: JONI KURNIAWAN
NIM
: 140513602387
Metode Kuantitatif
Metode Kualitatif
Pilosofi pendekatan
a. Rasionalistic
b. Inkuiry from the outside
c. Functionalist
d. Positivist
Tujuan
a. Menunjukkan hubungan antar
Pilosofi pendekatan
a. Naturalistic
b. Inkuiry from the inside
c. Interpretative
d. Constructivist
e. Naturalistic-ethnographic
Tujuan.
a. Menemukan pola hubungan yang
variabel
b. Menguji teori
c. Mencari generalisasi yang
bersifat interaktif
b. Menemukan teori
c. Menggambarkan realitas yang
Desain
a. Spesifik, jelas, rinci
b. Ditentukan secara mantap sejak
awal
c. Menjadi pegangan langkah demi
langkah
Teknik pengumpulan data
a. Kuesioner
b. Observasi dan wawancara
kompleks
d. Memperoleh pemahaman makna
Desain
a. Umum
b. Fleksibel
c. Berkembang, dan muncul dalam proses
penelitian
Teknik pengumpulan data
a. Participant observation
b. In dept interview
terstruktur
5
c. Dokumentasi
d. Triangulasi
a. Deskriptif kualitatif
pengukuran b. Dokumen
pribadi,
variable
yang
dioperasionalkan dengan
menggunakan instrument
c. Setelah
selesai
lapangan,
catatan
ucapan
dan
pengumpulan data
d. Deduktif
e. Menggunakan
statistik teori
5
Hasil
a. Pengujian kreadibilitas, depenabilitas,
proses dan hasil penelitian
2. Ada lima indikator masalah penelitian yang memiliki delta sumbangan yang
signifikan, baik secara teoritik maupun empirik, yaitu terkait dengan aspek: a)
novalty, b) feasibility c) interesting, d) relevancy dan e) ethics. Jelaskan secara
singkat: (1) pengertian kelima indicator tersebut; dan (2) berikan contoh tolak
ukur setiap aspek dari kelima indikator tersebut!
Jawab:
a. Novelty (kebaruan) lebih berupa untuk menjawab pertanyaan yang terkait dengan
nilai tambah seperti sisi substansi masalah, metode penelitian, pengembangan
instrumen, teknik analisis data yang dimana mengarah pada ranah teoritis maupun
ranah empiris dalam kehidupan.
Contoh : bagaimana implementasi Kurikulum 2013 di SMK
b. Menurut Prof. Dr. A. Mukhadis pada buku Metode Penelitian Kuantitatif ,
menjelaskan bahwa dimensi feasibility (kelayakan) memiliki kriteria dalam memilih
serta mengembangkan masalah penelitian yang meliputi indikator kelayakan dari
ranah keilmuan, kepakaran, waktu, dana, dan tenaga, dan lain-lain. Dimana indikator
kelayakan merupakan pertimbangan utama dalam memilih dan menetapkan suatu
masalah yang tentunya melekat pada konteks dan tujuan penelitian yang dilakukan.
Contoh : sikap siswa terhadap mata pelajaran kejuruan di SMK
c. Interesting (ketertarikan/minat), lebih menjelaskan tentang kondisi internal dan
eksternal peneliti. Yang dimana kondisi internal peneliti berupa ketertarikan peneliti
terhadap masalah yang akan dijadikan objek kajian. Kemudian untuk kondisi
eksternal peneliti berupa ketertarikan pembimbing, konsultan, atau berbagai pihak
atau sponsor.
Contoh : kesiapan guru dan pelaksana pendidikan dalam menyambut diterapkannya
kurikulum 2013 di SMK
d. Relevancy (relevan) berupa penekanan pertimbangan pada bidang yang ditekuni oleh
peneliti serta menjadi pertimbangan agar peneliti memiliki kerangka pikir yang
memadai dalam mengidentifikasi masalah sampai pemecahan masalah.
Contoh : bagaimana hubungan antara lamanya waktu praktik industri dengan tingkat
kesiapan kerja pada mahasiswa Teknik otomotif
e. Ethic (etika) mengacu pada tata nilai atau norma-norma akademik maupun nonakademik yang berlaku sebagai latar, subjek, atau objek penelitian.
Contoh : pengembangan mobil listrik di SMK tanpa menggagu kegiatan belajar
mengajar di SMK tersebut
4. Instrumen penilaian secara umum dipilah menjadi dua, yaitu klompok tes dan
klompok non tes jelaskan: a) indikator esensial pembeda kedua kompok instrument
tersebut; b) berikan contoh masing-masing tiga macam instrument dari kedua
klompok tersebut (tes dan non tes); dan c) bilamana ketiga macam instrument
cocok digunakan disertai dengan alasanya!
Jawab:
a. Pembeda utama, instrumen jenis tes dan non tes dapat dilihat dari sifat respons
subjek penelitianya (cronbach,1984). Sifat respons subjek sebagai representasi
data penelitian yang diperoleh dengan instrumen tes memiliki mankan nilai benar
atau salah. Sedangkan sifat respons subjek sebagai representasi data penelitian
yang diperoleh dengan instrumen non tes tidak memiliki nila benar atau salah
b. Contoh instrumen jenis tes:
1) Penglompokan jenis tes berdasarkan perangkat pelaksanaan tes.
2) Pengelompokan jenis tes berdasarkan tujuan dan subtansi isi pelaksanaan tes.
3) Pengelompokan jenis tes berdasarkan rancangan pelaksanaan tes.
Contoh instrumen jenis non tes:
1) Kuesioner bentuk pertanyaan terbuka.
2) Kuesioner bentuk pertanyaan checklist
3) Kuesioner bentuk pertanyaan pilihan ganda.
c. Instrumen jenis tes
1) Intstrumen jenis tes berdasarkan perangkat pelaksanaan cocok digunakan
karena jenis tes ini dapat dipilah menjadi tes dengan perangkat pelaksanaan
menggunakan sarana: kertas dan pensil, alat simulasi, peralatan nyata, tes
berbantuan computer, tes berbantuan video display, dan kombinasi sehingga
jenis ini sangat cocok untuk menilai aspek kerja tertentu yang memerlukan
tingkat kecermatan secara spesifik.
2) Instrumen jenis tes berdasarkan tujuan dan subtansi isi pelaksanaan tes cocok
digunakan karena memiliki dua klompok tes, bakat dan prestasi. Dimana
klompok bakat lebih bertujuan untuk mengungkap dan memerikan subtansi
yang terkait dengan kemampuan dasar, sedangkan tes prestasi lebih bertujuan
untuk mengungkap dan memerikan subtansi isi yang terkait dengan hasil
(wujud).
3) Instrumen jenis tes berdasarkan rancangan pelaksanaan tes cocok digunakan
karena lebih didasarkan pada rancangan untuk mengungkap dan memerikan,
baik kemampuan dasar maupun wujud kemampuan umum seseorang dalam
mempelajari, memahami, menguasai satu ranah bidang tertentu.
Instrumen jenis non tes
1) Kuesioner bentuk pertanyaan terbuka cocok digunakan karena
memberikan peluang alternatif jawaban yang lebih fleksibel artinya,
subjek penelitian lebih bebas memberikan respons sesuai dengan
persepsinya terhadap fenomena yang digunakan sebagai stimulus dan
waktu yang digunakan lebih singkat karena pengembangan instrument
peneliti tidak dituntut untuk menyediakan opsi di detiap butir alternatif
jawaban.
2) Kuesioner bentuk pertanyaan checklist cocok digunakan karena bentuk
ini sebagai alat pengumpul data, sudah disediakanya daftar opsi sebagai
alternatif jawaban. Untuk itu respon yang diminta dari subjek penelitian
dengan cara membubuhkan tanda check (V) serta opsi jawaban yang
disediakan untuk setiap pertanyaan dapat bervariasi mulai dari dua
sampai dengan lima alternatif jawaban.
3) Kuisioner bentuk pertanyaan pilihan ganda cocok digunakan karena
bentuk ini dikemas dalam tampilan yang telah menyediakan beberapa
alternatif pilihan jawaban dimana subjek penelitian dalam hal ini diminta
untuk memilih satu dari beberapa pilihan alternatif jawaban yang paling
sesuai, variasi jumlah alternatif jawaban dapat berbeda sesuai dengan
konteks dan tujuan pengumpulan data yang dilakukan. Lazimnyadalam
kuisioner ini variasi jawaban dapat terdiri dari tiga, empat, atau lima
alternatif.
5. Rancangan penelitian dapat dipilih menjadi eksperimental dan noneksperimental.
Jelaskan; a) perbedaan keduanya dari sisi manipulasi variabel penelitianya dan
berikan contohnya, b) perbedaan eksperimental sungguhan dan eksperimental
semu dari sisi teknik sampling penelitianya, dan c) empat ancaman kesahian
rancangan eksperimental dan diberikan contohnya!
Jawab:
a. Pada rancangan penelitian eksperimental peran suatu fenomena
sebagai variable bebas dapat di manipulasi Sedangkan pada
rancangan penelitian non-eksperimental peran suatu fenomena sebagai
variabel bebas tidak dapat dimanipulasi. Dalam perancangan rancangan eksperimental
indikator dapat memanipulasi variabel bebas untuk diamati pengaruhnya terhadap
variabel terikat. Dalam menggunakan rancangan penelitian ekperimental lebih
bertujuan utnuk mengungkap dan menguji siginfikansi hubungan fenomena sebab
akibat antar variabel dengan cara melakukan manipulasi suatu fenomena sebagai
variable bebas.
Contoh : Digunakan untuk menguji hipotesis, Mengukur variabel, Mengkorelasikan
dua variabel atau lebih, Membandingkan dua variabel atau lebih, Meneliti tidak secara
mendalam terhadap satu atau lebih variabel
b. Perbedaan ekperimental sungguhan dan perbedaan ekperimental semu dari sisi teknik
sampling penelitiannya dimana dalam rancangan penelitian eksperimental sungguhan
cara pengontrolan terhadap kontominasi variabel lain juga dilakukan berdasarkan
pada rancangan penelitian. Pada eksperimental sungguhan dalam penggunaan teknik
pada
rancangan
eksperimental
semu
dilakukan
secara
acak
Jawab:
a. Teknik statistik deskriptif sebagai alat analisis dipilih dan digunakan
apabila hasil analisis statistik hanya bertujuan untuk memberikan
data (sensus ataupun sampel) terhadap suatu objek/subjek bidang
yang diteliti. Sedangkan teknik statistik inferensial dipilih atau
digunakan apabila hasil analisis statistik (data sampel) yang akan
diberlakukan simpulanya terhadap suatu populasi sasaran tertentu.
Dasar pertimbangan lain dalam pemilihan dan penggunaan teknik
statistik sebagai alat analisis data, selain ditinjau sifat data, dan
persyaratan analisis, juga ditinjau dari jumlah dan sifat variabel
penelitian. Misalnya variabel penelitian yang bersifat unvariate,
bivariate, dan multivariate (Hasan, 1989). Berdasarkan tinjauan ini,
teknik statistik deskriptif banyak digunakan pada variabel yang
bersifat univariate. Sedangkan variabel penelitian yang bersifat
bivariate (hubungan beberapa variabel bebas dengan satu variabel
tergantung) akan lebih tepat digunakan statistic inferensial. Begitu
juga dalam penelitian yang melibatkan variabel yang bersifat
multivariate (hubungan dua atau lebih variabel bebas dengan dua
atau lebih variabel tergantung) lebih tepat digunakan teknik
statistik inferensial.
Alasan : karena teknik analisis ini bersifat deskriptif, yang mengarahkan peneliti
untuk menggunakan metode analisis ini dalam mendeskripsikan data yang diambil
melalui sampel-sampel dari populasi namun tidak ada tujuan membuat kesimpulan
(generalisasi) dari data deskripsi yang telah dibuat sedangkan dari Analisis data
inferensial peneliti menyamakan hasil sampel kemudian hasil tersebut diperlukan
pemahaman atas ketepatan dan ketajaman analisis, dan pemenuhan uji prasyaratan
analisis
dalam
hasil
analisis
datanya
tujuanya
untuk
disimpulkan
atau
dianalisis
Utamanya
(nominalitas,
sebagainya)
apabila
homogenitas,
terpenuhi.
semua
persyaratan
linieritas,
Sedangkan
analisis
kolonieritas,
teknik
dan
inferensial
data
lain
non-
parametrik pada saat data tersebut membutuhkan unsur uji prayaratan analisis,
maka peneliti tersebut perlu memahami karakteristik datanya yang terkait
( normalitas, homogenitas, linieritas dan sbg.) alasanya karena data yang
digunakan bertujuan menarik simpulan terhadap suatu populasi
sasaran tertentu.
c. Tahapan interpretasi hasil analisis dilakukan setelah analisis
dengan teknik dan rumus statistik tertentu. Interpretasi hasil
analisis adalah upaya memberikan makna atas hasil analisis data
dengan teknik statistik tertentu dan dengan kriteria atau taraf
signifikansi tertentu. Kriteria tertentu yang bersifat satuan minimal
kuantitatif dalam bentuk presentase, rerata, tendesi sentral dan
lain-lain. Lazim digunakan pada interpretasi hasil analisis data
dengan teknik statistik deskriptif. Sedangkan taraf signifikansi
tertentu lazim digunakan pada interpretasi hasil analisis data
dengan teknik statistik inferensial, baik inferensial parametrik
maupun inferensial non-parametrik.
Contoh: interpretasi hasil analisis data diatas, sebagai representasi
temuan penelitian. Temuan penelitian ini tidak dapat serta-merta
untuk dijadikan simpulan penelitian, tetapi cantolan atau slot untuk
menarik kesimpulan penelitian harus berdasarkan pada temuan
penelitian.
Untuk
penelitian,
maka
sampai
perlu
pada
dilakukan
tahapan
diskusi
menarik
atau
simpulan
pembahasan
sampai
pada
merumuskan
simpulan
penelitian,
perlu
DAFTAR RUJUKAN
Mukhadis, Amat. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif. Malang: Aditya Media Publishing.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta