Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini kebutuhan masyarakat dari tahun ke tahun terus
mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut berdampak pula terhadap gaya hidup
manusia yang semakin lama semakin meningkat, dimana gaya hidup manusia
semakin tidak terbatas baik dalam jenis maupun dalam jumlahnya. Kondisi ini
mendorong tumbuh kembangnya berbagai produk baik barang maupun jasa,
dibarengi dengan persaingan yang semakin ketat yang membuat perusahaan harus jeli
melihat gaya hidup dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Dampaknya setiap perusahaan harus mampu menciptakan dan meraih pangsa pasar
melalui penempatan orientasi pada keputusan pembelian sebagai tujuan utama.
Gaya hidup manusia yang berubah-ubah tersebut cenderung mendorong
manusia untuk lebih selektif dalam memilih kebutuhan akan gaya hidupnya.
Demikian pula halnya kebutuhan remaja pada produk alat komunikasi, gaya hidup
merupakan salah satu faktor terpenting yang menjadi bahan perhatian dalam
memutuskan pilihan pada suatu jenis produk ponsel tertentu yang diputuskan untuk
dibeli. Fenomena ini terlihat pada semakin maraknya remaja dewasa ini mencari
beraneka macam tipe dan jenis ponsel tercanggih dengan berbagai macam fasilitas
keunggulan dan keunikan yang ada pada masing-masing fitur.

Seiring berkembangnya zaman, ponsel tidak hanya digunakan untuk


berkomunikasi via telepon atau SMS, namun konsumen menginginkan lebih sehingga
fitur ponsel pun semakin beragam. Sejak internet mulai booming di Indonesia,
internet menjadi fitur yang wajib ada dan berubah menjadi fungsi dalam ponsel itu
sendiri selain digunakan untuk telepon dan SMS. Maka tak heran bila ponsel dengan
harga paling murah wajib memenuhi tiga syarat yaitu dapat digunakan untuk telepon,
SMS, dan internet. Kebutuhan dan keinginan konsumen yang semakin kompleks,
menuntut semua fitur dan fungsi serba canggih dapat terintegrasi dalam satu gadget,
muncullah produk smartphone untuk menjawab kebutuhan tersebut karena ponsel
saja dinilai kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin
beragam.
Smartphone dan handphone memiliki perbedaan yang sangat mencolok,
handphone adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan
dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke
mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon
menggunakan kabel (nirkabel; wireless), sedangkan Smartphone adalah telepon
genggam berteknologi tinggi yang berbasis pada platform komputasi, dengan
kemampuan komputasi yang lebih canggih dan konektivitas yang lebih tinggi dari
telepon genggam pada umumnya. Bisa di simpulkan bahwa fungsi utama handphone
adalah telephone dan sms, sedangkan internet adalah fitur tambahan. Sedangkan pada
smartphone, internet adalah fungsi utama, telephone dan sms menjadi fungsi
tambahan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Handphone)
Kemunculan teknologi ponsel pintar membuat berbagai vendor berlomba
untuk menciptakan produk smartphone unggulan, sehingga semakin banyak pilihan
dari berbagai merek dan semakin ketat pula persaingannya. Banyaknya pilihan
tersebut membuat permintaan atas smartphone semakin meningkat. Hal tersebut
ditunjukkan oleh hasil survey dari International Data Corporation (IDC), bahwa
sepanjang tahun 2013, penjualan smartphone menyentuh angka 958,8 juta unit di
seluruh dunia, yang artinya angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 32,7%
dari tahun 2012 yang hanya mencapai 722,5 juta unit. Smartphone menguasai sekitar

52,2% dari seluruh ponsel, dan 64,8% dari seluruh pengapalan smartphone ditujukan
ke negara-negara berkembang, seperti Indonesia (Mahardy, 2013)
Perilaku ini ditunjukkan oleh konsumen dengan berbagai motivasi di
antaranya ada yang menggunakan smartphone semata-mata untuk kebutuhan
memperlancar komunikasi diantara sesama teman ataupun orang tua mereka. Di
samping itu ada pula menggunakan smartphone dengan motivasi ingin tampil gaya
dalam pergaulan, ingin mendapat pengakuan akan nilai status sosial tertentu dengan
menggunakan smartphone tipe yang canggih.
Gaya hidup mempengaruhi perilaku konsumen dan akhimya menentukan
pilihan-pilihan konsumsi mereka. Pada produk smartphone, sebagian besar konsumen
berkeinginan ingin tampil menonjol di dalam pergaulan sehingga cenderung memilih
membeli dan menggunakan smartphone yang dinilai memiliki kelengkapan fungsi
yang dapat memberikan nilai lebih pada kepribadian mereka dalam lingkungan
pergaulan.
Salah satu smartphone unggulan yang sangat diminati adalah iPhone, buatan
perusahaan Apple Inc. yang berasal dari california. iPhone menggunakan sistem
operasi iOS. iOS (sebelumnya iPhone OS) adalah sistem operasi perangkat bergerak
yang dikembangkan dan didistribusikan oleh perusahaan Apple Inc. Berbeda dengan
sistem operasi lain seperti Windows Phone (Windows CE) dari Microsoft dan
Android dari Google, Apple tidak melisensikan iOS untuk diinstal di perangkat keras
yang bukan buatan Apple Inc. Penyempurnaan-penyempurnaan terus dilakukan oleh
Apple untuk menghasilkan smartphone terbaik dengan fitur terlengkap.
(en.wikipedia.org).
iPhone generasi pertama (iPhone 2G) merupakan smartphone pertama dari
perusahaan Apple Inc. yang di luncurkan pertama kali pada tanggal 29 juni 2007
dengan harga US$499 untuk model 4 GB dan US$599 untuk model 8 GB. Walaupun
dengan harga yang cukup mahal dan tidak di dukung oleh jaringan 3G, Global
Positioning System (GPS), tidak memiliki fasilitas video recording, dan tidak

memiliki tambahan slot kartu memori, tidak membuat penjualan iPhone 2G menurun.
terbukti smartphone ini langsung menggebrak pasar dengan menoreh penjualan 700
ribu unit diakhir pekan pertama sejak peluncuran.
Kesuksesan Apple Iphone tidak berhenti sampai disitu, iPhone generasi
berikutnya tidak kalah sukses dengan iPhone 2G, iPhone generasi kedua (3G) dan
iPhone generasi ketiga (3GS) tercatat telah laku terjual 1 juta unit dalam waktu
sepekan. Setahun kemudian di rilis iPhone 4 atau iPhone generasi keempat yang laku
terjual sebanyak 1,2 juta unit di minggu perdana perilisannya. iPhone 4 memecahkan
rekor penjualan iphone terbanyak. Generasi berikutnya adalah iPhone 4S, lalu
selanjutnya iPhone generasi ke enam atau iPhone 5. Generasi terakhir sampai saat ini
yang memiliki 2 varian adalah iPhone 5S dan 5C. (http://www.bbc.co.uk/indonesia)
Apple iPhone yang menempatkan diri sebagai smartphone kelas atas,
mengusung produk berbahan premium dengan berbekal fitur serta tampilan sangat
canggih dan tidak akan ditemui pada smartphone manapun membuat harganya
melambung tinggi. Berikut daftar tipe smartphone merek iPhone beserta harga yang
ditawarkan pada bulan Februari 2014

Tabel 1.1
Daftar Tipe Smartphone Merek iPhone
No
Tipe
Harga Baru
.
1
iPhone 2G
2
iPhone 3G (8 GB)
3
iPhone 3G (16 GB)
4
iPhone 3GS (8 GB)
5
iPhone 3GS (16 GB)
6
iPhone 3GS (32 GB)
7
iPhone 4G (8 GB)
Rp. 3.900.000
8
iPhone 4G (16 GB)
Rp. 3.900.000
9
iPhone 4G (32 GB)
Rp. 5.499.000
10
iPhone 4S (16 GB)
Rp. 6.000.000
11
iPhone 4S (32 GB)
Rp. 7.000.000
12
iPhone 4S (64 GB)
Rp. 8.000.000
13
iPhone 5 (16 GB)
Rp. 7.800.000
14
iPhone 5 (32 GB)
Rp. 8.700.000
15
iPhone 5 (64 GB)
Rp. 9.700.000
16
iPhone 5C (16 GB)
Rp. 8.690.000
17
iPhone 5C (32 GB)
Rp. 9.900.000
18
iPhone 5S (16 GB)
Rp. 10.500.000
19
iPhone 5S (32 GB)
Rp. 11.900.000
20
iPhone 5S (64 GB)
Rp. 13.550.000
Sumber: (http://www.tabloidpulsa.co.id/phones/apple)

Harga Bekas
Rp. 1.200.000
Rp. 1.300.000
Rp. 1.500.000
Rp. 1.600.000
Rp. 1.850.000
Rp. 1.900.000
Rp. 3.000.000
Rp. 3.450.000
Rp. 4.850.000
Rp. 4.500.000
Rp. 4.800.000
Rp. 5.300.000
Rp. 6.700.000
Rp. 7.200.000
Rp. 7.500.000
Rp. 5.600.000
Rp. 6.400.000
Rp. 7.500.000
Rp. 7.800.000
Rp. 8.500.000

Dian M. Muljadi yang selama 15 tahun dikenal sukses membesarkan sejumlah


majalah gaya hidup. Mulai dari Cosmopolitan, Harpers Bazaar Indonesia,
Bravacasa, Marie Claire, Elle, dan Decoration, mengatakan bahwa sejak tiga tahun
ini dia melihat tren sirkulasi media cetak mulai stagnan. Orang sekarang lebih sibuk
dengan website, membuka info melalui gadget. Sirkulasi majalah cetak kalau bisa
naik 10% itu sudah bersyukur sekali. (http://swa.co.id/corporate/mainan-baru-ratumedia)
Tren bisnis saat ini mengarah pada penggunaan gadget yang mudah untuk
mengakses banyak hal. Tak heran Dian saat ini mengembangkan fimela.com sebagai

media online yang dikembangkan mengikuti perkembangan strategi dan komunikasi


pemasaran saat ini. Layanan perbankan juga dikembangkan menjadi mobile banking
seperti yang dilakukan oleh Bank Mandiri Tbk. Transaksi menggunakan mandiri
mobile ini dapat digunakan melalui smartphones iPhone maupun Android. Direktur
Micro and Retail Banking Bank Mandiri, Budi G. Sadikin, mengatakan bahwa
volume transaksi dengan mobile banking melonjak sampai 42% pada periode JanuariMaret, nilainya mencapai Rp 8,7 triliun dengan pengguna 46,6 juta orang.
(http://swa.co.id/business-strategy/marketing/bank-mandiri-bidik-1-juta-pengguna
mobile-banking)
Data-data tersebut menunjukkan bahwa pemasaran saat ini berkembang ke
arah media online dengan menggunakan gadget. Handphone berkembang menjadi
smartphones dan berubah fungsi yang dulunya sebagai media telepon dan SMS, saat
ini berkembang sebagai media untuk memperoleh informasi dan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lain

Gambar 1.1
Market Share iPhone dan Android
Sumber: http://gigaom.com/2010/10/01/report-ios-driving-apple-market-share/

Gambar ini menjelaskan market share Apple yang meningkat dari waktu ke
waktu dibandingkan produk-produk android yang beredar. Keberhasilan Apple
menjadi brand terdepan di bidang smartphones, membuat Samsung sebagai brand asal
Korea yang menggunakan OS Android tidak diam saja. Menurut oktomagazine.com,
Samsung dengan menggandeng Google melalui tablet dan smartphones mampu
melakukan penjualan yang cukup baik dan tidak dipandang sebelah mata oleh Apple.
Apple dan Samsung hingga saat ini masih bersaing dalam produknya.
Apple menjadi produsen smartphone yang mendominasi dunia. Di Amerika,
Apple mempunyai tempat khusus di pasar ponsel pintar tersebut. Menurut sebuah
survey yang dilakukan oleh NPD Group, hingga saat ini iPhone 4s berada di tempat
pertama dalam hal penjualan di kwartal pertama 2012. Tempat kedua dan ketiga,
diduduki

berturut-turut

oleh

iPhone

dan

iPhone

3GS.

(http://www.oktomagazine.com/oktogadget/gadget_events/2558/pertarungan.raksasa.t
eknologi.apple...samsung)
Apple terus menginovasi produknya dengan spesifikasi yang berbeda dengan
brand lain sehingga membuatnya unggul dibandingkan dengan brand lain yang
berusaha mengikuti ide-ide kreatif Apple. Produk Apple termasuk produk dengan
harga yang cukup tinggi, namun menurut pasardana.com penjualan Ipad 3 sepanjang
kuartal pertama tahun ini, Apple Inc telah menjual 11,8 juta iPad. Sementara itu,
Apple mencatatkan angka penjualan iPhone sebesar 35 juta unit pada Q1 2012.
Jumlah tersebut meningkat hingga 88% dibanding penjualan iPhone pada tahun lalu.

Data-data tersebut menunjukkan penjualan produk-produk Apple meningkat


meskipun memiliki banyak kompetitor yang meluncurkan produk smartphones.
Konsumen masih berniat untuk membeli produk Apple. Di China, seorang pemuda
berusia 17 tahun rela menjual salah satu ginjalnya demi membeli Iphone dan Ipad
keluaran

Apple

karena

tidak

mampu

membelinya.

(http://www.republika.co.id/berita/trendtek/gadget/12/04/07/m23mid-demiiphonedan-ipad-wang-rela-menjual-ginjalnya).
Data ini menunjukkan bahwa orang rela melakukan hal-hal di luar nalar demi
mendapatkan produk Apple. Saat launching New Ipad bulan Maret 2012, sebelas
negara yang mendapat giliran pertama menjual New iPad tersebut, yaitu Australia,
Kanada, Perancis, Jerman, Hong Kong, Jepang, Puerto Rico, Singapura, Swiss,
Inggris, dan Amerika Serikat. Para calon pembeli di sebelas negara itu seperti di
Jepang, Singapore, dan Australia rela antre 30 jam sebelum toko Apple dibuka.
Antrean pembeli New iPad pun mengular bahkan ada yang rela menginap di depan
Apple Store sehari sebelumnya. Beberapa di antara mereka ada juga yang membayar
orang

lain

hingga

ratusan

dollar

untuk

antre

mendapatkan

New

iPad.

(http://teknologi.kompasiana.com/gadget/2012/03/18/the-new-ipad-tak-sekadar
teknologi-tapi-juga-gaya-hidup/)
Di Indonesia, fenomena kecintaan pada perangkat seperti iPhone juga menjadi
sebuah fenomena tersendiri. Basis fans Apple menjadi semakin kuat seiring dengan
semakin meluasnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan perangkat teknologi
yang berkualitas. Antri dan berusaha mendapatkan gadget terbaru keluaran Apple
menjadi pemandangan yang sudah biasa di Indonesia, walaupun harga yang
ditawarkan memang tidak terjangkau untuk sebagian besar kantong masyarakat di
sini. Salah satunya adalah iPhone yang kini mulai menggeser posisi Blackberry

sebagai ponsel yang prestisius. Ponsel ini kini tak hanya berkembang sebagai alat
komunikasi semata tetapi juga lambang prestige dan gaya hidup yang tak dapat
terpisahkan. (www.jagatreview.com)
Penjualan Smartphone iPhone tidak hanya mendominasi di ibu kota provinsi,
tapi sudah menyebar di level kotamadya dan kabupaten. Jumlah toko yang menjual
berbagai produk iPhone juga semakin banyak. Ini menunjukkan, populasi produk
Smartphone akan semakin besar.
Jika melihat data tentang penjualan Smartphone di Kota Palu yang dilakukan
di tempat distributor Smartphone diantaranya, Makmur Jaya, Celebes Celular, City
Celular, ternyata iPhone cukup banyak digemari oleh masyarakat. Seperti terlihat
pada Tabel 1.3 di bawah ini:
Tabel 1.2
Penjualan Smartphone iPhone Tahun 2013

No

Nama Toko

Hasil Penjualan

1.

Makmur Jaya

750 unit

2.

Celebes Celular

430 unit

3.

Cahaya phone cell

350 unit

Total

1.530 unit

(Sumber :Makmur Jaya, Celebes Celular, City Celular).

10

Berdasarkan Tabel 1.3 diatas, dapat dilihat bahwa total penjualan Smartphone
iPhone tahun 2013 di 3 tempat distributor penjualan iPhone telah mencapai total
1.530 unit. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Smartphone iPhone cukup
digemari masyarakat kota palu. Smartphone bagi masyarakat tidak hanya sebatas alat
telekomunikasi, melainkan merupakan cerminan gaya hidup dan kepribadian
masyarakat. Kegiatan masyarakat yang pada awlnya hanya melakukan kegiatan
konsumsi sebagai alat pemenuhan kebutuhan saja, pada akhirnya perkembangan
zaman menjadi kegiatan konsumsi sebagai salah satu kegiatan yang melibatkan gaya
hidup. Gaya hidup sebagai pendorong perilaku konsumen dalam keputusan
pembeliannya. Gaya hidup adalah bagaimana orang menghabiskan waktu dan
uangnya (Nugroho 2003:148).
Berdasarkan hasil observasi awal penulis pada beberapa orang yang ditemui
saat melakukan pembelian smartphone di salah satu distributor smartphone di Kota
Palu, diperoleh gambaran bahwa umumnya konsumen

menjadikan smartphone

dengan berbagai macam tipe dan merek sebagai alat komunikasi utama dalam
menunjang aktivitas keseharian mereka. Umumnya konsumen menyukai smartphone
merek tertentu yang dinilai memiliki keunggulan tersendiri.
Pada segmen pasar di Kota Palu, motivasi utama membeli dan menggunakan
smartphone dapat dipengaruhi oleh gaya hidup. Konsumen senang menggunakan
smartphone karena menilai smartphone tersebut elegan, fashion, entertaiment, music,
camera, video dan berbagai kelengkapan fungsi lainnya yang dimiliki smartphone

11

yang dinilai erat kaitannya mencerminkan gaya hidup mereka ketika memiliki alat
komunikasi tersebut.
Pendekatan gaya hidup menurut Kasali (2001:226) cenderung
mengklasifikasikan konsumen dalam hal ini remaja berdasarkan variabel-variabel
AlO, yaitu activity (aktivitas), interest (minat), dan opinion (pandangan-pandangan).
Pendekatan aktivitas konsumen dapat dikenali melalui identifikasi bagaimana
konsumen menghabiskan waktunya, baik melalui kegiatan rutin maupun kegiatan
diwaktu luang. Misalnya apa yang dikerjakan konsumen sebagai kegiatan rutin,
produk apa yang dibeli dan digunakan, sehingga kegiatan apa yang mereka lakukan
untuk mengisi waktu luang. Pendekatan minat diindentifikasikan melalui kesukaan
dan kegemaran yang didasari pada indikator preferensi dan prioritas konsumen dalam
hidupnya. Keputusan yang sama juga akan dipengaruhi oleh pandangan umum dan
penilaian konsumen yang diwujudkan dalam bentuk opini. Opini mendeskripsikan
penafsiran, harapan dan evaluasi konsumen, seperti maksud orang lain, pandangan
mengenai topik-topik peristiwa dunia, lokal, moral, ekonomi, dan sosial.
Berdasarkan pada fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelusuran secara lebih mendalam tentang adanya dugaan Pengaruh Gaya Hidup
Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Smartphone Merek iPhone Di Kota
Palu
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka dikemukakan
rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah variabel gaya hidup yang terdiri atas dimensi aktivitas, minat dan
opini secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
konsumen membeli smartphone merek iPhone Di Kota Palu?
2. Apakah dimensi aktivitas pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
konsumen membeli smartphone merek iPhone Di Kota Palu?
3. Apakah dimensi minat pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

12

konsumen membeli smartphone merek iPhone Di Kota Palu?


4. Apakah dimensi opini pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
konsumen membeli smartphone merek iPhone Di Kota Palu?
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel gaya hidup
yang terdiri dari dimensi aktivitas, dimensi minat dan dimensi opini
secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli smartphone
merek iPhone Di Kota Palu
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dimensi aktivitas
terhadap keputusan konsumen membeli smartphone merek iPhone Di
Kota Palu
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dimensi minat terhadap
keputusan konsumen membeli smartphone merek iPhone Di Kota Palu
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dimensi opini terhadap
1.3.2.

keputusan konsumen membeli smartphone merek iPhone Di Kota Palu


Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah :


1. Sebagai bahan pertimbangan bagi distributor smartphone merek iPhone dalam
memasarkan produknya di Kota Palu
2. Untuk menambah pengetahuan dan daya nalar penulis dalam mengaplikasikan
ilmu Manajemen dalam bidang Pemasaran yang diperoleh di bangku kuliah
melalui pengalaman serta kenyataan yang terjadi di lapangan.
3. Sebagai salah satu persyaratan dalam penyelesaian studi program Strata Satu

13

(S1) pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Tadulako Palu


1.4. Sistematika Penulisan
Adapun rancangan penulisan skripsi ini nantinya akan terbagi kedalam
beberapa sub bab sebagai berikut :
Bab Pertama, adalah Pendahuluan, Menguraikan tentang latar belakang,
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.
Bab Kedua, adalah Landasan Teori, menguraikan tentang pemasaran dan
manajemen pemasaran, perilaku konsumen, model perilaku konsumen, proses
keputusan pembelian konsumen, faktor utama yang mempengaruhi perilaku
pembelian konsumen, merek, ekuitas merek, gaya hidup, kerangka pemikiran dan
hipotesis.
Bab Ketiga, adalah Metode Penelitian, menguraikan tentang tipe penelitian,
objek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan
sampel serta tekhnik penarikan sampel, definisi operasional variabel, skala
pengukuran, pengujian instrumen penelitian, pengujian asumsi klasik dan metode
analisis.
Bab Keempat, adalah Gambaran Umum Obyek Penelitian, menguraikan
tentang sejarah produk smartphone merek iPhone
Bab Kelima, adalah hasil dan Pembahasan, menguraikan tentang hasil uji
instrumen penelitian karakteristik responden, frekuensi tanggapan responden, hasil
uji hipotesis penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
Bab Keenam, adalah penutup, menguraikan tentang kesimpulan dan saransaran dari hasil di penelitian.

Anda mungkin juga menyukai