Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ETIKA PROFESI

REFLEKSI PRIBADI
Nama : Stephanie Carolina Suryaputra
Nrp : 21413205
Jurusan : Teknik Sipil
Saat reunian dengan teman-teman SMA saya, Kami semua membicarakan suatu
perencanaan Project Perumahan yang ramah lingkungan dan aman. Fakultas saya adalah
fakultas Teknik Sipil, jadi normal bagi saya untuk membicarakan sutau bangunan, tetapi
teman-teman SMA saya berasal dari fakultas yang berbeda dari saya, jadi sangat jauh
topiknya dari apa yang mereka pelajari . Yang sedang berbicara dengan saya adalah orang
orang yang berasal dari fakultas Biologi, IT, Industri, Dekave, Ekonomi, dan Arsitek. Tetapi
mereka semua mempunyai passion yang sama yaitu ingin memperbaiki lingkungan dan
mengurangi polusi lingkungan. Karena mereka semua dan termasuk saya pada dasarnya
peduli lingkungan dan sangat suka dengan tumbuhan dan hewan.
Walaupun hanya suatu rencana yang kami tidak tahu akan bisa kami capai atau tidak,
Dan kami semua tahu itu membutuhkan penelitian bertahun tahun yang sangat sulit karena
menyesuaikan dengan lingkungan sekarang. Mereka tetap berjanji untuk mewujudkannya dan
mereka memilih saya untuk membangun Project Perumahan tersebut. Pada awalnya saya
ingin menjawab : Maaf, saya tidak bisa, saya bukan orang struktur, saya orang konstruksi,
bukan bidang saya untuk mendesign suatu rumah yang penataannya sangat rumit dengan
banyak alat, apalagi nilai saya rendah di teknik sipil .
Tetapi saya ingat semua nasehat yang diberikan dosen saya : Orang konstruksi harus
tetap belajar struktur dan orang struktur harus belajar konstruksi supaya bisa meminimalisir
terjadinya kesalahan antara design dan lapangan. Walaupun nilaimu rendah sekalipun di
universitas bukan berarti di dunia kerja kamu tidak bisa mencapai prestasi tinggi karena skill
di sekolah berbeda dengan skill di lapangan. Maka pada akhirnya saya jawab ya saya mau
dan yakin bisa mewujudkannya. Dan itu menumbuhkan hasrat saya untuk memperbaiki nilai
saya dan belajar kembali dari apa yang sudah banyak saya lewati dalam masa pembelajaran
sebagai mahasiswa.

Saya sangat menyesal sekali menjadi lalai dan malas ketika semester 6 karena saya
tidak mau memperhatikan dosen dengan baik dan sering membolos. Saya merasa passion
saya dalam mempelajari teknik sipil menjadi turun drastis. Padahal semester 6 di teknik sipil
adalah semester dimana penjurusan sudah harus diambil oleh para mahasiswa
Sebenarnya penyebab utama saya menjadi lalai dan malas karena ada masalah dengan
keluarga, tetapi karena saya tidak menemukan solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah
keluarga saya, Saya menjadi lelah dan putus semangat, Dan itu mempengaruhi nilai saya.
Tetapi untungnya saya sadar bahwa teman teman SMA saya yang berbicara dengan saya
mempunyai beban keluarga yang jauh lebih besar dan lebih lama dari saya. Maka saya tidak
ingin kalah dari teman teman saya yang menurut saya sangat kuat dan sampai sekarang
masih menjalani kuliah dengan baik. Saya tidak ingin menyerah dalam masalah keluarga
saya. Dan saya akan tetap mencoba cara lain seperti masak bersama keluarga atau mengikuti
kegiatan gereja lingkungan dengan keluarga yang biasanya saya tidak ikuti.
Untuk masalah pelajaran, saya mencoba merenungi dari apa yang teman teman saya
perbincangkan mengenai gambaran kasaran mereka tentang Project Perumahan yang ramah
lingkungan. Saya mulai teringat tentang mata pelajaran apa saja yang bisa memecahkan
masalah hambatan dan kelalaian pemasangan alat alat dan design ruangan yang harus
diperhatikan di lapangan, juga termasuk saat mendesign ruangan. Contohnya seperti mencari
sumber mata air tanah atau PAM yang tersedia di lapangan tanpa merusak lapisan tanah.
Sampai memperhitungkan jenis beton baja yang baik bagi linkungan dan pengerjaan yang
baik saat di lapangan.Ataupun bisa ditambah dengan pengerjaan bangunan tahan gempa.
Dan itu menjadikan saya lebih fokus dalam apa yang saya ingin pelajari dalam
penjurusan semester 6 ini. Saya berterimakasih banyak kepada dosen jurusan teknik sipil
UKP karena sudah sangat banyak memperingati mahasiswanya tentang kenyataan perbedaan
yang terjadi di lapangan dengan design yang ada. Jadi saya sudah tidak kaget lagi oleh
kerumitan di lapangan. Saya bersyukur karena mempunyai dosen yang bijaksana dan
baik..Mereka pun memperingati kejadian - kejadian yang berbahaya bagi keselamatan dan
linkungan.
Karena saya sangat menyukai alam dan keluarga saya sering berpergian ke luar negri,
Dan dahulu saya sangat suka membuka situs internet tentang perkembangan teknologi yang
ada, menonton animal channel, dan lain lain. Saya tahu Project Rumah ramah lingkungan ini
bisa menjadi nyata karena sudah banyak inofasi yang dikembangkan di luar negri yang bisa
2

digabungkan dan diperhitungkan dengan lingkungan fisik Indonesia untuk diterapkan. Saya
sangat berhasrat untuk membuatnya menjadi nyata saat tau Project ini bisa dilakukan dengan
harga yang minimal untuk kedepannya karena sudah banyak alat - alat yang bisa
dipergunakaan untuk mengurangi polusi dan mendaur ulang sampah. Saya tahu semua itu
saat saya mencari bahan untuk tugas mata kuliah utilitas bangunan, ilmu linkungan, teknik
beton, dan perancangan air. Tugas dari dosen benar benar membuat pandangan saya
menjadi luas dan lebih tahu tentang banyak macam hal yang bisa dipergunakan untuk Project
Perumahan Saya dan teman teman saya.
Maka untuk mewujudkannya, First step saya adalah mengulang mata pelajaran yang
menjadi fokus saya untuk membuat Project Perumahan ramah lingkungan tersebut. Dan
karena saya banyak melalaikan apa yang dosen katakana saat kuliah maka saya harus
bertanya lagi kepada dosen. Walaupun saya tahu perbuatan ini agak kurang sopan. Cara yang
lainnya adalah memilih pekerjaan di bawah perusahaan perumahan, hotel, atau apertemen
yang cukup besar untuk mengetahui bagaimana pekerjaan mereka di lapangan. Dan mencari
tahu beberapa teknik dan masalahnya untuk kedepannya saya bisa mencari jalan keluarnya.
Sambil mencari kenalan yang menjual pasokan bahan yang sekiranya saya butuhkan untuk
membuat Project Perumahan tersebut. Dan mencari kenalan orang orang selain teman
teman saya yang cocok untuk membangun Project Perumahan ini dan mempunyai pendapat
dan hasrat yang sama dengan saya. Terakhir adalah saya bisa memulai Project Perumahan
saya sendiri dari persiapan saya saat bekerja di bawah orang lain. Mungkin dari perumahan
saya bisa kembangkan menjadi Project Hotel atau Apertemen ramah lingkungan.
Walaupun saya tahu, saya mungkin tidak bisa membuat Project Perumahan ramah
lingkungan ini dengan beberapa teman teman SMA saya yang saat itu berbicara kepada
saya, Tetapi saya ingin mereka juga ambil bagian walaupun hanya sedikit. Karena mereka
yang menginspirasi saya dalam membuat Project Perumahan ramah lingkungan ini.
Saya beruntung mempunyai teman,dosen yang baik dan saya bersyukur kepada Allah
mereka semua menyadarkan saya untuk tetap mau berusaha melakukan sesuatu di tengah
tengah keterpurukan. Dan saya juga menemukan tujuan hidup dan pekerjaan berkat mereka.
Saya juga mensyukuri bahwa walaupun keadaan keluarga saya tidak baik, tetapi mereka
masih dalam satu rumah dan saya tetap mau berusaha untuk melanjutkan kuliah saya dan
mengapai impian saya. Dan saya menyadari Tuhan tidak meninggalkan saya dalam situasi
apapun.
3

Anda mungkin juga menyukai