NPM. 230110150172
M. DIKYAH FADILLAH
NPM. 230110150180
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2016
DAFTAR ISI
BAB
Halaman
PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................ 1
Tujuan ............................................................................................. 2
Manfaat ........................................................................................... 2
II
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi , Morfologi, Anatomi .................................................... 3
Ciri Morfometrik dan Meristik ikan kerapu .................................... 6
III
METODOLOGI
Tempat dan Waktu .......................................................................... 7
Alat dan Bahan ................................................................................ 7
Prosedur .......................................................................................... 7
IV
ii
DAFTAR TABEL
No
Judul
Halaman
DAFTAR GAMBAR
No
1.
2.
3.
4.
Judul
Halaman
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ikan Kerapu (Epinephelus sp) umumnya dikenal dengan istilah "groupers"
dan merupakan salah satu komoditas perikanan yang mempunyai peluang baik
dipasarkan domestik maupun padar internasional dan selain itu nilai jualnya cukup
tinggi. Eksport ikan kerapu melaju pesat sebesar 350% yaitu dari 19 ton pada tahun
1987 menjadi 57 ton pada tahun 1988 (Deptan, 1990 dalam Tarwiyah, 2001).
Produksi ikan kerapu saat ini masih relatif rendah sehingga mengakibatkan
harga jual kerapu juga masih mahal dibandingkan dengan keadaan mati (segar).
Harga ikan kerapu bebek (Chmoreleptis altivelis) di tingkat produsen atau
pengusahaan
KJA
mencapi
Rp
400.000
per
kilogram,
sedangkan
1.2Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
: Animalia
Phylum
: Chordata
Class
: Actinopterygii
Order
: Perciformes
Family
: Serranidae
Genus
: Epinephelus
Species
: Epinephelus tauvina
Gambar 1. Kerapu
b. Morfologi
Adapun ciri-ciri kerapu kayu secara morfologi yaitu bentuk tubuh agak
rendah, moncong panjang memipih dan menajam, maxillary lebar di luar mata,
Mulut lebar dan di dalamnya terdapat gigi kecil yang runcing (Kordi, 2001),
terdapat bintik putih coklat pada kepala, badan dan sirip, bintik hitam pada bagian
dorsal dan posterior.
Selain itu, Ikan kerapu kayu memiliki badan yang berwarna dasar sawo
matang dan pada bagian bawah agak keputihan. Terdapat garis menyerupai pita
yang berwarna gelap, yang melintang pada badannya dalam jumlah sekitar 4-6
buah. Saat masih muda, pada seluruh tubuhnya terdapat noda-noda berwarna
merah sawo (Murtidjo, 2002).
c. Anatomi
Sistem jaringan otot. Ikan kerapu kayu (Epinephelus tauvina): Ikan kerapu
kayu dapat berenang dengan bantuan sistem jaringan otot. Kerangka ikan kerapu
kayu dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe: kerangka utama dan kerangka
pendukung. Dikendalikan oleh sistem saraf, jaringan otot melekat dengan
kerangka (tulang) dan membuat kontraksi dan aktivitas otot sehingga ikan kerapu
kayu dapat bergerak dan berenang.
Sistem pencernaan. Ikan kerapu kayu termasuk ikan karnivora, terbukti dari
organ pencernaanya, yaitu ususnya yang pendek tidak seperti oyang terdapat
pada ikan herbivore atau ikan omnivora. Makanan akan diubah menjadi nutrisi
oleh sistem pencernaan dan penyerapan. Sedangkan makanan yang sudah dicerna
akan dibuang menjadi feses. Sistem pencernaan ikan kerapu kayu terdiri dari
mulut, rongga mulut , faring, esophagus, lambung, pyloric caeca, usus, rectum,
kloaka dan bermuara ke anus. Saat mencerna makanan ikan kerapu kayu juga
dibantu oleh enzim dan kelenjar pencernaan yang dihasilkan oleh organ pyloric
caeca dan hati.
BAB III
METODOLOGI
3.1
Praktikum ikhtiologi ini dilaksanakan pada tanggal 25 April 2016 pukul 08.00 sampai
dengan pukul 09.50 bertempat di laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan
lantai 1 Gedung Dekanat FPIK UNPAD Jatinangor.
3.2
b. Bahan
3.3
Prosedur
a) Alat-alat
praktikum
yang
dibawa
sendiri
dan
yang
disediakan
c) bahan praktikum yang disediakan, diambil dan diletakkan pada baki preparasi.
Preparat diletakkan lateral, dengan bagian kepala atau anterior disebelah kiri.
Jika dilihat dorsal atau ventral, bagian anterior harus tetap disebelah kiri.
Bebrapa preparat harus dilihat frontal.
Lakukan pembedahan sesuai petunjuk dan pembedahan harus dilakukan
dengan hati hati agar tidak merusak organ atau sistem organ lainnya.
d) Untuk praktikum identifikasi ikan, dibuat catatan mengenai perbandingan
beberapa sifat morfometrik terhadap panjang baku dan tinggi tubuh; hasil
perhitungan sifat meristik;serta catatan sifat morfologis penting lainnya.
e) Untuk praktikum anatomi buat gambar dan catatan mengenai organ dan
sistem organ tersebut.
f) Selesai praktikum semua alat dibersihakan dan dikembalikan dalam keadaan
utuh.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
beragam bentuk dan ukuran ikan kerapu tersebut. Ada yang mendapat ikan kerapu
jantan dan ada yang mendapatkan ikan kerapu betina, dan mendapatkan berbagai
macam spesies, ada yang mendapatkan jenis kerapu kayu dan ada juga yang
mendapatkan jenis ikan kerapu macan. Ukuran dan bentuk juga bervariasi, sehingga
dilampirkan tabel yang berisi pengukuran yang ada di tubuh ikan kerapu tersebut.
Tabel ini menggambarkan keragaman ikan kerapu pada setiap kelompok di dalam
kelas.
KELO
MPOK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Nama Spesies
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
Nama
Indonesia /
Lokal
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Berat
Badan
(g)
TL
SL
BD
LL
107,99
19,8
17
5,4
92
116,47
19,7
15,8
3,5
83
104,71
18,9
15,8
52
121,09
20,2
17
4,8
84
115,4
19,5
16,6
5,4
93
107.51
20,3
17
4,5
72
102,84
19
16,4
5,3
105
137,64
21,3
18
5,5
84
113,14
19,8
16,4
4,3
81
125,93
21
18
5,5
107
116,25
121,74
19,6
20,1
16,5
17,4
5,7
5
91
113
Morfometrik
10
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
Epinephelus
tauvinus
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
Ikan Kerapu
Kayu
105,74
19,5
15
93
109,73
20,7
17,2
5,1
109
127,27
21,1
17
5,8
108
107,25
20,7
17,5
4,5
103
104,5
19,1
16,5
5,3
90
118,95
20,5
15,5
5,4
101
120
20
16
83
109
19,9
15,9
4,8
82
123
20,2
16,3
104
115
20
15
5,3
97
114
20
16
4,3
117
113
19,9
15,9
5,2
114
Kelompok
1
2
3
4
Spesies Ikan
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
TL
(cm)
19,8
19,7
18,9
20,2
W (g)
107,99
116,47
104,71
121,09
Linea Lateralis
92
83
52
84
11
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
Epinephelus tauvinus
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
19,5
20,3
19
21,3
19,8
21
19,6
20,1
19,5
20,7
21,1
20,7
19,1
20,5
20
19,9
20,2
20
20
19,9
115,4
107.51
102,84
137,64
113,14
125,93
116,25
121,74
105,74
109,73
127,27
107,25
104,5
118,95
120
109
123
115
114
113
93
72
105
84
81
107
91
113
93
109
108
103
90
101
83
82
104
97
117
114
Batas Bawah
18,85
19,33206676
19,81413353
20,29620029
20,77826706
21,26033382
Frekuensi Relatif
12,5
16,66666667
41,66666667
16,66666667
8,333333333
4,166666667
12
INTERVAL
18.85 - 19.28
19.33 - 19.76
19.81 - 20.24
20.29 - 20.72
20.77 - 21.21
21.26 - 21.69
TOTAL
JML
INDIVIDU
N1+FREKUENSI
RELATIF
3
4
10
4
2
1
24
12,5
16,66666667
41,66666667
16,66666667
8,333333333
4,166666667
100
Data Pengamatan
Ikan Kerapu Kelas C
12
10
8
6
4
2
0
Interval
4.2
Pembahasan Umum
Pada praktikum kali ini jenis ikan kerapu adalah ikan kerapu kayu dengan
nama spesies Epinephelus tauvina ikan kerapu kayu adalah salah satu jenis kerapu
dengan bintik bintik pada sirip dorsal dan sirip analnya, mirip seperti ikan nila pada
umumnya. Perbedaan yang mencolok antara kerapu kayu dengan kerapu macan
adalah pada bercak ditubuhnya, pada kerapu kayu bercak atau bintik hanya terdapat
pada sirip dorsal dan anal saja sedangkan pada kerapu acan bercak atau bintik
terdapat hampir diseluruh tubuhnya.. Sirip punggung terdiri dari 14 15 tulang rawan
13
dan 11 tulang keras dengan barisan ke-3 atau ke-4 lebih panjang sedangkan pada sirip
anus terdapat 3 tulang keras dan 8 tulang rawan dengan panjang 2,0 2,5 bagian
panjang kepala. Warna tubuh coklat muda dengan lima seri tompel coklat besar yang
tidak beraturan sirip ditutupi oleh titik-titik kecil coklat dimana pada bagian tompel
berwarna lebih gelap. Sirip ekor membundar dan mata besar menonjol. Panjang
standar untuk ikan dewasa 11 55 cm.Untuk jenis ikan kerapu kualifikasi layak
konsumsinya adalah ikan yang bobotnya sudah melebihi 500 gram sampai dengan 1.2
kg (Dewi Yanuarita et al.,2011). Sedangkan untuk kerapu yang siap pijah atau
indukan yang baik adalah kerapu yang berbobot lebih dari 4 kg untuk betina dan lebih
dari 6 kg untuk jantan (Teknologi-dkp.go.id). Sedangkan dilihat dari data kelas ikan
kerapu yang didapatkan belum termasuk dalam ikan kerapu layak konsumsi maupun
ikan kerapu yang siap pijah. Dan untuk kematangan gonad dapat diukur
kematangannya dengan rumus
GSI = Wg/W x 100 %, dengan keterangan:
GSI : Gonado Somatic Index
Wg : Berat gonad ikan (gram)
W : Berat tubuh ikan (gram) (Effendie, 2002).
Apabila digunakan rumus tersebut maka tingkat kematangan gonad ikan kerapu dapat
diketahui dalam bentuk persentase.
4.3
Pembahasan Khusus
Ikan kerapu yang menjadi sampel kelompok kami memiliki panjang tubuh
19,7 cm dengan bobot tubuh 116,97 gram. Ikan kerapu yang kami amati termasuk
ikan kerapu dengan ukuran diatas rata rata apabila dibandingkan dengan data kelas.
Ikan kerapu yang kami teliti termasuk dalam ikan yang belum siap konsumsi dan
tingkat kematangan gonadnya dilihat dari rumus GSI hanya sekitar 6,4 % dengan
berat gonad 7 gram dan berat tubuh 109 gram (sudah dikurangi berat gonad). Bentuk
tubuh ikan kerapu kami compressed dengan keadaan ikan yang sudah tidak terlalu
baik karena saat dilakukan pembedahan banyak cairan yang keluar dari dalam
14
perutnya tetapi keadaan sirip masih dalam keadaan sempurna, pada sirip dorsal tulang
jari jari didominasi oleh tulang jari jari keras dan lunak mengeras dengan jumlah jari
jari tulang keras ada 10 dan jari jari tulang lunak mengeras ada 12.sedangkan pada
sirip caudal ,pectoral, ventral dan anal didominasi oleh sirip tulang lunak mengeras
dengan jumlah jari jari tulang lunak mengeras sebanyak 15 buah pada sirip lunak
mengeras , pectoral ,12 buah pada sirip caudal. Ikan kerapu yang kelompok kami
teliti memiliki jenis sisik stenoid karena ikan kerapu merupakan jenis ikan
osteichtyes. pada linea lateralis ikan kerapu terdapat 83 buah sisik.letak mulut ikan
kerapu terminal dengan bentuk mulut biasa, berukuran besar karena ikan kerapu
merupakan ikan karnivor.
Pada organ dalam ikan kerapu yang diamati terlihat ikan kerapu tersebut
merupakan ikan karnivora, dapat dilihat pertama, dari mulutnya, mulut ikan kerapu
berukuran besar dan terdapat gigi jenis molariform yang tajam dan kuat berguna
untuk mengunyah makanan, kedua, tapis insang ikan kerapu yang sedikit, pendek,
dan kaku untuk memudahkan makanan lewat. ketiga terlihat dari usus ikan kerapu
yang pendek dengan ukuran 12,8 cm dan lambungnya berukuran besar, lambung
besar tersebut berguna untuk mencerna makanan karena ikan kerapu memakan ikan
yang lebih kecil,udang, dan kepiting. lambung tersebut berguna untuk mencerna
makanannya karena cara makan ikan kerapu memakan mangsanya secara utuh maka
dari itu kerja lambung semakin berat dan membutuh kan lambung yang besar untuk
mencerna makananya yang berupa kepiting, udang dan ikan yang lebih kecil.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Klasfikasi
Kingdom
Phylum
Class
Order
Family
Genus
Species
: Animalia
: Chordata
: Actinopterygii
: Perciformes
: Serranidae
: Epinephelus
: Epinephelus tauvina (Forsskl, 1775)
Karakteristik dari ikan Kerapu adalah ikan ini merupakan ikan karnivora,
dapat dibuktikan dari kepiting yang terdapat didalam mulutnya (memakan
kepiting) serta organ pencernaannya yang pendek. Ikan ini memiliki bercak
hamper disegala bagian tubuhnya dan bentuknya meyerupai ikan purba.
5.2
Saran
Diharapkan laporan ini dapat menjadi bahan bacaan yang berguna bagi
15
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN
18