Anda di halaman 1dari 4

Jajanan Sehat

Posted by enha On January 12, 2016 0 Comment

Jajanan Sehat

Jika Anak sudah masuk sekolah berarti mereka akan mulai mengenal jajan. Akan sulit untuk
melarangnya jajan jika kita tidak mengenalkan kepada ananda tentang jajanan sehat.
Apalagi, jajanan di sekolah yang tidak sehat justru lebih menarik dan disukai anak-anak.
Agar membantu aktivitas dan mengoptimalkan pertumbuhan ananda, konsumsilah sumber
protein dan kalsium secara teratur, salah satunya yoghurt. Selain membantu pertumbuhan
anak, minuman itu juga dapat membantu anak yang menderita intoleransi laktosa. Mereka
yang mengalami intoleransi laktosa biasanya tubuhnya tidak mampu mencerna laktosa, gula
yang notabene paling banyak terkandung di dalam susu.
Pada saat seseorang mengkonsumsi laktosa yang terdapat dalam susu dan produk-produk
sejenisnya maka bakteri dalam usus besar mengubah laktosa itu menjadi asam laktat dan
karbondioksida. Sehingga dalam waktu 30 menit setelah seseorang mengkonsumsi zat itu,
timbul gejala-gejala seperti mual, kejang otot, kembung, dan diare. Berbeda halnya jika
seseorang mengkonsumsi yoghurt yang pada dasarnya merupakan produk olahan susu. Gula
susu (laktosa) dalam yoghurt yang telah melalui proses fermentasi, dipecah oleh bakteri
lactobacillus bulgaricus sehingga mudah diserap oleh tubuh anak dan tidak menimbulkan
diare.
Kandungan laktosa yang ada di dalam yoghurt jumlahnya memang hampir sama dengan susu,
namun beberapa penderita intoleransi laktosa dapat mencernanya tanpa mengalami gangguan
tersebut. Hal itu bisa terjadi karena yoghurt mengandung mikroorganisme yang menyintesis
laktase yang membantu mencernakan laktosa. Dengan demikian bisa dikatakan yoghurt lebih
mudah dicerna oleh tubuh dibandingkan susu.

Tips Memilih Jajanan Sehat


Nah, bagi para bunda dan ayah bisa mengajarkan anak mengenali jajanan sehat, agar dapat
menentukan kriteria jajanan yang baik dan tidak baik baginya. Kenalkan pada ananda kita,

mengenai jajanan yang membahayakan serta dampak buruknya jika zat-zat berbahaya masuk
ke dalam tubuhnya dengan cara-cara berikut :
Jelaskan kepada anak agar menghindari jajanan berwarna mencolok karena mungkin
makanan atau minuman tersebut mengandung banyak bahan pewarna dan ada kemungkinan
bahan pewarna yang digunakan bukan pewarna makanan.
Katakan anak untuk selalu memperhatikan label atau kotak kemasan. Pastikan kehalalan
produk dengan dengan adanya label halal LPPOM. Jelaskan pula bahwa jajanan terkategori
aman, jika pada kemasannya tercantum nama produk, jenis bahan, berat bersih, nama dan
alamat produsen atau importir, masa kadaluarsa, dan nomor registrasi BPOM.
Ajari anak tentang kebersihan atau higinitas makanan dengan melihat situasi sekitar tempat
jajan, apakah banyak serangga yang hinggap di makanan, apakah alat makan di tempat
tersebut dicuci dengan air bersih yang mengalir dan menggunakan sabun.
Sebagai alternatif jajanan sehat untuk anak, kita bisa memilih yoghurt sebagai jajanan sehat.
Yoghurt adalah produk fermentasi susu yang rasanya manis asam ini disukai banyak orang.
Tidak hanya karena karena rasanya yang menyegarkan, tetapi juga menyehatkan, terutama
bagi anak-anak. Selain rasanya yang yummy, yoghurt adalah jajanan sehat yang kaya gizi dan
manfaat.
Yoghurt merupakan produk olahan dari susu adalah sumber kalsium, protein dan mineral
yang tepat bagi pertumbuhan anak-anak. Penyerapan kalsium yoghurt lebih baik daripada
susu karena sudah difermentasi. Selain itu, vitamin D yang terkandung di dalamnya dapat
membantu menguatkan tulang anak-anak. Yoghurt juga memiliki beberapa keunggulan, di
antaranya kaya protein, memiliki kandungan fosfor, kalsium, riboflavin, vitamin A, D, E, B1,
B2, B3, B6, dan vitamin B12.
Nah setelah mengetahui tentang jajanan sehat untuk ananda, bunda dan ayah bisa memilih
yoghurt untuk ananda sebagai alternatif sehat jajanan untuk anak. My healthy yoghurt
tersedia dalam bentuk ice stick yang yummy, pasti disukai semua anak.

LenteraNews Kesehatan -- Badan Pengawas Obat dan makanan (BPOM) RI masih


menemukan pangan jajanan anak sekolah yang tidak sehat. Entah karena adanya cemaran
mikroba, cemaran kimia, penyalahgunaan bahan berbahaya juga penggunaan bahan tambahan
pangan yang melebihi batas maksimal yang diizinkan.
Jika terus mengonsumsi jajanan yang tidak sehat ini tentu akan berdampak negatif pada
kesehatan anak-anak kita. Apa saja dampaknya?
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI Jaya), Dr dr Rini Sekartini, SpA (K),
mengungkapkan proses tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh nutrisi dan stimulasi.
Asupan nutrisi yang berkualitas harus memenuhi kaidah gizi seimbang, baik karbohidrat,
protein, lemak, vitamin mineral dan juga air. Nutrisi tersebut dapat dipenuhi melalui makanan
utama dan makanan selingan termasuk jajanan.
Oleh karena itu, lanjutnya, jajanan sekolah sebagai makanan selingan penting menjadi
perhatian bersama. Hal yang penting diperhatikan dalam pemilihan jajanan anak adalah
kandungan nutrisi, jumlah kalori, higienitas serta kandungan bahan tambahan pangan (BTP).
Rini menjelaskan penggunaan Kandungan BTP atau food additive seperti pewarna sintesis,
pengawet berlebih, yang melewati batas yang sudah di uji atau diperbolehkan BPOM dan
bahan tambahan bukan untuk pangan seperti boraks, formalin dan pewarna tekstil bila
dikonsumsi akan memiliki efek samping yang bersifat individual atau berbeda-beda pada
setiap orang.
BTP yang melewati batas uji memungkinkan timbulnya masalah kesehatan, seperti reaksi
alergi pada kulit maupun saluran nafas sehingga berbahaya bagi penderita asma. Selain itu
karena melewati saluran cerna maka dapat menyebabkan perlukaan pada lambung ataupun
gejala lain seperti migrain, kelelahan, kesulitan tidur, mual dan muntah, tidak nafsu makan,
diare serta dampak jangka panjang yang dapat merusak fungsi hati, ungkapnya dalam
Seminar Media Cermati Kandungan Nutrisi Jajanan Anak, di Jakarta, Kamis (17/09/2015).
Sebenarnya dampak kesehatannya akan terlihat saat anak sudah dewasa atau dewasa muda.
Bisa menyebabkan karsinogenik tapi perlu penelitian lebih lanjut. Oleh karena itu masyarakat
diharapkan agar mencermati kandungan nutrisi dalam jajanan anak selain juga kadar
higienitas jajanan tersebut. (dbs)

Anda mungkin juga menyukai