Anda di halaman 1dari 9

[Company name][Company address]

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... 1
DAFTAR ISI.. 2
BAB I PENDAHULUAN..3
1.1 Latar Belakang... 3
1.2 Sub Bahasan...4
BAB II PEMBAHASAN... 5
2.1 Defenisi.. 5
2.2 Prinsip Kerja.. 5
2.3 Cara kerja .. 5
2.4 Aplikasi Metode Vacuum Dryer ... 8
2.5 Kelebihan dan Kekurangan....10
2.5.1 Kelebihan Vacuum Dryer............................. 10
2.5.2 Kekurangan Vacuum Dryer... 10
DAFTAR PUSTAKA.... 11

BAB I
PENDAHULUAN
Vacuum Dryer

Page 1

1.1. Latar Belakang


Pengeringan merupakan cara untuk menghilangkan sebagian besar air dari suatu bahan
dengan bantuan energi panas, baik alami (sinar matahari) atau buatan (alat pengering).
Pengeringan merupakan proses untuk mengeliminasi keadaan lembab yang dapat merusak
kestabilan sediaan dimana transfer panas dan massa terlibat pada proses ini. Panas ditransfer
mengenai sediaan untuk mengeliminasi zat cair dimana zat cair diubah menjadi massa uap
yang dibawa oleh udara keluar. Transfer massa dan panas merupakan suatu proses yang tak
terpisahkan.
Bahan pangan yang dihasilkan dari produk-produk pertanian pada umumnya
mengandung kadar air. Kadar air jika tidak dihilangkan dapat mempengaruhi kondisi fisik
bahan pangan. Oleh Karena itu Tujuan dari pengeringan ini mencapai kadar air tertentu
terukur dengan kadar air setara dengan kadar air keseimbangan udara (atmosfir) normal atau
setara dengan nilai aktivitas air (aw) sehingga dapat memperlambat laju kerusakan produk
akibat aktivitas biologi dan kimia. Dengan demikian bahan yang dikeringkan dapat
mempunyai waktu simpan yang lama. .
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari pengeringan antara lain : (1)
memperpanjang umur simpan, (2) memudahkan pangangkutan, (3) mutunya lebih baik dan
(4) meningkatkan nilai ekonomisnya. (Heldman dan Sighn : 1981).
Proses pengeringan biasanya akan mengakibatkan produk yang dikeringkan
mengalami perubahan warna, tekstur, flavor, dan aroma. Panas dari proses pengeringan tidak
hanya menguapkan air selama pengeringan, akan tetapi juga menyebabkan hilangnya
komponen volatile dari bahan pangan. Untuk itu saat ini telah dikembangkan berbagai
metode pengeringan, salah satunya adalah metode pengeringan dengan Vacuum Dryer.
Pada makalah ini akan dibahas lebih rinci mengenai metode pengeringan dengan
Vacuum Drum Dryer. Semoga makalah ini dapat menambahkan ilmu yang bermanfaat bagi
yang membaca.

1.2. Sub Bahasan


1.2.1. Definisi Vacuum Drum Dryer
1.2.2. Prinsip Kerja Vacuum Drum Dryer
1.2.3. Cara Kerja Vacuum Drum Dryer
1.2.4. Aplikasi Metode Vacuum Drum Dryer
Vacuum Dryer

Page 2

1.2.5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Vacuum Drum Dryer

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Vacuum Drum Dryer adalah suatu alat yang terdiri dari tabung silinder berrongga dan
dipasang horizontal yang digunakan untuk mengeringkan suatu bahan pangan/agroindustri,
dengan mengurangi tekanan di dalam tabung. Ketika tekanan berkurang karena pemvakuman,
kelembaban relatif menurun juga. Penurunan kelembaban relatif adalah faktor yang
mempengaruhi laju pengeringan.
2.2 Prinsip Kerja
Prinsip dari alat ini adalah uap sampai suhu 200 oC akan memanaskan permukaan
bagian dalam drum dan membuat tekanan pada permukaan produk berkurang (keadaan

Vacuum Dryer

Page 3

vakum). Bahan/material yang seragam diletakan dalam lapisan tipis (0,5 2 mm) ke luar
drum permukaan. Waktu tinggal produk pada drum berkisar antara beberapa detik sampai
puluhan detik untuk mencapai kadar air akhir kurang dari 5%. Konsumsi energi dalam
pengering drum berkisar antara 1,1 kg uap per kg air yang diuapkan dan 1,6 kg uap per kg air
menguap, sesuai dengan efisiensi energi sekitar 60% 90%.
Dalam kondisi ideal, kapasitas penguapan maksimum pengering drum dapat mencapai
80 kg H2O/hr m2. Pengering drum dapat menghasilkan produk pada tingkat antara 5 kg/ hr
m2 dan 5 kg/ hr m2, tergantung pada jenis makanan, kadar air awal dan akhir, serta kondisi
operasional lainnya.
2.3 Cara Kerja
Vakum ialah proses menghilangkan air dari suatu bahan, bersama dengan penggunaan
panas maka vakum dapat menjadi suatu metode pengeringan yang efektif. Pengeringan dapat
dicapai dalam suhu yang lebih rendah sehingga lebih hemat energi. Metode ini cocok untuk
mengeringkan bahan yang sensitif terhadap panas atau bersifat volatil karena waktu
pengeringannya yang singkat. Proses pengeringan vakum sering melibatkan beberapa
langkah penerapan panas dan vakum. Mengurangi tekanan pada permukaan cairan akan
membuat cairan tersebut menguap tanpa perlu diikuti kenaikan suhu.

Cara kerja vacum drum dryer :


1. Ruang hampa atau drum yang terbuat dari logam (stainless steal) dihembuskan udara
panas dari dalam,
2. Pada saat bersamaan bahan yang akan dikeringkan dimasukkan ke permukaan drum
yang berputar.
3. Panas yang ada di permukaan drum akan menurunkan kadar air dalam bahan,
4. Air dibuang melalui pompa vacuum, sehingga bahan atau sediaan tersebut dapat
mengering.
1.4. Aplikasi Metode Vacuum Drum Dryer
Vacuum Dryer

Page 4

Metode Vacuum Drum Drying ini digunakan untuk mengeringkan bahan bahan yang
peka terhadap suhu, bahan bahan yang mudah teroksidasi, serta untuk bahan bahan yang
bersifat volatil (Geankoplis, 1983).
Pengeringan dengan drum (Drum Drying) secara luas digunakan dalam pengeringan di
industri pangan untuk berbagai jenis produk makanan berpati, makanan bayi, maltodekstrin,
suspensi dan pasta dengan viskositas tinggi (heavy pastes), dan dikenal sebagai metode
pengeringan yang paling hemat energi untuk jenis produk tersebut. Karena terpapar pada
suhu tinggi hanya dalam beberapa detik, vacum drum drying sangat sesuai untuk kebanyakan
produk yang sifatnya sensitif terhadap panas. Pengering drum dikembangkan pada awal tahun
1900-an dan hampir digunakan pada semua bahan makanan cair sebelum penggunaan
pengeringan semprot. Saat ini pengering drum digunakan dalam industri makanan untuk
mengeringkan berbagai produk seperti produk susu, makanan bayi, sereal, buah dan sayur,
pure kentang, dan pati masak (Mahadi,2007).
1.5. Contoh Perhitungan Desain Vacum Drum Dryer
Berikut contoh perhitungan pada drum dryer:
Sebuah drum dryer dirancang untuk pengeringan produk dari kandungan total padatan 18%
untuk kadar air 7%. Koefisien pindah panas keseluruhan 1700W/m 2. Diestimasikan,
perbedaan suhu rata-rata antara permukaan roller dan produk adalah 75C, penguapan panas
laten 2321,4 kJ/kg. Tentukan luas permukaan yang diperlukan untuk laju produksi 64 kg/jam.
Penyelesaian untuk persoalan tersebut adalah sebagai berikut:

Diketahui: Ka bk = 18%
Ka bb = 7%
U = 1700 W/m2
T = 75C
L = 2321,4 kJ/kg
Laju produksi = 64 kg/jam
Ditanyakan: A
Jawab:

Laju produksi 64 kg/hr

Vacuum Dryer

Page 5

64 kg /hr ( 10,7 ) kg solid /kg product


59,52 kgsolid /hr

laju feeding=

59,52kg solid /hr


0,18 kg solid /kg product

The feed rate=330,667 kg product feed /hr

Jumlah air yang harus dihilangkan


330,667 kg product feed /hr64 kg/hr
266,667 kg water feed/hr

dw U . A . T
=
dt
L
2

266,667 kg water feed/hr =

1700 w/m . A .75


2321,4 kJ /kg

A=4,855 m

Jadi,luas permukaan yang diperlukan untuk laju produksi 64 kg/jam adalah

4,855 m2

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Vacuum Drum Dryer


2.5.1 Kelebihan menggunakan vacuum drying :
1. Cara ini digunakan untuk mengeringkan bahan bahan yang peka terhadap suhu atau
bahan yang mudah teroksidasi (geankoplis, 1983).
2. Pengeringan dapat dicapai dalam suhu yang lebih rendah sehingga lebih hemat energi.
3. Keuntungan penggunaan suhu yang lebih rendah yaitu kerusakan akibat panas dapat
diminimumkan dan proses oksidasi terhadap bahan selama pengeringan dapat dihindari
Vacuum Dryer

Page 6

4. Metode ini cocok untuk mengeringkan bahan yang sensitif terhadap panas atau
bersifat volatil karena waktu pengeringannya yang singkat.
5. Kelebihan yang lain dari pengeringan menggunakan vakum ialah dapat digunakan
untuk mengeringkan bahan yang tak bisa dikeringkan jika terdapat kehadiran air
karena pada kondisi vakum, air menguap pada suhu yang lebih rendah.
6. Untuk
produk yang
sulit
mengering seperti bubuk dan
vakum memungkinkan

tingkat pengeringan

granul

proses
yang lebih

cepat karena manggunakan tekanan yang rendah.


2.5.2 Kekurangan menggunakan vacuum drying:
1. Adanya sistem vakum membuat tingginya investasi dalam biaya peralatan sehingga
biaya operasional menjadi tinggi

DAFTAR PUSTAKA
Hajare, A., Harinath More, Sambhaji Pisal.2009. Vacuum Foam Drying: A New Technology
for Preserving Sensitive Biomolecule. India : Department of Biotechnology, BVDU Poona
College of Pharmacyand Research Centre
http://produksimesin.com/vacuum_dryer_spec_promesin.html

Vacuum Dryer

Page 7

http://www.mesinpertanian.com/Mesin_Vacuum_Drying_Mesin_Pengering_Vakum_Agrowi
ndo.html
Jurnal Pengaruh Jenis Larutan Perendam serta Metode Pengeringan Terhadap Sifat Fisik,
Kimia, dan Fungsional Gelatin dari Kulit Cucut. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol.
XIV No. 1 Tahun 2003.
Penelitian Sri Mulia Astuti. Teknik Pengeringan Bawang Merah dengan Cara Perlakuan
Suhu dan Tekanan Vakum. Buletin Teknik Pertanian Vol. 13 No. 2, 2008
Rohanah, A. 2006. Teknik Pengeringan. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Medan.
Sinaga,R.M. 2001. Pengaruh suhu dan tekanan vakum terhadap karakteristik seledri kering.
Bandung.
Skripsi Arninda Mahar P(L2C604121); Yurinda ArumP (L2C604181) Jurusan Teknik Kimia,
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl .Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang. Ekstraksi
dan Pengeringan Waluh untuk Mendapatkan Produk Fine Powder
Sri Rahayoe, Budi Rahardjo dan Rr. Siti Kusumandari Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas
Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada Bulaksumur, Yogyakarta. Konstanta Laju
Pengeringan Daun Sambiloto Menggunakan Pengering Tekanan Rendah. Jurnal Rekayasa
Proses, Vol. 2, No. 1, 2008.
Voigt, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi (terjemahan). Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta

Vacuum Dryer

Page 8

Anda mungkin juga menyukai