Anda di halaman 1dari 8

Portable Combustion Gas Analyzers 4400

Alat uji untuk menganalisa dan mengetahui tingkat konsentrasi dari nilai HC,
CO, dan OZ yang mengikat berubah didalam zat gas. pengujian juga dapat dilakukan
untuk menguji perubahan kandungan gas berlebih. Kegiatan pengujian ini baik dilakukan
pengaplikasiannya pada mesin-mesin industri maupun mesin-mesin kendaraan.
Instrument alat uji ini sangat mudah digunakan.Alat uji emisi kendaraan bermotor untuk
pengukuran Bahan Bakar Bensin, LPG, CNG dan SOLAR/DIESEL dengan kemampuan
Ukur: CO, CO2, HC, O2 NOx, Lamda/AFR, RPM/Oil Temp dan Opacity.

Emisi gas buang adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar di dalam mesin
pembakaran dalam, mesin pembakaran luar, mesin jet yang dikeluarkan melalui
sistem pembuangan mesin. Sisa hasil pembakaran berupa air (H2O), gas CO atau
disebut juga karbon monooksida yang beracun, CO2 atau disebut juga karbon
dioksida yang merupakan gas rumah kaca, NOx senyawa nitrogen oksida, HC
berupa senyawa Hidrat arang sebagai akibat ketidak sempurnaan proses
pembakaran serta partikel lepas.
Kelebihan yang dimiliki oleh alat ukur :
1. Perangkat dirancang seminimalis mungkin sehingga dapat digunakan
dengan mudah.
2. Pada software interface, dapat menyimpan hasil pengukuran secara mudah
sehingga dapat dijadikan data logging untuk kebutuhan yang lainnya

3. Sumber daya dapat menggunakan baterai atau juga power supply.


Kekurangan yang dimilik alat ukur :
1. Waktu pemanasan sensor kurang sehingga mengakibatkan data gas kurang
akurat.
2. Koneksi antara komputer dengan perangkat masih menggunakan perantara
kabel.
Cara kerja :
1. Menghubungkan selang penyaring udara, selang sampling udara dan
kabel termokopel ke alat.
2. Menghubungkan alat ke sumber listrik
3. Menekan tombol ON beberapa detik sampai layar alat menyala
4. Dibiarkan beberapa saat, alat akan melakukan autozero, ulangi langkah
ini sampai 3X
5. Masukkan ujung selang analisa ke bagian mesin yang akan diukur gas
buangnya
6. Tekan tombol OK
7. Alat akan melakukan analisa, 1X analisa 115 detik, dilayar akan
muncul hitung mudur, dan alat akan melakukan analisa sebanyak 3X
8. Untuk mencetak hasil analisa tekan PRINT

Gas Detector

Kebocoran gas merupakan salah satu penyebab kerugian paling parah


karena sifatnya yang berbahaya bagi keselamatan manusia. Kurangnya peringatan
dini dari segi kesigapan dan alat berpotensi membuat hal-hal fatal terjadi. Untuk
itulah, diperlukan sebuah gas detector sebagai bagian dari sistem keamanan.
Gas Detector merupakan suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi
(mengetahui) keberadaan gas. Umumnya, alat ini digunakan di tempat yang rawan
terjadi kebocoran gas, misalnya di pabrik, lokasi pertambangan, dan kilang
minyak. Dalam konteks pencegahan dampak buruk kebocoran gas, gas detector
dapat berfungsi melalui dua cara. Pertama, gas detector dipasang terhubung
dengan control system sehingga mesin atau alat tertentu langsung berhenti
berfungsi secara otomatis sesaat setelah gas detector mendeteksi terjadinya
kebocoran gas. Kedua, gas detector dapat pula memberikan tanda peringatan
berupa bunyi alarm atau lampu yang menyala pada saat kebocoran gas terjadi
sehingga orang yang berada di area tersebut mendapatkan peringatan untuk segera
menyelamatkan diri. Gas detector sangatlah penting karena banyak gas kimia
beracun yang mungkin menyatu dengan udara dan membahayakan keselamatan
manusia, terlebih di tempat yang terekspos bahan-bahan kimia. Gas detector dapat
digunakan untuk mendeteksi sekurang-kurangnya tiga hal: gas yang mudah
menyulut api, gas beracun, dan penipisan oksigen.

Alat Pengukur Debu

High Volume Air Sampler


(HVS)
High Volume Air Sampler (HVS) adalah alat untuk mengambil sampel SPM
(Suspended Particel Matter).
Fungsi
Untuk pemantauan debu total di udara luar (out door) dengan ukuran 10 m.
Aplikasi
Alat ini digunakan pada industri, pemerintahan lingkungan hidup, rumah
sakit, balai riset, bandara, dll.
Prinsip kerja High Volume Air Sampler (HVS)
Udara yang mengandung partikel debu dihisap mengalir melalui kertas filter
dengan menggunakan motor putaran kecepatan tinggi. Debu akan menempel
pada kertas filter yang nantinya akan diukur konsentrasinya dengan cara
kertas filter tersebut ditimbang sebelum dan sesudah sampling. Di samping

itu dicatat flowrate dan waktu lamanya sampling sehingga didapat


konsentrasi debu tersebut.
Cara penggunaan High Volume Air Sampler (HVS)
Panaskan kertas saring pada suhu 105C selama 30 menit.
Timbang kertas saring, dengan neraca analitik pada suhu 105C
dengan menggunakan

vinset (hati-hati jangan sampai banyak

tersentuh tangan).
Pasangkan pada alat TSP, dengan membuka atap alat TSP.
Kemudian dipasangkan kembali atapnya.
Simpan alat HVS tersebut pada tempat yang sudah ditentukan
sebelumnya.
Operasikan alat dengan cara, menghidupkan (pada posisi ON)
pompa hisap dan mencatat angka flow ratenya (laju aliran
udaranya).
Matikan alat sampai batas waktu yang telah ditetapkan.
Ambil kertasnya, panaskan pada oven listrik pada suhu 105C.
Timbang kertas saringnya.
Hitung kadar TSP nya sebagai mg/Nm.

Alat Pengukur Debu

Gambar. Low Volume Air Sampler (LVS)


Low Volume Air Sampler (LVS) adalah alat untuk mengambil sampel SPM
(Suspended Particel Matter).
Fungsi
Untuk pemantauan debu total di udara dalam ruangan (in door).
Aplikasi
Alat ini digunakan pada industri, pemerintahan lingkungan hidup, rumah
sakit, balai riset, bandara, dll.
Prinsip kerja Low Volume Air Sampler
Udara dihisap melalui filter fiber glass dengan kecepatan aliran
uadara (flow rate) 20 L/mnt. Dengan rentang kecepatan aliran
udara tersebut, partikulat yang berukuran < 10 m (diameter
aerodinamik) akan tertahan dan menempel pada permukaan filter;
Partikulat yang berukuran besar dari 10 m akan mengendap pada
sekat-sekat elutriator, sehingga partikulat yang akan tertahan pada
permukaan filter hanya yang berukuran 10 m;

Metode ini digunakan untuk mengukur pm10 di udara ambient


dengan satuan 10 g/m3, dengan cara menimbang berat partikel
yang tertahan di permukaan filter dan menghitung volume udara
yang terhisap;
Selain menentukan konsentrasi partikulat, filter hasil sampling juga
dapat digunakan untuk mengetahui komposisi kimia yang
terkandung dalam partikulat tersebut. Misal: sulfat, nitrat,
ammonium, Cl, dan elemen logam.
Cara penggunaan Low Volume Air Sampler
Persiapan alat :
Kalibrasi alat lakukan uji fungsi alat.
Persiapkan kertas filter dengan cara sebagai berikut :
- Ambil kertas filter dari kemasannya
- Kertas filter yang akan dipakai diperiksa dahulu dari
-

kemungkinanadanya lubang/kerusakan.
Panaskan di dalam oven pada temperatur 100C selama 60

menit
Keluarkan kertas filter dari dalam oven kemudian masukkan ke

dalam desicator ( 10 menit ).


Setelah dingin keluarkan dari desicator dan segera lakukan

penimbangan, catat berat kertasfilter (berat awal).


Kertas filter disimpan pada amplop/map, setelah itu siap untuk
digunakan.

Pengoperasian :

Letak alat
Letakkan alat pada ruangan dengan menggunakan meja atau
tripod.

Pelaksanaan pengukuran :

Siapkan alat
Letakan kertas filter yang telah ditimbang pada filter holder.
Hidupkan alat sampai waktu yang ditentukan

Atur flow meter dungeon kecepatan aliran udara.


Setelah selesai pengukuran, ambil kertas filter, lipat dan masukan

dalam amplop.
Lama pengukuran Flowmeter diatur sesuai kecepatan aliran udara
yang diinginkan, amati setiap 15 menit dan catat.

Metode analisis

Panaskan kertas filter hasil sampel dalam oven dengan suhu 100C

selama 60 menit.
Dinginkan didalam desicator 10 menit.
Lakukan penimbangan dan catat beratnya (berat akhir).
Lakukan perhitungan.

Anda mungkin juga menyukai