Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Dzat penguasa alam semesta yang telah memberikan
taufiq, rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga saya dapat beraktivitas untuk menyusun dan
menyelesaikan makalah yang berjudul teori kinetik gas dan termodinamika ini.
Makalah ini berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan temperature, ekspansi thermal,
dan teori kinetik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata
kuliah Fisika Dasar.
Penulis menyadari makalah ini masih memiliki kekurangan, oleh karena itu, kritik dan
saran yang diperlukan untuk menyempurnakan makah ini selalu diharapkan.

Kendari, Agustus 2016


Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................
Daftar Isi.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................
2.1 Temperatur...................................................................................................
2.2 Ekspansi Thermal........................................................................................
2.3 Teori Kinetik.................................................................................................
BAB III PENUTUP............................................................................................
3.1 Kesimpulan...................................................................................................
3.2 Saran.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Thermodinamika memainkan peran penting dalam analisis sistem dan piranti yang ada
didalamnya terjadi perpindahan formasi energi. Implikasi thermodinamika bercakupan jauh, dan
penerapannya membentang ke seluruh kegiatan manusia. Bersamaan dengan sejarah teknologi
kita, perkembangan sains telah memperkaya kemampuan kita untuk memanfaatkan energi dan
menggunakan energi tersebut untuk kebutuhan masyarakat. Kebanyakan kegiatan kita
melibatkan perpindahan energi dan perubahan energi.
Thermodinamika merupakan ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas tentang
hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi didalam alam
dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi
listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain .
Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa
tehnologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau
dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada
pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan
energi.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. apa yang dimaksud dengan temperature?
2. apa yang dimaksud dengan ekspansi thermal?
3. apa yang dimaksud dengan teori kinetik?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan temperature.
2. untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ekspansi thermal.
3. untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teori kinetik.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Temperatur
Temperatur adalah ukuran panas-dinginnya dari suatu benda. Panas-dinginnya suatu
benda berkaitan dengan energi termis yang terkandung dalam benda tersebut. Makin besar energi
termisnya, makin besar temperaturnya. Temperatur disebut juga suhu. Suhu menunjukkan derajat
panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara
mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu
benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat
berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda
tersebut.
Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer. Empat macam
termometer yang paling dikenal adalah Celsius, Reumur, Fahrenheit dan Kelvin. Perbandingan
antara satu jenis termometer dengan termometer lainnya mengikuti:
C:R:(F-32) = 5:4:9 dan
K=C + 273.
Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau hangatnya
sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif, kita dapat mengetahuinya
dengan menggunakan termometer. Suhu dapat diukur dengan menggunakan termometer yang
berisi air raksa atau alkohol. Kata termometer ini diambil dari dua kata yaitu thermo yang artinya
panas dan meter yang artinya mengukur (to measure).
Konversi suhu merupakan cara untuk menyatakan suhu suatu benda dari satu skala ke
dalam skala lainnya. Jadi, suhu suatu benda dalam Celcius dapat dikonversi (diubah) ke dalam
skala lainnya yaitu Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. Untuk mengonversi (mengubah) suhu dari
satu skala ke skala lain, dapat menggunakan rumus atau formula tertentu yang sudah ditetapkan.

Konversi Suhu dari Celcius (C) ke Reamur (R)

Rumusnya adalah :
R = (4/5) C
R = suhu dalam skala Reamur
C = suhu dalam skala Celcius

Konversi Suhu dari Celcius (C) ke Fahrenheit (F)

Rumusnya adalah:
F = (9/5) C + 32
F = suhu dalam skala Fahrenheit
C = suhu dalam skala Celcius

Konversi Suhu dari Celcius (C) ke Kelvin (K)

Rumusnya adalah:
K = C + 273
K = suhu dalam Kelvin
C = suhu dalam Celcius
Tak hanya dari skala Celcius (C), konversi juga dapat dilakukan dari skala lainnya yaitu
Reamur (R), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K).
Secara ringkas, rumus untuk mengkonversi suhu dari skala satu ke skala lainnya adalah:

Konversi suhu dari Celcius (C) ke Reamur (R), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K) adalah:

R = (4/5) C
F = (9/5) C + 32
K = C + 273
Konversi suhu dari Reamur (R) ke Celcius (C), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K) adalah:

C = (5/4) R
F = (9/4) R + 32
K = C + 273 = (5/4) R + 273
Konversi suhu dari Fahrenheit (F) ke Celcius (C), Reamur (R), dan Kelvin (K) adalah:

C = 5/9 (F-32)
R = 4/9 (F-32)
K = 5/9 (F-32) + 273
Konversi suhu dari Kelvin (K) ke Celcius (C), Reamur (R), Fahrenheit (F) adalah:
C = K 273
R = 4/5 (K-273)
F = 9/5 (K-273) + 32

2.2 Ekspansi Thermal


Ekspansi termal adalah perubahan dimensi yang terjadi akibat adanya perubahan
temperatur. Perhitungan untuk mendapatkan koefisien ekspansi termal dilakukan dengan
mengamati perubahan panjang sampel akibat kenaikan temperatur yang terjadi. Besarnya
koefisien ekspansi termal dipengaruhi oleh pori pada suatu material. Kehadiran pori akan
mereduksi massa material. Semakin banyak pori akan memperkecil daya hantar panas sehingga
koefisien ekspansi termalnya menjadi lebih kecil.

2.3 Teori Kinetik


Teori kinetik muncul dengan anggapan bahwa partikel-partikel gas selalu bergerak terusmenerus. Sebagaimana telah diketahui bahwa gas terdiri dari partikel-partikel yang tersusun
tidak teratur. Jarak antar partikel relatif jauh sehingga gaya tarik antar partikel sangat lemah.
Partikel-partikel selalu bergerak dengan laju tinggi memenuhi tempatnya, sehingga pada saat
terjadi tumbukan antar partikel, gaya tarik tidak cukup kuat untuk menjaga partikel-partikelnya
tetap dalam satu kesatuan.
Teori Kinetik Gas
Teori kinetik gas memberikan jembatan antara tinjauan gas secara mikroskopik dan
makrokospik. Hukum-hukum gas seperti hukum Boyle, Charles, dan Gay Lussac, menunjukkan
hubungan antara besaran-besaran mikrokospik dari berbagai macam proses serta perumusannya.
Kata kinetik berasal dari adanya anggapan bahwa molekul-molekul gas selalu bergerak.
Dalam teori kinetik gas, kita akan membahas tentang perilaku partikel-partikel gas dalam
ruang yang terbatas. Partikel-partikel gas ini kita anggap sebagai sebuah bola yang selalu
bergerak. Tiap-tiap partikel bergerak dengan arah sembarang dan dimungkinkan terjadi
tumbukan antar masing-masing partikel atau antara partikel dengan dinding ruang. Tumbukan
yang terjadi tersebut berupa tumbukan lenting sempurna. Dengan sifat tumbukan yang demikian,
maka tidak ada proses kehilangan energi yang dimiliki partikel gas pada saat terjadi tumbukan.
Gas yang tersusun atas satu unsur atom disebut gas monoatomik. Semua unsur gas mulia
(golongan VIII) merupakan gas monoatomik, yaitu helium (He), neon (Ne), radon (Rn), argon
(Ar), kripton (Kr), dan xenon (Xe). Helium dengan Ar = 4, digunakan dalam kapal, balon udara,
dan penyelam. Neon dengan Ar = 20, digunakan untuk papan reklame neon dan cahaya
fluoresen. Radon dengan Ar = 222, terbentuk dari hasil peluruhan radioaktif radium. Argon
dengan Ar = 40, digunakan pada bohlam listrik dan tabung fluoresen. Kripton dengan Ar = 84,

digunakan pada beberapa tabung laser, fluoresen, dan di dalam cahaya stroboskopik bkitara.
Xenon dengan Ar = 131, digunakan untuk mengisi tabung fluoresen dan bohlam.
Gas ideal, yaitu gas yang mempunyai sifat-sifat yang sama pada kondisi yang sama.
Dalam kondisi riil, gas yang berada pada tekanan rendah dan jauh dari titik cair, dianggap
mempunyai sifat-sifat seperti gas ideal. Persamaan-persamaan tentang gas ideal adalah Hukum
Boyle, Hukum Gay Lussac, Hukum Boyle-Gay Lussac, dan persamaan gas ideal. Kita juga akan
membahas mengenai tekanan, suhu, dan energi kinetik yang dikaitkan dengan tingkah laku
partikel gas. Dalam pembahasannya, tidak mungkin melakukan perhitungan untuk setiap
partikel, melainkan sifat gas secara keseluruhan sebagai hasil rata-rata dari partikel-partikel
penyusun gas.
Gas yang tersusun atas partikel-partikel dengan perilaku seperti anggapan di atas pada
kenyataannya tidak ada. Dalam bahasan teoritik, diperlukan objek gas yang sesuai dengan
anggapan tersebut. Objek gas ini disebut sebagai gas ideal.
Gas ideal adalah gas yang memenuhi anggapan-anggapan berikut ini.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Gas terdiri atas partikel-partikel yang jumlahnya sangat banyak.


Partikel-partikel gas bergerak dengan laju dan arah yang beraneka ragam, serta
memenuhi Hukum Gerak Newton.
Partikel gas tersebar merata pada seluruh bagian ruangan yang ditempati.
Tidak ada gaya interaksi antarpartikel, kecuali ketika partikel bertumbukan.
Tumbukan yang terjadi antarpartikel atau antara partikel dengan dinding wadah adalah
lenting sempurna.
Ukuran partikel sangat kecil dibandingkan jarak antara partikel, sehingga bersama-sama
volumenya dapat diabaikan terhadap volume ruang yang ditempati.

Gas ideal merupakan kumpulan dari partikel-partikel suatu zat yang jaraknya cukup jauh
dibandingkan dengan ukuran partikelnya. Partikel-partikel itu selalu bergerak secara acak ke
segala arah. Pada saat partikel-partikel gas ideal itu bertumbukan antar partikel atau dengan
dinding akan terjadi tumbukan lenting sempurna sehingga tidak terjadi kehilangan energi
pada gas ideal.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1.
2.

Temperatur adalah ukuran panas-dinginnya dari suatu benda. Panas-dinginnya suatu benda
berkaitan dengan energi termis yang terkandung dalam benda tersebut.
Ekspansi termal adalah perubahan dimensi yang terjadi akibat adanya perubahan temperatur.
Perhitungan untuk mendapatkan koefisien ekspansi termal dilakukan dengan mengamati
perubahan panjang sampel akibat kenaikan temperatur yang terjadi
Teori Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifatsifat makroscopik gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan
komposisi molekular mereka dan gerakannya

3.

3.2 Saran
Diharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Sears dan Zemansky,2001. Fisika universitas edisi kesepuluh jilid1. Jakarta: Erlanggan Ciracas.
http://softonezero.blogspot.co.id/2014/01/ekspansi-termal-zat-padat-dan-zat-cair.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_kinetik

Anda mungkin juga menyukai