Anda di halaman 1dari 5

BALUTAN

Balutan/bandage

merupakan

material

yang

digunakan

untuk

memegang kasa/dressing, sehingga kassa tidak bergeser dari tempat


yang diharapkan, dan sekaligus memberikan tekanan pada sumber
pendarahan. Kassa/dressing merupakan material yang diletakan pada
luka. Kassa akan menyerap darah dan membentuk bekuan darah. Bekuan
darah akan menyumbat sumber pendarahan. Kassa/dressing juga akan
melindungi luka dari kontaminasi dan cidera lebih lanjut.
Tujuan pembalutan diantaranya :
1. Menahan sesuatu - misalnya bidai (spalk), kassa penutup luka, dan
sebagainya agar tidak bergeser dari tempatnya
2. Mencegah

dan

mengurangi

pembengkakan

(menghentikan

pendarahan: pembalut tekanan)


3. Menunjang bagian tubuh yang cedera
4. Menjaga agar bagian tubuh yang cedera tidak bergerak
5. Menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi
Jenis-jenis luka
Luka sayat (incision/vulnus scissum) : disebabkan oleh benda tajam
seperti, pisau, bentuk metal lainnya yang tajam atau kaca. Pinggir luka
lurus, ukuran bervariasi tergangtung objek penyebabnya. Jarang
terjadi kehilangan jaringan dan pinggir luka dapat diketemukan
dengan mudah
Luka robek (laceration/vulnus laceratum) :

disebabkan

oleh

benda

dengan permukaan yang tidak rata, metal atau kaca dengan pinggir
yang tidak rata. Pinggir luka tidak rata atau compang camping.
Luka tusuk (puncture/vulnus punctum)

disebabkan

oleh

benda

runcing yang menembus jaringan. Luka seperti ini dapat mendapatkan


penilaian

yang

keliru.

Pada

permukaan

terlihat

kecil,

namun

menembus bagian tubuh dengan kedalaman yang dapat merusak


struktur penting seperti pembuluh darah, saraf, organ pencernaan dll
Luka lecet (abrasion/ekskoriasi)

: luka pada permukaan kulit akibat

bergesekan dengan permukaan yang kasar


Luka memar (contusion)

: terjadi kerusakan kapiler pada epidermis

dan dermis, tanpa merusak kulit. Darah keluar dari pembuluh masuk

mengisi

ruang

antar

sel

atau

ruang

intersisial,

menyebabkan

pembengkakan dan diskolorasi/perubahan warna.


Luka avulsi (avulsion) : tipe luka yang melibatkan seluruh ketebalan
kulit (full thickness) dan sering berbentuk semisirkuler. Luka berbentuk
flap jika dilepaskan akan memperlihatkan jaringan didalamnya.
Jenis-jenis cidera pembuluh darah
- Pendarahan arteri : pendarahan berasal dari arteri, dengan karakteristik
darah yang keluar berwarna merah segar karena kayak akan oksigen,
menyembur sesuai dengan denyutan nadi, dan menyebabkan kehilangan
darah yang cepat.
- Pendarahan vena : pendarahan yang beradal dari vena, darah yang
keluar berwarna merah gelap karna kurang oksigen dan alirannya lambat.
- Pendarahan kapiler

: pendarahan kapiler biasanya terjadi akibat cedera

permukaan seperti eksoriasi. Warna darah dapat bervariasi tergantung


lokasi dan kadar oksigen yang dikandung. Alirannya sangat lambat.
Macam-macam
1. Mitella (pembalut segitiga)
Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan
berbagai ukuran. Panjang kaki antara 50-100cm. Pembalut ini biasa
dipakai pada cedera dikepala, bahu, dada, siku, telapak tangan, panggul,
telapak kaki dan untuk menggantung lengan.
Dapat dilipat-lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut
bentuk dasi.
2. Dasi (cravat)
Merupakan mitella yang dilipat-lipat dari salah satu ujungnya sehingga
berbentuk pita dengan kedua ujung-ujungnya lancip dan lebarnya antara
5-10cm. Pembalut ini biasanya digunakan untuk membalut mata, dahi,
rahang, ketiak, lengan, siku, paha, betis dan kaki.
3. Pita (pembalut gulung/pembalut elastis)
Dapat terbuat dari kain katun, kain kasa, flanel atau bahan elastis.
Yang paling sering adalah kasa. Jal ini dikarenakan kasa mudah menyerap
air dan darah, serta tidak mudah kendor.
Macam-macam ukurannya.
- 2.5 cm untuk jari-jari

- 5 cm untuk leher dan pergelangan tangan


-7.5 cm untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan kaki
- 10 cm untuk paha dan sendi panggul
- 10-15 cm untuk dada, perut dan pinggang
4. Plester (pembalut berperekat)
Pembalut ini merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi yang
terkilir, untuk merekatkan pada kelainan patah tulang. Cara pembidaian
langsung dengan pelster disebut strapping. Plester dibebatkan berlapislapid dari distal ke proksimal dan untuk membatasi gerakan perlu pita
yang masing-masing ujungnya difiksasi dengan plester.
Untuk menutup luka yang sesederhana dapat dipakai plester yang
sudah dilengkapi dengan kasa yang mengandung antiseptik.
Prosedur Kerja
Cara membalut anggota badan (tangan/kaki)
Sangga anggota badan yang cedera pada posisi tetap
Identifikasi lokasi pembengkakan/perlukaan
Apabila terjadi perlukaan tentukan jenis luka
Pilih ukuran elastis yang cocok dengan ukuran ekstremitas yang
mengalami pembengkakan
Balutan dimulai dari salah satu ujung distal ekstremitas menuju bagian
proksimal, dengan metode roll on tanpa menarik balutan terlalu keras
untuk menghindari penekanan yang berlebihan pada ekstremitas
Dibebatkan ke proksimal dengan bebatan saling menyilang dan
tumpang tindih antara bebatan yang satu dengan bebatan yang
berikutnya. Setiap balutan menutupi 2/3 bagian sebelumnya
Selesaikan dengan membuat balutan lurus, lipat ujung perban dengan
peniti atau jepitan perban

Tahap evaluasi hasil kerja


Periksa posisi balutan pada ekstremitas. Balutan harus menutupi
ekstremitas yang bengkak mulai dari bagian distal-proksimal
Periksa warna bagian distal, pengisian kapiler dan pulsasi arteri distal
Jika ada yanda gangguan sirkulasi distal : kulit pusat kebiruan, dingi,
pengisian kapiler >2detik dan atau pulsasi arteri tidak teraba. Maka
longgarkan balutan dan periksa kembali

No
1
2
3
4
5
6
7

Aspek Penelitian
Memberikan

salam

perkenalkan diri
Menginformasikan

pembukan
pasien

dan

mengenai

tindakan yang akan dilakukan


Identifikasi posisi pembengkakan/luka
Identifikasi jenis luka
Identifikasi jenis balutan dan ukuran
balutan
Melakukan pemasangan balutan
Evaluasi bagian distal ekstremitas

Skor
2

Anda mungkin juga menyukai