Kata Kunci: teori anorganik, Teori Biogenitik, Teori Duplex, Teori Pembentukan Gas Alam, Teori
Pembentukan Minyak Bumi
Ditulis oleh Gede Putra Adnyana pada 17-06-2011
Minyak bumi, gas alam, dan batu bara berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup, sehingga disebut bahan bakar fosil. Proses
pembentukannya memerlukan waktu yang sangat lama sehingga termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Minyak
bumi sering disebut dengan emas cair karena nilainya yang sangat tinggi dalam peradaban modern. Pertanian, industri,
transportasi, dan sistem-sistem komunikasi sangat bergantung pada bahan bakar ini, sehingga berpengaruh pada seluruh kegiatan
kehidupan suatu bangsa.
Minyak bumi dan gas alam merupakan sumber utama energi dunia, yaitu mencapai 65,5%, selanjutnya batubara 23,5%, tenaga air
6%, serta sumber energi lainnya seperti panas bumi (geothermal), kayu bakar, cahaya matahari, dan energi nuklir. Negara yang
mempunyai banyak cadangan minyak mentah (crude oil), menempati posisi menguntungkan, karena memiliki banyak persediaan
energi untuk keperluan industri dan transportasi, disamping pemasukan devisa negara melalui ekspor minyak. Minyak bumi disebut
juga petroleum (bahasa Latin: petrus = batu; oleum = minyak) adalah zat cair licin, mudah terbakar dan sebagian besar terdiri
atas hidrokarbon. Kandungan hidrokarbon dalam minyak bumi berkisar antara 50% sampai 98%. Sisanya terdiri atas senyawa
organik yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang.
Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas bumi, yaitu:
(1) Teori Biogenetik (Teori Organik)
Menurut Teori Biogenitik (Organik), disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari beraneka ragam binatang dan
tumbuh-tumbuhan yang mati dan tertimbun di bawah endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian dihanyutkan oleh arus
sungai menuju laut, akhirnya mengendap di dasar lautan dan tertutup Lumpur dalam jangka waktu yang lama, ribuan dan bahkan
jutaan tahun. Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi, dan tekanan lapisan batuan di atasnya, maka binatang serta tumbuhtumbuhan yang mati tersebut berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.
(2) Teori Anorganik
Menurut Teori Anorganik, disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk akibat aktivitas bakteri. Unsur-unsur oksigen,
belerang, dan nitrogen dari zat-zat organik yang terkubur akibat adanya aktivitas bakteri berubah menjadi zat seperti minyak yang
berisi hidrokarbon.
(3) Teori Duplex
Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik. Teori Duplex yang banyak diterima oleh kalangan
luas, menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati. Diperkirakan
bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati.
Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang
berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya minyak dan
gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang disebut
dengan perangkap (Trap).
Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2) minyak dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat
bersama-sama dengan minyak bumi disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat sendiri dalam suatu perangkap
disebut Non Associated Gas. Karena perbedaan berat jenis, maka gas selalu berada di atas, minyak di tengah, dan air di bagian
bawah. Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi digolongkan sebagai sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable).
Sekilas
Minyak bumi, gas alam dan batubara disebut bahan bakar fosil karena berasal dari pelapukan sisa-sisa
makhluk hidup.
Merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui karena proses pembentukannya
memerlukan waktu yang sangat lama (unrenewable).
Teori Proses Terbentuknya Minyak Bumi dan Gas Alam
1.
2.
3.
New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938), dan Hofer
Mengemukakan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang
lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.
Menurut teori ini :
o Minyak bumi dan gas alam terbentuk dari ragam binatang dan tumbuhan yang mati dan tertimbun di bawah
endapan lumpur.
o Endapan lumpur kemudian dihanyutkan arus sungai menuju laut.
o Lalu mengendap di dasar lautan dan tertutup lumpur dalam waktu yang sangat lama.
o Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi, tekanan lapisan batuan di atasnya, maka binatang dan tumbuhan
mati tersebut berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.
Barthelot (1866)
Mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali yang dalam keadaan bebas dengan
temperature tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena.
Mendeleyev (1877)
Mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam
dalam bumi.
Pernyataan lainnya adalah minyak bumi dan gas alam terbentuk akibat aktivitas bakteri. Unsur-unsur
oksigen, belerang, dan nitrogen dari zat-zat organik yang terkubur, akibat adanya aktivitas bakteri berubah
menjadi zat seperti minyak yang berisi hidrokarbon.
Pernyataan paling ekstrim adalah minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum
bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta
ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.
3. Teori Duplex
Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati
Akibat pengaruh waktu, temperature dan tekanan maka endapan lumpur berubah menjadi batuan
sedimen
Batuan sedimen yang berasal dari lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak disebut sebut sebagai
batuan induk (Source Rock)
Selanjutnya minyak dan gas bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya
terakumulasi di tempat tertentu yang disebut perangkap (Trap)
Jika gas terdapat bersama-sama dengan minyak bumi dalam suatu Trap disebut dengan Assosiated Gas
Jika gas terdapat sendiri dalam suatu Trap disebut Non Associated Gas
Akibat perbedaan berat jenis maka gas selalu berada di atas, minyak di tengah dan air di bagian bawah
83.0 % - 87.0 %
Hidrogen
10.0 % - 14.0 %
Nitrogen
0.1 % - 2.0 %
Oksigen
0.05 % - 1.5 %
Sulfur
0.05 % - 6.0 %
Kompone
n
Minyak
Bumi
Gas
% volume
n. Alkana
100
Sikloalkana
Isoalkan
a
Aromati
k
Resid
u
Bensin
38
43
20
Kerosin
23
43
15
19
Solar
22
48
21
Minyak
Pelumas
16
52
24
Residu
13
51
27