A. PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan yang sangat kompleks, padat profesi
dan padat modal. Agar rumah sakit dapat melaksanakan fungsi dengan baik, maka di
rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia, sarana prasarana dan peralatan yang
memadai serta dikelola secara professional. Dengan dedikasi diharapkan pelayanan
kesehatan di Peristi dapat terjamin mutunya.
Pada pelaksanaan program kerja Peristi 2002-2004, ditemui banyak kendala
dalam pengelolaan program mutu, antara lain masih adanya ketidak samaan persepsi
staf Peristi mengenai program ini dan tidak adanya staf khusus yang ditunjuk untuk
mengelola pelaksanaan program mutu. Parameter yang tidak dapat diukur dengan
angka, seperti kepuasan pasien, menimbulkan masalah saat akan dianalisis secara
objektif, terutama karena angket yang diberikan adalah angket yang berlaku umum dan
tidak spesifik ditujukan pada pelayanan Peristi.
Pengukuran mutu pelayanan medik Peristi di rumah sakit dapat dilakukan pada
tahap input proses maupun output. Indikator mutu pelayanan medik peristi yang telah
disusun merupakan indikator output. Alat ukur ini lebih mencerminkan mutu
pelayanan medik, mutu pelayanan pendukung dan tingkat kecanggihan.
B. TUJUAN
I. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan medik Peristi.
II. Tujuan Khusus
1. Peningkatan mutu medik Peristi secara paripurna dan
berkesinambungan.
2. Tersusunnya sistem monitoring dan evaluasi mutu pelayanan Peristi
melalui indikator mutu pelayanan medik.
3. Meningkatkan kepedulian, keterlibatan dan partisipasi seluruh dokter
dan staf keperawatan dalam usaha meningkatkan mutu Peristi
4. Meningkatkan pelayanan untuk menurunkan jumlah komplain
5. Meningkatkan pelayanan terhadap ibu hamil, melahirkan dan nifas
agar tidak ada ibu yang meninggal karena eklamsia
6. Meningkatkan pelayanan terhadap ibu melahirkan agar tidak ada ibu
yang meninggal karena perdarahan
7. Meningkatkan pelayanan terhadap ibu pasca melahirkan agar tidak
ada ibu yang meninggal karena sepsis
C. METODOLOGI
Mengukur indikator mutu pelayanan medik Peristi sebagai berikut:
1. Observasi
2. Pencatatan dan pelaporan
3. Wawancara
Monitoring dan evaluasi terhadap utilisasi:
1. Angka Perpanjangan Waktu Rawat Inap Ibu Melahirkan (prolonged
LOS of maternal delivery)
Definisi: :
Bertambahnya hari rawat inap ibu-ibu sehat (tanpa penyakit lain yang
menyertai) yang melahirkan baik secara normal maupun dengan penyulit
(forcep, dekapitasi, induksi, maupun dengan operasi sesar)
Sasaran
Partus normal
Partus dengan penyulit
Perkecualian
Perpanjangan masa rawat inap tanpa indikasi medis atau karena sebab si
bayi (sakit atau kelainan)
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan klinis dan laboratorium tidak menunjukkan adanya penyakit
lain yang menyertai pada hari ke tiga dan hari keenam diatas.
Formula: Angka perpanjangan LOS ibu melahirkan
Banyaknya ibu sehat yang melahirkan dengan LOS > standar x 100%
Total ibu sehat yang melahirkan dalam bulan tersebut
Angka ini menunjukkan tingkat mutu pelayanan ibu bersalin, baik
dengan persalinan normal maupun persalinan dengan penyulit
( termasuk operasi)
2
Formula :
Banyaknya ibu-ibu yang meninggal karena eklamsia/ bulan x 100%
Total ibu-ibu dengan eklamsia pada bulan tersebut
Angka ini menunjukkan tingkat mutu/kompetensi dokter di bidang
kebidanan RS
Penanggung jawab : Wadir Medik
6. Angka Kematian Ibu karena Perdarahan
Definisi: kematian ibu yang disebabkan karena perdarahan yang dapat
terjadi pada semua skala dalam persalinan. Kematian ibu ini biasanya
disebabkan oleh kegagalan URI atau plasenta untuk keluar secara spontan
(retensio plasenta), dan tidak tidak berkontraksinya rahim ibu ( atonia
uteri) dimana kedua sebab ini menyebabkan perdarahan.
Catatan: bila terjadi perdarahan hebat /massif : ibu dapat meninggal dalam
beberapa jam, tetapi bila sedikit-sedikit, ibu baru meninggal setelah
beberapa hari tanpa pertolongan.
Perkecualian: perdarahan karena trauma pada perut atau karena tindakan
fisik yang lain.
Pemeriksaan penunjang : Fisik adanya plasenta (URI) yang masih di
dalam rahim, atau rahim ibu yang terasa lembek dan membesar. Ada
perdarahan pervaginam baik massif maupun profus.
Laboratorium: Hb, Ht, Trombosit, waktu pembekuan darah.
Formula :
Banyaknya ibu bersalin yang meninggal karena perdarahan / bulanx 100%
Total ibu bersalin dengan perdarahan pada bulan tersebut
Angka ini menunjukkan tingkat kompetensi dokter di bagian kebidanan.
Penanggung jawab: Wadir Medik
7. Angka Kematian Ibu karena Sepsis
Definisi : kematian ibu yang disebabkan oleh karena keracunan darah.
Biasanya disebabkan oleh pertolongan persalinan yang tidak mengikuti
standar profesi dan prosedur yang ditetapkan. Penyakit ini ditandai
dengan demam yang tinggi sekali setelah persalinan
6
Tidak ada
: Eni Supriati
: Kamar Bayi, kamar Bersalin dan
unit Seruni
F. JADWAL KEGIATAN
1. Pencatatan dan pelaporan dilakukan 1 bulan sekali
2. Evaluasi berkala setiap 3 bulan saat pertemuan rutin Tim Peristi
3. Evaluasi tahunan dilakukan 1 tahun sekali
8
G. BIAYA
Pertahun anggaran:
1. ATK
Rp. 100.000,-.
2. Fotokopi
Rp. 450.000,-.
3. Transparansi
Rp. 50.000,-.
4. Biaya tak terduga Rp. 100.000,-.
Total
Rp. 700.000,-.
H. EVALUASI
1. Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap bulan
2. Evaluasi, analisis bayangan dibuat untuk tiap parameter 3 bulan sekali
3. Evaluasi dan analisis tahunan dilaporkan dalam laporan evaluasi program kerja
tahun tersebut.
4. Petugas yang bertanggung jawab pada proses pengumpulan, pengolahan, evaluasi
dan analisis data adalah PJ Mutu
.
I. LAPORAN
Laporan harian
(PJ mutu)
Dilaporkan kepada Ka Tim Peristi
Unit Rekam Medis
Ka Instalasi Rawat Inap
Laporan bulanan
(PJ mutu)
Evaluasi bayangan 3 bulanan
(Tim Peristi)
Evaluasi tahunan
(Tim Peristi)
Mengetahui
Eni Supriati
PJ Mutu Peristi
10