Pengalaman Saat Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP)
di SMAN 1 Arosbaya Bangkalan
Oleh: Aldila Atika Sari 13030174080 Pendidikan Matematika 2013 C
Program Pengelolaan Pembelajaran merupakan program atau kegiatan yang ada di
Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang mengharuskan mahasiswa yang belajar di jurusan pendidikan untuk terjun ke sekolah. Mengajar secara langsung kelas-kelas di sekolah sesuai bidang studi yang diampu. Tahun ini, saya sebagai mahasiswa program studi pendidikan matematika yang mengikuti Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) ditempatkan di SMAN 1 Arosbaya Bangkalan, sebagai salah satu sekolah mitra UNESA. Saya menjalani Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) selama kurang lebih 2 bulan. Waktu yang tidak sedikit untuk berada di sekolah sungguhan dan mengajar mata pelajaran matematika. Bertemu peserta didik dengan beragam karakter, bertemu guru-guru senior yang tidak bosan memberikan nasehat dan berbagi pengalamannya. Saya ditugaskan mengajar mata pelajaran matematika kelas 12 IPA 4 di sekolah tersebut. Dalam kegiatan belajar mengajar, saya kebanyakan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Karena menurut saya, model pembelajaran tersebut yang bisa diterapkan dalam mengajar peserta didik disana. Pernah juga saya menerapkan model kooperatif tipe jigsaw, dan itu sangat membantu. Tapi untuk materi berikutnya saya terlalu sulit menerapkan model tersebut. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini memang membantu saya dalam menyampaikan sebuah materi. Apalagi matematika selalu dianggap mata pelajaran yang membosankan dan sulit bagi peserta didik. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD peserta didik biasanya lebih nyaman belajar atau bekerja dengan teman sejawatnya. Ada hari dimana pembelajaran berlangsung dengan baik, dan ada kalanya pembelajaran tidak berjalan dengan baik, yang saya rasa hal itu mungkin terjadi karena model pembelajarannya tidak cocok dengan materi yang sedang dipelajari. Hal itu yang membuat saya sedikit kecewa, karena selama PPP berlangsung saya belum bisa menerapkan suatu model pembelajaran yang cocok bagi peserta didik sekaligus bagi materi yang sedang dipelajari. Jika nantinya saya menjadi seorang guru, saya ingin menjadi guru yang dapat membuat peserta didik nyaman dengan pembelajaran yang saya rancang dan selalu antusias dengan pembelajaran matematika. Hal tersebut dapat saya capai salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik yang saya ajar dan juga sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. Sehingga pembelajaran akan lebih bermakna bagi peserta didik. Disamping itu, saya ingin menjadi guru yang tidak hanya menjadi pendidik tapi juga sahabat bagi peserta didik, agar saya dapat lebih dekat dengan peserta didik dan akan lebih mudah bagi saya untuk mengetahui kesulitan atau kendala mereka dalam pembelajaran. Sehingga peserta didik tidak akan merasa saya guru yang kaku. Tapi menganggap saya sebagai guru yang menyenangkan tapi tetap dihormati peserta didik.