TUGAS PSIKOLOGI

OBSERVASI REMAJA

NAMA

: SITI YULAEKHAH

NMS

: B2616110231

FIP PG-PAUD
IKIP VETERAN SEMARANG
2016

Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun pada masa remaja manusia
tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi juga tidak bisa pula disebut anak-anak. Masa
remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa yang berjalan antara umur
11 sampai 21 tahun.
Dalam psikologi remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak
hingga masa awal dewasa yang dimasuki pada usia kira-kira 10 hingga 12 tahun dan
berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun.
Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa. Oleh
sebab itu orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang lebih berpengalaman
memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan.
Remaja berasal dari bahasa lain adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa yang mencakup kematangan mental, emosional, social dan fisik.
Menurut Santroek, bahwa masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa
dewasa yang mencakup biologis, kognitif dan sosial emosional, batasan usia remaja
diantara 12 hingga 22 tahun. Usia remaja ini bisanya dibedakan atas 3 yaitu :
1. Masa remaja awal, 12 15 tahun
2. Masa remaja pertengahan, 15 18 tahun
3. Masa remaja akhir, 18 21 tahun
Kas karakter perkembangan pada masa remaja secara kognitif : dimana mereka
mencari jatidirinya, rasa penasaran begitu besar, semangat yang tinggi, dalam
pencapaian kemandirian, yang pemikiran semakin logis, terkadang juga sering
menyendiri, banyak menghabiskan waktu diluar keluarga.
Perkembangan secara emosional
Sikap pubertas yang paling menonjol antara lain adalah sikap tidak tenang dan
tidak menentu. Hal yang dulu menarik sekarang tidak lagi, adanya penentangan
terhadap orang lain, pertentangan tertuju pada orang dewasa atau orang yang lebih
berkuasa. Adanya sikap negative yaitu sikap kurang hati-hati, gemar membicarakan
orang lain, cepat tersinggung, mudah curiga, adanya rasa sedih yaitu ingin menangis
dan marah meskipun penyebabnya remeh, adanya rasa bosan terhadap permainan yang
disenanginya, memusuhi jenis kelamin lain.

Keinginan ingin menyendiri dan senang melamun tentang dirinya, perbuatan yang
sering tampak antara lain terlihat enggan bekerja, tampak selalu lelah kadang-kadang
perilakunya tidak sopan.
Pada masa ini perasaan remaja sangat peka, remaja mengalami badai dan topan
dalam kehidupan perasaan dan emosinya (storm and stress), tidak aneh lagi bagi orang
yang mengerti kalau melihat sikap dan sifat remaja yang sesekali lesu, kegembiraan
yang meledak bertukar dengan rasa sedih yang sangat, rasa yakin diri berganti rasa ragu
diri yang berlebihan, lebih-lebih dalam persahabatan dalam cinta. Rasa persahabatan
sering bertukar menjadi senang, ketertarikan pada lain jenis suka berganti-ganti, atau
cinta monyet.
Perkembangan sikap dan moral terutama menjelang akhir masa remaja organ sex
yang telah matang menyebabkan remaja mendekati lawan jenis. Ada dorongan sex dan
kecenderungan itu kadang dinilai masyarakat tidak sopan. Keberanian dalam pergaulan
kemudian sering hingga tibul masalah dengan orang tua atau orang dewasa. Konflik
orang tua remaja meningkat, ini disebabkan oleh faktor biologis.
Perubahan fisik masa remaja terjadi perubahan
Fisik yang cepat, termasuk pertumbuhan organ-organ reproduksi (organ sexual)
untuk mencapai kematangan, sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksi.
Perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut :
1. Tanda sex primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan organ seks
- Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki
- Terjadinya haid pada masa remaja perempuan (menarche)
2. Tanda seks sekunder
Remaja laki-laki
- Perubahan laki suara
- Tumbuhnya jakun
- Dada lebih besar
- Badan berotot
- Tumbuhnya kumis, cambang, rambut di sekitar kemaluan dan ketiak
Remaja Perempuan
- Pinggul melebar
- Pertumbuhan Rahim
- Payudara membesar
- Tumbuhnya rambut diketiak dan sekitar kemaluan
Nah pada masa remaja dapat menjalin hubungan yang baru dan lebih baik dan
matang dengan teman atau lingkungan. Remaja diharapkan sudah mampu untuk
menerima pertemanan dan persahabatan, selain itu mampu menjaga dan memelihara

hubungan lebih baik, bisa terjadi konflik maka dapat menyelesaikan dengan matang
yang dapat menguntungkan semua pihak. Perilaku asertif : dimana perilaku atau
pandangan diungkapkan secara terus terang tanpa melukai perasaan atau merendahkan
harga diri orang lain. Belajar menerima, mencapai kemandirian, belajar menghargai
perbedaan yang ada mampu mengenali emosi dan menempatkan diri tanpa perlu banyak
bergantung pada orang tua.