Anda di halaman 1dari 1

KASUS 1

Perawat Anu diadukan ke kepolisian oleh Keluarga Bayi Ani. Delik aduan menyebutkan Perawat Anu
telah melukai tangan Bayi Ani. Kejadian tersebut terjadi sewaktu Perawat Anu menggunting perban
untuk memperbaiki balutan infus Bayi Ani, tanpa sengaja kulit disekitar lokasi pemasangan infus ikut
tergunting.
KASUS 2

Ny. Sarmento usia 35 tahun, mengendarai sepeda motor dan ditabrak oleh mobil dari belakang.
Ny.Sarmento tidak sadarkan diri serta mengalami perdarahan pada kepala dan kedua kakinya
patah. Oleh warga disekitar lokasi kejadian, Ny. Sarmento di bawa ke rumah Perawat Aladin dan
diberikan obat dan cairan infuse dikedua tangannya. Kemudian oleh Perawat Aladin di bawa ke
RSU terdekat. Setelah 1 hari keluarganya baru tahu dan mengunjungi Ny. Sarmento. Ada
tetangga Ny. Sarmento yang berprofesi dokter di Puskesmas ingin melihat isi rekam medis
Ny.Sarmento karena ada tindakan yang mengharuskan Ny.Sarmento di amputasi.
KASUS 3
Tn. N, 42 tahun seorang penganut agama yang sangat taat. Tn. N
mengalami kecelakaan lalu lintas dan dokter mendiagnosa fraktur tulang
pelvis yang menyebabkan kehilangan darah yang sangat banyak dalam
waktu singkat. Satu jam setelah kecelakaan, Tn. N berpesan kepada keluarga
bahwa ia tidak mau di lakukan tranfusi darah karena melanggar ketentuan
agama yang di anutnya. Keluarga Tn.N pun menyampaikan pesan Tn.N pada
tim kesehatan yang merawat Tn.N
KASUS 4

Perawat Jo bekerja di Puskesmas Desa Sukamaju, dia merupakan perawat yang terkenal di
daerahnya. Banyak pasien yang berobat ke rumah Perawat Jo yang berasal dari desanya dan
desa-desa sekitarnya. Pasiennya tiap hari lebih dari 20 pasien. Sebagian besar pasiennya merasa
kurang puas kalau hanya diberi obat tablet atau sirup. Oleh karena itu Perawat Jo selalu
memberikan injeksi obat kepada pasien yang memintanya meskipun itu hanya vitamin.

Anda mungkin juga menyukai