Anda di halaman 1dari 9

Kriptografi

Jurnal Keamanan Jaringan

Oleh :
Kharis Theosophi Mantohana Napitupulu (1342101281)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL
YOGYAKARTA
2016

Algoritma
1.

Algoritma Caesar
Sandi Caesar adalah salah satu teknik enkripsi paling sederhana dan paling

terkenal. Sandi ini termasuk sandi substitusi dimana setiap huruf pada teks
terang (plaintext) digantikan oleh huruf lain yang memiliki selisih posisi tertentu
dalam alfabet geseran3, W akan menjadi Z, I menjadi L, dan K menjadi N sehingga
teks terang "wiki" akan menjadi "ZLNL" pada teks tersandi. Nama Caesar diambil
dari Julius Caesar, jenderal, konsul, dan diktator Romawi yang menggunakan sandi
ini untuk berkomunikasi dengan para panglimanya. Langkah enkripsi oleh Sandi
Caesar sering dijadikan bagian dari penyandian yang lebih rumit, seperti Sandi
Vigenre, dan masih memiliki aplikasi modern pada system ROT13. Pada saat ini,
seperti halnya sandi substitusi alphabet tunggal lainnya, Sandi Caesar dapat dengan
mudah dipecahkan dan praktis tidak memberikan kerahasiaan bagi pemakainya.
a. Hasil
I. Contoh proses penggunaan Caesar Cipher
Contoh 1
Pesan:
the danger of small mistakes is that those mistakes can be the big problem
hasilnya setelah dienkripsi:
wkh gdqjhu ri vpdoo plvwdnhv lv wkdw wkrvh plvwdnhv fdq eh wkh elj sureohp
algoritma
1. Plain text menggunakan kalimat berbahasa inggris.
2. Setiap huruf disubtitusikan menjadi huruf yang bergeser 3 huruf setelah huruf
yang ada dalam plain text, dengan kata lain bergeser 3 huruf setelah huruf aslinya.
Misalkan huruf t=w , h=k , dan e=h. dalam huruf alphabet huruf ketiga setelah t
adalah w, huruf ketiga setelah h adalah k, serta huruf ketiga setelah e adalah
h. dan seterusnya.

3. Dalam kata small terdapat pengulangan huruf l sehingga cenderung mudah


ditebak bahwa huruf tersebut sama.
Dalam bahasa inggris huruf yang serupa dengan kondisi diatas antara lain:
all,tall,full, nill, dan sebagainya.
4. Setelah menemukan algoritma dari metode enkripsi ini, dapat dipastikan bahwa
metode enkripsi ini menggunakan metode CAESAR CIPHER.
b. Enskripsi
1. Enkripsi (Encryption)
Enkripsi merupakan sebuah proses menjadikan pesan yang dapat dibaca (plaintext)
menjadi pesan acak yang tidak dapat dibaca (ciphertext). Berikut adalah contoh
enkripsi yang digunakan oleh Julius Caesar, yaitu dengan mengganti masingmasing huruf dengan 3 huruf selanjutnya.
2. Dekripsi
Dekripsi merupakan proses kebalikan dari enkripsi dimana proses ini akan
mengubah ciphertext menjadi plaintext dengan menggunakan algortima
pembalik dan key yang sama.
3. Hasil
Ciphertext

Plaintext

Sdshu

Paper

Xqb

Uny

Plaintext

Ciphertext

Paper

Sdshu

Uny

Xqb

c. Chiper Substitusi
Chiper Substitution adalah sandi dimana setiap karakter dari plaintext (huruf
atau angka) diganti atau di substistusi dengan karakter lain dalam susunan abjad.
Tidak ada perubahan dalam susunan abjad asli yang digunakan pada plaintext.
Contoh dari Chiper Substitusi adalah Sandi Caesar, Sandi Vigenre.
d. Caesar Cipher
Dalam hal ini kuncinya adalah pergeseran huruf yaitu 3.
Susunan alphabet setelah digeser sejauh 3 huruf membentuk
sebuah tabel substitusi sebagai berikut
2. Algoritma MD5
Algoritma MD5 adalah fungsi hash satu arah yang dibuat oleh Ron Rivest dan
merupakan pengembangan dari algoritma MD4. Algoritma MD5 menerima
masukan berupa pesan dengan ukuran sembarang dan menghasilkan sebuah
message digest dengan panjang 128 bit.
Fungsi hash adalah fungsi yang menerima masukan string yang panjangnya
sembarang dan mengkonversinya menjadi string keluaran (message digest) yang
panjangnya tetap (fixed) dan biasanya dengan ukuran yang jauh lebih kecil dari
ukuran string semula.
Satu arah berarti tidak mempunyai fungsi untuk melakukan mengembalian nilai
yang sesudah di enkripsi.
a. Contohnya
Contoh Aplikasi Enkripsi MD5
kata supono akan di enkripsi menggunakan MD5 akan berubah menjadi
9008a28a8a5d07db3091d9114a839268. Jumlahnya akan menjadi 32

karakter, berapapun input, akan menghasilkan output enkripsi sejumlah


32.
b. Hash
a.

Hash digunakan untuk banyak hal yang terkait dengan kriptografi

dan security.
b.

>> Setiap file memiliki nilai hash yang berbeda, maka fungsi hash

dimanfaatkan untuk verifikasi integritas file. Yang dimaksud dengan


intergritas file yaitu keaslian file, apakah file sudah diubah atau belum.
Bila sebuah file berubah walaupun satu bit saja, maka nilai hashnya akan
berbeda sehingga orang bisa menyadari bahwa file tersebut sudah tidak
asli lagi.
c.

>> MD5 sering juga dipakai untuk menyimpan password di dalam

sebuah database. Daripada menyimpan password dalam bentuk plain-text,


lebih baik yang disimpan bukan plain-text password tapi hash dari
password tersebut. Ketika pengguna memasukkan password maka
password tersebut akan dihitung nilai hashnya. Nilai hash dari password
yang dimasukkan pengguna ketika login akan dibandingkan dengan nilai
hash yang di database. Bila sesuai, maka authentication sukses.
d.
e.

>> Hash juga digunakan untuk tanda tangan digital (Digital

Signature). Digital signature tidak lain adalah nilai hash yang ter-enkrip
dengan kunci private pembuat dokumen. Penerima dokumen bisa
memverifikasi signature ini dengan cara menghitung nilai hash dokumen

yang dia terima. Kemudian men-dekrip digital signature dengan kunci


publik pembuat dokumen sehingga kembali menjadi hash. Kedua nilai
hash ini lalu dibandingkan, hasil dekrip dan hasil perhitungan, jika sama
maka signature valid.
3. RSA
RSA yang menggunakan algoritma asimetrik mempunyai dua kunci yang
berbeda, disebut pasangan kunci (key pair) untuk proses enkripsi dan
dekripsi. Kunci-kunci yang ada pada pasangan kunci mempunyai hubungan
secara matematis, tetapi tidak dapat dilihat secara komputasi untuk
mendeduksi kunci yang satu ke pasangannya. Algoritma ini disebut kunci
publik, karena kunci enkripsi dapat disebarkan. Orang-orang dapat
menggunakan kunci publik ini, tapi hanya orang yang mempunyai kunci
privat sajalah yang bisa mendekripsi data tersebut.RSA banyak dipakai oleh
banyak perangkat lunak di dunia, contohnya adalah pada program browser
internet MS Internet Explorer dan (etscape. Salah satu sistem penyandian
yang juga banyak dipakai adalah DES (Data Encryption Standard).
Mekanisme kerja RSA cukup sederhana dan mudah mengerti,
tetapi kokoh. Sampai saat ini satu-satunya cara untuk mendobraknya adalah
dengan cara mencoba satu persatu kombinasi kunci yang mungkin atau yang
biasa disebut brute force attack. Sehingga penentuan tingkat keamanan
suatu sandi dari kemungkinan dibongkar adalah seberapa panjang dari sandi
(ukuran kunci) terebut. Karena jika semakin panjang suatu kode, maka
semakin banyak pula kombinasi kunci yang mungkin ada. Sebagai contoh,

Standar industri saat ini bahkan menggunakan Triple DES yang ukuran
kuncinya 112 bit. Ini membuat usaha untuk mendobrak sandi ini dengan
brute force menjadi 1016 kali lebih sulit. Untuk RSA, panjang kuncinya bisa
diatur. Misalnya ukuran kunci RSA yang digunakan oleh modul sekuriti
browser (etscape Anda ukurannya 48 bit.
a. Hasil
Sekarang kita mencoba suatu contoh untuk mengenal lebih dalam sistem
kerja enkripisi RSA. Misalnya kita mau mengenkripsi kata SECRET
dengan RSA, lalu kita dekripsi kembali ke dalam plain text. Karena p dan q
berjumlah minimal 100 digit atau lebih, nilai d dan e bisa berjumlah sama
dengan 100 digit dan nilai ( akan berjumlah 200 digit. Untuk itu di contoh
pemakaian berikut, kita akan memakai angka-angka yang kecil agar mudah
dalam penghitungan. Cara pengerjaannya adalah: 1. Kita pilih p = 3 dan q
= 5 2. Hitung ( = pq = 3*5 = 15 3. Nilai e harus merupakan bilangan prima
yang lebih besar dan relatif dekat dengan (p-1)(q-1) = (2)(4) = 8, sehingga
kita pilih e = 11. Angka 11 adalah bilangan prima terdekat dan lebih besar
daripada 8 4. Nilai d harus dipilih sehingga (ed - 1) (p-1)(q-1) adalah sebuah
integer. Lalu nilai (11d - 1) / [(2)(4)] = (11d - 1) / 8 juga merupakan integer.
Setelah melalui proses penghitungan, salah satu nilai yang mungkin adalah
d = 3. 5. Lalu kita masukkan kata yang akan dienkripsi,
b. Enkripsi
Misalkan pada suatu kasus si A ingin mengirim pesan m kepada si B. A
mengubah m menjadi angka n < (, menggunakan protokol yang sebelumnya

telah disepakati dan dikenal sebagai padding scheme. Padding scheme harus
dibangun secara hati-hati sehingga tidak ada nilai dari m yang menyebabkan
masalah keamanan. Contohnya, jika kita ambil contoh sederhana dari
penampilan ASCII dari m dan menggabungkan bit-bit secara bersama-sama
akan menghasilkan n, kemudian pessan yang berisi ASCII tunggal karakter
NUL (nilai numeris 0) akan menghasilkan n = 0, yang akan menghasilkan
ciphertext 0 apapun itu nilai dari e dan ( yang digunakan. Maka A
mempunyai nilai n dan mengetahui ( dan e, yang telah diumumkan oleh B.
A kemudian menghitung ciphertext c yang terkait pada n: (1) Perhitungan
tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan metode exponentation by
squaring, yaitu sebuah algoritma yang dipakai untuk komputasi terhadap
sejumlah nilai integer yang besar dengan cepat. Kemudian A mengirimkan
nilai kepada B.

Daftar Pustaka

http://www.slideshare.net/HelmaKurniasari/caesar-cipher-adalah-algoritmacipher?from_action=save
http://www.ayayank.com/2014/12/enkripsi-dan-dekripsi-md5-hash-dengan.html
http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/20082009/Makalah2008/Makalah0809-010.pdf

Anda mungkin juga menyukai