Anda di halaman 1dari 2

07/08/2016

Halu diary!
Entahlah kemarin rasanya mendapat begitu banyak inspirasi.
Aku merasa berminat menjadi dosen.
Yang awalnya ngerasa ga 'kejiwaan' kalau jadi dosen.
Dan sejujurnya ga begitu minat.
Minatnya sama enterpreneur sejak berjualan 'frazna orange'.
(Kan bisa ngedosenin sambil jualan?)
Iya bisa ko.
Alesan yang ga mutu memang, tapi jujur ga minat jadi dosen itu.
Dan hari itu aku ngerasa dapet 'pemantik' dari beliau ini.
Yang pertama dari Pak B.I, namanya.
(bukan B.I a.k.a Hanbin yah #if-you-know-what-i-mean #kpoplovers #pardonme)
Dari intonasi Bapak ini, cara beliau menceritakan sesuatu,
Sungguh, banyak makna.
Suka denger orang yang sudah sepuh - menceritakan hidupnya - dengan akhir kata y
ang sirat akan makna.
Sayangnya jika aku membaca, mendengar sesuatu, gampang lupa.
Oleh karena itu, aku coba dengan menuangkannya di tulisan ini.
Pak BI ini menceritakan hidupnya panjang lebar.
Sampai lewat jam 12, istirahat makan siang.
Tapi aku masih betah mendengarkan ceritanya walaupun orang disekitar makin betah
dengan gadgetnya.
Yang kuingat, Pak BI bilang seperti ini intinya:
"Setiap kita mengajar, tanamkan ini dalam pikiran kita; anak-anak ini merupakan
generasi bangsa"
"Jangan selalu bertuju pada uang dalam mengajar"
"Jika orang tidak mengetahui dan tidak menganggap hasil jerih payah yang kita la
kukan, biarlah itu berlalu"
(
Pak BI seorang yang menemukan produk IT yang membantu perusahaannya.
Padahal hanya sesuatu yang kecil keliatannya tapi sangat berguna.
Dipanggil di beberapa tempat, dalam dan luar negri.
Berkeliling dunia untuk mempresentasikan temuannya.
Oh this is the reason why his pronountation so good.
Dari sini kusimpulkan,
Orang yang bersifat visioner itu adalah..
"Melihat apa yang orang lain tidak lihat"
)
Hari yang bersamaan, aku dapat pesan,
Sama.
Tentang pentingnya tenaga pendidikan.
Apalagi di negeri ku ini yang kurang.
Ada,
(semoga tidak termasuk kita.)
Ber orientasi kan uang.
Uang.
Kau tak akan dibawa pulang.
Uang.
Kau hanya harapan yang melayang.
Nahloh jadi buat puisi :p
Nah jadi pada hari yang sama aku dapatkan 'pemantik' tentang menjadi dosen.
Pak B namanya.

(
Pak B ini pernah bekerja di salah satu perusahaan yang karyawannya banyak orang
luar negri.
Perusahaan ini mengeruk hasil yang negara kita punya dan menjualnya keluar.
Orang luar negri di bayar oleh dolar oleh negara sendiri.
Sebaliknya dengan warganya sendiri.
Begah dengan apa yang dilihat, keluarlah Pak B ini dari perusahaan.
Ikut andil dengan lembaga pendidikan.
Karena Soekarno bilang kesuksesan negara terletak pada pendidikannya.
Yang terpenting, karena ilmu merupakan amal yang tak terbatas.
)

Anda mungkin juga menyukai