Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Putaran
Uruguay
yang
diselenggarakan
dalam
beserta
seluruh
lampirannya
(annex)
berlaku
mulai
berkonsultasi
dan
menyepakati
aturan
aturan
Terbentuknya
WTO
diawali
dengan
terbentuknya
General
perjanjian
yang
menyepakati
aturan
aturan
dasar
didalam perdagangan.5[5]
dan
Amerika,
mengalami
melindungi
ekonomi
tersebut
ekonomi
kesulitan
yang
didalam
dilaksanakan
ekonomi,
negeri.6[6]
dengan
Perlindungan
menerapkan
tarif
bea
masuk untuk produk produk dari negara lain dengan nilai yang
sangat
tinggi,
hal
ini
merupakan
upaya
untuk
melindungi
Seluruh
undertaking
menandatangani
kesatuan
yang
perjanjian
artinya
perjanjian
paket.9[9]
WTO
WTO
semua
dianggap
negara
perjanjian
merupakan
sebagai
WTO,
hasil
single
anggota
WTO
sebagai
satu
dari
Konferensi
5[5] H.S. Kartadjoemena, GATT, WTO dan Hasil Uruguay Round, cet. 2 (Jakarta:
Penerbit Universitas Indoneia (UI-Press), 1998), hal. 4.
6[6]
7[7]
Ibid., hal. 7.
8[8]
9[9] Ida Susanti & Bayu Seto, ed., Aspek Hukum dari Perdagangan bebas
Menelaah Kesiapan Hukum Indonesia
dalam Melaksanakan Perdagangan Bebas, cet. 1
(Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), hal. 13.
Bretton
Wood
Konferensi
yang
diprakarsai
Bretton
Wood
oleh
Amerika
menghasilkan
Serikat.10[10]
konsep
dasar
dari
hasil
merupakan
dari
sistem
Konferensi
ekonomi
Bretton
kapitalis
Wood
yang
pada
prinsipnya
terkontrol
melalui
ini,
dimana
kontrol
negara
memberikan
pembatasan
Pada
tahun
1980,
dengan
berkembangnya
perdagangan
negara
perdagangan
berkembang
bebas
tersebut
dan
terbelakang.
merupakan
pengaruh
Pengaruh
dari
IMF,
yang
ikut
campur
dalam
kebijakan
ekonomi
makro
Ibid.
11[11]
Ibid.
dengan
akhir
era
90-an,
dimana
negara
berkembang
dan
IMF
dan
World
Bank
sebagai
dua
organisasi
moneter
Structural
Adjustment
and
Stabilization
Program
(GATT) 1994/WTO.16[16]
B. Rumusan Masalah
Didalam memahami akibat yang ditimbulkan WTO, untuk
negara
berkembang
maka,
penulis
mengutamakan
analisis
pada
perjanjian
Penelaahan
di
dari
WTO
dinegara
penerapan
berkembang
pejanjian
WTO
dan
dampaknya.
bertujuan
untuk
negara
WTO,
khususnya
negara
berkembang
dan
Ibid.
16[16]
terbelakang.
Makalah
ini
juga
mendasari
penelitian
pada
termasuk
kecenderungan
penduniaan
Indonesia,
globalisasi
dalam
arti
dituntut
ekonomi,
peringkasan
untuk
yang
atau
mengikuti
mengarah
perapatan
pada
dunia
yang
liberalisasi
juga
semakin
perdagangan
dikembangkan
(trade
oleh
prinsip
liberalization)
atau
hukum
ekonomi
dan
globalisasi
ditolak
dan
setiap
negara
perdagangan
ekonomi
harus
dan
yang
bebas
terlibat
dalam
tersebut.
Oleh
perdagangan
diikuti.
Sebab
bebas
itu
globalisasi
globalisasi
karena
arus
sulit
untuk
ekonomi
dan
dihindarkan.
Sebab
globalisasi
hukum
mengikuti
dan
negara
perjanjianperjanjian
(cross-border).18[18]
menyebar
Tepatlah
melewati
pandangan
sebagai
Organisasi
internasional
yang
Perdagangan
dihasilkan
Dunia
dalam
merupakan
Perundingan
19[19] Lawrence M. Friedman, Legal Cultur and the Welfare State: Law and
Society -An Introduction, (Cambridge, Massachusetts, London: Harvard University
Press, 1990), hal. 89
sebagai
1995.
organisasi
WTO
disebut
internasional
sebagai
pada
pendukung
tanggal
vital
untuk
satu
organisasi
perekonomian
internasional
internasional,
terpenting
di
samping
di
bidang
organisasi
D.
Sutherland,
mantan
Direktur
Jenderal
GATT
yang
Tujuan
internasional
internasional
utama
WTO
adalah
dan
sebagai
organisasi
meliberalisasikan
menjadikan
perdagangan
perdagangan
perdagangan
bebas
sebagai
pembangunan
dan
kesejahteraan
umat
manusia.21[21]
mencakup
bidang
bidang
baru
(new
issues)
yang
Hak
Atas
Kekayaan
Intelektual
(HAKI),
masalah
(GATS).
WTO,
disepakati
perjanjian
perjanjian
Jasa
Prinsip
Dasar
GATT
GATS
Tambahan
Persetujuan
mengenai barang
dan Lampiran
Lampiran
Jasa
Komitmen
Akses Pasar
Skedul komitmen
negara anggota
Skedul komitmen
negara
anggota
(pengecualian
terhadap
prinsip MFN
Kesepakatan
perjanjian
perdagangan
Sengketa
TRIPs
DSU
bidang
kesepakatan
dibawah
Hak
Kekayaan
Intelektual
WTO
yang
terdapat
utamanya
adalah
didalam
untuk
22[22]
ataupun
non
tarif.23[23]
Hambatan
hambatan
tersebut
pembatasan
kuantitatif
impor
melalui
pengaturan
kuota
telah
diselenggarakan
Sembilan
putaran
negosiasi
melakukan
perundingan
impor.26[26]
Hasil
masalah
yang
penurunan
telah
tarif
dicapai
atas
melalui
pada
masa
setelah
era
1980,
mendorong
pembahasan
WTO,
maka
perdagangan
internasional
pengecualian
yang
terbelakang.
pengecualian
didalam
perjanjian
dibawah
diberikan
kepada
tersebut
23[23]
Ibid., hal. 6
24[24]
Ibid.
25[25]
Ibid.
26[26]
Ibid.
27[27]
Ibid.
28[28]
organisasi
negara
perjanjian
ini
terdapat
berkembang
disebutkan
dalam
dan
semua
perjanjian
Special
yang
and
Implimentasi
negara
disepakati,
yang
Differential
dari
berkembang
Treatment
ketentuan
dan
dikenal
perlakuan
terbelakang
ini
dengan
Clause
yang
istilah
(S&D).29[29]
khusus
kepada
kali
menjadi
sering
S&D
karena
sangat
dianggap
ditentang
oleh
perlakuan
negara
yang
maju
berbeda
yang
ini
memandang
akan
lebih
D. Analisis
Peran GATT didalam perdagangan internasional semenjak
dibentuknya WTO jauh lebih memberikan kuasa kepada WTO untuk
mengontrol
kebijakan
ekonomi
wadah
perjanjian
perdagangan
WTO
dari
negara
anggota.
internasional
Didalam
tidak
hanya
menyepakati
didalam
Dispute
adanya
suatu
Settlement
sistem
penyelesaian
Understanding
sengketa
(DSU),
yang
29[29] Joseph E. Stiglitz & Andrew Charlton, Fair Trade For All How Trade
Can Promote Development, (Oxford, United Kingdom: Oxford University Press, 2007),
hal. 88.
30[30] John H. Jackson, et al. Legal Problem of International Economic
Relations Cases, Materials and Text on the National and International Regulation
of Transnational Economic Relation, fourth edition. (St. Paul, Minnesota: West
Publishing Co, 1995), hal 1187.
31[31] Bossche, Peter Van den. The Law and Policy of the World Trade
Organization Text, Cases and Materials, sixth edition. United Kingdom: Cambridge
University Press, 2007.
kebijakan
perdagangan
negara
lain
dalam
hal
mengambil
protektif
subsidi
yang
untuk
atau
ketat,
tidak
kebijakan
industri
ketentuan
mungkin
lagi
perdagangan
dalam
muatan
internasional
negerinya
nasional
dapat
seperti
atas
dengan
yang
pemberian
barang
(local
anggota
kaitannya
untuk
dengan
memberikan
negara
perlindungan
berkembang
atau
membangun
dalam
industri
perdagangan
kenyataan
bebas
yang
tersebut
memberikan
diterapkan
oleh
pemahaman
WTO,
lebih
Sengketa
Internasional,
cet.
2,
Argentina
dan
Haiti.35[35]
Vietnam
yang
pada
awal
era
bahkan
cenderung
berhenti,
kemiskinan
meningkat,
berkembang,
banyak
sekali
dengan
perusahaan
penerapan
di
negara
pasar
maju
bebas
yang
oleh
WTO,
memindahkan
biaya
rendah,
sehingga
mengakibatkan
penurunan
35[35] Bruce Ross-Larson, ed., Making Global Trade Work for People, (United
Kingdom: Earthscan Publication, 2003), hal. 27.
36[36]
Ibid.
37[37] Sarah Anderson, Argentina and the IMF, dalam Alternatives Task Force
of
the
International
Forum
on
Globalization,
Alternatives
to
Economic
Globalization: A Better World Is Possible, edited by John Cavanagh, (United States
of America: Berret Koehler Publisher, 2002), hal. 35.
38[38] A.F. Elly Erawati, Globalisasi dan Perdagangan Bebas: Suatu
Pengantar, dalam Aspek Hukum dari Perdagangan Bebas
- Menelaah Kesiapan Hukum
Indonesia dalam Melaksanakan Perdagangan Bebas, edited by Ida Susanti dan Bayu
Seto, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), hal. 30 31.
modal
yang
mengembangan
pembangunan
dikesampingkan
perusahaan
dengan
Pengesampingan
Jepang
dari
utama
yang
pengembangan
perusahaan
Serikat,
tujuan
ekonomi
multinasional
perusahaan
Amerika
besar,
yang
WTO
merata
pasar
kelompok
bebas
atau
negara
utama
negara
di
untuk
saat
kecenderungannya
dari
tujuan
dari
ini,
untul
merupakan
maju
seperti
benua
Eropa.39[39]
tersebutkan
diakibatkan
Measures
(TRIMs)
dan
Trade
Related
Aspect
of
intelektual
terhadap
produk
yang
tidak
dikategorikan
sangat
merupakan
dalam
penting
negara
TRIPs
bagi
negara
berkembang
agricultural.41[41]
disebutkan
di
atas
yang
Kebijakan
akan
mayoritas
perdagangan
mempersulit
negara
39[39]
40[40] Lihat, John Braithwaite dan Peter Drahos, Global Business Regulation,
(Cambridge, United Kingdom: Cambridge University Press, 2000)
41[41] Vandana Shiva, From Commons to Corporate Patents on Life, dalam
Alternatives Task Force of the International Forum on Globalization, Alternatives
to Economic Globalization: A Better World Is Possible, edited by John Cavanagh,
(United States of America: Berret Koehler Publisher, 2002), hal. 35
varietas
unggul
menjadi
terbatas,
mengingat
perusahaan
perusahaan
commons.
multinasional
Genetic
commons
tergolong
merupakan
sebagai
benih
genetic
tanaman
yang
dan
sosialiasi
dikembangkan
secara
yang
tradisional.42[42]
juga
tradisional,
dengan
Selain
proses
TRIPS,
pelaksanaannya
kebijakan
dilakukan
kebijakan
dengan
yang
kebebasan
dapat
penetapan
mendukung
tujuan
menentukan
mengatur
dan
negara
mengawasi
yang
berdaulat
kegiatan
memiliki
kegiatan
hak
usaha
untuk
dari
42[42]
Ibid.
43[43]
States.
penanaman
pembangunan
modal
yang
nasional.44[44]
lebih
Penerapan
ditujuan
TRIMs
kepada
pada
telah
berkembang
industry,
dalam
yang
tahap
merupakan
pada
intinya
pengembangan
digolongkan
merupakan
dengan
sebagai
industri
tingkat
infant
yang
produksi
masih
rendah.
dengan
diterapkannya
TRIMs
maka
hal
tersebut
tidak
dapat dilaksanakan.
Perjanjian lain yang juga menjadi suatu hambatan untuk
pembangunan nasional negara berkembang adalah perjanjian dalam
bidang
pertanian,
aturan
didalam
yang
memberikan
Agreement
on
pengecualian
Subsidies
and
keberlakukan
Countervailing
sangat
tinggi
untuk
melindungi
sektor
pertanian
di
negaranya.
Didalam GATT 1994, tidak mengatur secara spesifik tentang
dampak pasar bebas terhadap lingkungan hidup atau pembatasan
akan tindakan perdagangan yang memberikan dampak negatif pada
lingkungan
hidup.
Saat
ini
banyak
negara
anggota
yang
kebijakan
proteksionis.
Salah
satunya
adalah
pasar
udang
Amerika
Serikat.47[47]
Hal
tersebut
juga
bagi
ekonomi
keempat
negara
pemohon
khususnya
untuk
10
persen
dari
keseluruhan
pasar
udang
Ekuador,
yang
sengketa
memang
selalu
didasarkan
pada
suatu
pada
yang
keadaan
mengajukan
yang
merugikan
kasus
atau
tersebut,
dapat
merugikan
bilamana
tindakan
E. Kesimpulan
47[47] Andrew Schmitz, et al., International Agricultural Trade Disputes:
Case Studies in North America, < http://edis.ifas.ufl.edu/FE381>, di akses pada
tanggal 13 Mei 2008
48[48] WTO Condemns US
Conserve Sea Turtles, op. cit.
Shrimp
Ban,
Recommends
Negotiated
Solutions
To
telah
memberikan
menerapkan
ekonomi
kebijakan
pembatasan
yang
dinegaranya.
dapat
Idealism
kedaulatan
negara
meningkatkan
dari
WTO
untuk
pembangunan
yang
cenderung
perlakuan
menimbulkan
perlakuan
dengan
kesenjangan
yang
penerapannya
yang
ditentukan
kepada
negara
industri
lebih
jauh.
oleh
WTO,
sebagian
besar
maju
Prinsip
yang
negara
telah
persamaan
dipaksakan
berkembang,
pasar
bebas
WTO,
dapat
timbul
antara
negara
perusahaan
multinasional.
Persamaan
perlakuan
dalam
maju
dengan
perusahaan
multinasionalnya
yang
Persamaan
ekonomi
perlakuan
negara
didalam
berkembang
WTO
ini,
daripada
akan
lebih
meningkatkan