Anda di halaman 1dari 6

PORTOFOLIO

Kasus 3 : Kegawat Daruratan


Nama Peserta : dr. Nesya Andini
Nama Wahana : RSUD H. Abdul Manap
Topik: Kegawatdaruratan Dengue Shock Syndrom Dekompensasi
Tanggal (kasus): 6 Maret 2016
Nama Pasien: An. R
No RM:
Tanggal Presentasi:
Pendamping:dr. Dalima
dr. Herlina
Obyektif Presentasi:
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi:Anak, 6 tahun, Demam 5 hari
Tujuan: mengetahui diagnosis dan tatalaksana Dengue Shock Syndrom Dekompensasi
Bahan bahasan
Tinjauan
Riset
Kasus
Audit
Pustaka
Cara membahas Diskusi
Presentasidandiskusi
E-mail
Pos
Data pasien
Nama:An. R
No RM:
Umur : 6 tahun
BB : 18 kg
Nama Klinik: RSUD H.
Telp :Terdaftar sejak 6 Maret 2016
Abdul Manap
Data utama untuk bahan diskusi
1. Anamnesis
Keluhan Utama : Demam tinggi 5hari
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD H. Abdul Manap dengan keluhan demam tinggi sejak 5
hari SMRS. Demam mendadak tinggi. Demam sempat turun pada hari ke 3-4 namun
kembali naik. Sudah diberikan obat penurun panas, sempat membaik namun kembali
demam tinggi.
Demam disertai muntah dialami os sejak 3 hari SMRS, frekuensi 3 x/ hari volume 45
sendok makan. Isi apa yang dimakan dan diminum.
2 hari SMRS pasien merasakan nyeri perut. 1 hari SMRS pasien mengaku gusi
berdarah secara spontan.
BAK terakhir 10 jam yang lalu SMRS. BAB (+) normal,tidak berwarna kehitaman.
Keluhan tidak disertai kejang ataupun menggigil.
2. Riwayat Penyakit Dahulu dan Sosial:
Pasien pernah menderita demam berdarah 1 tahun SMRS (2014). Saat Ini terdapat

beberapa tetangganya yang mengalami Demam Berdarah


3. Riwayat Pengobatan
Pasien sempat memeriksakan dirinya ke bidan. Pasien diberikan obat sanmol 3x1
sendok teh namun tidak membaik
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum: lemah/TSB
Kesadaran: Gelisah E3V4M5
Tekanan Darah: 60/palpable
Pernafasan: 30 x/menit Takipneu
Nadi: lemah tidak terukur
Suhu: 38.4 C
Kepala:
Bentuk
: normochepal
Rambut
: lurus warna hitam
Mata
: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/R/C +/+ pupil isokor ki = ka
Telinga
: sekret -/-, bau -/-, perdarahan -/ Hidung
: sekret -/-, bau -/-, perdarahan -/ Mulut
: sianosis (-)
Bibir
: sianosis (-), oedema (-), perdarahan ()
Mukosa
: pucat (-), hiperemia (-), perdarahan Gusi (+)
Leher

Bentuk
: simetris
Pembesaran KGB
: (-)
Kaku kuduk
: (-)
Peningkatan tekanan vena jugularis: (-)

Thorak

Jantung

: Inspeksi

: ictus cordis tidak tampak

Palpasi
: ictus sordis teraba
Perkusi
: redup
Auskultasi: S1S2 tunggal, reguler, gallop(-),murmur (-)

Paru-paru
Anterior

Dextra

Sinistra

I = simetris, retraksi (-)

I = simetris, retraksi (-)

P = fremitus raba (+), P = fremitus raba (+),

Posterior

dBN

dBN

P = sonor

P = sonor

A = rh (-), wh (-)

A = rh (-), wh (-)

I = simetris, retraksi (-)

I = simetris, retraksi (-)

P = fremitus raba (+), P = fremitus raba (+),

Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi

dBN

dBN

P = sonor

P = sonor

A = rh (-), wh (-)

A = rh (-), wh (-)

: cembung
: Bising usus (+)
: Timpani
: soepel, nyeri tekan (-),
Hepatomegali 3 jari dibawah arcus costae (kenyal, tumpul, nyeri)

Ekstremitas
Superior

: Akral hangat
Oedem
Sianosis
Inferior
: Akral hangat
Oedem
Sianosis
CRT: >2 detik
Rumple leede: +

: -/: -/: -/: -/: -/: -/-

5. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Darah
Lengkap
Hematokrit
White Blood Cell
Trombosit
Hemoglobin
Basofil

Hasil Pemeriksaan

Nilai Rujukkan

36.5
3.42
33
12
0.3

42.0-50.0
3.6-11.0
150-440
>12
0-1

Eosinofil

0.0

1-4

Neutrofil

50

46-73

Limfosit
Monosit

53.2
9.9

18-44
3-9

6. Diagnosa Kerja : Dengue Shock Syndrom Dekompensasi

7. Terapi :

Tirah baring
Pasang DC evauasi Urine Output
Pasang NGT
02 masker 6-10 lpm
IVFD RA loading 800cc
Hes 400 dalam 1 jam
Inj ranitidine 2x1
p/oParacetamol 3 x 500 mg bila demam
Observasi TTV setiap 30 menit
Observasi H2TL/4 jam
Koreksi cairan ada tanda syok atau tidak

Daftar Pustaka
Hadinegoro, Sri Rejeki, Ismoedijanto Moedjito & Alex Chairulfatah. (2014). Pedoman
Diagnosis dan TataLaksana Infeksi Virus Dengue Pada Anak. Jakarta: Penerbit Ikatan Dokter
Anak Indonesia.
WHO. Dengue: Guidelines for diagnosis, treatment, prevention and control. New edition.
2009. Dinas Kesehatan Jawa tengah. Epidemiologi DBD. 2007
Hasil pembelajaran:

1.
2.
3.
4.

Kriteria diagnosis dan Dengue Shock Syndrom Dekompesata


Penanganan Dengue Shck Syndrom Dekompesata
Waspada akan tanda kegawatdaruratan Dengue Shock Syndrom Dekompesata
Edukasi untuk pasien dan keluarga mengenai Dengue Shck Syndrom Dekompesata

1. Subyektif
Pasien datang dengan keluhan demam tinggi sejak 5 hari SMRS. Demam mendadak
tinggi. Demam sempat turun pada hari ke 3-4 namun kembali naik. Sudah diberikan
obat penurun panas, sempat membaik namun kembali demam tinggi. Keluhan disertai
Muntah, nyeri perut dan gusi berdarah secara spontan. BAK terakhir 10 jam yang lalu
SMRS. BAB (+) normal. Keluhan tidak disertai Kejang ataupun menggigil.
2. Obyektif
Pasien datang dengan Keadaan Umum: lemah/TSB , Kesadaran: Gelisah,Tekanan
Darah: 60/palpable, pernafasan: 30 x/menit Takipneu, Nadi: lemah tidak terukur
,Suhu: 38.4 C. Pemeriksaan Kepala terdapat perdarahan Gusi (+), Pemeriksaan
abdomen Palpasi
: Hepatomegali 3 jari dibawah arcus costae (kenyal, tumpul,
nyeri). Ekstremitas atas dan bawah dingin, CRT: >2 detik, Rumple leede: +. Kesan
lab: Anemia Ringan , Leukopenia, Trombositopenia, Hct meningkat > 20%
3. Assesment
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan hasil pemeriksaan penunjang, dapat
disimpulkan diagnosa bagi pasien ini adalah Dengue Shock Syndrom Dekompensata,
Syok dekompensasi memerlukan tindakkan cepat dan segera, karena dapat jatuh pada
kondisi profund shock yang memiliki prognosis yang buruk.
Tabel berikut menunjukkan perbedaan hemodinamik pada anak dengan sirkulasi stabil,
syok terkompensasi dan syok dekompensasi:

Parameter

Sirkulasi Stabil

Kesadaran
Waktu
Pengisian
Kapiler

Clear and lucid

Ekstremitas
Volume Nadi Perifer
Frekuensi Jantung

Tekanan Darah

Frekwensi Napas
Diuresis

Cepat (< 2 detik)


Ekstremitas
hangat
dan
kemerahan
Volume baik
Normal
sesuai
usia

Normal
usia

sesuai

Normal
usia
Normal

sesuai

Syok
Terkompensasi
Clear and lucid
Memanjang (>
detik)

Syok dekompensasi
Gelisah, combative
2

Sangat memanjang, kulit mottled

Ekstremitas dingin

Ekstremitas dingin dan lembab

Lemah dan halus

Lemah atau menghilang


Takikardia berat, bradikardia
pada syok lanjut

Takikardia
Sistolik normal tapi
diastolic meningkat.
Tekanan
nadi
menyempit
(20mmHg
pada
anak)
Quite tachypnea
Menurun

Hipotensi, tekanan darah tidak


terukur

Asidosis
Metabolik/Hiperpnea/kussmaul
Oliguris/ Anuria

Pada syok dekompensasi, upaya fisiologis untuk mempertahankan system kardiovaskular


telah gagal. Syok dekompensata yang berkepanjangan dapat menyebabkan asidosis metabolic
berat, kegagalan organ multiple serta perjalanan klinis yang sangat sulit diatasi.
Penyulit infeksi dengue:
Kelebihan cairan (fluid overload)
Gangguan elektrolit
Manifestasi tidak lazim (unusual manifestations) :
Ensefalitis dengue
Perdarahan massif
Infeksi ganda
Kelainan ginjal
Miokarditis.
4. Plan
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Dengue Shock Syndrom Dekompensata

Terapi :

Tirah baring
Pasang DC evauasi Urine Output
Pasang NGT
02 masker 6-10 lpm
IVFD RA loading 800cc
Hes 400 dalam 1 jam
Inj ranitidine 2x1
p/oParacetamol 3 x 500 mg bila demam
Observasi TTV setiap 30 menit
Observasi H2TL/4 jam
Koreksi cairan ada tanda syok atau tidak
Koreksi ACBS (Acidosis-Bleeding-Calcium-Blood sugar)

Rencana :
Pasien sebaiknya ditangani oleh dokter spesialis anak sampai tanda kegawatdaruratan
teratasi serta melakukan control post rawat inap.
Prognosis
:
Quo ad Vitam
: Dubia ad Bonam
Quo ad Functionam : Dubia ad Bonam

Anda mungkin juga menyukai