjaan

Jumlah

I.

BIAYA LANGSUNG PERSONAL

Rp

160,500,000

I.1
I.2

HONORARIUM TENAGA AHLI


HONORARIUM TENAGA PENDUKUNG

Rp
Rp

102,000,000
58,500,000

II

BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL

Rp

94,500,000

II.1
II.2
II.3
II.4
II.5

BIAYA PERJALANAN DINAS


ALAT TULIS KANTOR
BIAYA RAPAT PEMBAHASAN
BIAYA PENGGANDAAN/FOTO COPY
BIAYA PEMBUATAN LAPORAN

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

86,200,000
2,232,000
2,475,000
1,968,000
1,625,000

Rp

255,000,000

TOTAL ( I + II )

6. Nama Organisasi
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, Pejabat Pembuat Komitmen :
Cepi Syukur Laksana, SH. MM.
7. Data Dasar
1. Undang-undang Perkoperasian
8.

Standart Teknis
Penyedia jasa harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut :
a. Memiliki pengalaman dalam bidang pengambilan kebijakan koperasi

b. Memiliki tenaga ahli bidang Sosial, Ekonomi maupun Kelembagaan yang


mendukung Penyempurnaan Pedoman Akuntabilitas Koperasi

Berdasar UU

Perkoperasian di Jawa Timur.


9.

Studi Terdahulu :
Pedoman Akuntabilitas Berdasarkan UU Perkoperasian

10.

Lingkup Kegiatan
Lingkup pekerjaan PENYEMPURNAAN PEDOMAN AKUNTABILITAS KOPERASI
BERDASAR UU PERKOPERASIAN DI JAWA TIMUR secara garis besar meliputi :
1.

Penyempurnaan

Pedoman

Akuntabilitas

Koperasi

Berdasar

UU

Perkoperasian di Jawa Timur dilakukan dengan Metode Deskriptif kualitatif


dengan pemilihan informan secara purposive melalui wawancara mendalam
(indepth interview) kepada key informan maupun informan selanjutnya yang
diperoleh secara snowball. Pertimbangan purposive ini adalah relevansi
informan yang relevan dengan pemahaman tentang Pedoman Akuntabilitas
Koperasi
2.

Berdasar UU Perkoperasian. Jumlah informan tidak dibatasi

dengan mengacu kepada ketercukupan data.


Melakukan observasi lapangan, pengumpulan data sekunder yang diperoleh
dengan

cara

pengamatan

dan

pendokumentasian

data-data

yang

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti dinas terkait, pelaku koperasi,


3.

masyarakat pemerhati koperasi, pers dan kalangan akademisi.


Trianggulasi sumber data dilakukan untuk memperoleh keakuratan data dan

4.

tidak bias kepada kepentingan sumber data tertentu.


Analisis data dilakukan dengan menerapkan reduksi, seleksi, pemaparan dan
editing secara kualitatif untuk mendapatkan gambaran fakta yang obyektif

11.

dan berkualitas.
Keluaran
Bentuk dan jenis laporan PENYEMPURNAAN PEDOMAN AKUNTABILITAS
KOPERASI

BERDASAR UU PERKOPERASIAN DI JAWA TIMUR ini adalah

sebagai berikut :
1.

Laporan Pendahuluan ditulis dalam Bahasa Indonesia standart dalam format


kertas A4 spasi ganda dalam huruf Arial font 11 atau Times New Roman font
12, dibuat rangkap 5 dan diserahkan kepada pemberi pekerjaan paling cepat
setelah SPK ditandatangani. Laporan Pendahuluan berisi uraian tentang
tanggapan terhadap kerangka acuan kerja (KAK) dan rencana pelaksanaan
kegiatan yang berisi : nama kegiatan, pemberi pekerjaan, perencanaan
metode pelaksanaan pekerjaan, perencanaan tempat dan waktu yang
dibutuhkan dalam penyelesaian pekerjaan, rancangan biaya, spesifikasi
pelaksanaan pekerjaan dan hal-hal lain yang perlu ditambahkan sebagai

2.

lampiran.
Draft Laporan Akhir ditulis dalam Bahasa Indonesia standart dalam format
kertas A4 spasi ganda dalam huruf Arial font 11 atau Times New Roman font
12, dibuat rangkap 5 dan diserahkan kepada pemberi pekerjaan paling lambat
sebelum

tanggal SPK berakhir. Draft Laporan Akhir

berisi uraian tentang

nama kegiatan, pemberi pekerjaan, laporan tentang

metode pelaksanaan

pekerjaan, realisasi pelaksanaan tempat dan waktu dalam penyelesaian


pekerjaan, realisasi anggaran biaya, spesifikasi hasil pelaksanaan pekerjaan
3.

dan hal-hal lain yang perlu ditambahkan sebagai lampiran.


Laporan Akhir ditulis dalam Bahasa Indonesia standart dalam format kertas A4
spasi ganda dalam huruf Arial font 11 atau Times New Roman font 12, dibuat
rangkap 5 dan diserahkan kepada pemberi pekerjaan paling lambat sebelum
tanggal SPK berakhir. Laporan Akhir berisi uraian tentang nama kegiatan,
pemberi pekerjaan, laporan tentang metode pelaksanaan pekerjaan, realisasi
pelaksanaan tempat dan waktu dalam penyelesaian pekerjaan, realisasi
anggaran biaya, spesifikasi hasil pelaksanaan pekerjaan dan hal-hal lain yang
perlu ditambahkan sebagai lampiran.

12.

Peralatan, material, personil dan fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen


Akan didiskusikan kemudian.

13.

Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


Melakukan Penyempurnaan Pedoman Akuntabilitas Koperasi

Berdasar UU

Perkoperasian di Jawa Timur, panduan, maupun tuntunan pihak lain.


14.
15.
No
1

2
3
4
5

Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan


90 ( sembilan puluh tujuh ) hari kalender.
Rincian Personel
KualifikasiKeahlian
Team Leaders

Tenaga ahli ilmu


ekonomi
Tenaga ahli ilmu sosial
Tenaga ahli
kelembagaan
Surveyor

tenaga administrasi

tenaga operator
komputer

16.

Jadwal Kegiatan

No

Kegiatan

1
2
3
4

Persiapan
Observasi Pendahuluan
Studi Literatur
Kolekting
Data

Jumlah

Pengalaman

/Orang

S3/S2 berpengalaman di bidangnya minimal


selama 5 (lima) tahun. S1 Ilmu Ilmu Sosial/Ilmu
Ekonomi atau ilmu lainnya, berpengalaman di
bidangnya minimal selama 10 (sepuluh) tahun.
S1
Ilmu
sejarah/sosial/ekonomi,
berpengalaman di bidang penulisan artikel dan
buku minimal selama 5 (lima) tahun.
S1
Ilmu
sejarah/sosial/ekonomi,
berpengalaman di bidang pemberdayaan
masyarakat minimal selama 5 (lima) tahun.
S1 Ilmu administrasi negara/sosial/ekonomi,
berpengalaman di bidang kelembagaan
minimal selama 5 (lima) tahun.
S1
ilmu
sejarah/sosial/ekonomi,
berpengalaman di bidangnya minimal selama
1 (satu) tahun.
D3
ekonomi/sosial,
berpengalaman
di
bidangnya minimal selama 1 (satu) tahun.
D3 teknik komputer, berpengalaman di
bidangnya minimal selama 1 (satu) tahun.

Bulan
2

1
1
1
8
1
1

No
5
6
7
8

Kegiatan

Bulan
2

Instansional
Kolekting Data Primer
Analisis Data
Lap. Pendahuluan
Laporan Akhir
Sidoarjo,
September 2014
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Kasi Organisasi dan Tatalaksana Koperasi

CEPI SUKUR LAKSANA, SH. MM


Pembina
NIP. 19701025 199503 1 003

Anda mungkin juga menyukai