Anda di halaman 1dari 14

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Bab ini berisi tentang setting penelitian, subjek penelitian, alokasi waktu penelitian,
fokus penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data serta analisis data yang
diperlukan dalam penelitian.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas yang mencakup tarhet
berupa hasil belajar siswa dan keterampilan proses siswa menggunakan Project Based
Learning.
3.2 Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang yang bertempat
di Jl. Mataram No.657 Wonodri Semarang. Subjek dalam penlitian ini adalah seluruh siswa
kelas XI IPA 5 semester 1 tahun ajaran 2016/1017 yang terdiri dari 36 siswa, terdiri atas ...
siswa laki-laki dan ... siswa perempuan dengan kondisi siswa sebagai berikut.
(1) Siswa menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan 2006.
(2) Kemampuan yang lebih menonjol adalah psikomotorik sedangkan afektif dan kognitif
belum optimal.
(3) Keaktifan dikelas masih belum terarah sehingga cenderung sangat gaduh.
(4) Tanggung jawab siswa dikelas beum optimal.
(5) Kondisi sosial ekonomi menengah keatas.
Sarana prasarana yang tersedia di SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang antara lain:
(1) Ruang belajar meliputi
(a) Ruang Kelas : Kelas nyaman bersih dan ber AC, sistem permanent class, terdapat
LCD,yang dapat menunjang proses kegiatan belajar mengajar
(b) Ruang Laboratorium: Laboratorium kimia,Laboratorium fisia, Laboratorium
Biologi, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Komputer, Laboratorium Seni rupa,
Laboratorium IPS.
(2) Kantor: Kantor kepala sekolah, kantor wakil kepala sekolah, kantor guru, kantor BK,
dan kantor Tata Usaha
(3) Perpustakan
(4) Halaman Sekolah
(5) Ruang Lain: UKS,Studio musik, ruang audio visual,ruang osis
(6) Masjid
(7) Koperasi
(8) Lapangan Basket, Volley,Tenis Meja, dan Badminton
3.3 Subjek Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti mengambil subjek penelitian yaitu satu kelas XI IPA 5 di
SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang yang memiliki sikap keterampilan proses sains, afektif
dan hasil belajar yang rendah. Hal ini dikarenakan hasil observasi awal dan wawancara
terhadap guru kimia kelas XI IPA 5 yang dilakukan pada tanggal 16 september 2016 pada
pukul 10.00 sampai dnegan pukul 12.00 didapatkan bukti bahwa kekas XI IPA 5 memiliki
sikap keterampilan proses sains, afektif dan hasil belajar kognitif yang rendah.
3.4 Fokus Penelitian
Fokus atau target yang diteliti dalam penelitian ini meliputi sikap afektif siswa, hasil
belajar kognitif siswa,serta hasil belajar psikomotorik. Penelitian ini juga memiliki tujuan
yaitu meningkatkan keterampilan proses sains siswa serta meningkatkan kreativitas siswa
melalui penerapan project based learning sebagai metode pembelajaran nya.
3.5 Prosedur umum
UMUM
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Materi: Termokimia
b. Guru Kimia: Mufida Hannum S.Pd
c. Observer: Naufa Rusda Auliya dan Mia Hilda Amanda
d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai acuan pelaksanaan
proses pembelajaran RPP ini sebagai pedoman umum untuk meaksanakan
pembelajaran
e. Menyusun dan memikirkan proyek apa yang ditawarkan kepada siswa.
f. Menyusun lembar kerja siswa berbasis project
g. Membuat dan menyediakan instrumen penelitian berupa angket, lembar observasi
dan tes siklus
h. Mempersiapkan alat dokumentasi untuk mendokumentasikan saat penelitian
2. Tahap Tindakan
Tindakan dilaksanakan berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disusun
sebelumnya, tindakan ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu:
a. Tahap persiapan
b. Tahap pelaksanaan
c. Tahap tindak lanjut/refleksi
Tindakan dilaksanakan berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disusun
sebelumnya dengan rincian sebagai berikut:

a. Peneliti menjelaskan mengenai pengantar maateri dan memberikan contoh


sederhana mengenai topik (termokimia)dan contoh dalam kehidupan sehari-hari
dan menjelaskan mengenai topik termokimia akan dibuat project
b. Peneliti membagi siswa menjadi 5 kelompok yang beranggotakan 4-5 anak setiap
kelompoknya
c. Memberi kesempatan kepada siswa apabila ada yang ingin bertanya
d. Mennetukan proyek dengan cara menawarkan pada siswa proyek yang telah
dipikirkan peneliti atau mungkin siswa dapat memiliki ide sendiri untuk
pembuatan proyek
e. Siswa diberi kesempatan untuk berkumpul dengan teman satu kelompoknya
f. Melakukan perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek pada lembar kerja
siswa berbasis proyek
g. Menyusun jadwal pelaksanaan proyek seperti kapan akan dibuat nya proyek
berapa lama proyek akan dibuat
h. Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru
i. Penyusunan laporan dan publikasi hasil proyek
j. Mengevaluasi hasil proyek dan proses pembautan proyek selama peneliti dna guru
memonitoring
k. Pada akhir siklus dilakukan tes akhir untuk mengetahui perkembangan siswa
dalam bentuk obyektif tes,melakukan angket respon. Hasil dari tes pada akhir
siklus ini nantinya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk tindakan
berikutnya.

3. Tahap Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas belajar
siswa maupun peneliti selama proses pembelajaran berlangsung dengan bantuan mitra
ataupun rekan peneliti lain yang bertindak sebagai observer.
4. Tahap Refleksi
Setelah melaksanakan tindakan, peneliti melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan yakni mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Pada tahap refl eksi, peneliti menganalisis
hasil tes dan nontes (hasil observasi dan hasil angket). Jika hasil tes tersebut belum
memenuhi nilai yang telah ditentukan, maka akan dilakukan tindakan selanjutnya.
Masalah-masalah yang timbul akan dicarikan jalan keluar atau alternatif untuk
memecahkan masalah pertemuan selanjutnya. Dan kelebihan-kelebihan yang terjadi
akan tetap ditingkatkan. Pada tahap ini data-data yang diperoleh dari tiap siklus
dikumpulkan untuk dianalisis dan selanjutnya diadakan refleksi terhadap hasil analisis
yang diperoleh sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar

sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Hasil belajar inilah yang nantinya digunakan
sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan siklus berikutnya.

SIKLUS I
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah:
a. Materi: Termokimia
b. Strategi Pembelajaran: Project Based Learning
c. Guru Kimia: Mufida Hannum S.Pd
d. Observer: Naufa Rusda Auliya, Mia Hilda Amanda
e. Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu:
Memahami pengertian dari sistem dan lingkungan
Menganalisis perbedaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
Mengetahui prinsip dan menentukan perubahan entalpi dengan kalorimeter
Membedakan perubahan entalpi pembentukan, penguraian dan
pembakaran.
f. Menyusun Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) sebagai acuan pelaksanaan
proses pembelajran. RPP ini sebagai pedoman umum untuk melaksanakan
pembelajaran
g. Pada materi Termokimia terdapat 4 Pertemuan
h. Merencanakan pembagian kelompok, pembagian kelompok secara heterogen
i. Merencanakan project apa saja yang mungkin akan ditawarkan pada siswa
Proyek yang mungkin akan ditawarkan:
1. Membuat Alat peraga mengenai kalorimeter
2. Membuat Poster mengenai reaksi eksoterm dalam kehidupan sehari-hari (plus
dibuat videonya) dan reaksi pembakaran entalpi
3. Membuat Poster mengenai reaksi endoterm dalam kehidupan sehari- dan
reaksi prembentukan entalpi
4. Membuat miniatur atau maket mengenai sistem dan lingkungan
5. Membuat miniatur atau maket mengenai sistem terbuka, tertutup dan terisolasi
j. Menyiapkan pedoman penskoran pada lembar observasi
k. Menyusun lembar kerja siswa
l. Membuat dan menyediakan instrumen penelitian berupa lembar angket, lembar
observasi dan tes siklus
m. Mempersiapkan alat dokumentasi untuk mendiokumentasikan saat penelitian
2. Tindakan
Pertemuan Pertama (2 jam pelajaran=90 menit)
1) Tempat: Kelas
2) Materi: Termokimia (Sistem, lingkungan,
endoterm,eksotem,Kalorimeter,perubahan entalpi pembentukan, peruraian dan
pembakaran)

3) Membuka Pelajaran dengan salam, menanyakan kabar, presensi siswa (10 menit)
4) Menjelaskan Kompetensi dasar yang akan dicapai setelah melakukan
pembelajaran berbasis proyek (10 menit)
5) Menjelaskan tujuam dan metode pembelajaran yang akan digunakan pada materi
termokimia (10 menit)
6) Jumlah siswa kelas XI IPA 5 adalah 30 siswa. Membaginya menjadi 5 kelompok
sehingga 1 kelompok masing-masing 6 orang (10 menit)
7) Duduk sesuai kelompok
8) Peneliti mulai mengarahkan siswa untuk membahas mengenai tawaran proyek.
9) Membagi lembar kerja siswa berbasis projek
10) Siswa mengisi rencana mengenai project mereka meliputi, judul proyek, alat dan
bahan, cara kerja, deskripsi proyek dan pada lembar kerja terakhir terdapat
kesimpulan. (proyek nya akan dibuat seperti apa desainnya)
11) Setelah itu siswa diarahkan untuk menyusun jadwal meliputi proyek dibuat berapa
minggu, proyek akan dipresentasikan kapan
12) Menjelaskan bahwa proyek dikerjakan dirumah bila tidak selesai dikerjakan
disekolah (rencana petemuan kedua)
13) Peneliti hanya sebagai fasilitator
14) Peneliti memberi motivasi dan salam penutup untuk mengakhiri pertemuan.
Pertemuan Kedua (2 jam pelajaran=90 menit)
1) Tempat: Kelas
2) Materi: Termokimia(Sistem, lingkungan,
endoterm,eksotem,Kalorimeter,perubahan entalpi pembentukan, peruraian dan
pembakaran)
3) Membuka pelajaran dengan salam, menanyakan kabar, presensi siswa (10 menit)
4) Siswa sudah menyiapkan segala alat untuk mengerjakan proyek mereka, dan
pembagian tugas juga sudah jelas
5) Siswa telah membagi dan membawa semua perlengkapan untuk pembuatan
proyek bahan: seperti kertas, sterofoam, pensil warna, dll
6) Siswa melakukan pembuatan proyek
7) Peneliti sebagai fasilitator, mengamati, dan mengarahkan kegiatan siswa.
8) Peneliti mendokumentasikan kegiatan proses belajar dan mengajar
9) Peneliti memberi tahu bahwa proyek yang belum selesai dapat dikerja dirumah
10) Peneliti mengingatkan siswa kegiatan pada pertemuan selanjutnya adalah proyek nya
sudah jadi dan akan didemonstrasikan, memberi motivasi dan salam penutup untuk
mengakhiri pertemuan
Pertemuan Ketiga (2 jam pertemuan=90 menit)
1) Tempat: Kelas

2) (Sistem, lingkungan, endoterm,eksotem,Kalorimeter,perubahan entalpi pembentukan,


peruraian dan pembakaran)
3) Membuka pelajaran dengan salam, berdoa, menanyakan kabar, presensi siswa (10
menit)
4) Duduk dengan kelompo masing-masing
5) Bersiap maju untuk melakukan demonstrasi (dilakkukan secara acak dari kelompok 1
sampai kelompok 5)
6) Melakukan demonstrasi dan kemudian dibuka sesi tanya jawab (50 menit)
7) Peneliti memberikan saran dan masukan mengenai proyek dan membahas keterkaitan
dengan termokimia
8) Siswa lain menanggapi
9) Peneliti mendokumentasikan kegiatan proses belajar dan mengajar
10) Peneliti memberikan review serta kesimpulan diakhir pertemuan dan memberi tahu
pertemuan selanjutnya adalah tes quiz mengenai materi yang telah diproyekkan (25
menit)
Pertemuan Keempat (2jam pelajaran=90 menit)
1) Membuka pelajaran dengan salam,berdoa, menanyakan kabar, presensi siswa (10
2)
3)
4)
5)

menit)
Dilakukan quiz (50 menit)
Peneliti memberikan angket kepada siswa untuk diisi (15 menit)
Peneliti mendokumentasikan kegiatan proses belajar dan mengajar
Peneliti memberi motivasi dan salam penutup serta bertemrimakasi untuk mengakhiri
rangkaian penelitian (25 menit)

3. Tahap Observasi
Dalam proses observasi ini, data diperoleh melalui beberapa cara, yaitu:
a. Tes, yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa berkenaan
dengan materi
b. Observasi, lembar observasi terdiri dari dua jenis yaitu lembar observasi untuk
guru yang berfungsi mengungkap dan mengetahui kinerja guru selama
pelaksanaan penelitian tindakan kelas dan lembar observasi untuk siswa yang
berguna untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran atau
untuk mengukur seberapa besar keaktifan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran
c. Angket, yang berguna untuk mengetahui karakteristik kelas dan keterlibatan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar sesudah diadakan penelitian serta untuk
mengetahui respons siswa dan juga mengetahui minat serta motivasi para siswa
dalam proses pembelajaran. Angket diberikan setiap akhir siklus

d. Dokumentasi, yang digunakan sebagai laporan berupa gambaran aktivitas siswa


selama mengikuti pembelajaran.

4. Tahap Refleksi
Setelah melaksanakan tindakan, peneliti melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan yakni mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Pada tahap refleksi, peneliti menganalisis
hasil tes dan nontes (hasil observasi dan hasil angket). Jika hasil tes tersebut belum
memenuhi nilai yang telah ditentukan, maka akan dilakukan tindakan selanjutnya.
Masalah-masalah yang timbul akan dicarikan jalan keluar atau alternatif untuk
memecahkan masalah pertemuan selanjutnya. Dan kelebihan-kelebihan yang terjadi
akan tetap ditingkatkan. Pada tahap ini data-data yang diperoleh dari tiap siklus
dikumpulkan untuk dianalisis dan selanjutnya diadakan refleksi terhadap hasil analisis
yang diperoleh sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar
sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Hasil belajar inilah yang nantinya digunakan
sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan siklus berikutnya. Adanya tahap refleksi ini
bertujuan untuk memperbaiki segala masalah yang timbul pada siklus pertama
sehingga pada siklus berikutnya masalah yang timbul dapat ditekan dan diminimalisir.
Serta untuk mempertahankan kelebihan yang sudah diperoleh pada pelaksanaan siklus
pertama dan sebisa mungkin untuk ditingkatkan pada siklus-siklus berikutnya.
SIKLUS II
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah:
a. Materi: Laju reaksi
b. Strategi Pembelajaran: Project Based Learning
c. Guru Kimia: Mufida Hannum S.Pd
d. Observer: Naufa Rusda Auliya, Mia Hilda Amanda
e. Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu:
Memahami dan mengetahui reaksi yang berjalan cepat
Memahami dan mengetahui reaksi yang berjalan lambat
Memahami dan menganalisis suhu sebagai salah satu faktor laju reaksi
Memahami dan menganalisis luas permukaan sebagai salah satu faktor laju
reaksi
Memahami dan menganalisis katalis sebagai salah satu faktor laju reaksi
f. Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP) sebagai acuan pelaksanaan proses
pembelajaran. RPP ini sebagai pedoman umum untuk melaksanakan pembelajaran
g. Pada materi Laju Reaksi terdapat 4 Pertemuan
h. Merencanakan pemabagian kelompok, pembagian kelompok secara heterogen
i. Merencanakan project apa yang mungkin akan ditawarkan pada siswa
Proyek yang mingkin akan ditawarkan:

1.
2.
3.
4.

j.
k.
l.
m.

Membuat video dan poster mengenai reaksi kima yang berjalan cepat
Membuat video dan poster mengenai reaksi kima yang berjalan lambat
Membuat video mengenai percobaan suhu sebagai faktor penentu laju reaksi
Membuat video mengenai percobaan luas permukaan sebagai faktor penentu
laju reaksi
5. Membuat video mengenai percobaan suhu sebagai faktor penentu laju reaksi
Menyiapkan pedoman penskoran pada lembar observasi
Menyusun Lembar Kerja Siswa
Membuat dan menyediakan instrumen penelitian berupa lembar angket, lembar
observasi dan tes siklus
Mempersiapkan alat dokumentasi untuk mendokumentasikan saat penelitian

2. Tindakan
Pertemuan Pertama (2 jam pelajaran =90 menit)
1) Tempat: Kelas
2) Materi: Laju Reaksi (Reaksi berjalan cepat, reaksi berjalan lambat, pengertian laju
reaksi. Faktor laju reaksi, seperti suhu, luas permukaan, katalis)
3) Membuka Pelajaran dengan salam, menanyakan kabar, presensi siswa (10 menit)
4) Menjelaskan Kompetensi dasar yang akan dicapai setelah melakukan pembelajaran
berbasis proyek (10 menit)
15) Menjelaskan tujuam dan metode pembelajaran yang akan digunakan pada materi
termokimia (10 menit)
16) Jumlah siswa kelas XI IPA 5 adalah 30 siswa. Membaginya menjadi 5 kelompok
sehingga 1 kelompok masing-masing 6 orang (10 menit)
17) Duduk sesuai kelompok
18) Peneliti mulai mengarahkan siswa untuk membahas mengenai tawaran proyek.
19) Membagi lembar kerja siswa berbasis projek
20) Siswa mengisi rencana mengenai project mereka meliputi, judul proyek, alat dan
bahan, cara kerja, deskripsi proyek dan pada lembar kerja terakhir terdapat
kesimpulan. (proyek nya akan dibuat seperti apa desainnya)
21) Setelah itu siswa diarahkan untuk menyusun jadwal meliputi proyek dibuat berapa
minggu, proyek akan dipresentasikan kapan
22) Menjelaskan bahwa proyek dikerjakan dirumah bila tidak selesai dikerjakan
disekolah (rencana petemuan kedua)
23) Peneliti hanya sebagai fasilitator
24) Peneliti memberi motivasi dan salam penutup untuk mengakhiri pertemuan.
Pertemuan Kedua (2 jam pelajaran=90 menit)
11) Tempat: Kelas
12) Materi: Laju Reaksi (Reaksi berjalan cepat, reaksi berjalan lamabr, pengertian laju
reaksi. Faktor laju reaksi, seperti suhu, luas permukaan, katalis)
13) Membuka pelajaran dengan salam, menanyakan kabar, presensi siswa (10 menit)
14) Siswa sudah menyiapkan segala alat untuk mengerjakan proyek mereka, dan
pembagian tugas juga sudah jelas

15) Siswa telah membagi dan membawa semua perlengkapan untuk pembuatan
proyek bahan: seperti bahan bahan kimia yang dibutuhkan, peralatan serta
16) Siswa melakukan pembuatan proyek
17) Peneliti sebagai fasilitator, mengamati, dan mengarahkan kegiatan siswa.
18) Peneliti mendokumentasikan kegiatan proses belajar dan mengajar
19) Peneliti memberi tahu bahwa proyek yang belum selesai dapat dikerja dirumah
20) Peneliti mengingatkan siswa kegiatan pada pertemuan selanjutnya adalah proyek
nya sudah jadi dan akan didemonstrasikan, memberi motivasi dan salam penutup
untuk mengakhiri pertemuan
Pertemuan Ketiga (2 jam pertemuan= 90 menit)
11) Tempat: Kelas
12) Materi: Laju Reaksi (Reaksi berjalan cepat, reaksi berjalan lambat, pengertian laju
reaksi. Faktor laju reaksi, seperti suhu, luas permukaan, katalis)
13) Membuka pelajaran dengan salam, berdoa, menanyakan kabar, presensi siswa (10
menit)
14) Duduk dengan kelompo masing-masing
15) Bersiap maju untuk melakukan demonstrasi (dilakkukan secara acak dari kelompok 1
sampai kelompok 5)
16) Melakukan demonstrasi dan kemudian dibuka sesi tanya jawab (50 menit)
17) Peneliti memberikan saran dan masukan mengenai proyek dan membahas keterkaitan
dengan laju reaksi
18) Siswa lain menanggapi
19) Peneliti mendokumentasikan kegiatan proses belajar dan mengajar
20) Peneliti memberikan review serta kesimpulan diakhir pertemuan dan memberi tahu
pertemuan selanjutnya adalah tes quiz mengenai materi yang telah diproyekkan (25
menit)
Pertemuan Keempat (2jam pelajaran=90 menit)
6) Membuka pelajaran dengan salam,berdoa, menanyakan kabar, presensi siswa (10
menit)
7) Dilakukan quiz (50 menit)
8) Peneliti memberikan angket kepada siswa untuk diisi (15 menit)
9) Peneliti mendokumentasikan kegiatan proses belajar dan mengajar
10) Peneliti memberi motivasi dan salam penutup serta bertemrimakasi untuk mengakhiri
rangkaian penelitian (25 menit)
3. Observasi
Dalam proses observasi ini, data diperoleh melalui beberapa cara, yaitu:
a. Tes, yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa berkenaan
dengan materi

b. Observasi, lembar observasi terdiri dari dua jenis yaitu lembar observasi untuk
guru yang berfungsi mengungkap dan mengetahui kinerja guru selama
pelaksanaan penelitian tindakan kelas dan lembar observasi untuk siswa yang
berguna untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran atau
untuk mengukur seberapa besar keaktifan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran
c. Angket, yang berguna untuk mengetahui karakteristik kelas dan keterlibatan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar sesudah diadakan penelitian serta untuk
mengetahui respons siswa dan juga mengetahui minat serta motivasi para siswa
dalam proses pembelajaran. Angket diberikan setiap akhir siklus
d. Dokumentasi, yang digunakan sebagai laporan berupa gambaran aktivitas siswa
selama mengikuti pembelajaran.

4. Refleksi
Setelah melaksanakan tindakan, peneliti melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan yakni mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Pada tahap refleksi, peneliti menganalisis
hasil tes dan nontes (hasil observasi dan hasil angket). Jika hasil tes tersebut belum
memenuhi nilai yang telah ditentukan, maka akan dilakukan tindakan selanjutnya.
Masalah-masalah yang timbul akan dicarikan jalan keluar atau alternatif untuk
memecahkan masalah pertemuan selanjutnya. Dan kelebihan-kelebihan yang terjadi
akan tetap ditingkatkan. Pada tahap ini data-data yang diperoleh dari tiap siklus
dikumpulkan untuk dianalisis dan selanjutnya diadakan refleksi terhadap hasil analisis
yang diperoleh sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar
sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Hasil belajar inilah yang nantinya digunakan
sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan siklus berikutnya. Fungsi dari tahap refleksi
pada siklus kedua ini yaitu untuk memperbaiki kesalahan pada siklus pertama agar
terjadi peningkatan hasil yang lebih baik serta untuk mempertahankan hasil yang
sudah dirasa baik pada siklus sebelumnya.
3.6 Instrumen Penilaian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Lembar observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan
guru terhadap siswa yakni disebut observasi awal, mengukur keterampilan proses
sains siswa saat melaksanakan proyek yang diberikan, mengukur kemampuan siswa

dalam mengembangkan sikap ilmiahnya saat pelaksanaan proyek dan mengetahui


sejauh mana pengetahuan siswa terhadap materi yang berkaitan dengan proyek yang
dilaksanakannya.
2. Angket
Angket digunakan untuk mengetahui minat dan atau respon siswa terhadap mata
pelajaran kimia, materi-materi kimia, serta respon siswa terhadap keterampilan proses
yang telah dimiliki siswa setelah melaksanakan proyek yang diberikan.
3. Tes
Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar yang diperoleh siswa setelah mendapat
teori atau materi terkait proyek yang akan dilaksanakan
4. Assesment dan hasil pekerjaan siswa
Assesment dan hasil pekerjaan siswa digunakan untuk mengukur perkembangan
siswa tentang pengetahuannya terhadap materi dan proyek yang dilaksanakan.
5. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengetahui keadaan atau kondisi awal tentang kelas,
suasana belajar, proses belajar mengajar, dan kondisi siswa saat mengikuti
pembelajaran yang diberikan oleh guru
6. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengetahui proses berjalannya proyek yang dilakukan
siswa dari pra-kegiatan hingga pasca-kegiatan.
3.7 Teknik Analisis Data
Penelitian ini membahas tentang keterampilan proses dalam melaksanakan proyek
dalam metode Project Based Learning . penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi dan
angket. Lembar observasi dan angket perlu diuji validitas dan reliabilitasnya.
3.6.1 Uji Validitas Instrumen
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu instrumen.
Penelitian ini menggunakan uji validitas isi dan uji validitas butir.
3.6.1.1 Uji Validitas Isi
Kegiatan observasi menggunakan instrumen non tes. "Untuk instrumen non tes yang
digunakan untuk mengukaur sikap cukup memenuhi validitas isi" (Sugiyono, 2007 :350).
"Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan
berlandaskan teori tertentu. Maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli" (Sugiyono, 2007 :
352).
3.6.1.2 Uji Validitas Butir Angket

Uji validitas butir dilakukan terhadap lembar angket atau kuisioner. "Uji Validitas
Butir digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuisioner. Kuisioner dinyatakan
valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu mengungkapkas sesuatu yang akan diukur oleh
kuisioner tersbeut" (Ghozali, 2011 :53).

Uji validitas butir dapat dilakukan dengan uji

korelasi Produk Momen Pearson. Analisis ini dengan cara mgkorelasikanmasing-masing skor
item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item
pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut
mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap.
Uji validitas dengan korelasi Pearson Bivariate dianalisis dengan bantuan Program
Statistik SPSS. Menurut Ghozali (2011 :55) "kriteria validitas dapat ditentukan dengan
melihat nilai pearson corelation dan Sig (2-tailed) ". Jika nilai pearson corelation lebih besar
dari nilai pembanding tanpa r-kriti, maka item tersebut valid. Instrumen jugadinyatakan valid
jika nilai Sig (2-tailed) lebih kecil dari 0,05. Jika nilai Sig (2-tailed) lebih kecil dari 0,05
berarti kesalahan darihasil anailisis itu kurang dari 5%.
3.6.2 Uji Realibilitas Instrumen
Pengukuran realibilitas instrumen dalam penelitian ini terdiri atas realibilitas lembar
observasi dan lmbar angket.realibilitas lembar observasi dianalisis dengan menggunakan
realibilitas Antar Ratersedangkan realibilitas lembr angket dianalisis dengan teknik
realibilitas Alpha Cronbach.
3.6.2.1 Realibilitas Antar Rater
Realibilitas Antar Rater adalah realibilitas yang dicari dengan menyeimbangkan
kesepahaman penilaian dari beberapa rater atau observer. Formula umum koefisien
reliabilitas antar rater adalah rasio varians skor murni dan varian skor tampak. Besarnya
varian skor tampak dan varians skor kesalahan bisa dicari menggunakan analisis varians.
Formula realibilitas antar rater yaitu

r=

VpVe
Vp+ ( k1 ) Ve

Keterangan;
r

= realibilitas penilaian untuk seorang rater atau tingkat kesepahaman seluruh rater

Vp

= varians untuk responden

Ve

= varians untuk kesalahan

= jumlah rater

3.6.2.2 Reliabilitas Alpha Cronbach


Reliabilitas angket dihitung dengan menggunakan teknik realibilitas Alpha Cronbach
yaitu eknik pengukuran reliabilitas yang mnggunakanpengukuran satu kali . Reliabilitas
Alpha Cronbach yaitu teknik penghitungan suatu angket yang menggunakan skala likert yang
dilakukan hanya dalam satu kali pengukuran. Suatu lembar angket dapat dikatakan reliabel
jika hasil analisisnya menghasilkan angka lebih dari sama dengan 0,7.

3.6.3 Analisis data observasi


Lembar observasi menggunakan skala likert. Untuk skala likert skor tertinggi tiap
butir adalah 4 dan terrendah adalah 1. Selanjutnya dilakukan analisis untuk tingkat peserta
didik dan tingkat kelas. Rumus yang digunakan adalah
Ns =

s
St

x 100 %

Keterangan
Ns

= Nilai siswa

St

= Jumlah skor yang diperoleh siswa


= skor total

3.8 Tolok Ukur Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas


Tolok ukur keberhasilan penelitian ini yaitu:
1. Hasil belajar kognitif siswa mencapai rerata 78
2. Hasil Skor kreativitas siswa mencapai rerata 80
3. Skor keterampilan siswa mencapai rerata 80
4. Skor sikap / afektif mencapai predikat baik dengan rerata 80

Anda mungkin juga menyukai