Anda di halaman 1dari 3

JSS PF

APT ITB AGUSTUS 2015/2016

BAB II

BAB II
URAIAN DAN ANALISIS FARMAKOLOGI
II.1. NAMA OBAT DAN SINONIM

II.2. BENTUK SENYAWA ZAT AKTIF/PRODRUG

II.3. MEKANISME KERJA OBAT


II.4. NASIB OBAT DALAM TUBUH (FARMAKOKINETIKA)
II.5. INDIKASI DAN DASAR PEMILIHANNYA
II.6. KONTRAINDIKASI dan ALASANNYA
II.7. DOSIS DAN PERHITUNGANNYA

II.8. ATURAN PAKAI


II.9. EFEK SAMPING

Kardiovaskular:
Kardiotoksisitas akut: atrioventrikular blok, bradikardi, bundle branch blok,
abnormalitas ECG, extrasistol (atrial atau ventrikular), sinus takikardi, perubahan STT wave, supraventrikular takikardi, takiaritmia, ventrikular takikardi.
Delayed kardiotoksisitas: penurunan LVEF, CHF (manifestasi meliputi asites,
kardiomegali, dspnea, edema, gallop rhythm, hepatomegali, oliguria, pleural effusion,
edema paru, takikardi), myokarditis, perikarditis
CNS : Malaise
Dermatologic: Alopecia, gatal, photosensitivitas, radiation recall, rash, discoloration of
saliva, berkeringat, tears endocrine and metabolic, amenorrhea, dedhidarsi, infertilitas
(bersifat temporer), hiperurisemia
GI : abdominal pain, anoreksia, nekrosis kolon, diare, GI ulceration, mucositis, mual,
muntah
Genitourinari: perubahan warna pada urin
Hematologi: leukopenia/ neutropenia (nadir: 10-14 hari, penyembuhan by day 21)
trombositopenia dan anemia
Lokal : skin flare at injection site, urticaria
Neuromuskular dan skeletal : lemah
Jarang namun penting untuk life-threatening: anafilaksis, azoospermia, peingkatan
bilirubin,koma (ketika dikombinasikan dengan cisplastin atau vinkristin) konjungtivis,
demam, gonodal impairement (children) , growth failure (prepubertal), hepatitis,
hiperpigmentasi ( kuku, kulit, oral mukosa) , infeksi, keratitis, lakrimasi,
myelodisplastik sindrom, neutropenic fever, neutropenic thyphilis, oligospermia,
8

JSS PF

APT ITB AGUSTUS 2015/2016

BAB II

periferal neurotoksisity (with intra arterial doxorubisin) phlebosklerosis, seizure, sepsis,


shock dan lainnya.
*DIH edisi, halm 676*
II.10. TOKSISITAS dan PENANGANAN KERACUNAN

Toksisitas pada doksorubisin dapat mempetiggi efek toksik dari mukositis, leukopenia dan
thrombositopenia. Penanganan pada kasus toksisitas akut meliputi penanganan pada pasien
mielosupresi dengan pengananan ke rumah sakit, antimikrobial, transfusi platelet dan
penanganan simptomatik pada mucositis. Menggunakan hemopoietic growth factor (G-CSF,
GM-CSF) dapat dipertimbangkan.
150 mg doxorubisin HCl serbuk dan 75 mL dan 100 mL (2mg/mL) vial larutan doxorubisin
HCl dibungkus sebagai vial multiple dose dan perhatian harus dilakukan untuk menghindari
dosis yang tidak sesuai
Dosis yang berlebihan dapat menyebabkan cardiomyophati dan gagal jantung kongestif.
Penanganan yang dapat dilakukan digitalis, diuretik, dan ACE inhibitor.
*Drug fact and comparison 2008, 2863*
II.11. INTERAKSI OBAT DAN MEKANISMENYA
II.12. PENGGUNAAN PADA KONDISI KHUSUS

II.13. PERINGATAN

II.14. CARA PENYIMPANAN


Doksorubisin HCl lyophlized powder for injection disimpan pada tempat yang kering dan terlindung dari cahaya
matahari. Untuk obat dengan merek Rubex atau Adriamisin RDP mempunyai waktu kadaluarsa sekitar 2-3 tahun
pada saat disimpan pada suhu 15-30C.
Doksorubisin HCl konvensional injeksi harus dilindungi dari cahaya dan disimpan dalam kulkas pada suhu 28C
Ketika sediaan sudah direkonstitusikan, dapat disimpan selama 7 hari pada suhu normal atau 15 hari ketika
disimpan dalam kulkas pada suhu 2-8 C.
*AHFS 2014, 1043*
II.16. ANALISIS FARMAKOLOGI
KESIMPULAN ANALISIS FARMAKOLOGI
1 Akan dibuat sediaan........... dengan kekuatan sediaan.........setara dengan.......... (nama ZA 1)
2 Sediaan ini diindikasikan untuk............ dengan dosis dan aturan pakai sebagai berikut:
Dosis
Dewasa : .....(% atau mg atau g), ....kali sehari. Dosis sehari tidak lebih dari ...(% atau mg atau g)
Anak-anak :
Usia < 1 tahun : ...(% atau mg atau g), ...kali sehari. Dosis sehari tidak lebih dari ...(% atau mg atau g)
Usia 3-5 tahun : ...(% atau mg atau g), ...kali sehari. Dosis sehari tidak lebih dari ...(% atau mg atau g)
Dst..
9

JSS PF

APT ITB AGUSTUS 2015/2016

BAB II

Aturan Pakai
Dewasa : .... (satuan sediaan) kali sehari. Dosis sehari tidak lebih dari ..... (satuan sediaan)
Anak-anak : .... (satuan sediaan) kali sehari. Dosis sehari tidak lebih dari ..... (satuan sediaan)
(Diminum/dioleskan/disuntikkan, dll) (...jam sebelum/sesudah makan, bersama makanan, sebelum tidur,
pagi hari, dll)

10

Anda mungkin juga menyukai