PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar berkompetisi terdiri dari pelaku-pelaku pasar yang jumlahnya cukup banyak dan
mempunyai informasi sempurna. Oleh karena itu akan sangat beralasan jika semua perusahaan
akan menerapkan harga pasar yang sama untuk produk yang sejenis. Jika ada perusahaan yang
menetapkan harga lebih tinggi,maka perusahaan ini akan ditinggalkan oleh pelanggannya, karena
para pelanggan mempunyai informasi tentang harga pasar yang lebih rendah. Akibatnya
perusahaan tidak dapat menetapkan harga di luar harga pasar dan hanya dapat menerima harga
pasar (price takers).Karena tidak dapat mempengaruhai harga, maka untuk memaksimumkan
labanya, perusahaan akan menentukan tingkat output dan input optimalnya. Maksimisasi laba
merupakan proses maksimisasi tidak dengan batasan.
Makalah ini akan membahas kasus maksimasi keuntungan untuk perusahaan ataupun produsen
dalam pasar kompetisi. Perusahaan akan memilih tingkat output (produk yang dihasilkannya)
untuk memaksimumkan labanya. Pemilihan tingkat output laba maksimum juga akan
menentukan kombinasi input-input yang akan digunakan untuk memproduksi output tersebut.
Pasar kompetisi merupakan perusahaan yang sifatnya menerima harga yang ditentukan oleh
mekanisme pasar.
alah aliran keluar (outflows) atau pemakaian aktiva atau timbulnya hutang (kombinasi keduanya)
selama satu periode yang berasal dari penjualan atau produksi barang, atau penyerahan jasa atau
pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiataan utama suatu entitas.
d. Untung-rugi
Keuntungan adalah kenaikkan ekuitas atau aktiva bersih yang berasal dari transaksi insidental
yang terjadi pada perusahaan dan semua transaksi atau kejadian yang mempengaruhi perusahaan
dalam suatu periode akuntansi. Selain yang berasal dari pendapatan investasi pemilik.
e. Penghasilan
Penghasilan adalah hasil akhir penghitungan dari pendapatan dan keuntungan dikurangi beban
dan kerugian dalam periode tersebut. Seperti yang dijelaskan dalam PSAK no.23 Ikatan Akuntan
Indonesia (2007) paragraf 70 menyatakan sebagai berikut: Penghasilan (income) adalah arus
masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu
periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikkan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanaman modal.Selanjutnya pada paragraf 74 dinyatakan: Definisi penghasilan
meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain).
(relevant cost).
Pada saat penghitungan biaya yang akan digunakan untuk melengkapi formulir pajak
pendapatan sebuah perusahaan, para akuntan
diperlukan untuk membuat perincian jumlah rupiah yang aktual yang dikeluarkan untuk membeli
tenaga kerja, bahan baku dan peralatan modal yang digunakan dalam produksi. Dan untuk
tujuan-tujuan pembayaran pajak, pengeluaran rupiah historis adalah biaya relevan yang
dimaksudkan di atas.
Keuntungan Maksimum
Melihat keadaan pasar persaingan sempurna, maka bagi seorang produsen dalam mencapai
tujuannya yaitu keuntungan maksimum haruslah memperhatikan karakteristik dari pasar
persaingan sempurna itu sendiri. Economic Profits atau keuntungan ekonomi merupaka surplus
atau kelebihan pendapatan total atas semua biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Termasuk di dalamnya ongkos untuk pembelian sumber-sumber produksi ataupun opportunity
cost untuk menggunakan input yang tersedia.
Untuk mendapatkan keuntungan maksimum, terdapat dua cara untuk menentukannya.
Terlebih dahulu yang harus diperhatikan adalah cara yang paling mudah, yaitu dengan melihat
pada tingkat atau jumlah produksi yang mana perbedaan di antara hasil penjualan total dan
ongkos total adalah yang paling maksimum. Cara yang kedua adalah dengan memperhatikan
tingkat produksi dimana tingkat keadaan ongkos marginalnya adalah sama dengan hasil
penjualan marginalnya (MC = MR).
Dalam jangka pendek, pemaksimalan untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan
dua cara. Yang pertama ialah menghitung dan membandingkan hasil penjualan total dengan
ongkos total. Keuntungan adalah perbedaan di antara hasil penjualan total yang diperoleh dengan
ongkos total yang dikeluarkan. Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva
ongkos rata-rata dan ongkos marginal di satu pihak, dan hasil penjualan rata-rata dan hasil
penjualaln marginal di lain pihak.pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi
dimana hasil penjualan marginal sama dengan ongkos marginal.
Biaya, Penggerak Biaya, Objek Biaya dan Pembebanan Biaya
Langkah pertama yang sangat penting untuk memperoleh keunggulan kompetitif
yaitu mengidentifikasi biaya penggerak, biaya utama dalam perusahaan atau dalam
organisasi.
Perusahaan mengeluarkan biaya (cost) jika menggunakan sumber daya untuk
tujuan tertentu. seperti biaya tenaga kerja manufaktur dan lain-lainnya. Seringkali biaya
dikumpulkan dalam kelompok kelompok tertentu, ini disebut tempat penampungan
biaya (cost pools). Untuk menentukan atau membedakan pengelompokan biaya
didasarkan pada jenis biaya atau pertanggungjawaban.
Penggerak biaya (cost driver) merupakan faktor yang memberi implikasi pada
perubahan tingkat total biaya. Untuk perusahaan yang berkompetisi berdasarkan
kepemimpinan biaya, manajemen penggerak biaya utama merupakan hal yang paling
utama dan yang paling penting.
Objek Biaya (cost object) adalah berbagai produk, jasa, pelanggan, aktivitas, atau unit
organisasi dimana biaya dibebankan. Produk, jasa, dan pelanggan pada umumnya
merupakan objek biaya. Sementara department produksi dapat diperlakukan sebagai
tempat penampungan biaya atau objek biaya, tergantung pada apakah fokus utama
manajemen terletak pada biaya produk atau departemen produksi.
Pembebanan biaya tidak langsung ke tempat penampungan biaya dan objek biaya
disebut Alokasi biaya (cost allocation), yaitu suatu bentuk pembebanan dimana
penelusuran langsung tidak mungkin dilakukan sehingga digunakan penggerak biaya.
Penggerak biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya disebut dengan dasar
alokasi (allocation base).
Biaya Bahan Baku Langsung (direct material cost) adalah biaya bahan baku pada
produk dan penyisihan yang wajar untuk unit barang sisa dan cacat. Sedangkan Biaya
Bahan Baku Tidak Langsung (indirect material cost) adalah biaya dari bahan baku
yang digunakan dalam produksi tetapi secara fisik bukan bagian dari produk yang
sudah jadi
Biaya Tenaga Kerja Langsung (direct labor cost) yaitu meliputi tenaga kerja yang
menghasilkan produk dan jasa. Sedangkan Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
(indirect labor cost) meliputi biaya pengawasan, pengendalian mutu, inspeksi,
pembelian dan penerimaan, serta biaya pendukung proses produksi lainnya.
Selain biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku tidak langsung, biaya tidak langsung
lainnya jiua diperlukan dalam menghasilkan produk atau jasa. Antara lain adalah biaya
fasilitas, peralatan yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa, dan peralatan
pendukung lainnya seperti yang digunakan untuk penanganan bahan baku.
Penggerak Biaya dan Perilaku Biaya
Penggerak biaya memiliki dua peran penting bagi akuntan manajemen :
1. Memungkinkan pembebanan biaya pada objek biaya
2. Menjelaskan perilaku biaya, yaitu bagaimana total biaya berubah ketika
penggerak biaya berubah
Penggerak Biaya Berdasarkan Aktivitas
Penggerak biaya berdasarkan aktivitas ditentukan dengan menggunakan analisis
aktivitas, yaitu deskripsi terinci dari aktivitas-aktivitas spesifik yang dilakukan dalam
operasi perusahaan.
Penggerak Biaya Bersadarkan Volume
Banyak jenis biaya yang berdasarkan volume, yaitu biaya berdasarkan jumlah produk
atau jasa yang dihasilkan. Akuntan manajemen biasanya menyebut volume ini dengan
volume output atau hanya output.
Biaya Tetap, Biya Variabel dan Biaya Campuran
Total biaya terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap. Biaya Variabel (Variable Cost)
merupakan perubahan pada total biaya yang dikaitkan dengan setiap perubahan pada
jumlah penggerak .
Sebaliknya, Biaya tetap (Fixed Cost) merupakan bagiab dari total biaya yang tidak
pernah berubah meskipun output berubah dalam rentang yang relevan.
Sedangkan istilah Biaya campuran (Mixed Cost) digunakan untuk mengacu pada
total biaya yang meliputi komponen biaya tetap maupun biaya variabel seperti yang di
contohkan.
Biaya Bertahap
Biaya disebut Biaya bertahap (Mixed Cost) jika biaya tersebut berubah seiring
dengan perubahan pada penggerak biaya tetapi secara bertahap. Biaya bertahap
merupakan karakteristik dari tugas-tugas klerikal tertentu, seperti proses pemenuhan
pemesanan dan klaim dari pelanggan.
Biaya Per Unit dan Biaya Marginal
Biaya per unit (Unit Cost) atau biasa disebut Biaya rata-rata (Average Cost)
merupakan total biaya produksi (bahan baku, tenaga kerja dan overhead) dibagi jumlah
unit output. Konsep ini berguna dalam menetapkan harga dan mengevaluasi
profitabilitas produk, tetapi konsep tersebut dapat menimbulkan beberapa interpretasi
yang keliru.
Penggerak Biaya Berdasarkan Struktur dan Pelaksanaan
Penggerak biaya berdasarkan struktur dan pelaksana digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan strategis. Penggerak biaya berdasarkan struktur bersifat
strategis karena meliputi keputusan yang mempunyai implikasi jangka panjang
terhadap total biaya perusahaan. Di sini ada empat contoh keputusan berdasarkan
struktur :
1. Skala. Makin besar perusahaan, biaya keseluruhan makinrendah disebabkan oleh
skala ekonomi.
2. Pengalaman. Perusahaan yang memiliki karyawan dengan pengalaman produksi
dan penjualan yang lebih banyak mungkin akan memiliki biaya pengembangan,
produksi, dan distribusi yang lebih rendah.
3. Tekhnologi. Tekhnologi baru dapat menurunkan biaya desain, produksi,
distribusi, dan pelayanan pelanggan secara signifikan.
3. Overhead pabrik. Biaya tidak langsung untuk bahan baku, tenaga kerja, dan
fasilitas yang digunakan untuk mendukung peoses produksi.
Biaya produk untuk perusahaan dagang meliputi biaya pembelian produk ditambah
biaya transportasi yang dibayar oleh peritel.
Seluruh biaya lainnya untuk mengelola perusahaan dan menjual produk bukan
merupakan biaya produk, biaya ini disebut biaya periodic (periodic cost). Pada
perusahaan manufaktur atau dagang, biaya periodik juga kadang kala disebut sebagai
beban operasi dan beban penjualan dan administrasi. Pada perusahaan jasa, biayabiaya ini sering kali disebut sebagai beban operasi.
Perhitungan Biaya untuk Perusahaan Manufaktur, Dagang, dan Jasa
Langkah pertama untuk dari proses produksi adalah membeli bahan baku .
Langkah kedua adalah memasukkan ketiga elemen biaya - bahan baku, tenaga kerja,
dan overhead yang digunakan barang dalam proses . Langkah ketiga, setelah produksi
selesai biaya produksi yang telah diakumulasikan pada akun barang dalam proses,
dipindahkan ke akun persediaan barang jadi, lalu ke akun Harga Pokok Penjualan
ketika produk terjual .
Perusahaan dagang dan manufaktur ditunjukkan bersebelahan pada gambar 3.13
agar dapat terlihat peredaannya : Perusahaan dagang membeli persediaan, sedangkan
perusahaan manufaktur memproduksi persediaan menggunakan bahan baku , tenaga
kerja, dan overhead .
Perusahaan manufaktur menggunakan 3 akun persediaan : (1) Persediaan bahan
baku (2) Persediaan Barang dalam Proses (3) Persediaan Barang Jadi .
setiap akun memiliki saldo awal dan ahirnya masing-masing . Rumus persediaan yang
menghubungkan akun-akun persediaan adalah = Biaya yang dipindahkan keluar
+persediaan ahir . Istilah biaya yang ditambahkan dan biaya yang dipindahkan keluar
mempunyai arti yang berbeda tergantung pada akun persediaan mana yang sedang
dihitung . Rumus persediaan merupakan konsep yang bermanfaat untuk menunjukkan
bagaimana biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead dapat masuk ke Persediaan
Barang dalam Proses, kemudiaan ke Persediaan Barang Jadi, dan akhirnya ke Harga
Pokok Penjualan .
Perlu diingat bahwa perusahaan manufaktur membutuhkan dua bagian perhitungan
harga pokok penjualan : Bagian pertama menggabungan arus biaya yang memengaruhi
akun Persediaan Barang dalam Proses untuk menentukan jumlah harga pokok produksi
, Bagian kedua menggabungkan arus biaya dari akun Persediaan Barang Jadi untuk
menentukan jumlah biaya dari barang yang terjual dari laba operasi dengan asumsi
beban penjualan .
Atribut-atributdari Informasi Biaya
Keakuratan
Pengambilan keputusan yang berpengalaman tidak menggunakan informasi akutansi
tanpa mempertimbangkan potensi ketidakakuratannya , cara utamannya adalah :
mendesain dan memantau sistem efektif bagi pengendalian akutansi internal . Sistem
pengendalian akutansi internal merupakan seperangkat kebijakan dan prosedur
yang membatasi dan menjadi pedoman bagi aktivitas-aktivitas dalam pemrosesandata
keuangan dengan tujuan untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan dan kecurangan .
Ketepatan Waktu
Informasi menejemen biaya harus tersedia bagi pengambil keputusan pada waktu yang
tepat , biaya penundaan dapan saja disignifikan dalam banyak keputusan . Biaya
mengidentifikasi kecacatan kualitas sejak dini pada proses produksi dapat menjadi jauh
lebih kecil daripada biaya bahan baku dan tenaga yang harus terbuang percumasampai
kecacatan terdeteksi kemudian dalam proses produksi .
Informasi Biaya dan Informasi Nilai
Informasi manajemen biaya memiliki biaya tertentu dan penekanan pada nilai,
sedangkan akuntan manajemen merupakan spesialis informasi, sama halnya dengan
profesional keuangan lainnya seperti panisihat pajak, perencanaan keuangan, dan
konsultan. Akuntan manajemen meyediakan layanan informasi yang memiliki biaya
dan nilai penyusunan bagi pemakainya. Ada beberapa konsep penting untuk akuntan
manajemen:
1. Objek biaya, penggerak biaya, tempat penampungan biaya, dan pembebanan
biaya.
2. Perhitungan biaya produk atas jasa untuk penyusunan laporan keuangan.