Anda di halaman 1dari 19

PENGEMBANGAN DESAIN PROTOTIPE SISTEM KONVERSI ENERGI ANGIN

(SKEA) MENGGUNAKAN ROTOR ANGIN SAVONIUS TIPE-U MULTI STAGE


BERBASIS KONSTRUKSI SILINDER SEBAGAI PENGGERAK MULA POMPA
AIR TANPA BAHAN BAKAR (ENERGI GRATIS) UNTUK PENGAIRAN

Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Sudjito., Mulyono


Program Studi Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang Fax.(024) 7472396
E-mail : yusuf.dewantoro@polines.ac.id
ABSTRAK

Tujuan utama penelitian ini adalah mengembangkan desain rotor turbin Savonius tipe-U
multi stage memanfaatkan konstruksi setengah silinder sebagai penggerak mula pada
pompa irigasi tanpa bahan bakar. Selanjutnya mengoptimasi jumlah tingkatan rotor
tersebut, serta mengkaji karakteristik masing-masing rotor angin tersebut.
Tahap awal penelitian adalah menyiapkan 3 konstruksi silinder berdiameter 500 mm yang
dibuat dari lembaran stainless steel ukuran 2 mm. Ketiga selubung silinder dibelah menjadi
1, 2, 3, dan 4 bagian. Bagian-bagian selubung tersebut diputar dengan pusat sumbu adalah
bagian tengah busur selubung sehingga silinder-silinder tersebut membentuk turbin
Savonius U. Rotor yang telah dibuat berjumlah 5 buah (rotor 1-tingkat, 2-tingkat, 3tingkat). Piringan penahan sudu, ini dibuat dari pelat galvalum dengan tebal 3 mm dan
piringan penahan sudu ini memiliki diameter 700 mm. Rotor tubin dilengkapi dengan
sebuah poros pejal yang dibuat dari besi St 37 berdiameter 50 mm. Tahap selanjutnya
adalah uji karakteristik model. Dalam uji ini akan dilakukan optimasi jumlah sudu dan
tingkat rotor Savonius U dengan variabel jumlah sudu dan jumlah tingkatan rotor. Uji
dilakukan menggunakan blower sebagai sumber kecepatan angin. Parameter yang diukur
adalah debit dan head aliran untuk menghitung daya input turbin serta head dan debit aliran
yang dihasilkan oleh pompa torak untuk menghitung daya output pompa. Kinerja pompa
yang paling baik adalah yang menghasilkan head dan debit keluaran paling tinggi. Hasil
akhir pada tahap ini adalah jumlah tingkatan rotor yang optimum, dan jumlah sudu
optimum.
Turbin Savonius U rotor bertingkat yang telah dibuat berdasarkan konstruksi setengah
silinder dengan diameter 500 mm, tinggi sudu 400 mm, tebal sudu 1,2 mm, massa sudu 1,2
kg dengan diameter poros 50 mm. Berdasarkan pada hasil pengujian, turbin Savonius U
sebagai penggerak pompa torak untuk pengairan yang telah dibuat berdasarkan konstruksi
setengah silinder yang dibelah menjadi dua memiliki jumlah tingkat rotor optimum adalah
rotor 2-tingkat dengan jumlah sudu masing-masing rotor adalah dua buah. Daya hidrolis
terbesar yang dihasilkan pompa adalah 1,27 watt, terjadi pada kecepatan angin 9,9 m/s
dengan debit aliran terbesar adalah sebesar 0,000208 m3/s didapat pada variasi jumlah rotor
2-tingkat. Sedangkan efisiensi sistem yang paling tinggi adalah 1,06% yang diperoleh pada
variasi rotor 2-tingkat, pada kecepatan angin 5 m/s.
Kata kunci : Konstruksi setengah silinder, Rotor bertingkat, Savonius U

I.

PENDAHULUAN

Krisis energi yang dikenal secara internasional sebagai Peak Oil yang disebabkan oleh
kelangkaan bahan bakar minyak, telah mendorong pemerintah untuk mengambil kebijakan
di bidang energi antara lain melalui Keppres Nomor 43 tahun 1991 tentang konservasi
energi, Keppres Nomor 10 tahun 2005 tentang penghematan energi. Keppres ini
mengisyaratkan perlunya segera mengembangkan dan menerapkan sumber energi
terbarukan guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Pertanian adalah salah satu bidang yang memerlukan pengembangan teknologi
pengolahan memanfaatkan sumber energi alternative, antara lain adalah pompa irigasi
tanpa bahan bakar. Selama ini petani menggunakan pompa sentrifugal untuk keperluan
irigasi. berukuran kecil dan medium. Penggerak yang digunakan adalah motor bakar torak
yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Sekitar 56,8% petani menggunakan
pompa berukuran kecil (diameter 50 mm) dan 32.4% petani menggunakan pompa
berukuran sedang (diameter 100 mm). Para petani menggunakan sumber air dari aquifer
dangkal dan sumber air dari sungai-sungai yang ada untuk mensuplai irigasi saat musim
kering. Pompa-pompa tersebut mengairi sekitar 120.000 hektar di Jawa (Prabowo dkk,
2003). Penggunaan BBM pada pompa irigasi menambah biaya operasional untuk
pengolahan lahan. Menurut Supriyadi petani dari desa Cangkrep Purworejo, 1 hektar
sawah memerlukan biaya rata-rata sebesar Rp 150.000/minggu (harga solar Rp 4.300/liter)
selama musim kemarau. Demikian juga disampaikan oleh Subagio ketua kelompok tani
Sebaung Makmur Ambarawa Semarang, mereka harus mengeluarkan biaya bahan bakar
sebesar 6 juta rupiah untuk mengairi 4,5 hektar sawah (komunikasi langsung, 2008).
Berdasarkan masalah yang dihadapi para petani, maka perlu dilakukan usaha untuk
mengatasi kesulitan para petani. Salah satunya adalah pemanfaatan energi aliran sungai
untuk menggerakkan pompa irigasi bagi daerah persawahan yang memanfaatkan air sungai
untuk irigasi. Model turbin angin Savonius U merupakan alat yang dapat digunakan untuk
mengerakkan pompa memanfaatkan tenaga aliran sungai. Pengembangan desain turbin
Savonius U ke arah yang lebih sederhana sangat diperlukan, karena turbin Savonius U
yang saat ini biasa digunakan memiliki desain yang rumit. Dalam penelitian ini akan dikaji
desain turbin Savonius U yang dibuat dari konstruksi silinder untuk menggerakkan pompa
torak yang digunakan sebagai pompa irigasi. Optimasi beberapa parameter perlu dilakukan
agar didapatkan desain turbin yang paling baik kinerjanya antara lain jumlah sudu (bagian
selubung silinder), jumlah tongkat rotor/rotor bertingkat, dan sudut sudu putar aliran angin.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain rotor turbin Savonius tipe-U
multi stage memanfaatkan konstruksi setengah silinder sebagai penggerak mula pada
pompa irigasi tanpa bahan bakar. Secara spesifik penelitian ini bertujuan untuk :
1. Melakukan studi literatur rekayasa turbin angin rotor Savonius yang berfungsi
sebagai penggerak mula.
2. Merancang dan membuat model-model rotor Savonius dari konstruksi setengah
silinder sebagai penggerak mula pada pompa torak untuk irigasi.
3. Mengkaji optimasi rotor Savonius U bertingkat (multi stage rotor) terhadap unjuk
kerja turbin.
4. Melakukan analisis optimasi desain rotor angin tersebut yang difungsikan sebagai
penggerak mula pada pompa torak untuk irigasi tanpa bahan bakar (energi gratis).
5. Melakukan proses manufaktur prototipe pompa torak untuk irigasi.
Turbin crossflow biasa digunakan sebagai penggerak mula pada pembangkit listrik
Turbin angin tipe rotor Savonius dapat digunakan sebagai penggerak mula untuk pengiran.
Pemanfaatan turbin angin Savonius multi stage sebagai penggerak mula untuk beban lain
seperti pompa air tipe torak masih jarang/bahkan belum banyak diterapkan terutama di
negara Indonesia. Sehingga penelitian ini merupakan inovasi baru dalam pemanfaatan
turbin angin Savonius sebagai penggerak mula. Turbin angin Savonius yang biasa
digunakan mempunyai desain yang rumit dan harus memenuhi kaidah-kaidah tertentu.
Penelitian ini difokuskan pada pengembangan desain rotor angin tipe Savonius
multi stage yang beorientasi pada kemudahan, baik desain maupun pembuatannya
memanfaatkan konstruksi silinder sebagai bahan utama pembuatan, mudah diduplikasi
oleh masyarakat, karena material mudah diperoleh di pasaran. Keunggulan ini sangat
penting dalam mengurangi ketergantungan masyarakat petani terhadap BBM, teknologi ini
tidak menghasilkan emisi gas buang.
Dampak langsung diterapkannya teknologi pompa air tanpa bahan bakar adalah
penghematan biaya tanam bagi petani. Pengembangan pompa egra tanpa bahan bakar
untuk irigasi merupakan langkah bijak, karena saat ini diperlukan teknologi yang
mengandalkan pada sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan. Dengan kata lain
penerapan hasil riset ini akan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat petani.

Ketersediaan bahan baku


pembuatan alat yang mudah di
pasaran: lembaran stainless steel,
profil siku, dll.
Support

Ketersediaan komponen di
pasaran: pompa air tipe
torak (dibuat dan didesain
tersendiri), sistem
transmisi, pipa-pipa air, dll

Bahan Baku

SDM : Tim riset


pemanfaatan tenaga angin
sebagai sumber energi

SDA : Ketersediaan
peralatan/mesin dan
bengkel yang
lengkap di Jurusan
Teknik Mesin

Pengembangan Desain
Turbin Savonius Berbasis
Konstruksi Setengah
Silinder

Dukungan
Sumber Daya
PT

Ketergantungan BBM
Potensi energi angin
Kebijakan
pemerintah
tentang energi
Permasalaha
n
Masyarakat
Petani

Desain
rumit

PERLUNYA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMANFAATAN


SUMBER ENERGI ALTERNATIF TENAGA ANGIN
PENERAPAN IPTEK HASIL PENELITIAN KE USER
(MASYARAKAT, INDUSTRI)
MENDORONG MASYARAKAT MEMANFAATKAN POTENSI
ENERGI ANGIN, MENGURANGI KETERGANTUNGAN BBM
KEBERHASILAN PEMANFAATAN ENERGI ANGIN SEBAGAI
SUMBER ENERGI GRATIS PADA POMPA IRIGASI DAPAT
MENJADI PILOT PROJECT RISET-RISET MENDATANG

Gambar 1. Skema konseptual pentingnya penelitian


Desain turbin Savonius berbasis konstruksi silinder drum yang berorientasi pada
kemudahan desain dan pembuatan dapat mendorong masyarakat yang mempunyai potensi
aliran sungai untuk memanfaatkan sumber energi aliran sungai tersebut. Selain dapat
digunakan sebagai penggerak mula pada pompa irigasi, turbin Savonius juga dapat
digunakan untuk menggerakkan mesin lainnya seperti generator listrik. Jika hal ini
diterapkan di seluruh daerah di Indonesia yang memiliki potensi aliran sungai, baik untuk
pompa irigasi ataupun keperluan lainnya, maka penghematan energi tingkat nasional dapat
dilakukan. Keberhasilan penelitian ini juga akan mendorong kemandirian masyarakat

dalam memanfaatkan potensi energi mikrohidro sehingga daya saing masyarakat dalam
penyediaan energi meningkat.
Keberhasilan penelitian ini merupakan salah satu bentuk kontribusi perguruan
tinggi dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat,
khususnya adalah permasalahan masyarakat petani yang merupakan mayoritas penduduk
di Indonesia. Sumber daya yang dimiliki perguruan tinggi, peralatan maupun SDM, tidak
hanya untuk keperluan proses belajar mengajar tetapi juga digunakan untuk pemberdayaan
masyarakat lingkungan. Hal ini akan memacu keberlanjutan penelitian ke arah
komersialisasi karena hasil penelitian dapat langsung diterapkan kepada khalayak
pengguna.
II.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian dimulai dengan studi literatur dan studi hasil riset-riset sebelumnya,
studi potensi angin, tahap perancangan alat, tahap pemilihan bahan, tahap pengerjaan,
tahap perakitan, dan tahap pengujian alat. Tahapan penelitian dapat digambarkan dalam
diagram alir dan tahapan pekerjaan penelitian seperti di bawah ini.
Tahapan-tahapan penelitian dapat digambarkan dalam diagram alir Gambar 6 di bawah ini.

PERSIAPAN
Pengadaan raw material (baja profil L, lembaran galvalum, transmisi
gear box, poros pejal, pompa torak, sistem perpipaan, dll)

Studi Literatur &


Inventarisasi Hasil
Riset Terdahulu

Perancangan dan pembuatan model-model pompa irigasi dengan penggerak


mula turbin Savonius multi stage: prototipe turbin angin jumlah rotor 1-tingkat,
2-tingkat, 3-tingkat, dengan variasi sudut sudu putar rotor, dilengkapi dengan
mekanisme pengaturan putaran bagian panjang busur sudu; pompa yg digunakan
tipe torak

Optimasi kinerja pompa torak


Jumlah rotor 1-tingkat
Variabel: sudut putar sudu rotor
Pengujian: uji karakteristik (H,Q,)

Optimasi kinerja pompa torak


Jumlah rotor 2-tingkat
Variabel: sudut sudu putar rotor
Pengujian: uji karakteristik (H,Q,)

HASIL RISET YANG


DIHARAPKAN :
5 model pompa torak untuk irigasi
dengan jumlah tingkat rotor dan
sudut sudu putar rotor optimum

Kajian optimasi kinerja pompa


torak untuk irigasi :
Variabel: jumlah tingkat rotor dan
sudut sudu putar rotor
Pengujian: uji karakteristik (H,Q,)

Optimasi kinerja pompa torak


Jumlah rotor 3-tingkat
Variabel: sudut sudu putar rotor
Pengujian: uji karakteristik (H,Q,)

HASIL AKHIR RISET :


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Desain dan pembuatan turbin angin rotor Savonius multi stage dari konstruksi
setengah silinder;
Spesifikasi teknis desain rotornya;
Hasil optimasi rotor multi stage dan optimasi geometri sudut sudu putar rotornya;
Prototipe pompa air tipe torak tanpa bahan bakar (energi gratis) beserta spesifikasi
teknisnya ;
Dua publikasi dalam jurnal terakreditasi nasional dan 1 publikasi internasional;
Satu draf usulan paten.

Gambar 2. Tahapan kegiatan penelitian

Untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif dalam penelitian ini, maka


keterkaitan antara aspek-aspek penelitian dibuat secara rinci dan detail dari tahapan
pelaksanaan kegiatan penelitian atau pengkajian pada tabel 2.
Tabel 1. Rincian tahapan rencana pekerjaan penelitian.

Tahapan
Persiapan

Rincian
kegiatan

Pengadaan
Melakukan:
raw material
1. Pembelian profil baja U, profil baja L,
lembaran stainless stell, poros pejal ST
60, mur baut, pipa air dll di Barito
Semarang
2. Pembelian
komponen:
pompa
sentrifugal, kompresor, roda gigi,
kopling, dan komponen lainnya di
jurnatan Semarang
Studi
Survei tempat dan potensi sumber daya
lapangan
angin untuk uji model-model pompa air
tipe torak untuk irigasi di Desa Sumber,
Kecamatan Sumber,
Kabupaten
Rembang

Studi
Studi
Literatur & literatur
Inventarisasi
Hasil Riset
Terdahulu

Perancangan
dan
pembuatan
model-model
pompa air
tipe
torak
untuk irigasi
dengan

Aktivitas kegiatan penelitian

Melakukan penelusuran liratur dan jurnal


melalui internet tentang desain turbin
angin tipe poros vertical (Savonius),
pompa torak untuk irigasi untuk acuan
pembanding hasil riset.

Outcome/
Indikator
Keberhasilan
Tersedianya raw
material yang
mudah diperoleh
di pasaran untuk
perancangan dan
pembuatan
model-model
pompa irigasi
Data-data
potensi angin,
data-data untuk
layout uji pompa
egra
Data-data acuan
pembanding
hasil penelitian

Inventarisasi Melakukan inventarisasi data hasil riset


hasil riset
terdahulu oleh Tim Peneliti (PDM Dikti,
terdahulu
DIPA Polines, Tugas Akhir, PKM,
Program Fasilitasi Diknas Jateng).

Data-riset
terdahulu
sebagai acuan
pelaksanaan
penelitian.

Desain turbin
angin rotor
Savonius
multi stage

Diperoleh 5
model turbin
angin Savonius
multi stage
adalah 1-tingkat,
2-tingkat, 3- dg
sudut sudu putar
rotor tertentu.

Merancang dan membuat turbin angin


Savonius multi stage konstruksi silinder
terdiri dari 5 konstruksi sudu rotor turbin
berdiameter 500 mm yang dibuat dari
pelat galvalum ukuran 2 mm. Setiap
lembaran pelat galvalum hanya dapat
dibuat 1 buah bagian sudu turbin. Bagianbagian sudu turbin diperkuat atau

penggerak
turbin angin
rotor
Savonius
multi stage
tipe-U

diperkokoh menggunakan besi poros pejal


pada sisi lengkung luar dan sisi lengkung
dalam sudu. Dalam pembuatan ini
melibatkan proses pengerjaan cutting,
bending, welding, milling, bubut, dan
forming

Gambaran
Desain Pompa
Irigasi Tanpa
Bahan Bakar
dapat dilihat
pada lampiran

Desain
pompa air
tipe torak
untuk irigasi
tanpa bahan
bakar

Menentukan spesifikasi pompa torak yang


akan digunakan untuk pompa irigasi
disesuaikan
dengan
hasil
survey.
Selanjutnya melakukan pembuatan pompa
sesuai spesifikasi

Pembuatan
Pompa torak
dengan
spesifikasi
tertentu

Desain
sistem
transmisi

Melakukan desain dan perancangan poros, Diperolehnya


menentukan spesifikasi sistem transmisi sistem transmisi
roda gigi dan kopling, serta spesifikasi yang sesuai
pompa torak

Installing &
Assembling

Melakukan perakitan turbin Savonius Diperolehnya


multi stage tipe poros vertikal, sistem model-model
transmisi, dan pompa egra
pompa irigasi
tanpa bahan
bakar

Jumlah
rotor angin
Savonius 1tingkat

Uji
karakteristik
pompa air
tipe torak
untuk irigasi
tanpa bahan
bakar
(energi
gratis)

Melakukan uji karakteristik pompa irigasi


dengan variabel rotor 1-tingkat dan
variabel sudut sudu putar rotor. Parameter
yang diukur adalah kecepatan angin (v)
yang digunakan untuk menggerakkan
rotor, H dan Q yang dihasilkan oleh
pompa, putaran dan torsi poros pompa.
Pengujian dilakukan di laboratorium
Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik
Mesin Polines

Produk pompa
irigasi
penggerak turbin
rotor Savonius
1-tingkat dengan
sudut sudu putar
rotor optimum,
Kurva-kurva
karakteristik
pompa

Optimasi
kinerja
pompa
air
tipe
torak
untuk irigasi
Jumlah rotor
angin
Savonius 2tingkat

Uji
karakteristik
pompa air
tipe torak
untuk irigasi
tanpa bahan
bakar
(energi
gratis)

Melakukan uji karakteristik pompa


irigasi dengan variabel rotor 2-tingkat
dengan variabel sudut sudu putar rotor.
Parameter yang diukur adalah kecepatan
angin (v) yang digunakan untuk
menggerakkan rotor, H dan Q yang
dihasilkan oleh pompa, putaran dan torsi
poros pompa. Pengujian dilakukan di
laboratorium Teknik Konversi Energi

Produk pompa
irigasi
penggerak turbin
rotor Savonius
2-tingkat dengan
sudut sudu putar
rotor optimum,
Kurva-kurva
karakteristik

Optimasi
kinerja
pompa air
tipe torak
untuk irigasi

Jurusan Teknik Mesin Polines

pompa

Uji
karakteristik
pompa air
tipe torak
untuk irigasi
Jumlah rotor tanpa bahan
angin
bakar
Savonius 3- (energi
tingkat
gratis)

Melakukan uji karakteristik pompa


irigasi dengan variabel rotor 3-tingkat
dengan variabel sudut sudu putar rotor.
Parameter yang diukur adalah kecepatan
angin (v) yang digunakan untuk
menggerakkan rotor, H dan Q yang
dihasilkan oleh pompa, putaran dan torsi
poros pompa. Pengujian dilakukan di
laboratorium Teknik Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin Polines

Produk pompa
irigasi
penggerak turbin
rotor Savonius
3-tingkat dengan
sudut sudu putar
rotor optimum,
Kurva-kurva
karakteristik
pompa

Kajian
optimasi
kinerja
pompa air
tipe torak
untuk irigasi
tanpa bahan
bakar
(energi
gratis)

Uji
karakteristik
pompa air
tipe torak
untuk irigasi
tanpa bahan
bakar
(energi
gratis)

Melakukan uji karakteristik (grafik


karakteristik) pompa irigasi dengan
variabel jumlah tingkat rotor pada
sudut sudu putar rotor optimum.
Parameter yang diukur adalah kecepatan
angin (v) yang digunakan untuk
menggerakkan rotor, H dan Q yang
dihasilkan oleh pompa, putaran dan torsi
poros pompa. Pengujian dilakukan di
laboratorium Teknik Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin Polines

Produk pompa
irigasi dengan
penggerak turbin
angin rotor
Savonius multi
stage paling
optimum
(prototipe rotor
Savonius multi
stage dan model
pompa egra
untuk irigasi)

Tahap Akhir

Jurnal
ilmiah
terakreditasi
nasional,
satu draf
usulan
paten,
kerjasama

Membuat draft artikel ilmiah dan


mengirim ke jurnal ilmiah terakreditasi
nasional
Membuat satu draft usulan paten dan
pendaftaran
Menjalin kerjasama dengan pihak
pengguna (masyarakat, dinas terkait, dan
industri)

Artikel ilmiah
pada jurnal
terakreditasi,
paten, jalinan
kerjasama
dengan pihak
pengguna

Optimasi
kinerja
pompa air
tipe torak
untuk irigasi

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Prinsip kerja dari turbin Savonius U yaitu udara yang mengalir menumbuk sudu dan
kecepatan angin dibelokkan dalam rotor menumbuk sudu yang lain, sehingga rotor akan
berputar secara optimal. Kemudian angin menumbuk sudu turbin dan turbin tersebut akan
menghasilkan energi mekanik. Energi mekanik yang berupa putaran dari turbin tersebut
kemudian dihubungkan dengan poros pompa torak dengan melalui transmisi roda gigi

dengan perbandingan 5:1 terlebih dahulu, sehingga pompa torak tersebut berputar dan
menghasilkan daya hidrolik pompa. Air yang telah menumbuk turbin digunakan untuk
mengairi sawah para petani yang lokasinya terletak setelah posisi turbin.
Pengujian turbin Savonius U rotor bertingkat ini bertujuan untuk mengetahui sudut sudu
jalan optimum dari turbin aliran silang poros vertikal sehingga menghasilkan daya hidrolis
optimal pompa.
Proses pengujian turbin Savonius U ini dimulai dengan berturut-turut jumlah rotor 1tingkat, rotor 2-tingkat, dan rotor 3-tingkat. Pengujian menggunakan alat blower yang
berfungsi sebagai sumber kecepatan angin. Aliran yang masuk ke bagian dalan rotor akan
menumbuk sudu yang lain, sehingga turbin berputar. Putaran turbin ini kemudian
digerakkan untuk menggerakkan pompa torak melalui transmisi dengan perbandingan 5:1.
Pengukuran dilakukan terhadap kecepatan aliran angin masuk turbin, debit keluaran
pompa, head statis pompa dibuat tetap. Data hasil pengukuran diolah untuk mendapatkan
debit aliran masukan, daya hidrolik aliran, daya hidrolik keluaran pompa dan efisiensi
sistem. Pengambilan data dilakukan pada sudut sudu tetap dan tidak memvariasikan sudut
sudu. Pengambilan data pengujian turbin Savonius U ini kemudian dilanjutkan pada rotor
1-tingkat, rotor 2-tingkat, dan rotor 3-tingkat.
Data data hasil pengujian tersebut disampaikan dalam bentuk grafik hubungan antara
Kecepatan angin (m/s) dengan putaran turbin (rpm) (gambar 3), Kecepatan angin (m/s)
dengan debit aktual (m3/s) (gambar 4). Kecepatan angin (m/s) dengan sistem(%)
(gambar 5). Kecepatan angin (m/s) dengan Daya hidrolis (watt) (gambar 6). Putaran
turbin (rpm) dengan Qa (m3/s) (Gambar 7). Qa (m3/s) dengan Daya hidrolis (watt)
(gambar 8). Kecepatan angin (m/s) dengan Daya turbin (watt) (gambar 9)

10

Gambar 3. Grafik hubungan antara kecepatan angin (m/s) dengan putaran turbin (rpm)
Berdasarkan pada gambar 3 yaitu grafik hubungan antara kecepatan angin (m/s) dengan
putaran turbin (rpm) di atas terlihat bahwa kecepatan angin mempengaruhi nilai putaran
poros mekanik turbin. Kecepatan angin berbanding lurus dengan putaran poros yang
berarti bahwa semakin besar kecepatan angin, maka putaran poros turbin juga akan
semakin meningkat. Pada kecepatan angin 9,9 m/s menghasilkan putaran poros turbin
tertinggi sebesar 108,4 rpm pada rotor Savonius 2-tingkat. Sedangkan putaran poros paling
rendah yaitu 42,8 rpm dihasilkan pada kecepatan angin 5 m/s terjadi pada rotor Savonius
1-tingkat. Hal ini terjadi karena luas sapuan rotor pada rotor Savonius 1-tingkat terlalu
kecil, sehingga akan mempengaruhi putaran poros turbin.

11

Gambar 4. Grafik hubungan kecepatan angin (m/s) dengan debit aktual (m3/s)
Berdasarkan pada gambar 4 yaitu grafik hubungan antara kecepatan angin (m/s) dengan
debit aktual (m3/s) di atas terlihat bahwa putaran kecepatan angin mempengaruhi nilai debit
aktual pompa. Kecepatan angin berbanding lurus dengan debit actual pompa yang berarti
bahwa semakin besar kecepatan angin, maka debit pompa juga akan semakin meningkat.
Pada kecepatan angin 9,9 m/s menghasilkan debit actual pompa tertinggi sebesar 0,000208
m3/s pada rotor Savonius 2-tingkat. Sedangkan debit pompa paling rendah yaitu 0,0000122
m3/s dihasilkan pada kecepatan angin 5 m/s terjadi pada rotor Savonius 1-tingkat. Hal ini
terjadi karena luas sapuan rotor pada rotor Savonius 1-tingkat terlalu kecil, sehingga akan
mempengaruhi putaran poros turbin yang digunakan untuk pompa untuk mengangkat air.

12

Gambar 5. Grafik hubungan kecepatan angin (m/s) dengan sistem(%)


Berdasarkan pada gambar 5 yaitu grafik hubungan antara kecepatan angin (m/s) dengan
efisiensi system (%) di atas terlihat bahwa kecepatan angin mempengaruhi efisiensi sistem.
Semakin besar kecepatan angin, maka efisiensi system tidak selalu meningkat yang berarti
ada titik optimumnya. Terbukti bahwa pada kecepatan angin 5 m/s menghasilkan efisiensi
sistem tertinggi sebesar 1,06% pada rotor Savonius 2-tingkat. Sedangkan efisiensi turbin
yang dicapai sebesar 99,86%. Hal ini terjadi karena ada kesalahan dalam perancangan rotor
Savonius yang memiliki diameter sapuan rotor melebihi diameter blower dan juga dalam
perancangan pompa yaitu diameter poros terlalu besar yang mengakibatkan beban turbin
untuk memutar pompa terlalu besar. Sedangkan efisiensi sistem paling rendah yaitu 0,08%
dihasilkan pada kecepatan angin 5 m/s terjadi pada rotor Savonius 1-tingkat. Hal ini juga
terjadi karena beban pada rotor Savonius 1-tingkat terlalu kecil, sehingga akan
mempengaruhi putaran poros turbin yang digunakan untuk pompa untuk mengangkat air.

13

Gambar 6. Grafik hubungan kecepatan angin (m/s) dengan Daya hidrolis (watt)
Berdasarkan pada gambar 6 yaitu grafik hubungan antara kecepatan angin (m/s) dengan
daya hidrolik pompa (watt) di atas terlihat bahwa kecepatan angin mempengaruhi daya
hidrolik pompa. Kecepatan angin juga berbanding lurus dengan daya hidrolik pompa yang
berarti semakin besar kecepatan angin, maka daya hidrolik pompa juga akan semakin
besar. Terbukti bahwa pada kecepatan angin 9,9 m/s menghasilkan daya hidrolik pompa
tertinggi sebesar 1,27 watt pada rotor Savonius 2-tingkat. Hal ini terjadi karena ada
kesalahan dalam perancangan rotor Savonius yang memiliki diameter sapuan rotor
melebihi diameter blower dan juga dalam perancangan pompa yaitu diameter poros terlalu
besar yang mengakibatkan beban turbin untuk memutar pompa terlalu besar. Sedangkan
daya hidrolik pompa paling rendah yaitu 0,05 watt dihasilkan pada kecepatan angin 5 m/s
terjadi pada rotor Savonius 1-tingkat. Hal ini juga terjadi karena beban pada rotor Savonius
1-tingkat terlalu kecil, sehingga akan mempengaruhi putaran poros turbin yang digunakan
untuk pompa untuk mengangkat air.

14

Gambar 7. Grafik hubungan putaran turbin (rpm) dengan Qa (m3/s)


Berdasarkan pada gambar 7 yaitu grafik hubungan antara putaran turbin (rpm) dengan
debit actual pompa Qa (m3/s) di atas terlihat bahwa putaran poros turbin mempengaruhi
besarnya debit pompa. Semakin besar putaran poros turbin, maka debit actual pompa juga
akan semakin meningkat. Terbukti bahwa pada putaran poros turbin sebesar 108,4 rpm
menghasilkan debit actual pompa tertinggi yaitu sebesar 0,000208 m3/s pada rotor
Savonius 2-tingkat. Sedangkan debit pompa paling rendah sebesar 0,0000122 m 3/s
dihasilkan pada putaran poros turbin 42,8 rpm terjadi pada rotor Savonius 1-tingkat. Hal
ini juga terjadi karena beban pada rotor Savonius 1-tingkat terlalu kecil, sehingga akan
mempengaruhi putaran poros turbin yang digunakan untuk pompa untuk mengangkat air.

15

Gambar 8. Grafik hubungan Qa (m3/s) dengan Daya hidrolis (watt)


Berdasarkan pada gambar 8 yaitu grafik hubungan antara debit actual pompa (m3/s) dengan
daya hidrolik pompa (watt) di atas terlihat bahwa daya hidrolik pompa mempengaruhi
besarnya debit pompa. Semakin besar daya hidrolik pompa, maka debit actual pompa juga
akan semakin meningkat. Terbukti bahwa pada daya hidrolik pompa sebesar 1,27 watt
menghasilkan debit actual pompa tertinggi yaitu sebesar 0,000208 m3/s pada rotor
Savonius 2-tingkat. Sedangkan debit pompa paling rendah sebesar 0,0000122 m 3/s
dihasilkan pada daya hidrolik pompa 0,05 watt terjadi pada rotor Savonius 1-tingkat. Hal
ini juga terjadi karena beban pada rotor Savonius 1-tingkat terlalu kecil, sehingga akan
mempengaruhi putaran poros turbin yang digunakan untuk pompa untuk mengangkat air.

16

Gambar 9. Grafik hubungan kecepatan angin (m/s) dengan Daya turbin (watt)
Berdasarkan pada gambar 9 yaitu grafik hubungan antara kecepatan angin (m/s) dengan
daya turbin (watt) di atas terlihat bahwa kecepatan angin mempengaruhi besarnya daya
turbin. Semakin besar kecepatan angin, maka daya turbin juga akan semakin meningkat.
Terbukti bahwa pada kecepatan angin 9,9 m/s menghasilkan daya turbin tertinggi yaitu
sebesar 331,83 watt pada rotor Savonius 2-tingkat. Sedangkan daya turbin paling rendah
sebesar 42,78 watt dihasilkan pada kecepatan angin 5 m/s terjadi pada rotor Savonius 3tingkat. Hal ini juga terjadi karena beban pada rotor Savonius 3-tingkat terlalu besar,
sehingga akan mempengaruhi putaran poros turbin yang digunakan untuk pompa untuk
menghasilkan daya mekanik atau daya turbin.
Setelah melakukan pengujian turbin angin savonius dengan berbagai variasi jumlah
sudu dan jumlah rotor Savonius 1 tingkat, 2 tingkat, dan 3 tingkat maka didapat analisis
berdasarkan tabel dan grafik dengan variasi rotor 1-tingkat, 2-tingkat, 3-tingkat ternyata
yang mempunyai effisiensi paling besar adalah pada rotor Savonius 2-tingkat. Hal ini
dikarenakan pada pengujian turbin angin Savonius rotor 1-tingkat luas sapuan rotor terlalu
kecil, sedangkan pada rotor 3-tingkat beban turbin terlalu berat, sehingga akan
mempengaruhi besarnya putaran poros turbin.

17

IV. KESIMPULAN
1. Berdasarkan pada hasil pengujian, turbin Savonius U rotor bertingkat sebagai
penggerak pompa air untuk pengairan yang dibuat berdasarkan konstruksi silinder
yang dibelah menjadi dua memiliki turbin Savonius U rotor bertingkat yang telah
dibuat berdasarkan konstruksi setengah silinder dengan diameter 500 mm, tinggi
sudu 400 mm, tebal sudu 1,2 mm, massa sudu 1,2 kg dengan diameter poros 50
mm.
2. Berdasarkan tabel dan grafik dengan variasi 1 tingkat, 2 tingkat, 3 tingkat ternyata
yang mempunyai effisiensi paling optimum adalah pada variasi 2 tingkat.
Dikarenakan pada pengujian 2 tingkat cakupan angin luas, tidak terpengaruh beban
berat turbin itu sendiri dan luas sapuan angin tidak terlalu kecil. Sehingga
menghasilkan putaran poros yang tinggi, dan effisiensi yang tinggi pula. Hal ini
juga dikarenakan pada pengujian turbin angin Savonius tipe U pada 1 tingkat
turbinnya terlalu kecil atau luas sapuan turbinnya kecil, sedangkan pada 3 tingkat
bebannya terlalu berat sehingga mempengaruhi putaran poros turbin.
3. Daya hidrolis terbesar yang dihasilkan pompa adalah 1,27 watt, terjadi pada
kecepatan angin 9,9 m/s dengan debit aliran terbesar adalah sebesar 0,000208 m3/s
didapat pada variasi jumlah rotor 2-tingkat. Sedangkan efisiensi sistem yang paling
tinggi adalah 1,06% yang diperoleh pada variasi rotor 2-tingkat, pada kecepatan
angin 5 m/s.
4. Effisiensi sistem yang paling kecil yaitu sebesar 0,08% didapat pada variasi rotor 1tingkat pada kecepatan angin 5,6 m/s, daya hidrolis 0,05 watt, dan debit 0,0000122
m3/s.

18

V. DAFTAR PUSTAKA
Bellis. 2002. Lester Allan Pelton-Water Turbines and the Beginnings of Hydroelectricity.
Inventors Journal. http://Inventors.abuot.com/gi/ dynamic/offsite.htm
Dietzel F. 1993. Turbin Pompa dan Kompresor. Erlangga. Jakarta
Edi Wibowo, Fitroh Amalia, Nadhir Yusmalina, Riza Muhamad N Z. 2007. Pompa
sentrifugal dengan penggerak turbin air tipe Aksial untuk keperluan irigasi.
Polines. Semarang
Gatot S., Bono. 2005. Rancang bangun turbin savonius untuk menggerakkan pompa
lobe. Jurnal Eksergi. Vol 1 nomor 2. hal 60-66. ISSN 0216-8685
Gatot S., Bono, Yusuf DH. 2007. Optimasi Turbin Crossflow Terhadap Variasi Sudut
Sudu pengarah untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidr. Jurnal Eksergi. Vol
3 nomor 1 hal 22-28. ISSN 0216-8685.
Gatot S., Sahid, Yusuf DH. 2007. Optimasi Turbin Crossflow Terhadap Variasi Sudut
Sudu outlet untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Jurnal Eksergi Vol 3
nomor 1 hal 9-16. ISSN 0216-8685
Prabowo A, A Hendriadi, Novi S, Hari G, dan Affifudin. 2003. Metode Perbaikan Disain
Pompa Sentrifugal Diterapkan Untuk Pompa Buatan Lokal. Temu Ilmiah
Pengembangan Mekanisasi Pertanian. Bogor, 16 Desember 2003
Sahid, Suwoto G. 2004. Rancang Bangun Turbin Mikro Aliran Silang untu Sistem
Pembagkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Proseding Seminar Nasional Hasil-hasil
Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat. Politeknik negeri Semarang,
Semarang
Sahid, Gatot S. 2006. Peningkatan kinerja melalui optimasi jumlah sudu pada turbin
crossflow untuk PLTMh. Rekayasa mesin vol III nomor 3. hal 133-144. ISSN
1411-6863
Yusuf DH. 2008. Unjukkerja Turbin Angin Nibe 3-sudu Menggunakan Pompa Sudu
Luncur untuk Pengambilan Air, Jurnal Eksergi. Vol 4 nomor 2. hal 52-60. ISSN
0216-8685

19

Anda mungkin juga menyukai