BAB 3 Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup RKL-RPL
BAB 3 Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup RKL-RPL
RENCANA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
Pada bagian ini akan diuraikan secara singkat dan jelas rencana pemantauan dalam bentuk matriks atau
tabel untuk dampak yang ditimbulkan. Matriks atau tabel ini berisi pemantauan terhadap dampak yang
ditimbulkan.
Sesuai dengan hasil telaahan dampak penting hipotetis, beberapa dampak penting yang akan dipantau
meliputi dampak yang diprakirakan akan terjadi pada tahap pra konstruksi, konstruksi dan operasi dari
kegiatan pembangunan Bangunan Utama (Power Block) PLTU, Terminal Khusus (Jetty), Pengerukan
(Dredging) dan Pembuangan Material Hasil Keruk (Dumping) serta Jaringan Transmisi 500 kV (SUTET) dan
Gardu Induk. Di samping itu juga akan dipantau beberapa dampak tidak penting yang tergolong pada kategori
dampak lainnya.
Kegiatan operasional jaringan transmisi mulai dari tower pertama sampai dengan tower ke titik interkoneksi
jaringan SUTET 500 kV Jawa-Bali, tidak termasuk dalam dokumen AMDAL ini sehingga tidak dilakukan
pelingkupan.
Matriks rencana pemantauan lingkungan hidup dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini.
3-1
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
1) Observasi partisipatif
dilakukan pada saat
kegiatan
dilaksanakan.
2) Dokumentasi
aktifitas
forum
dilakukan
setiap
bulan.
3) Dokumentasi media
komunikasi
dilakukan 3 bulan
sekali.
4) Survei dilakukan 3
bulan sekali.
Di Desa Ujungnegoro dan Desa 1) Observasi partisipatif
Karanggeneng
dan
Desa
dilakukan pada saat
Ponowareng
kegiatan
dilaksanakan.
2) Dokumentasi
aktifitas
forum
dilakukan
setiap
bulan.
3) Survei dilakukan 3
bulan sekali.
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup Provinsi
Jawa Tengah, dan Dinas
Sosial Provinsi Jawa
Tengah.
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
POWER BLOCK
TAHAP PRA KONSTRUKSI
KEGIATAN SURVEI
Pola Hubungan Sosial
1) Terbentuknya
forum Kegiatan survei
komunikasi dan intensitas
pelaksamaannya.
2) Jenis media dan intensitas
komunikasi untuk koordinasi
dan sosialisasi kegiatan.
3) bentuk
partisipasi
pemrakarsa pada lembaga
sosial setempat.
Keresahan Masyarakat
Perubahan Persepsi
Masyarakat
3-2
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
Perubahan Pola Mata
Pencaharian
Keresahan Masyarakat
Perubahan Persepsi
Masyarakat
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
1) Tersedianya
lahan Kegiatan
pengganti bagi buruh tani lahan.
dan petani panggarap.
2) Semakin
berkurangnya
jumlah buruh tani dan petani
panggarap yang tergantung
pada kompensasi sosial
3) Semakin
bertambahnya
jumlah buruh tani dan petani
panggarap yang memilih
membuka usaha baru.
pengadaan
pengadaan
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah,
Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Tengah,
Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
3-3
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
II
1
NO
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
TAHAP KONSTRUKSI
PENERIMAAN TENAGA KERJA
Peningkatan Kesempatan
1) Meningkatnya
partisipasi Penerimaan
tenaga
Kerja
masyarakat lokal pada kerja untuk konstruksi
kegiatan sosialisasi
PLTU
2) Tersedianya
media
pengumuman di balai desa
3) Intensitas keluhan atau
protes terhadap proses
penerimaan tenaga kerja
4) Kesediaan
masyarakat
untuk mengikuti kegiatan
peningkatan ketrampilan.
Perubahan Tingkat
Pendapatan
1) Intensitas keluhan
mengenai kesesuaian upah
yang diterima
2) Meningkatnya
jumlah
wirausaha baru
3) Banyaknya petani
penggarap dan buruh tani
yang terkena dampak yang
masih bekerja di sektor
pertanian
Penerimaan
tenaga
kerja untuk konstruksi
PLTU
WAKTU DAN
FREKUENSI
LOKASI PANTAU
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah,
Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Jawa Tengah
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah,
Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Jawa Tengah
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah,
Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Jawa Tengah
Dilaksanakan 3 bulan
sekali selama tahap
konstruksi dan bisa
dilanjutkan pada tahap
operasi.
PELAKSANA
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
3-4
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah,
Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi,
Dinas Pariwisata Provinsi
Jawa Tengah
dilaksanakan 3 bulan
sekali selama tahap
konstruksi dan bisa
dilanjutkan pada tahap
operasi.
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah,
Dinas Pariwisata Provinsi
Jawa Tengah
Periode pemantauan
kualitas udara dilakukan
3 bulan sekali sejak
dimulainya mobilisasi
peralatan
selama
kegiatan pembangunan
PLTU
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tenga
8) Desa Sembojo
9) Desa Kedungsegog
4
Perubahan Persepsi
Masyarakat
1) Meningkatnya
partisipasi Penerimaan
tenaga Metode pengumpulan data :
Di 13 desa wilayah studi
masyarakat lokal pada kerja untuk konstruksi 1) Observasi
partisipatif
kegiatan sosialisasi
PLTU
dengan melibatkan wakil
Kecamatan Kandeman :
2) Tersedianya
media
masyarakat
1) Desa Ujungnegoro
pengumuman di balai desa
2) Studi dokumentasi
3) Tidak adanya keluhan atau
3) Survei pada masyarakat 2) Desa Karanggeneng
protes terhadap proses
terkena
dampak 3) Desa Juragan
penerimaan tenaga kerja
menggunakan kuesioner dan 4) Desa Bakalan
4) Kesediaan
masyarakat
wawancara mendalam.
untuk mengikuti kegiatan
Kecamatan Tulis :
peningkatan ketrampilan.
Analisis data menggunakan 1) Desa Ponowareng
5) Intensitas
keluhan
metode deskriptif kualitatif
2) Desa Kenconorejo
mengenai kesesuaian upah
3) Desa Wonokerso
yang diterima
4) Desa Simbangjati
6) Sosialisasi kemajuan dan
5) Desa Beji
rencana kegiatan
6) Desa Tulis
7) Desa Wringingintung
8) Desa Sembojo
9) Desa Kedungsegog
1) Tingkat pembekalan
Penerimaan
tenaga Metode pengumpulan data :
Desa Ujungnegoro, Desa
terhadap pekerja
kerja untuk konstruksi 1) Observasi partisipatif
Karanggeneng, dan Desa
pendatang
PLTU
dengan melibatkan wakil
Ponowareng.
2) Tingkat partisipasi
masyarakat
perusahaan dalam
2) Studi dokumentasi
Maqam
Syeikh
Maulana
menjaga dan melestarikan
3) Survei pada masyarakat
Maghribi
dan
lingkungan
Maqam Syeikh Maulana
terkena dampak
sekitarnya.
Maghribi
menggunakan kuesioner dan
wawancara mendalam.
Analisis data menggunakan
metode deskriptif kualitatif
Kegiatan
mobilisasi
peralatan.
Pada
kegiatan tersebut akan
terjadi
peningkatan
frekuensi lalulintas yang
berpotensi
menimbulkan polutan
partikulat dan gas.
U6 = 109 48 22,00 BT - 6
2) Pengamatan
langsung 56 35,75 LS
terhadap :
a. Pemasangan penutup U7 = 109 48 24,20 BT - 6
terpal
56 10,40 LS
b. Pemasangan rambu
3-5
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
Peningkatan Kebisingan
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
LOKASI PANTAU
WAKTU DAN
FREKUENSI
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Periode pemantauan
kebisingan dilakukan 3
bulan sekali sejak
dimulainya mobilisasi
peralatan
selama
kegiatan pembangunan
PLTU
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tenga
Pemantauan lingkungan
akan dilakukan sejak
dimulainya
kegiatan
mobilisasi
peralatan
hingga selesai dengan
periode pemantauan 3
bulan sekali.
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah,
Dinas PU, Dinas
PerhubunganProvinsi
Jawa Tengah.
U8 = 109 48 11,50 BT - 6
55 9,00 LS
Lokasi tapak power block
3-6
NO
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
lapangan
dan
kerusakan
LOKASI PANTAU
Di rute jalan angkut yang
melalui permukiman warga
Kecamatan Kandeman :
1) Desa Ujungnegoro
2) Desa Karanggeneng
Kecamatan Tulis :
1) Desa Ponowareng
2) Desa Kenconorejo
3) Desa Simbangjati
4) Desa Beji
PELAKSANA
Selama
kegiatan Instansi
mobilisasi
peralatan Pelaksana yaitu
dan material di tahap PT Bhimasena
konstruksi.
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan Bupati
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah,
Dinas PU, Dinas
PerhubunganProvinsi
Jawa Tengah.
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batangdan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
lapangan
kemudian
dilanjutkan
wawancara
terstruktur
dan
apabila
diperlukan
dilanjutkan
dengan pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang
dengan masyarakat yang
terkena
dampak
untuk
3-7
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Perubahan Persepsi
Masyarakat
Gangguan terhadap
Kenyamanan
3-8
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
NO
Perubahan Tingkat
Pendapatan
PEMATANGAN LAHAN
Penurunan Kualitas Udara
WAKTU DAN
FREKUENSI
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tenga
Periode pemantauan
kualitas udara dilakukan
3 bulan sekali sejak
dimulainya mobilisasi
peralatan
selama
kegiatan pembangunan
PLTU
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tenga
Periode pemantauan
dilakukan 3 bulan sekali
sejak
dimulainya
kegiatan pematangan
lahan pada tahap
konstruksi
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah,
Dinas ESDM Provinsi
Jawa Tengah
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
Perubahan
stabilitas
lahan
akibat
dari
kegiatan pemotongan
dan pengurugan tanah
(cut and fill)
LOKASI PANTAU
2) Pengamatan
langsung
terhadap :
a. Pembersihan terhadap
ban truk yang keluar
dari tapak proyek
b. Perawatan
rutin
kendaraan proyek
c. Kegiatan penyiraman
jalan
Observasi visual di lokasi
pematangan lahan apakah
terjadi longsor atau erosi
U8 = 109 49 18,20 BT - 6
55 40,70 LS
U1 = 109 47 54,50 BT - 6
53 33,20 LS
U2 = . 109 47 32,60 BT - 6
54 38,40 LS
3-9
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
Gangguan terhadap Flora
Darat
INDIKATOR/ PARAMETER
Parameter yang dipantau adalah
struktur komunitas flora darat liar
setara dengan kondisi awal atau
lebih baik.
SUMBER DAMPAK
Kegiatan Pematangan
Lahan
LOKASI PANTAU
Lokasi pantau terletak di :
BD 1 = 109 47 28,19 BT - 6
53 27,54 LS
BD2 = 109 47 59,32 BT - 6
54 12,52 LS
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Periode pemantauan
dilakukan (minimal 6
bulan sekali) dan di
perpanjang
selama
tahap
operasi
berlangsung (minimal 1
tahun sekali)
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Periode pemantauan
dilakukan (minimal 6
bulan sekali) dan di
perpanjang
selama
tahap
operasi
berlangsung (minimal 1
tahun sekali)
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Dilaksanakan 3 bulan
sekali selama tahap
konstruksi dan bisa
dilanjutkan pada tahap
operasi.
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Pengamatan lapangan,
wawancara, dan analisis data
Peningkatan Peluang
Berusaha
Kegiatan Pematangan
Lahan
3 - 10
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
Perubahan Tingkat
Pendapatan
Kegiatan
lahan
pematangan
2) Metode pengumpulan data :
1) Observasi partisipatif
dengan melibatkan wakil
masyarakat
2) Studi dokumentasi
3) Survei pada masyarakat
terkena dampak
menggunakan kuesioner dan
wawancara mendalam.
Analisis data menggunakan
metode deskriptif kualitatif.
Perubahan Persepsi
Masyarakat
Kegiatan Pematangan
Lahan
LOKASI PANTAU
4) Desa Simbangjati
5) Desa Wringingintung
6) Desa Kedungsegog
7) Desa Beji
8) Desa Tulis
9) Desa Sembojo
Kecamatan Kandeman :
1) Desa Ujungnegoro
2) Desa Karanggeneng
3) Desa Juragan
4) Desa Bakalan
Kecamatan Tulis :
1) Desa Ponowareng
2) Desa Kenconorejo
3) Desa Wonokerso
4) Desa Simbangjati
5) Desa Beji
6) Desa Tulis
7) Desa Wringingintung
8) Desa Sembojo
9) Desa Kedungsegog.
Kecamatan Kandeman:
1) Desa Ujungnegoro
2) Desa Karanggeneng
3) Desa Juragan
4) Desa Bakalan
Kecamatan Tulis :
1) Desa Ponowareng
2) Desa Kenconorejo
3) Desa Wonokerso
4) Desa Simbangjati
5) Desa Wringingintung
6) Desa Kedungsegog
7) Desa Beji
8) Desa Tulis
9) Desa Sembojo
Lokasi pantau terletak di :
AL 1 = 109 45 40,03 BT - 6
52 32,63 LS
AL 2 = 109 46 18,29 BT - 6
52 41,84 LS
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Instansi
Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Pemantauan dilakukan
selama tahap konstruksi.
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
3 - 11
NO
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
LOKASI PANTAU
AL 3 = 109 47 7,46 BT - 6
52 49,61 LS
PELAKSANA
PENGAWAS
konstruksi
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
PENERIMA LAPORAN
AL 4 = 109 47 19,68 BT - 6
53 5,95 LS
AL 5 = 109 48 12,50 BT - 6
52 44,29 LS
AL 6 = 109 48 31,30 BT - 6
53 3,04 LS
AL 7 = 109 48 42,62 BT - 6
52 39,41 LS
AL 8 = 109 49 14,16 BT - 6
52 44,58 LS
AL 9 = 109 49 20,22 BT - 6
52 33,80 LS
AL 10 = 109 48 55,11 BT - 6
53 24,38 LS
AL 11 = 109 48 54,90 BT - 6
53 44,60 LS
AL 12 = 109 49 5,42 BT - 6
53 56,81 LS
AL 13 = 109 50
30,79 BT - 6 53 49,71 LS
AL 14 = 109 51 41,24 BT - 6
54 4,13 LS
Lokasi pantau terletak di :
AL 1 = 109 45 40,03 BT - 6
52 32,63 LS
AL 2 = 109 46 18,29 BT - 6
52 41,84 LS
AL 3 = 109 47 7,46 BT - 6
52 49,61 LS
AL 4 = 109 47 19,68 BT - 6
53 5,95 LS
Biota
laut dipantau
secara periodik 3 bulan
sekali selama masa
konstruksi berlangsung
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
3 - 12
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Pemantauan dilakukan
selama tahap konstruksi.
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
AL 5 = 109 48 12,50 BT - 6
52 44,29 LS
AL 6 = 109 48 31,30 BT - 6
53 3,04 LS
AL 7 = 109 48 42,62 BT - 6
52 39,41 LS
AL 8 = 109 49 14,16 BT - 6
Penanganan, pengumpulan, dan 52 44,58 LS
pengawetan
sampel
(menggunakan larutan Pyrro- AL 9 = 109 49 20,22 BT - 6
MAFF 70% untuk plankton dan 52 33,80 LS
nekton serta larutan Rose
Bengal 0,1% untuk benthos dan AL 10 = 109 48 55,11 BT - 6
telur/larva), serta pemeriksaan 53 24,38 LS
dan anilisis di tempat secara
langsung (in site) dan/ atau di AL 11 = 109 48 54,90 BT - 6
53 44,60 LS
laboratorium.
AL 12 = 109 49 5,42 BT - 6
53 56,81 LS
AL 13 = 109 50 30,79 BT - 6
53 49,71 LS
Peningkatan Peluang
Berusaha
Perubahan Tingkat
Pendapatan
AL 14 = 109 51 41,24 BT - 6
54 4,13 LS
Tingkat fasilitasi wirausaha baru Kegiatan pembangunan
3) Metode pengumpulan data :
Kecamatan Kandeman:
bagi masyarakat terkena dampak bangunan utama PLTU 1) Observasi
partisipatif 1) Desa Ujungnegoro
yang dapat mengembangkan dan fasilitasnya
dengan melibatkan wakil 2) Desa Karanggeneng
usahanya.
masyarakat
3) Desa Juragan
2) Studi dokumentasi
4) Desa Bakalan
3) Survei pada masyarakat
terkena
dampak
menggunakan kuesioner dan Kecamatan Tulis :
1) Desa Ponowareng
wawancara mendalam.
2) Desa Kenconorejo
Analisis data menggunakan 3) Desa Wonokerso
4) Desa Simbangjati
metode deskriptif kualitatif
5) Desa Wringingintung
6) Desa Kedungsegog
7) Desa Beji
8) Desa Tulis
9) Desa Sembojo
Tingkat fasilitasi wirausaha baru Kegiatan pembangunan
4) Metode pengumpulan data :
Kecamatan Kandeman :
bagi masyarakat terkena dampak bangunan utama PLTU 1) Observasi partisipatif
1) Desa Ujungnegoro
yang dapat mengembangkan
dengan melibatkan wakil
2) Desa Karanggeneng
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
3 - 13
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
usahanya.
Perubahan Persepsi
Masyarakat
LOKASI PANTAU
WAKTU DAN
FREKUENSI
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
3) Desa Juragan
4) Desa Bakalan
Kecamatan Tulis :
1) Desa Ponowareng
2) Desa Kenconorejo
3) Desa Wonokerso
Analisis data menggunakan
4) Desa Simbangjati
metode deskriptif kualitatif.
5) Desa Beji
6) Desa Tulis
7) Desa Wringingintung
8) Desa Sembojo
9) Desa Kedungsegog.
Kegiatan pembangunan Metode pengumpulan data :
Kecamatan Kandeman:
bangunan utama PLTU 1) Observasi
partisipatif 1) Desa Ujungnegoro
dan fasilitasnya
dengan melibatkan wakil 2) Desa Karanggeneng
masyarakat
3) Desa Juragan
2) Studi dokumentasi
4) Desa Bakalan
3) Survei pada masyarakat
terkena
dampak
menggunakan kuesioner dan Kecamatan Tulis :
1) Desa Ponowareng
wawancara mendalam.
2) Desa Kenconorejo
Analisis data menggunakan 3) Desa Wonokerso
4) Desa Simbangjati
metode deskriptif kualitatif
5) Desa Wringingintung
6) Desa Kedungsegog
7) Desa Beji
8) Desa Tulis
9) Desa Sembojo
Keluarnya gas buang
dari cerobong sebagai
akibat dari kegiatan uji
coba
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
Peningkatan Kebisingan
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
AL 6 = 109 48 31,30 BT - 6
2) Metode yang digunakan 53 3,04 LS
adalah
dengan
cara
pengukuran secara langsung AL 7 = 109 48 42,62 BT - 6
di lapangan dan analisis 52 39,41 LS
laboratorium untuk kualitas
3 - 15
NO
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
p. Sulfida
q. Sulfat
3) Pengamaan langsung di
tapak proyek
1) Pengukuran TSS (padatan
tersuspensi) dengan metode
analisis gravimetric
2) Pengukuran tingkat
kekeruhan air laut dengan
metode analisis nefelometrik
3) Pemantauan terhadap biota
air laut khususnya populasi
plankton, benthos, dan
nekton Pengambilan sampel
biota laut dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
Pengumpulan sampel
plankton menggunakan
plankton net ukuran 25
mikron.
Pengumpulan sampel
benthos menggunakan
bottom sampler (benthic
dredger)
Pengumpulan sampel
nekton menggunakan
jaring (gill net dan bubu)
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
AL 8 = 109 49 14,16 BT - 6
52 44,58 LS
AL 10 = 109 48 55,11 BT - 6
53 24,38 LS
AL Karang Kretek = 109 49
9,60 BT - 6 53 32,99 LS (500
m dari outfall ke arah timur)
Khusus untuk sebaran
temperatur :
Ke arah intake dan Karang
Kretek pada jarak 200 m, 500
m, dan 1.000 m dari outfall
Lokasi pantau di :
AL 3 = 109 47 7,46 BT - 6
52 49,61 LS
AL 4 = 109 47 19,68 BT - 6
53 5,95 LS
AL 5 = 109 48 12,50 BT - 6
52 44,29 LS
AL 6 = 109 48 31,30 BT - 6
53 3,04 LS
AL 7 = 109 48 42,62 BT - 6
52 39,41 LS
AL 8 = 109 49 14,16 BT - 6
52 44,58 LS
AL 10 = 109 48 55,11 BT - 6
53 24,38 LS
Pengawetan
sampel
(menggunakan larutan PyrroMAFF 70% untuk plankton dan
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
3 - 16
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
NO
Perubahan Persepsi
Masyarakat
INDIKATOR/ PARAMETER
1) Intensitas sosialisasi
rencana kegiatan
2) Intensitas penanganan
limbah padat dan cair serta
kebisingan yang sesuai
dengan ketentuan
perundangan.
SUMBER DAMPAK
Kegiatan
uji
(comissioning)
III
1
TAHAP OPERASI
PENERIMAAN TENAGA KERJA
Peningkatan Kesempatan
Intensitas
penjelasan Kegiatan penerimaan
6) Metode pengumpulan data :
Kerja
penerimaan tenaga kerja
tenaga kerja
1) Observasi partisipatif
dengan melibatkan wakil
masyarakat
2) Studi dokumentasi
3) Survei pada masyarakat
terkena dampak
menggunakan kuesioner dan
wawancara mendalam.
Analisis data menggunakan
metode deskriptif kualitatif
1)
Kegiatan penerimaan
7) Metode pengumpulan data :
tenaga kerja
1) Observasi partisipatif
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Dilaksanakan 3 bulan
sekali selama tahap
konstruksi dan bisa
dilanjutkan pada tahap
operasi.
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Pemantauan dilakukan 3
(tiga) bulan selama
tahap operasi.
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah,
Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Pelaksana yaitu
Instansi
Pengawas yaitu
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kecamatan Tulis :
1) Desa Ponowareng
2) Desa Kenconorejo
3) Desa Wonokerso
4) Desa Simbangjati
5) Desa Wringingintung
6) Desa Kedungsegog
7) Desa Beji
8) Desa Tulis
9) Desa Sembojo
Kecamatan Tulis :
1) Desa Ponowareng
2) Desa Kenconorejo
3) Desa Wonokerso
4) Desa Simbangjati
5) Desa Beji
6) Desa Tulis
7) Desa Wringingintung
8) Desa Sembojo
9) Desa Kedungsegog
Masyarakat yang tinggal di Pemantauan
sekitar tapak proyek. Di tiga dilaksanakan 3 (tiga)
3 - 17
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
NO
Perubahan Tingkat
Pendapatan
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
Kegiatan
unit PLTU
Kecamatan Tulis :
1) Desa Ponowareng
2) Desa Kenconorejo
3) Desa Wonokerso
4) Desa Simbangjati
5) Desa Beji
6) Desa Tulis
7) Desa Wringingintung
8) Desa Sembojo
9) Desa Kedungsegog
Kecamatan Kandeman :
1) Desa Ujungnegoro
2) Desa Karanggeneng
3) Desa Juragan
4) Desa Bakalan
Keresahan Masyarakat
Kegiatan penerimaan
8) Metode pengumpulan data :
tenaga kerja
1) Observasi partisipatif
dengan melibatkan wakil
masyarakat
2) Studi dokumentasi
3) Survei pada masyarakat
terkena dampak
menggunakan kuesioner dan
wawancara mendalam.
Analisis data menggunakan
metode deskriptif kualitatif
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
PENGAWAS
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Pemantauan dilakukan 3
(tiga) bulan selama
tahap operasi.
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah,
Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi
Jawa Tengah
Pemantauan
dilaksanakan 3 (tiga)
bulan sekali selama
tahap operasi.
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Kecamatan Kandeman :
1) Desa Ujungnegoro
2) Desa Karanggeneng
3) Desa Juragan
4) Desa Bakalan
Kecamatan Tulis :
1) Desa Ponowareng
2) Desa Kenconorejo
3) Desa Wonokerso
4) Desa Simbangjati
5) Desa Beji
6) Desa Tulis
7) Desa Wringingintung
8) Desa Sembojo
9) Desa Kedungsegog.
Kecamatan Kandeman :
1) Desa Ujungnegoro
2) Desa Karanggeneng
3) Desa Juragan
4) Desa Bakalan
Kecamatan Tulis :
1) Desa Ponowareng
2) Desa Kenconorejo
3) Desa Wonokerso
4) Desa Simbangjati
5) Desa Beji
6) Desa Tulis
7) Desa Wringingintung
8) Desa Sembojo
PENERIMA LAPORAN
3 - 18
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
5
NO
Perubahan Persepsi
Masyarakat
INDIKATOR/ PARAMETER
1) Intensitas sosialisasi rencana
kegiatan operasional PLTU
2) Intensitas penanganan
limbah padat, cair serta
kebisingan.
SUMBER DAMPAK
Kegiatan
PLTU
operasional
9) Metode pengumpulan data :
1) Observasi partisipatif
dengan melibatkan wakil
masyarakat
2) Studi dokumentasi
3) Survei pada masyarakat
terkena dampak
menggunakan kuesioner dan
wawancara mendalam.
LOKASI PANTAU
9) Desa Kedungsegog.
Lokasi pantau terletak di Desa
Ujungnegoro (Maqam Syeikh
Maulanan Maghribi dan Dukuh
Rowokudo)
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Pemantauan Kebauan di
lakukan selama 3 bulan
sekali selama tahap
operasional
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Pemantauan kualitas
udara
ambien
dilakukan pada saat
operasional
unit
pembangkit, minimal 3
bulan sekali selama
Tahap Operasi.
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
PENANGANAN BATUBARA
Penurunan Kualitas Udara
Parameter udara ambien yang Kegiatan
unloading
diukur pembongkaraan dan batubara, pengangkutan
penimbunan batubara
dari jetty ke coal yard
adalah :
dan
penampungan
batubara.
1) TSP
2) Debu jatuh
Peningkatan Kebauan
Tingkat
kebauan
dengan 1) Kegiatan
parameter H2S dan kebauan
penanganan
total.
batubara
3 - 19
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
LOKASI PANTAU
penimbunan
batubara di coal yard
2) Adanya
batubara
yang terbakar karena
proses self ignition
(terbakar sendiri)
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
tahap operasional
PELAKSANA
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
2) Pengamaan langsung di
tapak proyek :
a. Kolam pengendapan
(coal run off pond)
b. IPAL untuk air larian
batubara
3 - 20
NO
INDIKATOR/ PARAMETER
1) Intensitas
pengelolaan
dampak yang timbul akibat
penanganan batubara
2) Intensitas
sosialisasi
penanganan batubara.
SUMBER DAMPAK
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Pemantauan kualitas
udara
ambient
dilakukan pada saat
operasional
unit
pembangkit, minimal 3
bulan sekali selama
Tahap
Operasi.
Sedangkan udara emisi
diukur selama 24 jam
setiap
hari
pada
cerobong
(stack)
pembangkit
menggunakan CEMS
dan 3 bulan sekali
dengan cara manual.
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Pemantauan dilakukan
selama 3 bulan sekali
U1/K1 = 109 47 54,50 BT - 6 selama tahap
53 33,20 LS
operasional
U2/K2 = . 109 47 32,60 BT 6 54 38,40 LS
U8/K3 = 109 49 18,20 BT - 6
55 40,70 LS
OPERASIONAL PLTU
Penurunan Kualitas Udara
Kegiatan operasional
PLTU
1) Pendinginan
kondenser
2) Pemakaian air laut
untuk penggunaan
SWFGD
3) Penampungan abu
batubara di ash
yard
Lokasi pemantauan :
1) Lokasi pemantauan effluent
a. Outlet WWTP
b. Outlet air pendingin
sebelum menuju ke
laut
c. Desalinasi
d. Netralisasi
2) Lokasi pemantauan kualitas
3 - 21
NO
INDIKATOR/ PARAMETER
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
BOD
Phosphat (PO4-)
Minyak dan Lemak
Tembaga (Cu)
Besi (Fe)
Seng (Zn)
Klorin Bebas (Cl2)
Kromium Total (Cr)
Salinitas
Sulfida
Sulfat
SUMBER DAMPAK
4) Pemakaian minyak
pelumas dan solar
di peralatan PLTU
Operasional PLTU
Menyebarnya
limbah
cari ke badan air laut
dari
kegiatan
operasional PLTU
1) Pemakaian air laut
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
pendingin,
dengan
periode
pemantauan
temperatur air di outlet
dilakukan setiap hari.
Periode pemantauan
dilakukan setiap 3 (tiga)
bulan sekali.
Periode pemantauan
lingkungan biota air
akan dilakukan selama
tahap
operasional
berlangsung. Adapun
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Jawa Tengah
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Instansi
Pelaksana yaitu Pengawas yaitu
PT Bhimasena Badan
Power Indonesia Lingkungan
selaku
Hidup
Instansi
Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi
Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten
Batang,
3 - 22
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
SUMBER DAMPAK
untuk pendingin
turbin uap
2) Pemakaian air laut
untuk penggunaan
SWFGD
3) Penampungan abu
batubara di ash
yard
4) Pemakaian minyak
pelumas dan solar
di peralatan PLTU
Pengawetan
sampel
(menggunakan larutan PyrroMAFF 70% untuk plankton dan
nekton serta larutan Rose
Bengal 0,1 untuk benthos dan
telur/larva), serta pemeriksaan
dan analisis di laboratorium.
Gangguan
Kesehatan Tidak ada peningkatan angka 1) Penyimpanan
fly 1) Melakukan evaluasi hasil
masyarakat
ash dan bottom ash
kesakitan saluran pernafasan.
penyuluhan
yang
telah
Peningkatan
angka (mulai dari iritasi, infeksi saluran 2) Operasionalisasi
dilakukan
dengan
cara
kesakitan penyakit saluran pernafasan atas pneumonia)
pembangkit PLTU
melakukan
wawancara
pernafasan
dengan panduan kuesioner
dan
atau
wawancara
mendalam. Apabila masih
terjadi kesenjangan, maka
dilakukan penyuluhan tiap
rumah sesuai dengan kondisi
yang ada.
LOKASI PANTAU
AL 4 = 109 47 19,68 BT - 6
53 5,95 LS
AL 5 = 109 48 12,50 BT - 6
52 44,29 LS
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
periode
pemantauan Pemrakarsa
yang meliputi kualitas
biota air dilakukan
setiap 3 bulan sekali.
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang
dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
AL 6 = 109 48 31,30 BT - 6
53 3,04 LS
AL 7 = 109 48 42,62 BT - 6
52 39,41 LS
AL 8 = 109 49 14,16 BT - 6
52 44,58 LS
AL 10 = 109 48 55,11 BT - 6
53 24,38 LS
2) Melakukan
pemeriksaan
laboratorium penunjang pada
penderita dengan diagnosa
penyakit paru kronik dan
dengan
tanda
adanya
penurunan kapasitas vital
paru, khususnya pemeriksaan
radiologis untuk mencari
tanda-tanda antrakosis.
3 - 23
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
NO
Peningkatan Peluang
Berusaha
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
Kegiatan
PLTU
Perubahan Persepsi
Masyarakat
Perubahan Tingkat
Pendapatan
1) Intensitas sosialisasi
kegiatan pengelolaan
lingkungan terkait
operasional PLTU
2) Intensitas pelaksanaan
program pengembangan
CSR
Intensitas fasilitasi
pengembangan wirausaha baru.
Operasional PLTU
Operasional PLTU
LOKASI PANTAU
Kecamatan Kandeman :
1) Desa Ujungnegoro
2) Desa Karanggeneng
3) Desa Juragan
4) Desa Bakalan
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah,
Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Kecamatan Tulis :
1) Desa Ponowareng
2) Desa Kenconorejo
3) Desa Wonokerso
4) Desa Simbangjati
5) Desa Beji
6) Desa Tulis
7) Desa Wringingintung
8) Desa Sembojo
9) Desa Kedungsegog
Desa
Ujungnegoro, Pemantauan dilakukan 3
Karanggeneng,
Wonokerso, (tiga) bulan selama
Bakalan
dan
Juragan tahap operasi.
Kecamatan Kandeman dan
Desa
Ponowareng,
Kedungsegog,
Kenconorejo,
Simbangjati,
Wringingintung,
Beji, Tulis, dan Sembojo
Kecamatan Tulis, Kabupaten
Batang, Jawa Tengah
Kecamatan Kandeman :
1) Desa Ujungnegoro
2) Desa Karanggeneng
3) Desa Juragan
4) Desa Bakalan
Kecamatan Tulis :
1) Desa Ponowareng
2) Desa Kenconorejo
3) Desa Wonokerso
4) Desa Simbangjati
5) Desa Beji
6) Desa Tulis
7) Desa Wringingintung
8) Desa Sembojo
Pemantauan dilakukan 3
(tiga) bulan selama
tahap operasi.
3 - 24
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
9
NO
Peingkatan Kegiatan
Ekonomi Lokal dan
Regional
INDIKATOR/ PARAMETER
Pertumbuhan kegiatan ekonomi
lokasl dan regional
SUMBER DAMPAK
Operasional PLTU
LOKASI PANTAU
9) Desa Kedungsegog.
Berlokasi di :
Pemantauan dilakukan 3
(tiga) bulan selama
Range 1 : Wilayah Studi (13 tahap operasi.
desa)
Range 2 :
Kecamatan
Kandeman dan Tulis
Range 3 : Kabupaten Batang
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah,
BAPPEDA Provinsi Jawa
Tengah
Pemantauan kualitas
air
laut
selama
konstruksi
jetty
dilakukan
secara
kontinu sebulan sekali.
Sedangkan
untuk
pelaporannya
dilakukan setiap tiga
bulan.
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Periode pemantauan
dilakukan setiap bulan
sejak kegiatan
konstruksi jetty dimulai
sampai selesai.
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang
dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
AL 11 = 109 48 54,90 BT - 6
53 44,60 LS
AL 12 = 109 49 5,42 BT - 6
53 56,81 LS
Lokasi pantau terletak di :
AL 6 = 109 48 31,30 BT - 6
53 3,04 LS
AL 8 = 109 49 14,16 BT - 6
52 44,58 LS
AL 10 = 109 48 55,11 BT - 6
53 24,38 LS
AL Karang Kretek = 109 49
9,60 BT - 6 53 32,99 LS (500
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
3 - 25
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
Konstruksi jetty
yangmemiliki dimensi
panjang
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten
Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah,
Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten
Batang dan Provinsi
Jawa Tengah, Dinas
Perhubungan,
Komunikasi dan
Informatika Kabupaten
Batang dan Provinsi
Jawa Tengah.
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
AL 12 = 109 49 5,42 BT - 6
Pengawetan
sampel 53 56,81 LS
(menggunakan larutan PyrroMAFF 70% untuk plankton dan
nekton serta larutan Rose
Bengal 0,1%untuk benthos dan
telur/larva), serta pemeriksaan
dan analisis di di laboratorium.
1) Pengumpulan data untuk
1) Di area permukiman
1) Untuk wawancara
pemantauan gangguan lalu
nelayan meliputi
akan dilakukan
lintas nelayan dilakukan
Kecamatan Kandeman :
setiap 3 bulan sekali.
dengan metode sensus yaitu
Desa Ujungnegoro , Desa 2) Untuk observasi
dengan wawancara kepada
Karanggeneng;
pembuatan rumpon
nelayan
Kecamatan Tulis : Desa
akan dilakukan
2) Observasi pembuatan
Ponowareng, Desa
setiap 1 bulan sekali.
rumpon
Kedungsegog (Dusun
3) Untuk observasi
3) Observasi keberadaan dan
Roban)
keberadaan dan
fungsionalisasi Sarana
2) Di perairan Ujungnegorofungsionalisasi
Bantu Navigasi Pelayaran
Roban
SBNP akan
3) Sepanjang bangunan jetty
dilakukan setiap hari.
Sedangkan untuk
pelaporannya dilakukan
setiap enam bulan.
Perubahan Persepsi
Masyarakat
1) Intensitas
sosialisasi Konstruksi Jetty
pelaksanaan konstruksi jetty
2) Kelengkapan
rambu
navigasi
3) Realisasi rekayasa rumpon
buatan di wilayah pantai
yang aman bagi nelayan.
4) Optimalisasi
kegiatan
pembangunan jetty
Kegiatan
pembuatan
alur
navigasi
dan
pembangunan dermaga
sementara
Pemantauan persepsi
masyarakatselama
konstruksi
jetty
dilakukan
secara
kontinu sebulan sekali.
Sedangkan
untuk
pelaporannya dilakukan
setiap enam bulan.
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
3 - 26
NO
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
TAHAP OPERASI
OPERASI JETTY
Penurunan Kualitas Air
Laut
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Pemantauan kualitas
air laut selama operasi
jetty, dilakukan secara
kontinu 3 bulan sekali.
Sedangkan
untuk
pelaporannya
dilakukan setiap enam
bulan.
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang
dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Periode pemantauan
dilakukan setiap 3
bulan sekali selama
tahap operasi jetty .
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
ditunjuk
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang
dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah,
Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Jawa
Tengah
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
AL 10 = 109 48 55,11 BT - 6
53 24,38 LS
AL Karang Kretek = 109 49
9,60 BT - 6 53 32,99 LS (500
m dari outfall ke arah timur)
AL 11 = 109 48 54,90 BT - 6
53 44,60 LS
Parameter
yang
dipantau
struktur komunitas plankton
larva, benthos, dan nektondi
lokasi Karang Kretek, Karang
Maeso, dan lokasi yang
diperkirakan sebagai fishing
ground.
AL 12 = 109 49 5,42 BT - 6
53 56,81 LS
Pemanfaatan jetty untuk Pemantauan dilakukan dengan Lokasi pantau terletak di :
sandar
kapal
dan metode pengamatan lapangan,
bongkar batubara
wawancara dengan nelayan dan AL 6 = 109 48 31,30 BT - 6
pengujian sampel air
di 53 3,04 LS
laboratorium.
AL 8 = 109 49 14,16 BT - 6
52 44,58 LS
AL 10 = 109 48 55,11 BT - 6
53 24,38 LS
AL Karang Kretek = 109 49
9,60 BT - 6 53 32,99 LS (500
m dari outfall ke arah timur)
AL 11 = 109 48 54,90 BT - 6
53 44,60 LS
Keberadaan
bangunanjetty yang
cukup panjang
mengganggu jalur
AL 12 = 109 49 5,42 BT - 6
53 56,81 LS
1) Monitoring forum komunikasi 1) Di area permukiman nelayan 1) Pemantauan forum Instansi
masyarakat nelayan
meliputi Kecamatan
komunikasi
Pelaksana yaitu
2) Observasi fungsionalisasi
Kandeman : Desa
masyarakat nelayan PT Bhimasena
Sarana Bantu Navigasi
Ujungnegoro , Desa
dilakukan setiap 6
Power Indonesia
3 - 27
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
pelayaran rakyat dan
kapal perikanan
Perubahan Persepsi
Masyarakat
1) Intensitas
sosialisasi Operasional jetty
kegiatan
pengoperasian
jetty
2) Kelengkapan sarana bantu
navigasi
3) Berfungsinya
rekayasa
rumpon buatan di wilayah
pantai yang aman bagi
nelayan.
LOKASI PANTAU
Karanggeneng; Kecamatan
Tulis : Desa Ponowareng,
Desa Kedungsegog (Dukuh
Roban)
2) Di area operasional jetty di
laut meliputi perairan
Ujungnegoro
bulan sekali
2) Pemantauan fungsi
SBNPdilakukan
setiap hari.
Sedangkan untuk
pelaporannya
dilakukan setiap
enam bulan.
Pemantauan persepsi
masyarakat
selama
operasi jetty dilakukan
secara kontinu sebulan
sekali.
Sedangkan
untuk
pelaporannya
dilakukan setiap enam
bulan.
PELAKSANA
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
ditunjuk
Hidup dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Pemantauan kualitas
air
laut
selama
pengerukan
dan
pembuangan material
keruk dilakukan secara
kontinu sebulan sekali.
Sedangkan
untuk
pelaporannya
dilakukan setiap tiga
bulan.
PENGAWAS
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
ditunjuk
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang
dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
PENERIMA LAPORAN
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah,
Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan
Informatika Kabupaten
Batang dan Provinsi Jawa
Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
AL 8 = 109 49 14,16 BT - 6
52 44,58 LS
AL 10 = 109 48 55,11 BT - 6
53 24,38 LS
AL 11 = 109 48 54,90 BT - 6
53 44,60 LS
AL 12 = 109 49 5,42 BT - 6
53 56,81 LS
3 - 28
NO
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
ditunjuk
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah,
dan Dinas Hubkominfo
Provinsi Jawa Tengah
S1 =109 48 13,73 BT - 6 53
40,35 LS
S2 =109 48 26,30 BT - 6 53
47,30 LS
S3 =109 48 34,50 BT - 6 53
52,61 LS
Lokasi pantau pembuangan
material
keruk
(dumping)
terletak di :
AL 15 = 109 50 56,13 BT - 6
45 9,12 LS
AL 16 = 109 50 49,07 BT - 6
45 31,93 LS
AL 17 = 109 51 24,93 BT - 6
45 43,79 LS
Kegiatan pengerukan
material (dredging) dan
pembuangan material
(dumping).
AL 18 = 109 51 31,54 BT - 6
45 21,27 LS
Pemantauan dilakukan dengan Lokasi pantau dredging terletak
pengambilan sampel dan analisis di :
sampel di laboratorium. Hasil
dibandingkan
dengan
SKL AL 4 = 109 47 19,68 BT - 6
(Lampiran 2) kondisi awal 53 5,95 LS
plankton dan bentos.
AL 5 = 109 48 12,50 BT - 6
52 44,29 LS
AL 6 = 109 48 31,30 BT - 6
53 3,04 LS
Periode pemantauan
dilakukan setiap bulan
sejak kegiatan
pengerukan dan
pembuangan material
dimulai sampai
selesai.Sedangkan
pelaporan dilakukan 3
bulan sekali.
AL 8 = 109 49 14,16 BT - 6
52 44,58 LS
AL 10 = 109 48 55,11 BT - 6
53 24,38 LS
AL 11 = 109 48 54,90 BT - 6
53 44,60 LS
AL 12 = 109 49 5,42 BT - 6
53 56,81 LS
S1 =109 48 13,73 BT - 6 53
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
3 - 29
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Pemantauan persepsi
masyarakat
selama
operasi jetty dilakukan
secara kontinu sebulan
sekali.
Sedangkan
untuk
pelaporannya
dilakukan setiap enam
bulan.
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Pemantauan
dilaksanakan 3 bulan
sekali selama tahap pra
konstruksi tapak tower
dan gardu induk
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
40,35 LS
S2 =109 48 26,30 BT - 6 53
47,30 LS
S3 =109 48 34,50 BT - 6 53
52,61 LS
Lokasi pantau pembuangan
material keruk (dumping)
AL 15 = 109 50 56,13 BT - 6
45 9,12 LS
AL 16 = 109 50 49,07 BT - 6
45 31,93 LS
AL 17 = 109 51 24,93 BT - 6
45 43,79 LS
Perubahan Persepsi
Masyarakat
1) Intensitas
sosialisasi
kegiatan dredging dan
dumping
2) Berfungsinya rumpon
AL 18 = 109 51 31,54 BT - 6
45 21,27 LS
1) Sosialisasi dilakukan di Desa
Ujungnegoro,
Karanggeneng, Ponowareng,
dan Desa Kedungsegog.
2) Pemasangan rumpon di
sebelah kanan atau kiri
lokasi tapak proyek yang
berada di laut
Pengadaaan
lahan
13)
tapak tower dan gardu
induk
berpotensi
menimbulkan gangguan
pada sumber mata
pencaharian
dan
kekhawatiran terhadp
batas
ketinggian
bangunan.
data
menggunakan
Instansi
Pengawas
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang
dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
3 - 30
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
2
NO
Perubahan Persepsi
Masyarakat
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
LOKASI PANTAU
Lokasi gardu induk, Tapak
tower dan sepanjang jalur
transmisi
meliputi
Desa
Simbangjati,
Beji,
Tulis,
Kenconorejo,
Wonokerso
Karanggeneng, Ponowareng.
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Instansi
Pengawas
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang
dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan
konstraktor
pelaksana
konstruksi
Instansi
Pengawas
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang
dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Pemantauan
Instansi
dilaksanakan 3 bulan Pelaksana yaitu
sekali selama tahap PT Bhimasena
konstruksi tapak tower Power Indonesia
dan gardu induk
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang
dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang dan
Badan
Instansi
Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Pemantauan
dilaksanakan 3 bulan
sekali selama tahap pra
konstruksi tapak tower
dan gardu induk
TAHAP KONSTRUKSI
PENERIMAAN TENAGA KERJA
Perubahan Persepsi
1. Tingkat penerimaan tenaga Penerimaan
Masyarakat
kerja konstruksi
kerja
2. Tingkat upah yang sesuai
dengan peraturan yang
berlaku
3. Intensitas
sosialisasi
kemajuan dan rencana
kegiatan
tenaga
16) Metode pengumpulan data :
1) Observasi
partisipatif
dengan melibatkan wakil
masyarakat
2) Studi dokumentasi
3) Survei pada masyarakat
terkena
dampak
menggunakan kuesioner
dan wawancara mendalam.
Periode pemantauan
kualitas udara dilakukan
U8 = 109 49 18,20 BT - 6 3 bulan sekali sejak
55 40,70 LS
dimulainya mobilisasi
peralatan selama
U7 = 109 48 24,20 BT - 6 kegiatan pembangunan
56 10,40 LS
Gardu Induk dan
jaringan transmisi
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
3 - 31
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
Peningkatan Kebisingan
Gangguan terhadap
Kenyamanan
Gangguan
Kesehatan Prevalensi penderita ISPA di Mobilisasi peralatan dan
masyarakat
Puskesmas tetap atau menurun material
Peningkatan
prevalensi
penderita ISPA
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
U6 = 109 48 22,00 BT - 6
56 35,75 LS
ditunjuk
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
ditunjuk
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang
dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Pemantauan
Instansi
dilaksanakan 3 bulan Pelaksana yaitu
sekali selama tahap PT Bhimasena
konstruksi
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
Instansi
Pengawas
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang
dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Periode
pemantauan
kualitas udara dilakukan
3 bulan sekali sejak
dimulainya mobilisasi
peralatan
selama
kegiatan pembangunan
Gardu
Induk
dan
Instansi
Pengawas
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang
dan
Badan
Instansi
Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Periode pemantauan
kualitas udara dilakukan
U8 = 109 49 18,20 BT - 6 3 bulan sekali sejak
55 40,70 LS
dimulainya mobilisasi
peralatan selama
U7 = 109 48 24,20 BT - 6 kegiatan pembangunan
56 10,40 LS
Gardu Induk dan
jaringan transmisi
U6 = 109 48 22,00 BT - 6
56 35,75 LS
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa
3 - 32
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
LOKASI PANTAU
lapangan
kemudian Tulis,
Wringin
dilanjutkan
wawancara (Kecamatan Tulis).
terstruktur
dan
apabila
diperlukan
dilanjutkan
dengan pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang
dengan masyarakat yang
terkena
dampak
untuk
mencari penyakit ISPA (
mulai
dari
rhinitis
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Perubahan Persepsi
Masyarakat
1. Intensitas
pelaksanaan
forum komunikasi dalam
melakukan
koordinasi
tentang aktifitas mobilisasi
material.
2. Kesepakatan
para
pemangku
kepentingan
dalam pengaturan kegiatan
mobilisasi peralatan dan
material.
3. Intensitas
pengelolaan
dampak tenis yang muncul
dari kegiatan mobilisasi
peralatan dan material
4. Penggantian kerugian yang
timbul
dari
kegiatan
mobilisasi peralatan dan
material
Instansi
Pengawas
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang
dan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
3 - 33
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
TAHAP KONSTRUKSI
Limbah Padat Domestik
Mengacu pada :
1) Peraturan
Pemerintah
No.81 tahun 2012 tentang
Pengelolaan
Sampah
Rumah
Tangga
dan
Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
2) Peraturan Menteri Dalam
Negeri No. 33 Tahun 2010
tentang
Pedoman
Pengelolaan Sampah
3) Mengacu kepada SOP dan
Work
Sheet
tentang
Pengelolaan Limbah Pada
Domestik.
Mengacu pada :
1) Kepmen LH No.112 Tahun
2003 tentang Baku Mutu Air
Limbah Domestik
2) KepmenLH No.111 Tahun
2003 tentang Pedoman
Mengenai Syarat dan Tata
Cara Perijinan serta
Pedoman Kajian
Pembuangan Air Limbah ke
Air atau Sumber Air
3) Perda Provinsi Jateng
Nomor 6 Tahun 2010
tentang Penyediaan Sistem
Pengolahan Limbah Cair
Domestik
Di Desa Ujungnegoro,
Karanggeneng, Ponowareng,
Simbangjati, Beji, Tulis,
Kenconorejo, dan Desa
Wonokerso
Pemantauan
dilaksanakan 3 bulan
sekali selama tahap pra
konstruksi blok PLTU
dan tapak towerserta
gardu induk
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
ditunjuk
Instansi
Pengawas
yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batangdan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Area perkantoran
Selama tahap
konstruksi dilakukan
setiap hari
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
ditunjuk
Instansi
Pengawas
yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batangdan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Limbah
cair
hasil Metode pengumpulan data
aktivitas pekerja pada berasal dari hasil uji laboratorium
tahap konstruksi PLTU lingkungan yang ter-akreditasi
di dalam dan di luar
tapak proyek.
Area perkantoran
Selama tahap
konstruksi dilakukan
setiap bulan dan
dilaporkan setiap 3
(tiga) bulan sekali
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
ditunjuk
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batangdan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
3 - 34
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
INDIKATOR/ PARAMETER
Kadar E coli pada sumur
penduduk memenuhi baku mutu.
Tempat sampah yang memenuhi
syarat kesehatan
Kebakaran
Kegiatan Konstruksi PLTU
1) Kebakaran secara
umum
2) Adanya ledakan
3) Adanya hubungan arus
pendek
NO
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
SUMBER DAMPAK
Pertambahan
1) Melakukan evaluasi hasil
kepadatan penduduk
penyuluhan
yang
telah
dan lingkungan yang
dilakukan. Apabila masih
tidak
sehat akibat
terjadi kesenjangan, maka
kegiatan konstruksi dan
dilakukan penyuluhan tiap
Baku mutu air
tanah operasional PLTU
rumah sesuai dengan kondisi
berdasarkan Menkes RI No 416 /
yang ada.
1990
2) Melakukan
pemeriksaan
bakteriologis E. coli pada
beberapa sumur.
Mengacu pada :
Kegiatan konstruksi
Pengamatan/ inspeksi lapangan
1) Keputusan Menteri Tenaga PLTU
Kerja RI No.
Kep.186/MEN/1999 tentang
Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja
2) Instruksi Menteri Tenaga
Kerja No.
Ins.11/M/BW/1997 tentang
Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan
Kebakaran
3) Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi R.I.
No. er.04/MEN/1980
tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan
Mengacu pada :
Kegiatan konstruksi
Pengamatan/ inspeksi lapangan
1) Peraturan Menteri Tenaga PLTU
Kerja dan Transmigrasi R.I.
No.
Per.01/MEN/1980
tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada
Konstruksi Bangunan
2) Peraturan Menteri Tenaga
Kerja Dan Transmigrasi
No.:
Per.03/MEN/1982
Tentang
Pelayanan
Kesehatan Tenaga Kerja
3) Peraturan Menteri Tenaga
Kerja
R.I.
No.
Per.05/MEN/1996 tentang
SistemManajemen
Keselamatan
dan
Kesehatan Kerja
4) Keputusan
Bersama
LOKASI PANTAU
Masyarakat
Kecamatan
Kandeman
yang
Tulis
PELAKSANA
PENGAWAS
Area perkantoran
Selama tahap
konstruksi dilakukan
minimal 1 (satu) bulan
sekali
Area perkantoran
Selama tahap
konstruksi dilakukan
minimal 1 (satu) bulan
sekali
PENERIMA LAPORAN
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batangdan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Instansi
Pelaksana yaitu Pengawas yaitu
PT Bhimasena
Badan
Power Indonesia Lingkungan
selaku
Hidup
Pemrakarsa dan/ Kabupaten
atau kontraktor
Batangdan
pelaksana yang
Badan
ditunjuk
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
ditunjuk
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batangdan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
3 - 35
NO
INDIKATOR/ PARAMETER
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
SUMBER DAMPAK
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
ditunjuk
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batangdan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan konstruksi
PLTU
Selama tahap
konstruksi dilakukan
minimal 1 (satu) bulan
sekali
3 - 36
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
5.2 Pengelolaan Limbah B3
TAHAP OPERASI
Limbah Padat Domestik
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
PENGAWAS
Jawa Tengah
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batangdan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
PENERIMA LAPORAN
Mengacu pada :
1) PP No 18 Tahun 1999
juncto PP 85 Tahun 1999
tentang Pengelolaan
Limbah B3.
2) KEPKA BAPEDAL No.01
tahun 1995 tentang Limbah
B3
3) KEPKA BAPEDAL No. 02
tahun 1995 tentang
Dokumen Limbah B3.
4) KEPKA BAPEDAL No.03
tahun 1995 tentang Teknik
Pengolahan Limbah B3
5) KEPKA BAPEDAL No.04
tahun 1995 tentang tata
cara persyaratan
Penimbunan Limbah B3
6) KEPKA BAPEDAL No. 05
tahun 1995 tentang simbol
dan label limbah B3.
7) Menerapkanprosedur
pengelolaan limbah B3 PT
BPI
Kegiatan konstruksi
PLTU
Selama tahap
konstruksi dilakukan
minimal 1 (satu) bulan
sekali
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
ditunjuk
Mengacu pada :
1) Peraturan Pemerintah
No.81 tahun 2012 tentang
Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
2) Peraturan Menteri Dalam
Negeri No.33 Tahun 2010
tentang Pedoman
Pengelolaan Sampah
3) Mengacu kepada SOP dan
Work Sheet tentang
Pengelolaan Limbah Pada
Domestik.
Mengacu pada :
1) Kepmen LH No.112 Tahun
2003 tentang Baku Mutu Air
Limbah Domestik
2) KepmenLH No.111 Tahun
2003 tentang Pedoman
Mengenai Syarat dan Tata
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
ditunjuk
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batangdan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Limbah
cair
hasil Inspeksi/ pemantauan lapangan
aktivitas domestik pada
tahap operasional PLTU
seperti perkantoran
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batangdan
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
3 - 37
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
SUMBER DAMPAK
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
PENGAWAS
pelaksana yang
ditunjuk
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
PENERIMA LAPORAN
Kegiatan operasional
PLTU
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
ditunjuk
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batangdan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan operasional
PLTU
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
ditunjuk
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batangdan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
3 - 38
NO
INDIKATOR/ PARAMETER
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
SUMBER DAMPAK
LOKASI PANTAU
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batangdan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan operasional
PLTU
Selama tahap
operasional dilakukan
minimal 1 (satu) bulan
sekali
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
ditunjuk
Penampungan fly
Selama tahap
Instansi
Mengacu pada :
Instansi Penerima
3 - 39
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
1) PP No 18 Tahun 1999
juncto PP 85 Tahun 1999
tentang Pengelolaan
Limbah B3.
2) KEPKA BAPEDAL No.01
tahun 1995 tentang Limbah
B3
3) KEPKA BAPEDAL No. 02
tahun 1995 tentang
Dokumen Limbah B3.
4) KEPKA BAPEDAL No.03
tahun 1995 tentang Teknik
Pengolahan Limbah B3
5) KEPKA BAPEDAL No.04
tahun 1995 tentang tata
cara persyaratan
Penimbunan Limbah B3
6) KEPKA BAPEDAL No. 05
tahun 1995 tentang simbol
dan label limbah B3.
7) Menerapkanprosedur
pengelolaan limbah B3 PT
BPI
Gangguan
terhadap 1) Rendahnya intensitas
peninggalan budaya akibat
keluhan atau protes warga
dari kegiatan operasional
atas munculnya gangguan
PLTU
pada saat Khaul pada bulan
Maulud
2) Kegiatan ritual dapat
berlangsung dengan lancar
SUMBER DAMPAK
Kegiatan operasional
bangunan utama PLTU
Kualitas air tanah memenuhi Air lindi dari coal yard Metode pengumpulan data
Baku Mutu sesuai dengan dan ash pond
kualitas air tanah dilakukan
PerMenKes No. 416 tahun 1990
dengan cara pengambilan
Lampiran II Daftar Persyaratan
sampel air tanah dan uji
Kualitas Air Bersih
laboratorium
LOKASI PANTAU
WAKTU DAN
FREKUENSI
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
konstruksi pemantauan
dilakukan minimal 1
(satu) bulan sekali
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
ditunjuk
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batangdan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Selama tahap
pembanguna bangunan
utama dilakukan setiap
3 (tiga) bulan sekali
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
ditunjuk
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batangdan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Instansi
Pelaksana yaitu Pengawas yaitu
PT Bhimasena
Badan
Power Indonesia Lingkungan
selaku
Hidup
Pemrakarsa dan/ Kabupaten
atau kontraktor
Batangdan
pelaksana yang
Badan
ditunjuk
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi
Instansi
Pelaksana yaitu Pengawas yaitu
PT Bhimasena
Badan
Power Indonesia Lingkungan
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Pemantauan dilakukan 3
(tiga) bulan sekali
U1 = 109 47 54,50 BT - 6 selama tahap
53 33,20 LS
operasional
U2 = 109 47 32,60 BT - 6
54 38,40 LS
U3 = 109 46 59,70 BT - 6
55 27,90 LS
Peningkatan Kebisingan
Kegiatan operasional
PLTU
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
3 - 40
NO
JENIS DAMPAK YG
TIMBUL
INDIKATOR/ PARAMETER
SUMBER DAMPAK
Peningkatan Paparan
TENORM
Paparan
TENORM
deret Kegiatan operasional
uranium dan thorium masih di PLTU
bawah baku mutu sesuai
Peraturan
Kepala
Badan
Pengawas
Tenaga
Nuklir
(BAPETEN) No. 09 tahun 2009
LOKASI PANTAU
U7 = 109 48 24,20 BT - 6
56 10,40 LS
U6 = 109 48 22,00 BT - 6
56 35,75 LS
PELAKSANA
PENGAWAS
PENERIMA LAPORAN
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
ditunjuk
Hidup
Kabupaten
Batangdan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
Instansi
Pelaksana yaitu
PT Bhimasena
Power Indonesia
selaku
Pemrakarsa dan/
atau kontraktor
pelaksana yang
ditunjuk
Instansi
Pengawas yaitu
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Batangdan
Badan
Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Tengah
Instansi Penerima
Laporan yaitu Bupati
Kabupaten Batang, Badan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang,
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah
3 - 41
3 - 41
3 - 42
Gambar 3.3 Peta Pemantauan Tahap Konstruksi Mobilisasi Peralatan dan Material Blok PLTU
3 - 43
Gambar 3.4 Peta Pemantauan Tahap Konstruksi Pematangan Lahan Blok PLTU
3 - 44
Gambar 3.5 Peta Pemantauan Tahap Konstruksi Uji Coba Blok PLTU
3 - 45
3 - 46
3 - 47
3 - 48
3 - 49
3 - 50
3 - 51