Anda di halaman 1dari 8

PEMBAKARAN PADA MOTOR DIESEL

Oleh

F.k

Trismr Jaya Saputra


Teknik, PrograE Studi Teknik Mesir DiploDa
Uoiv. Tidar Maglaog

III

ABSTRACT
Fuel injected to chomber and nired with lhe air v,hich h e
conpressed so that presswe and tenpetatwe go up theh

te

ioned nir f'el bunl


When conbltstion delaled very long or d anount of mittte
which can be bnnt at this nonent ofa dkease tofrc too nuch,
so .hat cause the {essue ik $ease in chanbet very liah, this
nattet v1/ill generote the sound and litation. This evnt ofien
refered as detonation.

Key Woth : Juel, chrhrbet, prcssarc

A.

PENDAIIULUAN
Bahan bakar yang disemprotkan ke dalam silinder

berbentuk butir-butir cairan yang halus. OIeh karena udara


di dalam silinder pada saat tersebut sudah bertempemtur dan
bertekanan tinggi maka butir-butir tersebut akan menguap.
Penguapan butir bahan bzrkar itu dimulai pada bagian permukaan
luarny4 yaitu bagian yang tetpanas. Uap bahan bakar yang
terjadi itu selanjutnya bercampur dengan udara yang ada di
sekitamya. Proses penguapan itu berlangsung terus selama
tempelahn sekitamya mencukupi. Jadi proses penguapan iru
juga terjadi secam bemngsu-angsur. Demikian juga dengan

82

ual

Jl

No.

t, t5 F.btuan

2009 : 82-E9

proses pencrmpuran dengan udata. Maka pada suatu saat


di mana terjadi campuran bahan bakar dapat berlangsurg
dengan sebaik-baiknya, proses penyalaal bahan bakar dapat
berlangsung dengan sebaik-baiknya. Sedangkan proses
pembakaran di dalam silinder juga terjadi secara berangsurangsurdi mana proses pembakaran awal terjadi padatempelatur
yang relatif lebih rendah dan laju pembakarannyapun akan
bertambah cepat. Hal ini disebabkan karena pembakaran
berikutnya berlangsung pada temperatur lebih tinggi.

B.

METODE

Berangkat dari keadaan diatas maka tulisan ini mencoba


mengkaji dengan menggunakan metode kajian pustaka, yaitu
memberikan solusi pemecahar masalah berdasarkan usulan
beberapa referensi.

C.

PEMBAHASAN

l.

Proses pembakaran

Bahan bakar motor diesel mulai terbakar di dalam ruang


bakar di mana terdapat perbandingan campuran yang sebaikbaikrya untuk terbakar. Bahan bakar yang disemprotkan ke
dalam ruang bakar tidak segera terbakar, tetapi pada waktu
persiapan yang diperlukan sebelum terbakar yaitu kira-kira
l/l.000 detik. Waktu pdrsiapan itu biasanya dinamai "periode
persiapan pembakaran" atau
kelambatan penyalaan".
Kelambatan penyalaan itu adalah jumlah waktu yang
diperlukan untuk fenomena fisik, misalnya untuk pemindahan
panas, penguapan, difusi dan fenomena kimia misalnya reksi
temperatui rendah. Kelambatan pnyalaan tergantung pada

"

83

P.,tbtk@

Padt Motot

Di6.l (TttN

JaJ'a

Saryna)

tekanan, temperatur, pusaran udara danjenis bahan bakar yang

digunakan. Pada gambar 1 menunjukan hasil eksperimen,


tentang penyemprota[ bahan bakar ringan ke dalam arus udara
bertekanan tinggi yang bergerak pada kecepatan 1.2 n/detik,
dari gambar temyata bahwa makin tinggi tekanan dan makin
tinggi temperatur udara tersebut, makin cepat pula terjadinya
reaksi temperatur tinggi.
Pada gambar 2, menunjukkan diagram indikator hipotetik
yang dimaksudkan untuk menggambarkan proses pembakaran
pada motor diesel. Dalam keadaan sebenamya, diskontinuitas
pada titik C dan D tidak ad4 sehingga grafik tersebut
terlihat kontinu. Periode l. menunjuklan periode persiapan
pembakaran atau kelambaran penyalaan- yaitu setelah bahan
bakar mulai disemprotkan pada titik A. Pada titik B bahan
bakar mulai terbakar dergaD cepat sehingga tekanannya naik
pula dengan cepat oleh karena sementara itu torak juga masih
bergerak menuju TMA. Selain itu makin banvak pula bahan
bakar yang terbakar. sehingga meskipun torak sudah mulai
bergerak kembali ke TMB tekanan masih naik sampai ke titik
C. Periode 2. yaitu pedode antara B dan C dinamai periode
pembakaran cepat setelah itu laju kenaikan tekanannya
berkurang, oleh karena meskipun bahan bakar yang diseplotkan
selama C-D lebih cepat terbakar, namun jumlah bahan bakar
yang ada tidak banyak lagi dan proses pembakaran tersebut
berlangsung dalam volume ruang bakar yang bertambah besar.
Hal tersebut beraldrir disebabkan karena pada waktu itu torak
bergerak menuju TMB. Peride 3, yaitu periode antara C dan D
dinamai periode pembakaran kendali. Dalam periode 4, yaitu
periode antala D dan E pembakaran masih berlangsung karena
adanya sisa bahan bakar yang belum terbakar dalam pdode

84

lbl

ll

NL I,

lS

F.ttu.n

2009: 8L89

sebelumnya dan dinamai periode pembakaran sisa.

/i

//',

.4{'/:

r "'

',/,.'....,,,.',''.
,',,.),,
.-....:
_._.*l

Ganbar

Gambar

l.

6
a

Pengaruh temperatur dan tekanan kelambatan


penyalaan

Gambar

2.

2. Diagram indikator hipotetik dari

motor diesel.

Tekanan Kompresi dan Temperatur

Apabila gas dikompresikan, maka gas

tersebut
temperatumya akan naik. Bilamana dalam hal ini tidak lerjadi
kebocoran gas, hubungan antara gas kompresi dan kenaikan
temperatur dapat ditunjukan pada grafik di bawah. Hubungan
di atas dikenal dengan hubungan hokum Boyle-Charles.

85

P.nthtta@ Pa.b Motot Di6.l (Ttbtu tarr Saputt)

:
PERSANOINCAN KOMCRSI

Cambar 3 : Grafik hubutgan antara tekanan kompresi dan


tempemfur

Tetapi sebenamya bagaimanapul juga ada kebocoran


udara dili dalan silinde. sehingga tekanal kompresi beruba]r.
Perubahan tekanan kompresi ini sesuai dengan putarat motor.
Sebagai contoh kita ambil perbandingan kompresi 16 . 1,
sebenamya tekanan kompresi yang dicapai h?trrya 20 25 kg/
cm2 pada rpm 150 - 160.

3.

Detonasi
Jika ignition delay (waktu pembakaran tertunda) terlalu
panjang atau jika jumlah penguapan pada saat ini terlalu
banyak, maka ju$lah campuran yang dapat terbakar pada
saat perambatan api terlalu banyak, sehingga menyebabkan
kenaikan tekanan di dalam silinder sangat tinggi, hal ini
akan meDgakibatkan timbulnya bunyi dan getaran. Peristiwa

86

Wll Nd I,15 F.baon 449:82-89


diatas sering disebut dengan Diesel tnock (detonasi). Untuk
mencegah terjadinya diesel knock, perlu dicegah kenaikan
tekanan yarlg tiba-tiba, yaitu dengan qembuat campuran yang
mudah terbakar pada temperatur yang rendah, memperpendek
waktu pembakaran tertunda, atau mengurangi jumlah bahan
bakar yang disemprotkan selama waktu pembakaran tertunda.
Untuk mengurangi detonasi padamotor diesel diusahakan
agar ca]npulan dapat terbalar dengan sendirinya. Tetapi pada
motorbensin campuan yang dapal terbakar dengan sendirinya
harus dicegah.
Perbedaan-perbedaan dalam cara mercegah terjadinya
detonasi seperti dibawah ini.
Motor Diesel
Pe$ardingan kompresi
Putaran Motor
Teftpemtur udara masuk
Tekanan udara masuk
Tempemlur silinder
Titik nyala bahan bakar
Waktu pembakaran lertunda

Ditinggikan
Direndaikan
Ditinggikan
Ditinggikan
Ditinggikan

Drendaikan

Rendah
DiDerDendek

Tinggi

Ditinggikan
Direndahkan
Direndahkan

Direndaikar
Diperpanjang

Detonasi pada motor diesel maupun motot bensin


merupakanperistiwayang sama,yaitu disebabkanolehkenaikan
tekanan yang berlebihan sebagai akibat dari pembakaran
bahan bakar yang berlebihan. Untuk lebih jelasnya biba*'ah
ini ditunjuktan gamba! perbedaan detonasi pada motor diesel
dan motor bensin.

a7

P. at@

Patu Mobt

Dl6.l (Iristu tara

/
ot66L

Soputta)

IxANYi'kowFEsr

t---

X{@(

GAJOI|XaXTO{(

Gambar 4. Grafik perbdaan detonasi


Perbedaan detonasi yang menyolok pada motor bensin
dan diesel terletak pada !,v"ktu terjadinya detonasi. Pada motor
diesel tefadinya pada awal pembakaran, sedangkan pada
motor bensin terjadi bampir mendekati akhir pembakaran.

D.

KESIMPULAN
Bahan bakar harus tercampur dengan baik diruang

bakar, ilgar dapat dihasilkan pembakaran yarrg baik, namun


keterlambatan pembakaran tergantung pada tekanan,
lempenh[e, pusamn udala dan jenis bahan bakar yang
digunakan.

E.

SARAN

1.

Menggunakan bahan bakar dengan angka cetao yang

tinggi
Menaikan temperature udara dan tekanan pada saat
awal injeksi
3. Mengurangi jumlah injeksi pada saat awal injeksi
4. Menaikan temperatus pada ruang bakar (khusus pada
saat injeksi)

2.

88

lU.

tl

l,t^ l, ,t F.rnatl2009: t2,tg

DAFTAR PUSTAKA
l997.New Step l. PT. Asna Intemational, Jakalta
. 1997. New Step 2. pT, Asaa lntemarional. Jakada
Wiranto Arlsmunandar, .1976. Motor Diese! putal8n Tinggi,

-,

PT. Pradnya Paramita, Jakarta

89

Anda mungkin juga menyukai