PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Febris (demam) adalah meningkatnya temperature tubuh secara
abnormal. Demam merupakan respon normal tubuh terhadap infeksi dalam
banyahk hal dengan merupakan respon yang sangat berguna dan menolong
tubuh dalam memerangi infeksi.
Amnese dan pemeriksaan fisik yang cermat biasanya dapat mengarah
ke diagnosis yang benar. Sebagian besar demam disebabkan oleh infeksi dalm
tubuh. Seperti malaria, infeksi saluran nafas, Imunisasi dan kadang-kadang
tidak ditemukan penyebab demam.
Apabila febris tidak segera mendapatkan perawatan yang baik, maka
dapat menimbulkan komplikasi yang lebih lanjut yaitu kejang, resiko resistensi
bakterimia, resiko meningitis, resiko kearah keseriusan penyakit. Tanda dan
gejala anak febris diantaranya : temperatur > 38 sehingga nadi dan pernafasan
naik.
Oleh karena itu penulis berminat melakukan asuhan kebidanan pada
anak dengan febris (demam) agar dapat merujuk komplikasi tersebut.
1.2. Tujuan.
1.2.1. Tujuan Umum.
Setelah melakkan asuhan kebidanan pada klien dengan febris
(demam),
mahasiswa
dapat
melaksanakan
asuhan
keidanan
secara
komprehensif.
1.2.2. Tujuan Khusus.
Setelah praktek klinik diharapkan mahasiswa mampu melakukan:
1. Melakukan pengkajian data pada klien dengan febris.
2. Mengidentifikasi masalah atau diagnosa pada klien dengan febris.
3. Mengantisipasi masalah potensial yang terjadi pada klien dengan febris.
4. Menidentiifikasi kebutuhan segera pada klien dengan febris
5. Membuat rencana tindakan pada klien dengan febris.
6. Melaksanakan rencana asuhan yang telah dibuat pada klien dengan febris.
: Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
C. Metode Penulisan
D. Sistematika penulisan
BAB II
: Tinjauan Teori
A. Febris
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Tanda dan gejala
4. Komplikasi
5. Penatalaksanaan
B. Kejang
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Tanda dan gejala
4. Komplikasi
5. Penatalaksanaan
C. Konsep Asuhan kebidanan
I.
Pengkajian data
II.
III.
IV.
V.
Intervensi
VI. Implementasi
VII. Evaluasi
BAB III
: Tinjauan Kasus
I.
Pengkajian data
II.
III.
IV.
V.
Intervensi
VI. Implementasi
VII. Evaluasi
BAB IV
: Pembahasan
BAB V
: Penutup
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian.
- Febris (demam) yaitu meningkatnya temperature tubuh secara abnormal
(Asuhan Keperawatan Anak 2001).
- Febris (demam) yaitu meningkatnya suhu tubuh yang melewati batas normal
yaitu lebih dari 38 C (Fadjari Dalam Nokita 2003).
- Febris (demam) yaitu merupakan rspon yangsangat berguna dan menolong
tubuh dalam memerangi infeksi (KesehatanAnak 1999).
2.2. Etiologi Febris.
Suhu lingkungan.
Adanya infeksi.
Pnumonia.
Malaria.
Otitis media.
Imunisasi
(Kesehatan anak 1999, Pelayanan kesehaan matrnal dan neonatal 2000)
2.3. Tanda dan gejala.
- Demam.
- Suhu meningkat > 380 C.
- Menggigil.
- Lesu, gelisah dan rewel serta sulit tidur.
- Berkeringat, wajah merah dan mata berair.
- Selera makan turun.
(Fadjari dalan Nakita 2003 dan Kesehatan Anak 1999).
2.4. Komplikasi
Dapat terjadi kejang
Resiko kearah keserusian penyakit
(Kesehatan Anak)
2.5. Penatalaksanaan.
Cari penyebab demam dan berikan terapi atau pengobatan yang sesuai.
Jenis kelamin
: Perempuan/Laki-laki.
Nama Orangtua
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
: Untuk
mengetahui
tingkat
sosial
2. Keluhan Utama.
Demam.
ekonomi
Menggigil.
d. Kebersihan.
Sering terjadi pada anak yang pola kebersihan (mandi, BAB,
BAK/cebok) yang buruk.
e. Pola Aktifitas.
Adakah perubahan aktifitas sebelum dan selama sakit.
7. Riwayat prenatal, natal dan post natal.
a. Prenatal .
Mengetahui jumlah saudara bayi berdasarkan frekuensi kehamilan
dan kelahiran sera tergolong resti atau tidak.
Misalnya GPAb
b. Natal.
Penolong persalinan : Dokter/bidan/dukun.
Jenis persalinan
: spontan/SC
c. Post Natal.
AS : 1 10
BB : 2500 4000 gr.
PB
: 48 50 cm.
(1x) : 0 11 bulan.
HB
(3x) : 0 11 bulan.
DPT
(3x) : 2 11 bulan.
Polio
(4x) : 2 11 bulan.
Komunikasi aktif.
- Mengucap papa,mama.
- Meniru suara.
- Menngungkap keinginan sederhana.
- Memekik.
- Mengoceh.
Kecerdasan.
- Reaksi perintah sederhana.
- Meniru gerakan dada
- Masuk keluarkan benda.
- Main ciluk ba.
- Meniru ekspresi orang lain.
- Mengenal orang lain.
13 24 bulan.
Komunikasi Pasif.
Komunikasi Aktif.
- Sebut anggota tubuh.
- Sebut nama sendiri.
- Sebut hak miliknya.
- Mengucap minta sesuatu.
- Mengucap kata ada arti.
Kecerdasan .
- Membedakan benda.
- Menjodohkan benda.
- Tahu kamu saya.
- Mengerti perintah.
- Meniru orang dewasa.
Komunikasi pasif.
- Mengerti larangan.
- Mengenal benda dan gunanya.
- Senang dongeng.
- Mengerti pertanyaan.
- Tunjuk gambar.
Komunikasi Aktif.
- Jengkel marah.
- Menyanyi sepotong.
- Bertanya.
- Menyangkal.
- Berceritera.
- Sebut nama.
Kecerdasan.
- Gambar garis lurus.
- Cerita yang dikerjakan.
- Meniru orang dewasa.
- Menyusun menara gelang.
- Memasang benda.
- Melihat buku gambar.
B. Data Obyektif.
1. Pemeriksaan Umum.
- Keadaan Umum : baik s/d lemah.
- Nadi
(n = 60 90 x/menit).
- RR
(n = 16 24 x/menit).
- Suhu
- BB
2. Pemeriksaan Fisik.
a. Inspeksi.
kepala
Muka
: Pucat (+).
Mata
: Simetris/tidak,
konjungtiva
pucat/tidak,
sclera
Dada
Ketiak
Perut
Perut
d. Perkusi.
Ekstremitas :
Reflek patela (+)/(+).
3. Pemeriksaan Penunjang.
1. Pemeriksaan dengan thermometer.
2. Pemberian terapi oral.
II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah.
Dx : Anak .Usia. dengan febris.
Ds : - Demam, suhu meningkat > 380 C.
- Menggigil.
- Lesu, gelisah, rewel, serta sulit tikdur.
- Berkeringat, wajah merah dan mata berair.
- Selera makan turun.
Do : KU
Suhu
: > 380 C.
Nadi
: Meningkat (n = 70 90 x/mnt).
Pernafasan
: Meningkat (n = 16 24 x/mnt).
Muka
: Pucat.
Bibir
: Kering(+).
Perut
: Meteorismus (-).
Intervensi.
Dx
: - KU baik.
- Tidak terjadi komplikasi.
- TTV dalam batas normal.
Intervensi.
1. Ukur BB.
R/ Deteksi adanya penurunan BB dan mengetahui pertumbuhan anak.
2. Lakukan pemeriksaan fisik.
R/ Identifikasi adanya kelainan.
3. Lakukan pemeriksaan suhu.
R/ Mengetahui kondisi umum pasien.
4. Anjurkan pada ibu untuk memberikan kompres dingin pada tubuh anak
(seperti diketiak dan diselangkangan).
R/ Pemberian kompres dingin diharapkan panasnya cepat turun.
5. Anjurkan pada ibu untuk memberikan banyak minum air putih.
R/ Pemberian air putih yang banyak dapat mengganti cairan tubuh yang
hilang dan mencukupi kebutuhan cairan pada anak.
6. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat .
R/ Pengobatan yang tepat mempercepat kesembuhan anak.
1. Jelaskan pada ibu tentang keadaan anaknya
R/ Ibi lebih mengerti dan kooperatif
2. Anjurkan pada ibu untuk memakaikan pakaian yang tidak terlalu
tebal pada anaknya
R/
: 08.45 WIB.
Dx
4. Anjurkan untuk kontrol 3 hari lagi bila ada keluhan yang lebih
parah
BAB III
TINJAUAN KASUS
4.1. Pengkajian data.
Hari, tanggal, jam
Tempat
: Puskesmas Arjowinangun.
Oleh
A. Data Subyektif.
1. Biodata.
Nama
: Bayi A.
Umur
: 3 tahun.
Nama Ibu
: Ny. I.
Umur
: 25 tahun.
Agama
: Islam.
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia.
Pendidikan
: SMA.
Pekerjaan
: IRT.
Alamat
Nama Ayah
: Tn A.
Umur
: 30 tahun.
Agama
: Islam.
: STM
Pekerjaan
: Bengkel.
Alamat
2. Keluhan utama.
Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah beberapa hari panas dan belum turun
hingga sekarang, rewel dan sering menangis.
3. Riwayat kesehatan yang lalu.
b. Natal.
Ibu melahirkan dengan usia
normal, ditolong oleh bidan denan berat lahir 3,1 kg panjang badan 50
cm, apgar score langsung menangis, jenis kelamin laki-laki dan keadaan
bayi baru lahir normal, langsung menangis, tidak ada kelainan bawaan.
c. Post Natal.
BBL
: 3,1 kg.
: 23 2- 2002
- HB I
: 12 3 2002.
- HB 2, Polio, DPT I
: 11-4-2002.
- Polio 2, DPT 2
: 16 5 2002.
: 27 7 2002.
- Melempar.
- Membuka lembaran buku.
- Memasukkan lobang.
Komunikasi Pasif.
- Mengerti perintah sederhana.
- Menunjuk sesuai pertanyaan.
- Mengerti didalam dibawah.
- Gerak minta gendong.
Komunikasi Aktif.
- Sebut anggota tubuh.
- Sebut nama sendiri.
- Sebut hak miliknya.
- Mengucap minta sesuatu.
- Mengucap kata ada arti.
Kecerdasan .
- Membedakan benda.
- Menjodohkan benda.
- Tahu kamu saya.
- Mengerti perintah.
- Meniru orang dewasa.
Menolong diri sendiri.
- Bersendok masih tumpah.
- Minum cangkir 1 tangan.
- Berkata bila kebelakang.
- Buka baju.
- Membuka sepatu, celana.
Tingkah laku sosial.
- Bantu simpan benda.
- Bediri satu kaki.
- Jinjit.
- Lompat-lompat dua kaki.
- Lari tanpa jatuh.
Gerakan motorik halus.
- Menggunting.
- Memulung tanah liat.
- Melukis bentuk.
- Menyusun 4-6 balok.
- Membuka lembar buku.
Komunikasi pasif.
- Mengerti larangan.
- Mengenal benda dan gunanya.
- Senang dongeng.
- Mengerti pertanyaan.
- Tunjuk gambar.
Komunikasi Aktif.
- Jengkel marah.
- Menyanyi sepotong.
- Bertanya.
- Menyangkal.
- Berceritera.
- Sebut nama.
Kecerdasan.
- Gambar garis lurus.
- Cerita yang dikerjakan.
- Meniru orang dewasa.
- Menyusun menara gelang.
- Memasang benda.
- Melihat buku gambar.
Menolong diri sendiri.
- Cuci tangan.
- Buka pintu.
- Buka baju dibantu.
- Ambil minum sendiri.
- Menyendok tumpah sedikit.
Tingkah laku sosial:
- Tahu jenis kelamin.
- Main rumah-rumahan.
- Ikut tari dan nyanyi.
- Membela barang miliknya.
- Bermain dengan sebaya.
B. Data Obyektif.
1. Pemeriksaan Umum.
KU
: Baik.
Kesadaran
: Composmentis.
Pernafasan
: 22x/menit.
Nadi
: 80x/menit.
Suhu
: 380 C.
: 15 kg.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala
Muka
Mata
Hidung
Mulut
Telinga
Leher
Dada
Perut
Ketiak
Perut
Perut
d. Perkusi
Ekstremitas
Refleks patella /
3. Pemeriksaan Penunjang
DS
: Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah beberapa hari panas dan tidak
turun hingga sekarang, rewel dan sering menangis
DO
: KU
: Baik
Suhu
: 38,3o C
Muka
: Pucat
Bibir kering
: dan merah
Tujuan
Kriteria hasil
: - KU
- Tidak terjadi komplikasi
Intervensi
1. Jelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialami anaknya sekarang
R/ agar keluarga lebih kooperatif terhadap tindakan keperawatan yang akan
diberikan
2. Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
.
: 03 01 - 2006
Jam
: 08. 45 WIB
DX
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Pernapasan
: 22 x / menit
Nadi
: 80 x / menit
Suhu aksila
: 38,3o C
BB
: 16 Kg
: 3 1 2006
Jam
: 08. 45 WIB
DX
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Demam merupakan respon yang sangat berguna dan menolong tubuh
dalam memerangi infeksi. Sebagian besar demam disebabkan oleh infeksi
dalam tubuh seperti : Malaria, otitis media, pneumonia, campak dll. Adapun
penyebab lain dari demam yaitu lingkungan yang panas dan imunisasi. Cara
yang paling tepat untuk mengatasi demam yaitu pemberian pengobatan dengan
5.2. Saran
1. Hendaknya dalam asuhan kebidanan pada anak dengan febris dikumpulkan
data yang lengkap dan valid agar penulis dapat memberikan asuhan yang
optimal.
2. Untuk mengatasi masalah diharapkan petugas kesehatan melanjutkan asuhan
kebidanan pada intervensi yang telah dibuat.
3. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat diperlukan penyuluhan tentang
KIA secara langsung maupun tidak langsung.
DAFTAR PUSTAKA
ASUHAN KEBIDANAN
Disusun Oleh :
LOVIA MURNI ASTUTI
0403.25