Management Bandwidth Internet Pada Jarin
Management Bandwidth Internet Pada Jarin
SERVER 2004
Pendahuluan
29
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 1 Nomor 1 Agustus 2010
ini mengarah pada pentingnya penggunaan software,
service dan kebijakan handal yang mampu
menangani klien dalam jumlah besar. Kebijakan
bandwidth ini dapat diaplikasikan untuk menghemat
penggunaan bandwidth untuk masing user dengan
berbagai Term Of Service, diantaranya penerapan
priority (High, Normal, Low), Scheduling (Time,
Day,
Moon,
Years),
koneksi
(minimum,
maximum).(PPTIK UGM, 2009]
Belanja bandwidth internet Indonesia yang
semakin tinggi bisa diatasi dengan menggunakan
sistem Web Cache. Dengan sistem ini, belanja
bandwidth penyedia jasa internet di Indonesia bisa
makin efisien.
Menurut Erwin, jika belanja bandwidth internet
oleh sekitar 194 ISP di Indonesia dengan
menggunakan satelit mencapai minimal 500 Mbps
per bulan dengan harga per Mbps Rp35 juta, maka
biaya per bulannya untuk bandwidth internet
diperkirakan mencapai Rp17,5 milyar. Dengan
memindahkan isi internet ke server Indonesia
melalui sistem webcaching (penyimpan objek situs
yang sering diakses), akan mengurangi trafik ke
internet dan mengurangi belanja bandwidth yang
berarti juga akses internet menjadi lebih murah.
Prinsip teknologi ini, jika ada pengguna
internet telah mengakses suatu situs dan kemudian
disimpan dalam webcache, maka pengguna kedua
yang mengakses situs yang sama sebenarnya tidak
mengakses situs itu ke situs aslinya tetapi ke
webcache server.
Makin besar kapasitas webcache server maka
makin besar juga situs yang telah disimpan di
webcache dan akan semakin efisien penggunaan
bandwidth karena sebagian besar situs yang diakses
telah berada di webcache.(Anonymous)
Pengaturan Bandwidth atau istilah kerennya
Bandwidth Management adalah cara membagi suatu
jalur atau kanal untuk dapat dilalui oleh berbagai
macam protokol internet sesuai dengan kebutuhan.
Pengaturan
bandwidth
biasanya
dengan
menggunakan berbagai macam cara antara lain : (i)
prioritas, (ii) waktu akses, (iii) jumlah koneksi, (iv)
kapasitas bandwidth.
Semua ini diperlukan agar distribusi bandwidth
menjadi tepat dan menjamin akses internet yang
berkualitas.
30
MANAGEMENT BANDWIDTH INTERNET PADA JARINGAN LOKAL DENGAN ISA SERVER 2004
31
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 1 Nomor 1 Agustus 2010
internet yang di alami. Cache server berguna untuk
mengurangi waktu respon ini.(Maryanto, 2001)
Optimasi seperti inilah yang akan kita
harapkandengan menggunakan software aplikasi
berbasis windows server yaitu sebuah software
management bandwidth yang salah satunya adalah
ISA Server 2004 yaitu software yang berfungsi
sebagai pengatur jalur lalu-lintas data sehingga tepat
pada sasarannya. Microsoft Internet Security and
Accelerator Sever 2004 (ISA Server) mampu
menjawab tantangan dari pada permasalahan
jaringan komputer itu sendiri. Dengan berbagai
fasilitas yang dimiliki Microsoft Internet Security
and Accelerator Sever 2004 (ISA Server), maka
komunikasi pada jaringan komputer dapat berjalan
dengan baik.
2.
32
Konfigurasi ISA
Server
Pentium II 300
MHz
Pentium III 550
MHz
1 Pentium III 550
MHz untuk setiap
50 Mbit/detik yang
dibutuhkan
Koneksi Internet
TT1, modem
kabel, atau xDSL
T3 atau lebih
tinggi
T3 atau lebih
tinggi
MANAGEMENT BANDWIDTH INTERNET PADA JARINGAN LOKAL DENGAN ISA SERVER 2004
2.5 ISA Server Sebagai Fordward Caching
Jumlah Pengguna
Sampai 250
Sampai 2.000
ISA
Server
Server
ISA
tunggal
dengan
Pentium
II 300
MHz
Server
ISA
tunggal
dengan
Pentium
III 550
MHz
Ruang
Harddisk
Untuk
Caching
RAM
(MB)
256
2 sampai 4
GB
256
10 GB
Jika dibutuhkan,
dapat menggunakan
Performance
Monitor untuk
melihat bottleneck
dan memastikan
apakah perlu untuk
menambah server
lagi.
256 per
2.000
users
ISA Server
Server ISA
tunggal dengan
Pentium II 300
MHz
Server ISA
tunggal dengan
Pentium III 550
MHz
1 ISA Server
dengan Pentium
III 550 MHz,
untuk setiap
kenaikan 800
hits/detik
256 per server
RAM
(MB)
256
256
Feature
Access policy
Firewall
Ya
Alerts
Application filters
Cache configuration
Enterprise policy
Paket filtering
Real-time monitoring
Reports
Server Publishing
Web Publishing
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Cache
Ya, tapi hanya
untuk protokol
HTTP
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
33
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 1 Nomor 1 Agustus 2010
menunjukkan besaran data yang telah ditransfer
keluar dari kuota space hosting kita.
Besaran bandwidth yang di butuhkan
tergantung dari 2 faktor:
1. Besar file dalam website. Semakin besar file
yang akan diakses oleh pengunjung website,
maka semakin besar kebutuhan bandwidth.
2. Popularitas website. Semakin populer website,
maka akan semakin banyak pengunjung yang
akan melihat website dan semakin besar pula
kebutuhan bandwidth hosting.
Ada rumusan sederhana yang bisa digunakan
untuk memperkirakan berapa kebutuhan bandwidth
bagi website (sumber : www.findmyhosting.com),
yaitu :
[Rata-rata pengunjung setiap hari x Rata-rata
halaman web dilihat x Rata-rata ukuran file halaman
web x 31 x Fudge Factor]
Rata-rata pengunjung setiap hari - jumlah
pengunjung yang perkirakan mengunjungi website,
secara rata-rata, setiap harinya.
Rata-rata halaman web dilihat - Secara ratarata, jumlah halaman web yang perkirakan akan
dilihat pengunjung. Jika memiliki 50 halaman web
maka rata-rata setiap pengunjung akan melihat 5
halaman web dalam satu kali kunjungan.
Rata-rata ukuran file halaman web - Rata-rata
ukuran halaman web, dalam Kilobyte (KB). Jika
sudah melakukan desain web, bisa langsung
menghitung berapa ukuran per halamannya.
Fudge Factor - Nilai diatas angka 1. Gunakan
1.5 untuk hasil yang aman, yang mengasumsikan
bahwa estimasi sebesar 50%. Jika tidak yakin cukup,
bisa gunakan angka 2 atau 3 untuk memastikan
kebutuhan bandwidth lebih dari cukup.
Biasanya,
paket
hosting
menawarkan
bandwidth dalam ukuran Gigabyte (GB) per bulan.
Oleh karena itu formula diatas menggunakan
perkalian sebesar 31.
Dari pengalaman, untuk website personal atau
usaha kecil, kebutuhan bandwidth tidak lebih dari 1
GB sehingga penulis sarankan tidak perlu menyewa
paket hosting yang tidak bisa digunakan secara
maksimal. Sewalah paket hosting yang sesuai
dengan kebutuhan.(Setyaputra, 2008)
3.
2.
3.
34
MANAGEMENT BANDWIDTH INTERNET PADA JARINGAN LOKAL DENGAN ISA SERVER 2004
3.3 Setting DNS
Setting DNS pada windows server 2003
dilakukan melalui menu Start All Program
Control Panel Add Remove Program kemudian
pilih pada Add/Remove Windows Components
Details lalu pilih Networking Services Details pilih
cekbox pada Domain Name System (DNS) seperti
terlihat pada gambar 3.3 berikut.
35
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 1 Nomor 1 Agustus 2010
4.2 Pembatasan Pada IP Address
36
1.
2.
MANAGEMENT BANDWIDTH INTERNET PADA JARINGAN LOKAL DENGAN ISA SERVER 2004
e.
URL
Sets
dengan
IP
Address
(192.168.100.161 192.168.100.170)
Menu tampilan address range dapat dilihat
pada gambar 4.5 berikut, untuk menambahkan klik
new lalu masukkan range address nya
5.
Kesimpulan
Network
Network Sets
URL Sets
Schedules
Address
Ranges
Content Types
Network Objects
Users
No
3.
37
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 1 Nomor 1 Agustus 2010
Daftar Pustaka:
Ariansyah, Agung, 2009, Presentasi Bandwidth
Management Firewal dan Network Security,
URL:http://opencafe.pptik.ugm.ac.id/content/present
asi-bandwidth-manajemen-firewal-dan-networksecurity, di unduh pada 4/25/2009; 08.30 PM.
Gunawan S, Robby, 2004, Panduan Cepat ISA
Server 2004, Elekmedia Komputindo.
Henry, Saptono, 1997, Administrasi Firewall dan
Bandwidth Management dengan Shorewall, penerbit
Dinastindo.
Henry, Saptono, 1997, Bandwidth Management di
Linux, penerbit Dinastindo.
38