OLEH :
SUBHAN
NIM: 010030170 B
A.
PENGKAJIAN
1.
Identitas
Nama
: Ismanto
Umur
: 42 tahun
Pekerjaan
: --
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Alamat
2.
Keluhan utama
3.
: 4,5,6
Vital sign
Philip Score
Nafas spontan.
: 17
Terapy:
RL : D5 = 2 : 2
PPC
Tgl. 14 Mei (pk.15.00) pH 7,005 PO2 : 56,8 PCO2 : 139,2 HCO3: 34 BE:
+2,8
Karena terjadi gagal nafas, maka selanjutnya pasien dirawat di ICU GBPT
pada hari yang sama.
Klien dipasang ventilator dengan mode IPPV, FiO2 : 40% RR: 12x/mnt PEEP
5, selanjutnya pada tanggal 16 Mei 2002 mode ventilator dirubah menjadi
BPAP dengan FiO2 : 30% RR: 12 x/mnt PEEP : 5, hingga kemudian tgl 25
Mei 2002 mode dirubah menjadi CPAP dengan PEEP 5.
4.
Data Focus
4.1 Sistem Pernafasan
Pasien bernafas dengan bantuan ventilator
Mode: CPAP
SPO2 : 100%
PEEP:5
RR : 23x/mnt
FiO2 : 21 %
Humidifier : 38,50 C
mendapatkan
pengobatan
diazepam
secara
intermiten
B.
RENCANA KEPERAWATAN
S : -O : Suara nafas ronchi (+)
Produksi secret meningkat
Kesadaran menurun (GCS:3,X,6)
Kejang parsial / tonus otot meningkat
A : Bersihan jalan nafas tak efektif b/d peningkatan produksi secret.
P : Tujuan:
Bunyi nafas bersih
Ronchi (-)
Kanul traceostomi bebas sumbatan.
Rencana Tindakan:
RENCANA TINDAKAN
Kaji suara nafas tiap 2 4 jam dan
sewaktu-waktu kalau diperlukan.
2.
Lakukan penghisapan bila terdengar
ronchi, dengan cara:
4.
RASIONALISASI
Mengevaluasi ketidak efektifan jalan
nafas.
Untuk mempertahankan kebersihan
jalan nafas sehingga pertukaran gas
dapat terjadi secara optimal.
IMPLEMENTASI
Waktu
27 Mei 02
09.00
09.30
12.00
13.45
28 Mei 02
Tindakan
Evaluasi
08.00
12.00
29 Mei 02
08.00
11.30
: --
:
Tujuan
RENCANA TINDAKAN
1.
Kaji tanda-tanda infeksi
2.
Rawat luka traceostomi dan
canule dua kali sehari
3.
Kolaborasi pemberian diet TKTP
RASIONALISASI
Deteksi dini terjadinya infeksi sekunder
Mengurangi resiko invasi kuman
pathogen
Diet TKTP mampu meningkatkan daya
tahan tubuh.
4.
Bekerja
selalu
dengan Mengeliminir resiko invasi kuman
memperhatiakan konsep septic pathogen.
aseptic.
5.
Rawat dower cateter dan doble Mengurangi resiko invasi kuman
canule sehari sekali.
pathogen
6.
Periksa culture secret dan darah.
Untuk
mengetahui
ada
tidaknya
pertumbuhan koloni kuman pathogen.
Mengetahui terjadinya pertumbuhan
coloni bakteri.
Implementasi
Waktu
27 Mei 02
09.35
Tindakan
Evaluasi
28 Mei 02
29 Mei 02
: --
:
Tujuan : Kebutuhan pasien atas perawatan diri (makan, mandi, berpakaian,
toileting dan instrumental) terpenuhi.
RENCANA TINDAKA
1.
Beri pasien makan personde
sesuai diet setiap 4 jam.
2.
Lakukan oral hygiene dua kali
sehari pagi dan sore.
3.
Mandikan pasien dua kali sehari.
4.
Cuci rambut pasien tiga hari
sekali
5.
Beri pasien pengalas disposibel
untuk BAB.
6.
Rapikan penampilan pasien.
Implementasi
Waktu
27 Mei 02
08.00
08.30
08.45
11.00
13.00
28 Mei 02
08.00
08.30
08.45
11.00
13.00
29 Mei 02
08.00
08.30
08.45
11.00
13.00
RASIONALISASI
Dengan
tindakan-tindakan
tersebut
kebutuhan klien akan makan, kebersihan
diri, berdandan, toileting dan instrumental
dapat terpenuhi.
Tindakan
Evaluasi
: pasien berusaha untuk mengatakan sesuatu pada perawat, namun tidak jelas
karena terpasang trakeostomi.
:
Tujuan :
Pasien dapat menyampaikan keinginannya pada perawat.
Rencana Tindakan
1. Beri support pada pasien untuk
mengungkapkan keinginannya.
2. Gunakan close ended question
dengan jawaban ya atau tidak dalam
setiap kontak dengan pasien.
3. Gunakan abjad untuk membantu
komunikasi.
Waktu
27 Mei 02
09.30
Tindakan
Rasionalisasi
Meningkatkan motivasi pasien dan
perhatian.
Dengan bahasa yang simple dan
pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak
akan memudahkan pasien.
Karena pasien tidak mampu menulis
(tangan kaku) maka dengan menunjuk
abjat dapat menjembatani kemauan
pasien.
Hasil / Evaluasi
C.
EVALUASI
Tanggal 29 Mei 2002, pk.13.15
1.
DK. Bersihan jalan nafas tak efektif b/d peningkatan produksi secret.
S
: --
trakeostomi.
A
2.
: --
P
3.
: --
: Lanjutkan rencana awal dan selanjutnya kaji kejang yang terjadi pada
pasien.
: --
: Masalah teratasi.