PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini kebutuhan masyarakat dari tahun ke tahun terus
mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut berdampak pula terhadap gaya hidup
manusia yang semakin lama semakin meningkat, dimana gaya hidup manusia
semakin tidak terbatas baik dalam jenis maupun dalam jumlahnya. Kondisi ini
mendorong tumbuh kembangnya berbagai produk baik barang maupun jasa,
dibarengi dengan persaingan yang semakin ketat yang membuat perusahaan harus jeli
melihat gaya hidup dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Dampaknya setiap perusahaan harus mampu menciptakan dan meraih pangsa pasar
melalui penempatan orientasi pada keputusan pembelian sebagai tujuan utama.
Gaya hidup manusia yang berubah-ubah tersebut cenderung mendorong
manusia untuk lebih selektif dalam memilih kebutuhan akan gaya hidupnya.
Demikian pula halnya kebutuhan remaja pada produk alat komunikasi, gaya hidup
merupakan salah satu faktor terpenting yang menjadi bahan perhatian dalam
memutuskan pilihan pada suatu jenis produk ponsel tertentu yang diputuskan untuk
dibeli. Fenomena ini terlihat pada semakin maraknya remaja dewasa ini mencari
beraneka macam tipe dan jenis ponsel tercanggih dengan berbagai macam fasilitas
keunggulan dan keunikan yang ada pada masing-masing fitur.
52,2% dari seluruh ponsel, dan 64,8% dari seluruh pengapalan smartphone ditujukan
ke negara-negara berkembang, seperti Indonesia (Mahardy, 2013)
Perilaku ini ditunjukkan oleh konsumen dengan berbagai motivasi di
antaranya ada yang menggunakan smartphone semata-mata untuk kebutuhan
memperlancar komunikasi diantara sesama teman ataupun orang tua mereka. Di
samping itu ada pula menggunakan smartphone dengan motivasi ingin tampil gaya
dalam pergaulan, ingin mendapat pengakuan akan nilai status sosial tertentu dengan
menggunakan smartphone tipe yang canggih.
Gaya hidup mempengaruhi perilaku konsumen dan akhimya menentukan
pilihan-pilihan konsumsi mereka. Pada produk smartphone, sebagian besar konsumen
berkeinginan ingin tampil menonjol di dalam pergaulan sehingga cenderung memilih
membeli dan menggunakan smartphone yang dinilai memiliki kelengkapan fungsi
yang dapat memberikan nilai lebih pada kepribadian mereka dalam lingkungan
pergaulan.
Salah satu smartphone unggulan yang sangat diminati adalah iPhone, buatan
perusahaan Apple Inc. yang berasal dari california. iPhone menggunakan sistem
operasi iOS. iOS (sebelumnya iPhone OS) adalah sistem operasi perangkat bergerak
yang dikembangkan dan didistribusikan oleh perusahaan Apple Inc. Berbeda dengan
sistem operasi lain seperti Windows Phone (Windows CE) dari Microsoft dan
Android dari Google, Apple tidak melisensikan iOS untuk diinstal di perangkat keras
yang bukan buatan Apple Inc. Penyempurnaan-penyempurnaan terus dilakukan oleh
Apple untuk menghasilkan smartphone terbaik dengan fitur terlengkap.
(en.wikipedia.org).
iPhone generasi pertama (iPhone 2G) merupakan smartphone pertama dari
perusahaan Apple Inc. yang di luncurkan pertama kali pada tanggal 29 juni 2007
dengan harga US$499 untuk model 4 GB dan US$599 untuk model 8 GB. Walaupun
dengan harga yang cukup mahal dan tidak di dukung oleh jaringan 3G, Global
Positioning System (GPS), tidak memiliki fasilitas video recording, dan tidak
memiliki tambahan slot kartu memori, tidak membuat penjualan iPhone 2G menurun.
terbukti smartphone ini langsung menggebrak pasar dengan menoreh penjualan 700
ribu unit diakhir pekan pertama sejak peluncuran.
Kesuksesan Apple Iphone tidak berhenti sampai disitu, iPhone generasi
berikutnya tidak kalah sukses dengan iPhone 2G, iPhone generasi kedua (3G) dan
iPhone generasi ketiga (3GS) tercatat telah laku terjual 1 juta unit dalam waktu
sepekan. Setahun kemudian di rilis iPhone 4 atau iPhone generasi keempat yang laku
terjual sebanyak 1,2 juta unit di minggu perdana perilisannya. iPhone 4 memecahkan
rekor penjualan iphone terbanyak. Generasi berikutnya adalah iPhone 4S, lalu
selanjutnya iPhone generasi ke enam atau iPhone 5. Generasi terakhir sampai saat ini
yang memiliki 2 varian adalah iPhone 5S dan 5C. (http://www.bbc.co.uk/indonesia)
Apple iPhone yang menempatkan diri sebagai smartphone kelas atas,
mengusung produk berbahan premium dengan berbekal fitur serta tampilan sangat
canggih dan tidak akan ditemui pada smartphone manapun membuat harganya
melambung tinggi. Berikut daftar tipe smartphone merek iPhone beserta harga yang
ditawarkan pada bulan Februari 2014
Tabel 1.1
Daftar Tipe Smartphone Merek iPhone
No
Tipe
Harga Baru
.
1
iPhone 2G
2
iPhone 3G (8 GB)
3
iPhone 3G (16 GB)
4
iPhone 3GS (8 GB)
5
iPhone 3GS (16 GB)
6
iPhone 3GS (32 GB)
7
iPhone 4G (8 GB)
Rp. 3.900.000
8
iPhone 4G (16 GB)
Rp. 3.900.000
9
iPhone 4G (32 GB)
Rp. 5.499.000
10
iPhone 4S (16 GB)
Rp. 6.000.000
11
iPhone 4S (32 GB)
Rp. 7.000.000
12
iPhone 4S (64 GB)
Rp. 8.000.000
13
iPhone 5 (16 GB)
Rp. 7.800.000
14
iPhone 5 (32 GB)
Rp. 8.700.000
15
iPhone 5 (64 GB)
Rp. 9.700.000
16
iPhone 5C (16 GB)
Rp. 8.690.000
17
iPhone 5C (32 GB)
Rp. 9.900.000
18
iPhone 5S (16 GB)
Rp. 10.500.000
19
iPhone 5S (32 GB)
Rp. 11.900.000
20
iPhone 5S (64 GB)
Rp. 13.550.000
Sumber: (http://www.tabloidpulsa.co.id/phones/apple)
Harga Bekas
Rp. 1.200.000
Rp. 1.300.000
Rp. 1.500.000
Rp. 1.600.000
Rp. 1.850.000
Rp. 1.900.000
Rp. 3.000.000
Rp. 3.450.000
Rp. 4.850.000
Rp. 4.500.000
Rp. 4.800.000
Rp. 5.300.000
Rp. 6.700.000
Rp. 7.200.000
Rp. 7.500.000
Rp. 5.600.000
Rp. 6.400.000
Rp. 7.500.000
Rp. 7.800.000
Rp. 8.500.000
Gambar 1.1
Market Share iPhone dan Android
Sumber: http://gigaom.com/2010/10/01/report-ios-driving-apple-market-share/
Gambar ini menjelaskan market share Apple yang meningkat dari waktu ke
waktu dibandingkan produk-produk android yang beredar. Keberhasilan Apple
menjadi brand terdepan di bidang smartphones, membuat Samsung sebagai brand asal
Korea yang menggunakan OS Android tidak diam saja. Menurut oktomagazine.com,
Samsung dengan menggandeng Google melalui tablet dan smartphones mampu
melakukan penjualan yang cukup baik dan tidak dipandang sebelah mata oleh Apple.
Apple dan Samsung hingga saat ini masih bersaing dalam produknya.
Apple menjadi produsen smartphone yang mendominasi dunia. Di Amerika,
Apple mempunyai tempat khusus di pasar ponsel pintar tersebut. Menurut sebuah
survey yang dilakukan oleh NPD Group, hingga saat ini iPhone 4s berada di tempat
pertama dalam hal penjualan di kwartal pertama 2012. Tempat kedua dan ketiga,
diduduki
berturut-turut
oleh
iPhone
dan
iPhone
3GS.
(http://www.oktomagazine.com/oktogadget/gadget_events/2558/pertarungan.raksasa.t
eknologi.apple...samsung)
Apple terus menginovasi produknya dengan spesifikasi yang berbeda dengan
brand lain sehingga membuatnya unggul dibandingkan dengan brand lain yang
berusaha mengikuti ide-ide kreatif Apple. Produk Apple termasuk produk dengan
harga yang cukup tinggi, namun menurut pasardana.com penjualan Ipad 3 sepanjang
kuartal pertama tahun ini, Apple Inc telah menjual 11,8 juta iPad. Sementara itu,
Apple mencatatkan angka penjualan iPhone sebesar 35 juta unit pada Q1 2012.
Jumlah tersebut meningkat hingga 88% dibanding penjualan iPhone pada tahun lalu.
Apple
karena
tidak
mampu
membelinya.
(http://www.republika.co.id/berita/trendtek/gadget/12/04/07/m23mid-demiiphonedan-ipad-wang-rela-menjual-ginjalnya).
Data ini menunjukkan bahwa orang rela melakukan hal-hal di luar nalar demi
mendapatkan produk Apple. Saat launching New Ipad bulan Maret 2012, sebelas
negara yang mendapat giliran pertama menjual New iPad tersebut, yaitu Australia,
Kanada, Perancis, Jerman, Hong Kong, Jepang, Puerto Rico, Singapura, Swiss,
Inggris, dan Amerika Serikat. Para calon pembeli di sebelas negara itu seperti di
Jepang, Singapore, dan Australia rela antre 30 jam sebelum toko Apple dibuka.
Antrean pembeli New iPad pun mengular bahkan ada yang rela menginap di depan
Apple Store sehari sebelumnya. Beberapa di antara mereka ada juga yang membayar
orang
lain
hingga
ratusan
dollar
untuk
antre
mendapatkan
New
iPad.
(http://teknologi.kompasiana.com/gadget/2012/03/18/the-new-ipad-tak-sekadar
teknologi-tapi-juga-gaya-hidup/)
Di Indonesia, fenomena kecintaan pada perangkat seperti iPhone juga menjadi
sebuah fenomena tersendiri. Basis fans Apple menjadi semakin kuat seiring dengan
semakin meluasnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan perangkat teknologi
yang berkualitas. Antri dan berusaha mendapatkan gadget terbaru keluaran Apple
menjadi pemandangan yang sudah biasa di Indonesia, walaupun harga yang
ditawarkan memang tidak terjangkau untuk sebagian besar kantong masyarakat di
sini. Salah satunya adalah iPhone yang kini mulai menggeser posisi Blackberry
sebagai ponsel yang prestisius. Ponsel ini kini tak hanya berkembang sebagai alat
komunikasi semata tetapi juga lambang prestige dan gaya hidup yang tak dapat
terpisahkan. (www.jagatreview.com)
Penjualan Smartphone iPhone tidak hanya mendominasi di ibu kota provinsi,
tapi sudah menyebar di level kotamadya dan kabupaten. Jumlah toko yang menjual
berbagai produk iPhone juga semakin banyak. Ini menunjukkan, populasi produk
Smartphone akan semakin besar.
Jika melihat data tentang penjualan Smartphone di Kota Palu yang dilakukan
di tempat distributor Smartphone diantaranya, Makmur Jaya, Celebes Celular, City
Celular, ternyata iPhone cukup banyak digemari oleh masyarakat. Seperti terlihat
pada Tabel 1.3 di bawah ini:
Tabel 1.2
Penjualan Smartphone iPhone Tahun 2013
No
Nama Toko
Hasil Penjualan
1.
Makmur Jaya
750 unit
2.
Celebes Celular
430 unit
3.
350 unit
Total
1.530 unit
10
Berdasarkan Tabel 1.3 diatas, dapat dilihat bahwa total penjualan Smartphone
iPhone tahun 2013 di 3 tempat distributor penjualan iPhone telah mencapai total
1.530 unit. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Smartphone iPhone cukup
digemari masyarakat kota palu. Smartphone bagi masyarakat tidak hanya sebatas alat
telekomunikasi, melainkan merupakan cerminan gaya hidup dan kepribadian
masyarakat. Kegiatan masyarakat yang pada awlnya hanya melakukan kegiatan
konsumsi sebagai alat pemenuhan kebutuhan saja, pada akhirnya perkembangan
zaman menjadi kegiatan konsumsi sebagai salah satu kegiatan yang melibatkan gaya
hidup. Gaya hidup sebagai pendorong perilaku konsumen dalam keputusan
pembeliannya. Gaya hidup adalah bagaimana orang menghabiskan waktu dan
uangnya (Nugroho 2003:148).
Berdasarkan hasil observasi awal penulis pada beberapa orang yang ditemui
saat melakukan pembelian smartphone di salah satu distributor smartphone di Kota
Palu, diperoleh gambaran bahwa umumnya konsumen
menjadikan smartphone
dengan berbagai macam tipe dan merek sebagai alat komunikasi utama dalam
menunjang aktivitas keseharian mereka. Umumnya konsumen menyukai smartphone
merek tertentu yang dinilai memiliki keunggulan tersendiri.
Pada segmen pasar di Kota Palu, motivasi utama membeli dan menggunakan
smartphone dapat dipengaruhi oleh gaya hidup. Konsumen senang menggunakan
smartphone karena menilai smartphone tersebut elegan, fashion, entertaiment, music,
camera, video dan berbagai kelengkapan fungsi lainnya yang dimiliki smartphone
11
yang dinilai erat kaitannya mencerminkan gaya hidup mereka ketika memiliki alat
komunikasi tersebut.
Pendekatan gaya hidup menurut Kasali (2001:226) cenderung
mengklasifikasikan konsumen dalam hal ini remaja berdasarkan variabel-variabel
AlO, yaitu activity (aktivitas), interest (minat), dan opinion (pandangan-pandangan).
Pendekatan aktivitas konsumen dapat dikenali melalui identifikasi bagaimana
konsumen menghabiskan waktunya, baik melalui kegiatan rutin maupun kegiatan
diwaktu luang. Misalnya apa yang dikerjakan konsumen sebagai kegiatan rutin,
produk apa yang dibeli dan digunakan, sehingga kegiatan apa yang mereka lakukan
untuk mengisi waktu luang. Pendekatan minat diindentifikasikan melalui kesukaan
dan kegemaran yang didasari pada indikator preferensi dan prioritas konsumen dalam
hidupnya. Keputusan yang sama juga akan dipengaruhi oleh pandangan umum dan
penilaian konsumen yang diwujudkan dalam bentuk opini. Opini mendeskripsikan
penafsiran, harapan dan evaluasi konsumen, seperti maksud orang lain, pandangan
mengenai topik-topik peristiwa dunia, lokal, moral, ekonomi, dan sosial.
Berdasarkan pada fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelusuran secara lebih mendalam tentang adanya dugaan Pengaruh Gaya Hidup
Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Smartphone Merek iPhone Di Kota
Palu
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka dikemukakan
rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah variabel gaya hidup yang terdiri atas dimensi aktivitas, minat dan
opini secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
konsumen membeli smartphone merek iPhone Di Kota Palu?
2. Apakah dimensi aktivitas pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
konsumen membeli smartphone merek iPhone Di Kota Palu?
3. Apakah dimensi minat pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
12
13