Anda di halaman 1dari 4

PENYAKIT AKIBAT KERJA

(Petugas Laundry Di Rumah Sakit)

OLEH :
ASYRANI NURDIN
15.1.10.7.1.075

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERITAS MUHAMMADIYAH PALU
2016

PAK Pada Petuga Laundry Di Rumas Sakit


Rumah sakit masa kini, layaknya sebuah industri mempunyai beragam
persoalan tenaga kerja yang rumit dengan berbagai risiko terkena penyakit akibat
kerja sesuai jenis pekerjaannya.
Petugas pengumpul, pencuci, dan distribusi kembali linen kotor yang
digunakan pasien akan terpajan mikroorganisme patogen secara tetap akibat dari
pekerjaannya yang kontak dengan linen rumah sakit yang berasal dari pasien
dengan berbagai jenis penyakit baik menular maupun tidak menular.
Berikut ini beberapa penyakit akibat kerja yang dapat dialami oleh petugas
pencucian (laundry) di rumah sakit:
1. Infeksi saluran pernafasan, disebabkan asap kendaraan bermotor dan
polutan lain di jalan saat berangkat dan pulang kerja.
2. Kecelakaan lalulintas saat berangkat dan pulang kerja.
3. Dermatitis kontak, disebabkan kontak dengan detergen dan bahan
kimia lain yang digunakan saat bekerja.
4. Tertular penyakit, seperti TB saat mengumpulkan linen dari ruangan
dengan pasien penderita penyakit menular.
5. Terpeleset saat mengumpulkan dan mendistribusikan linen ke setiap
ruangan.
6. Terpapar panas saat mengecek linen yang sudah kering.
7. Tersengat listrik dan luka bakar saat mencuci dan menyetrika linen.
8. Cedera/keram otot saat mengangkat tumpukan linen atau pada saat
mendorong troli.
9. Stress dan kelelahan akibat banyak linen kotor dengan noda berat.

Solusi Untuk Tenaga Kerja:

a. Semua linen kotor disatukan dalam kantong plastik, disimpan secara hatihati. Sesampainya diruang cuci, linen kotor langsung dituang dari kantong
(tidak di pegang tangan) langsung ke dalam mesin cuci kosong, tidak
bercampur dengan cucian lain.
b. Kantong plastik pengumpul linen kotor sebaiknya diberi tanda atau
terpisah, misalnya kantong plastik linen pasien beresiko tinggi seperti
penderita hepatitis atau AIDS terpisah dengan pasien lain. Petugas sortir
linen bersih juga harus memperhatikan kebersihan diri karena dapat
menjadi sumber infeksi.
c. Petugas cuci harus memakai sarung tangan karet dan masker sebagai
pencegahan dasar penyebaran infeksi.
d. Memeriksakan sedini mungkin keluhan ayng terjadi berulang sebelum
terjadi keluhan yang lebih berat
e. Mengenali potensi bahaya di tempat kerja
f. Meminimalisasi pajanan
g. Menggunakan APD yang sesuai jika pekerjaan mengharuskan terjadi
pajanan tubuh pada potensi bahaya
h. Minum yang cukup serta sarapan sebelum bekerja.

Solusi Untuk Atasan:


a. Mendeteksi kelainan penyakit pada pekerja yang berhubungan dengan
b.
c.
d.
e.
f.

pekerjaan
Mengevaluasi tehnik pengecekan linen yang sudah kering
Menyusun sistem pemberdayaan alat pelindung diri
Menyediakan alat pelindung diri
memberikan edukasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
menambah petugas cuci saat linen kotor meningkat

Anda mungkin juga menyukai