Anda di halaman 1dari 10

MANAGEMENT BANDWIDTH INTERNET PADA JARINGAN LOKAL DENGAN ISA

SERVER 2004

Toni Wijanarko Adi Putra


Program Studi Teknik Informatika STMIK PROVISI, Semarang
toni@provisi.ac.id
Abstract
Bandwidth is capaciti of data traffic allowed to pass through a website in the internet. The capacity of
bandwidth provided by a hosting company is determined by their network connection, either through their
internal data centers or to the external public internet. Bandwidth capacity is on always sufficient to meet our
needs in the surf on the internet, especially when the bandwidth capacity is small more over when the
bandwidth is used, by many users shich commonly happens in the office or education agency. This can cause
problems when the network has no rules governing the use of bandwidth. There fore many there one many
softwares offering advantages such as a web proxy or web caching. Bandwidth management softwares also
offer advantages as a firewall. However it is more practical to have software having several function, can
reduce expenses to buy the software, because the expese can be reduced. One of the softwares mentioned
above is the Microsoft Internet Security and Accelerator Sever 2004 (ISA Server). Software Microsoft
Internet Security and Accelerator Sever 2004 (ISA Server) can access Internet faster and save bandwidth,
secure your network from hacker attacks or illegal access and more importantly it has centralized
administration and management that makes it easy to be controlled.
Keywords: Bandwidth, web proxy, web cache, ISA Server
1.

Pendahuluan

Kebutuhan akan Internet dewasa ini sangatlah


penting, baik di bidang pendidikan maupun di
bidang bisnis. Jika kita amati, hampir setiap kantor,
perusahaan kecil, menengah, besar, dan bahkan di
rumah pun pasti ada yang menggunakan jasa
Internet. Oleh karena banyaknya pemakaian Internet,
aksesnya pun menjadi lambat sehingga diperlukan
apa yang disebut dengan Web Proxy atau Web
Cache (khususnya untuk perusahaan). Hal ini
diperkuat jika kita ingat banyaknya virus-virus yang
meyebar lewat Internet maka kita memerlukan juga
firewall.
Bandwidth memang barang yang mahal,
terlebih buat Negara kita ini karena harganya dalam
dollar (mungkin kita membayarnya dalam rupiah,
namun ISP membelinya dengan dollar). Sekarang di
mana pemakai internet sudah melonjak drastis
selama dua tahun kebelakang namun tidak
diimbangi dengan pertumbuhan lebar bandwidth.
Hal ini sangatlah menjengkelkan semua pihak,
terutama pemakai. Hal yang sering kita jumpai jika
pemakai kesal menunggu tampilnya halaman web
yang mereka inginkan untuk tampil dengan segera di
layar monitor. (Jason Ballard, 2004)
Lewat Surat Pembaca KRONIK II/43 (11/2)
lalu, dan mailing-list UNIKA muncul himbauan dari
tim PUSKOM UNIKA untuk tidak mengakses situs
porno dan situs game. Himbauan tersebut jelas
beralasan kuat. Melambatnya kecepatan akses ke
proxy server yang digunakan UNIKA selain
dikarenakan lease line yang kecil (128 Kbps) dan

pemakai jasa internet di UNIKA yang cukup banyak


juga ditengarai sebab menyebarnya virus ke dalam
jaringan UNIKA yang berasal dari situs porno dan
games.
Virus tersebut memakan ruang bandwidth yang
cukup besar sehingga memperlambat akses ke
internet. Tindak lanjut Puskom UNIKA terhadap
melambatnya jaringan ini antara lain adalah dengan
dilakukannya blocking (penutupan) terhadap
beberapa alamat IP (Internet Protocol address) baik
alamat IP game maupun alamat IP porno. Proses
blocking ini dilakukan dengan memasukkan daftar
alamat IP porno dan game untuk kemudian
dilakukan banning terhadap IP dalam daftar tersebut
sehingga tidak dapat diakses dari jaringan
UNIKA.(Kronika Unika, 2005)
Bisa dibayangkan didalam sebuah jaringan
LAN terdapat 10 komputer yang terhubung ke
komputer server untuk mengakses data internet. Bila
1 saja komputer mengunakan program download
manager atau program P2P, misalnya Bittorrent,
Flashget atau Download Accelereator maka
dipastikan kecepatan koneksi internet pada komputer
lain menjadi lambat. Hal tersebut terjadi karena
kecepatan beberapa program seperti download
manager mampu mengambil data trafik besar
sehingga akan menganggu atau memperlambat
koneksi komputer lainnya.(Bandwidth Controller,
2009). Untuk itu diperlukan software yang bisa
menangani pembagian bandwidth secara adil dan
rata.
Menurut Kepala Bidang Jaringan UGM, Agung
Ariansyah,S.Kom. kebijakan pembagian bandwidth

29

Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 1 Nomor 1 Agustus 2010
ini mengarah pada pentingnya penggunaan software,
service dan kebijakan handal yang mampu
menangani klien dalam jumlah besar. Kebijakan
bandwidth ini dapat diaplikasikan untuk menghemat
penggunaan bandwidth untuk masing user dengan
berbagai Term Of Service, diantaranya penerapan
priority (High, Normal, Low), Scheduling (Time,
Day,
Moon,
Years),
koneksi
(minimum,
maximum).(PPTIK UGM, 2009]
Belanja bandwidth internet Indonesia yang
semakin tinggi bisa diatasi dengan menggunakan
sistem Web Cache. Dengan sistem ini, belanja
bandwidth penyedia jasa internet di Indonesia bisa
makin efisien.
Menurut Erwin, jika belanja bandwidth internet
oleh sekitar 194 ISP di Indonesia dengan
menggunakan satelit mencapai minimal 500 Mbps
per bulan dengan harga per Mbps Rp35 juta, maka
biaya per bulannya untuk bandwidth internet
diperkirakan mencapai Rp17,5 milyar. Dengan
memindahkan isi internet ke server Indonesia
melalui sistem webcaching (penyimpan objek situs
yang sering diakses), akan mengurangi trafik ke
internet dan mengurangi belanja bandwidth yang
berarti juga akses internet menjadi lebih murah.
Prinsip teknologi ini, jika ada pengguna
internet telah mengakses suatu situs dan kemudian
disimpan dalam webcache, maka pengguna kedua
yang mengakses situs yang sama sebenarnya tidak
mengakses situs itu ke situs aslinya tetapi ke
webcache server.
Makin besar kapasitas webcache server maka
makin besar juga situs yang telah disimpan di
webcache dan akan semakin efisien penggunaan
bandwidth karena sebagian besar situs yang diakses
telah berada di webcache.(Anonymous)
Pengaturan Bandwidth atau istilah kerennya
Bandwidth Management adalah cara membagi suatu
jalur atau kanal untuk dapat dilalui oleh berbagai
macam protokol internet sesuai dengan kebutuhan.
Pengaturan
bandwidth
biasanya
dengan
menggunakan berbagai macam cara antara lain : (i)
prioritas, (ii) waktu akses, (iii) jumlah koneksi, (iv)
kapasitas bandwidth.
Semua ini diperlukan agar distribusi bandwidth
menjadi tepat dan menjamin akses internet yang
berkualitas.

Aktivitas download di internet ternyata bukan


aktivitas yang paling sering dilakukan oleh sebagian
besar pengguna akses internet. Menurut hasil survey
yang dilakukan oleh VALUNET terhadap pengguna
internet di kawasan Asia Pasifik, 97.7% dari
pengguna internet menggunakan internetnya lebih
banyak untuk browsing dan 77.20% untuk emailing. Sedangkan aktivitas heavy download hanya
dilakukan oleh sekitar 6.9% saja. (lihat gambar 1.1).
Pada jaringan internet dengan sistem
Bandwidth Sharing, setiap pemakai internet harus
berbagi bandwidth satu sama lainnya pada saat
bersamaan. Apabila aktivitas setiap pemakai internet
itu adalah aktivitas internet harian seperti browsing,
emailing dan chatting maka kecepatan akses yang
tersedia bagi setiap pemakai masih sangat
mencukupi sehingga setiap pemakai merasa nyaman
berinternet (lihat gambar 1.2 ). Saat itu setiap
pemakai internet bisa mendapat jatah bandwidth
yang sama secara merata.

Gambar 1.2 Gambaran pemakai merasa nyaman


berinternet
Tetapi apabila ada segelintir pemakai internet
mulai melakukan aktivitas download terus menerus
dalam
jumlah
besar
(heavy
download),
keseimbangan pembagian bandwidth akses internet
menjadi terganggu karena pelaku download
mengambil bandwidth jauh lebih besar dari yang
lain (lihat gambar 1.3). Akibatnya bandwidth yang
tersisa bagi pemakai-pemakai lainnya menjadi
tinggal sedikit dan bahkan bisa sampai habis sama
sekali yang menyebabkan koneksi internet jadi
terputus.

Gambar 1.3 Gambaran pelaku download mengambil


bandwidth

Gambar 1.1 Gambaran aktivitas heavy download

30

MANAGEMENT BANDWIDTH INTERNET PADA JARINGAN LOKAL DENGAN ISA SERVER 2004

Gambar 1.4 Gambaran aktivitas download diatur


Layanan management bandwidth yang selalu
memantau setiap aktivitas download dan menjadikan
aktivitas browsing, emailing dan chatting sebagai
prioritas pertama. Pada layanan manajemen
bandwidth dari aktivitas download diatur sedemikian
rupa sehingga tidak mengganggu jatah bandwidth
untuk aktivitas internet dari pemakai-pemakai
lainnya (lihat gambar 1.4).
Istilah
bandwidth
management
sering
dipertukarkan dengan istilah traffic control, yang
dapat didefinisikan sebagai pengalokasian yang tepat
dari suatu bandwidth untuk mendukung kebutuhan
atau keperluan aplikasi atau suatu layanan jaringan.
Istilah bandwidth dapat didefinisikan sebagai
kapasitas atau daya tampung suatu channel
komunikasi (medium komunikasi) untuk dapat
dilewati sejumlah traffic informasi atau data dalam
satuan waktu tertentu. Umumnya bandwidth
dihitung dalam satuan bit, kbit atau bps (byte per
second). Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat
menjadi salah satu metode dalam memberikan
jaminan kualitas suatu layanan jaringan (QoS =
Quality Of Services).
Bandwidth Management adalah bagaimana kita
menerapkan
pengalokasian
atau
pengaturan
bandwidth dengan menggunakan sebuah komputer
server. Umumnya komputer dapat digunakan
sebagai gateway/router sehingga memungkinkan
untuk mengatur traffic data atau mengalokasikan
bandwidth dari traffic data yang melewati komputer
tersebut untuk memberikan jaminan kualitas akses
layanan internet bagi komputer komputer dalam
jaringan lokal.(Henry, 1997)
Bandwidth
management
adalah
suatu
mekanisme untuk dapat mengatur rate dan prioritas
traffic data yang dikirimkan melalui/dari suatu
network interface ke jaringan. Istilah bandwidth
management ini sering disebut juga dengan traffic
control. Pengaturan ini sangat penting dalam
menjamin kualitas layanan jaringan, kita bisa
membayangkan bila dalam jaringan ada sebuah
komputer yang melakukan download data dari
internet dengan ukuran file yang didownload cukup
besar maka bandwidth penggunaan akses internet
tersebut bisa jadi tidak tersedia lagi bagi komputer
lainnya, atau dengan kata lain layanan jaringan tidak
tersedia secara baik, karena pengaturan traffic data
yang tidak 'fair'. Untuk itu kita memerlukan suatu
sistem yang mampu mengatur secara fair agar
konsumsi bandwidth dalam jaringan tidak

dimonopoli oleh satu atau beberapa komputer saja.


Solusi untuk kejadian seperti itu adalah kita membeli
sebuah device khusus yang dapat mengatur traffic
atau bandwidth tersebut yang dipasang diantara
modem dan jaringan LAN.(Henry, 1997)
Optimasi ini penting untuk dibicarakan baik
secara policy atau pun teknis. Dengan optimasi
berarti penghematan bisa dilakukan yang berarti
berkurangnya biaya untuk sewa bandwidth atau
lebih jauh lagi menyangkut kepuasan orang berinternet. Jika kita adalah admin ISP, kantor, atau
warnet, kepuasan pelanggan adalah hal yang utama.
Pelanggan puas akan menyebabkan populernya ISP
dan bertambahnya pelanggan baru yang loyal.
Bandwidth internet dipakai untuk memenuhi
beberapa service popular, terutama web, mail dan
IRC. Web tentunya yang memegang porsi terbesar,
mail nomor dua setelahnya. IRC juga merupakan
service yang sangat popular di kalangan muda, tapi
sama sekali tidak menghabiskan bandwidth. Web,
sebagai pemakan bandwidth terbesar perlu diberi
perhatian khusus. Mail memang popular, malah
lebih penting dari web namun porsi pemakaiannya
masih jauh dibawah web. Apalagi sekarang pemakai
lebih sering menggunakan mail lewat antarmuka
web seperti hotmail.com yang merupakan salah satu
dari jenis web. Boleh dikatakan, web memegang
porsi hampir 80% trafik internet.
Pada jalur bandwidth yang sama, beberapa user
yang berbeda meminta halaman web yang sama
pada rentang waktu yang relative berdekatan. Inilah
letak tidak efesien-nya penggunaan bandwidth.
Harusnya untuk halaman yang sama, user yang
berbeda tidak perlu mengambilnya dua kali. Sia-sia
untuk melewatkan data yang sama dua kali pada
kabel yang sama pula. Maka dibuatlah usaha
penghematan supaya data ini tidak perlu lewat dua
kali. Satu kali saja cukup dan pengguna lainnya
menggunakan data ini secara bersama-sama. Jika
data ini tersimpan pada network local, pengguna
mempunyai kemungkinan mengakses internet lebih
cepat karena data lebih cepat diambil dari server
local. Cara optimasi seperti ini mirip dengan yang
sudah ada dalam system komputer. Data yang sering
diakses CPU akan disimpan sementara dalam cache
memory agar akses berikutnya bisa lebih cepat.
Cache server digunakan orang bukan hanya
untuk menghemat bandwidth, namun juga untuk
mempercepat waktu respon (respon time). Hasil
penelitian meyebutkan bahwa dengan memasang
cache server dalam network bisa meningkatkan
waktu respon dari 30% hingga 50% lebih cepat
dibandingkan tanpa proxy. Waktu respon merupakan
parameter yang paling diperhitungkan pengguna
untuk menilai lambat tidaknya akses internet.
Bandwidth yang kita miliki boleh jadi cukup lebar,
namun jika sudah mencapai saturasi (penuh) pada
akhirnya waktu respon akan meningkat drastic
sehingga pengguna akan mengeluh lambatnya akses

31

Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 1 Nomor 1 Agustus 2010
internet yang di alami. Cache server berguna untuk
mengurangi waktu respon ini.(Maryanto, 2001)
Optimasi seperti inilah yang akan kita
harapkandengan menggunakan software aplikasi
berbasis windows server yaitu sebuah software
management bandwidth yang salah satunya adalah
ISA Server 2004 yaitu software yang berfungsi
sebagai pengatur jalur lalu-lintas data sehingga tepat
pada sasarannya. Microsoft Internet Security and
Accelerator Sever 2004 (ISA Server) mampu
menjawab tantangan dari pada permasalahan
jaringan komputer itu sendiri. Dengan berbagai
fasilitas yang dimiliki Microsoft Internet Security
and Accelerator Sever 2004 (ISA Server), maka
komunikasi pada jaringan komputer dapat berjalan
dengan baik.
2.

Internet Security and Accelerator Sever 2004


(ISA Server)

2.1 Definisi ISA Server 2004


ISA Server 2004 (yang selanjutnya oleh
penulis akan disebut dengan ISA) merupakan
salah satu produk dari Microsoft yang dapat
memenuhi kebutuhan Internet dalam sebuah
Organisasi.
Di dalam ISA terdapat fasilitas caching yang
dapat membuat akses Internet lebih cepat dan
menghemat bandwidth yang digunakan. ISA juga
mempunyai fasilitas firewall yang dapat
membantu untuk mengamankan network dari
hacker atau akses liar yang seharusnya tidak boleh
memasuki network atau jaringan kita. Hal yang
tidak kalah penting, ISA juga mempunyai
administrasi dan manajement yang tersentralisasi
sehingga memudahkan kita untuk mengontroldan
mengatur ISA Server. ISA merupakan firewall
berskala besar dan berfungsi juga sebagai web
cache, serta hanya berjalan di sistem operasi
Windows 2000 dan 2003.(Jason Ballard, 2003)
Pada saat intalasi, ISA server bisa berfungsi
sebagai firewall saja, web cache saja, atau keduaduanya. Biasanya kebanyakan menggunakan ISA
Server sekaligus sebagai firewall dan web cache.
2.2 Versi ISA Server 2004
ISA Server 2004 terdiri dari dua versi, yaitu :
1. ISA Server Standard Edition
Edisi ini cocok untuk digunakan di perusahaan
kecil sampai menengah, workgroup, dan lingkungan
departemen. Versi ini sesuai dengan kondisi
keuangan usaha kecil atau menengah dengan
fasilitas yang hampir sama dengan versi Enterprise
Edition.
2. ISA Server Enterprise Edition
Edisi ini cocok untuk digunakan di perusahaan
yang mempunyai tingkat aktifitas Internet yang
sangat tinggi. Dalam Enterprise Edition, ada

32

tambahan fasilitas, yaitu sentralisasi manajemen


untuk server-server ISA, multi-level akses policy
level, clustering server melalui array (Menurut
penulis array ini diartikan sebagai kumpulan
beberapa ISA Server) dan fault-tolerant capabilities.
2.3 Spesifikasi Minimum ISA Server 2004
Spesifikasi minimum yang diperlukan untuk
dapat menjalankan ISA Server dengan baik yaitu :
1. Komputer dengan prosesor 300 Mhz atau yang
lebih cepat (Pentium 3 keatas) dengan Windows
2000 Server, Windows 2000 Advanced Server
Service Pack 1, atau Windows 2000 Datacenter
Server.
2. Memori minimal 256 MB.
3. Ruang kosong di harddisk 20 MB.
4. Kartu jaringan yang kompatibel dengan
Windows 2000 untuk berkomunikasi dengan
jaringan internal.
5. Kartu jaringan eksternal atau modem atau kartu
ISDN yang kompatibel dengan Windows 2000
untuk berkomunikasi dengan Internet.
6. Minimum ada satu partisi yang telah diformat
dengan file system NTFS.
2.4 Kebutuhan Hardware untuk Firewall
ISA Server dapat berfungsi sebagai firewall
yang mengamankan gateway ke internet untuk akses
internal. Untuk mengetahui kecepatan client
mengakses internet dengan bandwidth yang kita
miliki.
Tabel di bawah ini memberikan gambaran
spesifikasi tambahan yang diperlukan untuk ISA
Server, tergantung pada bandwidth yang kita
gunakan.
Tabel 2.1 Spesifikasi tambahan yang diperlukan
untuk ISA Server
Kebutuhan
Akses
1 hingga 25
Mbit/detik
25 hingga 50
Mbit/detik
Lebih dari 50
Mbit/detik

Konfigurasi ISA
Server
Pentium II 300
MHz
Pentium III 550
MHz
1 Pentium III 550
MHz untuk setiap
50 Mbit/detik yang
dibutuhkan

Koneksi Internet
TT1, modem
kabel, atau xDSL
T3 atau lebih
tinggi
T3 atau lebih
tinggi

MANAGEMENT BANDWIDTH INTERNET PADA JARINGAN LOKAL DENGAN ISA SERVER 2004
2.5 ISA Server Sebagai Fordward Caching

2.7 ISA Server Mode

Berikut merupakan Tabel konfigurasi ISA


Server sebagai Forward Caching.
Tabel 2.3 Konfigurasi ISA Server sebagai Forward
Caching

Tabel berikut menggambarkan perbedaan


antara ISA Server sebagai firewall dan ISA Server
sebagai Web Caching. Perbandingan ini berdasarkan
pada fasilitas yang ada.
Tabel 2.5 Perbedaan antara ISA Server sebagai
firewall dan ISA Server sebagai Web Caching

Jumlah Pengguna

Sampai 250

Sampai 2.000

ISA
Server
Server
ISA
tunggal
dengan
Pentium
II 300
MHz
Server
ISA
tunggal
dengan
Pentium
III 550
MHz

Ruang
Harddisk
Untuk
Caching

RAM
(MB)

256

2 sampai 4
GB

256

10 GB

Lebih dari 2.000

1 ISA Server dengan Pentium III 550


MHz untuk setiap 2.000 user

Jika dibutuhkan,
dapat menggunakan
Performance
Monitor untuk
melihat bottleneck
dan memastikan
apakah perlu untuk
menambah server
lagi.

256 per
2.000
users

10 GB per 2.000 user

2.6 ISA Server Sebagai Reverse Caching


Berikut ini Tabel yang menunjukkan
spesifikasi yang dibutuhkan untuk Reverse Caching.
Spesifikasi hardware ini bergantung pada jumlah
hits/detik dari client yang mengakses internet
melalui ISA Server.
Tabel 2.4 Spesifikasi yang dibutuhkan untuk
Reverse Caching
Hits/Detik
Kurang dari 500

500 sampai 900

Lebih dari 900

Dapat juga menggunakan


Performance Monitor untuk
melihat bottleneck dan
memastikan apakah perlu untuk
menambah memori

ISA Server
Server ISA
tunggal dengan
Pentium II 300
MHz
Server ISA
tunggal dengan
Pentium III 550
MHz
1 ISA Server
dengan Pentium
III 550 MHz,
untuk setiap
kenaikan 800
hits/detik
256 per server

RAM
(MB)
256

256

Feature
Access policy

Firewall
Ya

Alerts
Application filters
Cache configuration
Enterprise policy
Paket filtering
Real-time monitoring
Reports
Server Publishing
Web Publishing

Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya

Cache
Ya, tapi hanya
untuk protokol
HTTP
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya

Biasanya mode firewall digunakan perusahaan


yang mempunyai koneksi langsung ke internet dan
tidak memerlukan akses internet yang cepat dan
hanya membutuhkan akses internet yang aman.
Mode cache biasanya digunakan bagi yang tidak
mempunyai akses internet secara langsung.
Untuk yang mempunyai akses internet secara
langsung dan ingin menggunakan ISA Server
sebagai firewall dan cache, lebih baik menggunakan
ISA Server dengan mode integrated, yaitu kedua
mode (firewall dan cache) dijadikan satu menjadi
mode gabungan. Pada mode ini semua keunggulan
masing-masing mode digabungkan menjadi satu.
(J.C Mackin, 2003)
2.8 Bandwidth
Istilah bandwidth selalu dipakai dalam
penawaran paket hosting dari perusahaan hosting.
Jadi apa itu bandwidth dalam dunia web hosting ?
Berikut akan penulis jelaskan pengertian bandwidth.
Ada dua definisi yang bisa digunakan untuk
menjelaskan apa itu bandiwdth :
Bandwidth adalah besaran lalu lintas data yang
diperbolehkan melalui website kita ke seluruh
internet. Besaran bandwidth yang bisa disediakan
perusahaan hosting ditentukan oleh koneksi jaringan
mereka, baik yang melalui internal data center
mereka maupun ke eksternal yaitu internet publik.
Bandwidth adalah besaran transfer data yang
diperbolehkan dalam suatu paket hosting. Misalnya
kita memiliki halaman web sebesar 48 KB, maka
setiap pengunjung halaman web kita yang membuka
halaman tersebut akan mengunduh/download
informasi/data sebesar 48 KB ke komputer. Jika ada
100 pengunjung ke halaman tersebut maka telah
terjadi transfer data sebesar 4800 KB dari server
dimana file kita berada ke komputer pengunjung.
Jadi Bandwidth adalah istilah yang digunakan untuk

33

Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 1 Nomor 1 Agustus 2010
menunjukkan besaran data yang telah ditransfer
keluar dari kuota space hosting kita.
Besaran bandwidth yang di butuhkan
tergantung dari 2 faktor:
1. Besar file dalam website. Semakin besar file
yang akan diakses oleh pengunjung website,
maka semakin besar kebutuhan bandwidth.
2. Popularitas website. Semakin populer website,
maka akan semakin banyak pengunjung yang
akan melihat website dan semakin besar pula
kebutuhan bandwidth hosting.
Ada rumusan sederhana yang bisa digunakan
untuk memperkirakan berapa kebutuhan bandwidth
bagi website (sumber : www.findmyhosting.com),
yaitu :
[Rata-rata pengunjung setiap hari x Rata-rata
halaman web dilihat x Rata-rata ukuran file halaman
web x 31 x Fudge Factor]
Rata-rata pengunjung setiap hari - jumlah
pengunjung yang perkirakan mengunjungi website,
secara rata-rata, setiap harinya.
Rata-rata halaman web dilihat - Secara ratarata, jumlah halaman web yang perkirakan akan
dilihat pengunjung. Jika memiliki 50 halaman web
maka rata-rata setiap pengunjung akan melihat 5
halaman web dalam satu kali kunjungan.
Rata-rata ukuran file halaman web - Rata-rata
ukuran halaman web, dalam Kilobyte (KB). Jika
sudah melakukan desain web, bisa langsung
menghitung berapa ukuran per halamannya.
Fudge Factor - Nilai diatas angka 1. Gunakan
1.5 untuk hasil yang aman, yang mengasumsikan
bahwa estimasi sebesar 50%. Jika tidak yakin cukup,
bisa gunakan angka 2 atau 3 untuk memastikan
kebutuhan bandwidth lebih dari cukup.
Biasanya,
paket
hosting
menawarkan
bandwidth dalam ukuran Gigabyte (GB) per bulan.
Oleh karena itu formula diatas menggunakan
perkalian sebesar 31.
Dari pengalaman, untuk website personal atau
usaha kecil, kebutuhan bandwidth tidak lebih dari 1
GB sehingga penulis sarankan tidak perlu menyewa
paket hosting yang tidak bisa digunakan secara
maksimal. Sewalah paket hosting yang sesuai
dengan kebutuhan.(Setyaputra, 2008)
3.

Pada konfigurasi ip address external settingnya


tergantung dari ip address yang didapat dari pihak
penyedia layanan internet. Konfigurasi ip address
external yang perlu kita setting yaitu seperti terlihat
pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Konfigurasi ip address external


1.

2.

3.

IP Address, Disini penulis pada saat melakukan


penelitian menggunakan static ip address dan
dengan ip address 192.168.0.250/24.
IP Gateway, IP disini dimaksudkan untuk
mengarahkan semua lalulintas data melewati ip
address tersebut. Disini disetting ke ip address
192.168.0.251/24
IP DNS, IP disini berfungsi sebagai
penterjemah dari ip nama komputer ke address.
Disini disetting ke ip address 192.168.0.251/24

3.2 Konfigurasi IP Address Internal


Konfigurasi ini lebih diarahkan untuk jaringan
internal guna melayani komputer yang nantinya
akan terhubung dengan internet. Setting ip address
seperti tampak pada gambar 3.2. Pada setting ip
address internal yang disetting meliputi :

Konfigurasi Sistem Operasi

Untuk melindungi penggunaan bandwidth


secara baik dan benar maka diperlukan upaya
pengaturan bandwidth dengan berbagai macam cara.
Langkah awal dalam konfigurasi server yaitu
menentukan ip address internal dan external sebelum
selanjutnya memulai menginstall ISA Server,
tentunya hal ini bisa dilakukan setelah kita
menginstall Sistem Operasi.

34

3.1 Konfigurasi IP Address External

Gambar 3.2 Konfigurasi ip address internal


1.
2.

IP Address, Pada saat penelitian penulis


menggunakan ip address 192.168.100.251/24
IP DNS, IP disini berfungsi sebagai
penterjemah dari ip address ke nama komputer
atau sebaliknya. Disini disetting ke ip address
192.168.100.251/24

MANAGEMENT BANDWIDTH INTERNET PADA JARINGAN LOKAL DENGAN ISA SERVER 2004
3.3 Setting DNS
Setting DNS pada windows server 2003
dilakukan melalui menu Start All Program
Control Panel Add Remove Program kemudian
pilih pada Add/Remove Windows Components
Details lalu pilih Networking Services Details pilih
cekbox pada Domain Name System (DNS) seperti
terlihat pada gambar 3.3 berikut.

Gambar 3.3 Setting Domain Name System (DNS)


3.4 Setting IIS
Gambar 4.1 Menu New User Account
Setting IIS pada windows server 2003
dilakukan melalui menu Start All Program
Control Panel Add Remove Program kemudian
pilih pada Add/Remove Windows Components
Details lalu pilih Application Server Details pilih
cekbox pada Internet Information Services (IIS)
seperti terlihat pada gambar 4.4 berikut.

Setelah membuat user langkah selanjutnya


membuat group dari user yang ada dengan
menggunakan ISA Server, misalkan group berita
hanya bisa browsing ke situs-situs berita dan tidak
boleh ke yang lainnya. Berikut langkah yang
dilakukan penulis dalam proses pembuatan group
berita dari menu
1. Buka konsol ISA Management
2. Klik Firewall Policy pada kolom sebelah
kanan pada Toolbox pilih users lalu new, seperti
terlihat pada gambar 4.1 berikut.

Gambar 4.4 Setting Internet Information Services


(IIS)
4.

Konfigurasi ISA Server 20

Konfigurasi ISA Server tentunya setelah proses


install ISA Server selesai dan berhasil diinstall di
dalam server 2003. Konfigurasi yang dilakukan
diataranya meliputi :
4.1 Pembatasan Pada Login User
Sebelum membuat group langkah pertama
yang dilakukan adalah membuat user account. User
account dibuat dari menu windows server, dari menu
Start All Program Administrative Tools Active
Directory Users and Computers. Seperti terlihat pada
gambar 4.1 berikut

Gambar 4.1 Menu New Group User

35

Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 1 Nomor 1 Agustus 2010
4.2 Pembatasan Pada IP Address

4.4 Pembatasan Pada Waktu

Langkah yang dilakukan penulis disini yaitu


menentukan range IP Address yang akan dipakai
berdasarkan class network nya dari menu
1. Buka konsol ISA Management
2. Klik kanan Networks New Network
3. Masukkan nama network kemudian pilih
Internal Network lalu masukkan address range
192.168.100.0 192.168.100.255 seperti tapak
pada gambar 4.2 berikut

Pengaturan waktu ini dapat mengatur jadwal


kapan user bisa melakukan browsing sehingga bisa
mengontrol bandwidth dengan mengurangi user
pada jam-jam tertentu. Setting pengaturan waktu
seperti terlihat pada gambar 4.4 berikut

Gambar 4.2 Setting Address Range


4.3 Pembatasan Pada Content Type
Untuk memasukkan type content disini, penulis
menggunakan script yang sudah dibuat karena
banyaknya type dengan tujuan mempercepat proses
input jenis-jenis type content. Caranya aktifkan ISA
Management lalu pilih Firewall Policy pada kolom
bagian kanan klik kanan pada Content Type dan
pilih Import All lalu masukkan scrip nya. Isi dari
scrip content dapat dilihat pada lembar lampiran.
Berikut tampilan Content Type yang sudah
dimasukkan gambar 4.3.

Gambar 4.4 Menu Schedule


Disini penulis mencoba setting waktu mulai
hari senin sampai dengan hari sabtu dari jam 07.00
pagi sampai dengan jam 05.00 sore, sedangkan
diluar jam tersebut user tidak dapat akses internet.
4.5 Pembatasan Pada Network
Pada pembatasan lewat network penulis hanya
menguji dengan beberapa cara diantaranya
pembatasan

Gambar 4.3 Jenis jenis Content Type

36

1.

Networks, Disini ada hanya ada akses yaitu


akses internal dan akses external dimana akses
internal dimungkinkan user hanya bisa
mengakses intranet sedangkan akses external
untuk mengakses internet.Disini lebih berperan
pada saat mensetting firewall policy.

2.

Address Ranges, Pada pengujian ini penulis


membuat beberapa range diantaranya :
a. ALL dengan IP Address (192.168.100.201
192.168.100.254)
b. Users dengan IP Address (192.168.100.191
192.168.100.200)
c. Content Type dengan IP Address
(192.168.100.181 192.168.100.190)
d. Schedule
dengan
IP
Address
(192.168.100.171 192.168.100.180)

MANAGEMENT BANDWIDTH INTERNET PADA JARINGAN LOKAL DENGAN ISA SERVER 2004
e.

URL
Sets
dengan
IP
Address
(192.168.100.161 192.168.100.170)
Menu tampilan address range dapat dilihat
pada gambar 4.5 berikut, untuk menambahkan klik
new lalu masukkan range address nya

5.

Kesimpulan

Dapat diambil kesimpulan bahwa management


bandwidth pada ISA Server 2004 yaitu :
1. Management bandwidth ISA Server dapat
mengatur kapasitas bandwidth yang diberikan
dengan mengalokasikan bandwidth tersebut
sesuai dengan skala prioritasnya, baik dengan
metode pembatasan pada user, waktu, atau
batasan hak akses pada alamat situs maupun
dalam melakukan download.
2. ISA Server dapat menutup port-port yang
biasanya digunakan oleh virus sehingga
mengurangi serangan hacker serta virus
komputer yang dapat merusak sistem komputer.
3. Dengan ISA Server dapat memungkinkan
pembagian jaringan dalam beberapa subnet.
4. Dengan adanya proxy server dan cache
memungkinkan akses internet menjadi lebih
cepat dan stabil.
5. Dari setting yang sudah ada dapat di simpulkan
bahwa semua setting dapat di kombinasikan
seperti tampak pada Tabel 5.5 berikut, pada
kolom A=ALL berarti semua aturan didapat
sedangkan pada kolom R=RULE berarti ada
batasan aturan yang disetting.
Tabel 5.5 Alternative kombinasi firewall policy

Gambar 4.5 Setting Address Ranges

Network

Network Sets

URL Sets

Schedules

Address
Ranges

Content Types

Network Objects
Users

URL Sets, Pada setting URL penulis membuat


kelompok alamat web dalam beberapa
kelompok, yang dibuat disini hanya kelompok
berita, dan kelompok perguruan tinggi seperti
tampak pada gambar 4.5 berikut. Untuk
menambahkan dengan mengklik new dan
mengisikan daftar alamat web.

No

3.

Gambar 4.5 Setting URL

37

Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 1 Nomor 1 Agustus 2010
Daftar Pustaka:
Ariansyah, Agung, 2009, Presentasi Bandwidth
Management Firewal dan Network Security,
URL:http://opencafe.pptik.ugm.ac.id/content/present
asi-bandwidth-manajemen-firewal-dan-networksecurity, di unduh pada 4/25/2009; 08.30 PM.
Gunawan S, Robby, 2004, Panduan Cepat ISA
Server 2004, Elekmedia Komputindo.
Henry, Saptono, 1997, Administrasi Firewall dan
Bandwidth Management dengan Shorewall, penerbit
Dinastindo.
Henry, Saptono, 1997, Bandwidth Management di
Linux, penerbit Dinastindo.

38

J.C Mackin. MCSE, 2003, Training Kit : Microsoft


Internet Security and Accelerator Sever 2004 (ISA
Server), Microsot Press.
Jason Ballard, Bud Ratliff, 2003, Microsoft Internet
Security and Accelerator Sever 2004 (ISA Server):
Administrators Pocket Consultant, Microsot Press.
KRONIK UNIKA, Soegijapranata, 2005, EDISI 46
4 MARET.
Setyaputra, 2008, Apa Itu Bandwidth,
URL:http://www.setyaputra.org /2008/09/26/apa-itubandwidth/, di unduh pada 4/22/2009; 07.02 PM.

Anda mungkin juga menyukai