Anda di halaman 1dari 40

ABSTRAK

Di dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat seringkali terdapat


berbagai masalah dan konflik. Tidak jauh berbeda dengan di kawasan perkotaan,
di kawasan perumahan warga dekat dengan sebuah universitas seringkali
terjadi banyak konflik dalam bermasyarakat. Dalam penelitian ini kami
mendapatkan beberapa konflik yang terjadi dalam masyarakat pemukiman
sekitaran kampus Telkom University.
Seperti yang kami dapatkan dalam penelitian, konflik yang kami ekspos
adalah kemacetan, gotong royong, komunikasi dan kebersihan lingkungan.
Dalam penelitian ini kami mendapatkan bahwa beberapa konflik tersebut
mengakibatkan adanya kesenjangan dan keseganan antar elemen masyarakat.
Kami berharap kami dapat mencari solusi agar permasalahan
permasalahan diatas dapat teratasi. Solusi-solusi tersebut kami rancang agar
dapat memperbaiki sistem dalam bermasyarakat.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen


serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil
maupun materil, sehingga buku ini terselesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan. Kami menyadari sekali, didalam penyusunan buku laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi
tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta temanteman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu
besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih
menyempurnakan buku laporan kami dilain waktu.

Harapan yang paling besar dari penyusunan buku ini ialah, mudahmudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, temanteman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau
mengambil hikmah dari judul ini.

ii

UCAPAN TERIMA KASIH

Syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan yang memberikan


segala nikmat, iman, kesehatan, dalam tercapainya penyusunan rangkaian buku
ini.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa terimakasih yang


sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tigginya kepada Bapak Prof
Mochamad Ashari, selaku Rektor, kemudian Ibu Rina Pudji Astuti selaku Dekan
FTE, Bapak Sigit Yuwono selaku Kaprodi, dan Bapak Epin Saepudin selaku Dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, yang sudah memberikan
kesempatan dan ilmu yang daapat kami jadikan modal dalam melakukan
penelitian ini.

Ucapan terimakasih juga kami ucapkan kepada bapak Asep Miming


selaku Kasi Kesra desa sukapura dan juga kepada bapak Hj. Ateng selaku kepala
madrasah desa sukapura yang sudah bersedia untuk kami wawancara dan sudah
menyisihkan waktunya disela-sela kesibukan.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah


menolong kami baik secara langsung maupun tidak pada penelitian kami.

Akhirnya kepada Tuhan, kami ucapkan terima kasih kembali atas segala
kesempatan yang telah diberikan kepada kami dan juga limpahan rahmat dan
hidayah-Nya. Amin.

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

UCAPAN TERIMA KASIH

ii

BAB I: PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

IDENTIFIKASI MASALAH DAN RUMUSAN MASALAH

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

SISTEMATIKA PENULISAN

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN GOTONG ROYONG

MASYARAKAT

BAB III: METODE PENELITIAN

LOKASI PENELITIAN

OBJEK PENELITIAN

TEKNIK PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

10

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

10

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

10

BAB V: PENUTUP

12

SIMPULAN

12

REKOMENDASI

12

DAFTAR PUSTAKA

14

BIODATA PENELITI

15

iv

BAB I: PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam berkehidupan bertetangga dan bermasyarakat, sering ditemukan
banyak konflik yang tidak tersampaikan. Hal ini dapat menghambat kinerja suata
bagain dari sistem bermasyarakat tersebut. Dalam penelitin ini, kami berfokus
pada konflik bermasyarakat di kawasan sekitaran kampus Telkom University.
Kenyataan di dilapangan yang kami dapatkan adalah, banyaknya keluhan
tentang perilaku gotong royong yang tidak selaras antara warga pribumi, dan
warga penumpang (mahasiswa) pada bermasyarakat. Terdapat pula konflik
kesenjangan sosial yang dapat kami amati antara warga pribumi dan mahasiswa.
Konflik kesenjangan yang mulai terlihat sejak mahasiswa lebih sadar teknologi
dibanding warga.
Dalam penelitian ini kami akan mencoba untuk membahas dan mencari
solusi yang dapat diterima oleh seluruh pihak yang bersangkutan agar tercipta
kehidupan bermasyarakat yang lebih baik.

B. IDENTIFIKASI MASALAH DAN RUMUSAN MASALAH


1. Identifikasi Masalah
Dari penelitian yang kami lakukan terdapat beberapa masalah yang meliputi
warga dan mahasiswa. Berikut adalah masalah yang kemi temukan:
-

Mahasiswa sebagai penyebab utama kepadatan lalu lintas di jalan arteri


sekitar kampus.
Minimnya kesadaran untuk membaur dan bergaul dengan warga
pribumi.
Mahasiswa parkir kendaraan disembarang tempat
Masyarakat menaruh material sembaangan yang mengakibatkan
kemacetan

2. Rumusan Masalah
Dari penelitian dan identifikasi yang kami lakukan, terdapat beberapa rumasan
masalah yang dapat kami simpulkan:
-

Kesadaran sosial mahasiswa dan warga masih kurang


Dalam aspek sosial seperti keinginan untuk gotong royong masih kurang
Menipisnya rasa kepudulian dangan sekitar dipengaruhi rasa segan
dengan orang-orang sekitarnya.
Kurangnya implementasi gotong royong dan komunikasi antara
mahasiswa dan warga pribumi

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN


1. Tujuan Penelitian
Pada penelitian yang kami lakukan, adanya beberapa tujuan sebagai berikut:
-

Mengetahui masalah sosial yang terjadi antara warga pribumi dan


mahasiswa yang tinggal menumpang
Mencari solusi yang dapat dilakukan dan dikembangkan agar masalah
yang terjadi dapat teratasi dan tidak memburuk
Mencari tahu sejauh apa kesadaran masyarakat dan mahasiswa dalam
berkehidupan sosial
Mempelajari sifat dan kebiasaan warga dan mahasiswa dalam
bermasyarakat

2. Manfaat Penelitian
Berdasar kepada tujuan dilakukannya pemelitian yang kami lakukan, berikut
adalah manfaat yang kami harapkan dapat tercipta dari penelitian ini:
-

Adanya solusi yang dapat mempersatukan warga pribumi dan


mahasiswa
Adanya kesadaran diri dari warga pribumi dan mahasiswa untuk
menjaga kerukunan dalam bermasyarakat
Hilangnya rasa segan dan kesenjangan sosial oleh masyarakat dan
mahasiswa
Adanya tolong-menolong dan gotong royong oleh warga dan mahasiswa.

D. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistem yang kami gunakan dalam penulisan laporan adalah:
-

Mengumpulkan data hasil wawancara


Menganalisis data hasil wawancara
Mencari solusi lewat kajian pustaka dan sumber lainnya
Menganalisis dan riset solusi
Melakukan pemulisan laporan secara runtut
Laporan ditulis dari pendahuluan, tujuan, isi, rekomendasi, serta
kesimpulan
Laporan direkomendasikan pada pihak yang bersangkutan

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

A. TINJAUAN GOTONG ROYONG


1. PENGERTIAN GOTONG ROYONG
Gotong royong berasal dari kata dalam Bahasa Jawa, atau setidaknya
mempunyai nuansa Bahasa Jawa. Kata gotong dapat dipadankan dengan kata
pikul atau angkat, sebagai contoh ada pohon yang besar roboh menghalangi jalan
di suatu desa. Masyarakat mengangkatnya bersama-sama untuk memindahkan
kayu itu ke pinggir jalan. Orang desa menyebutnya dengan nggotong atau
menggotong.
Kata royong dapat dipadankan dengan bersama-sama. Dalam bahasa
Jawa kata Saiyeg Saeko Proyo atau satu gerak satu kesatuan usaha memiliki
makna yang amat dekat untuk melukiskan kata royong ini. Ibarat burung kuntul
berwarna putih terbang bersama-sama, dengan kepak sayapnya yang seirama,
10 menuju satu arah bersama-sama, dan orang kemudian menyebutnya dengan
holopis kuntul baris.
Adapun demikian gotong royong memiliki pengertian bahwa setiap
individu dalam kondisi seperti apapun harus ada kemauan untuk ikut
berpartisipasi aktif dalam memberi nilai tambah atau positif kepada setiap
obyek, permasalahan atau kebutuhan orang banyak disekeliling hidupnya.
Partisipasi aktif tersebut bisa berupa bantuan yang berwujud materi, keuangan,
tenaga fisik, mental spiritual, ketrampilan atau skill, sumbangan pikiran atau
nasihat yang konstruktif, sampai hanya berdoa kepada Tuhan.
Bagi mereka yang masih belum mampu melakukan salah satu dari
alternatif bantuan diatas, maka mereka cukup dengan berdiam diri dan tidak
berbuat apapun yang bisa merusak situasi dan kondisi yang berlaku saat itu.
Berdiam diri dan tidak membuat keruh situasipun sudah merupakan
implementasi gotong royong yang paling minimal.

2. BENTUK GOTONG ROYONG


Gotong royong sebagai bentuk solidaritas mengandung dua pengertian,
yaitu gotong royong dalam pengertian keselarasan hidup dan gotong royong
dalam pengertian kerja bakti. Keduanya bertujuan untuk meringankan beban
bersama dan dilakukan untuk kepentingan bersama sehingga keuntungannya
pun dirasakan bersama.
3. KONSEP MARGINALISASI
Marginal adalah keadaan dimana suatu budaya atau masyarakat yang
tidak utuh atau terpinggirkan. Termarginalkan atau terpinggirkan juga
merupakan suatu keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang karena
sesuatu sebab tertentu seperti akibat norma sosial ekonomi tertentu, hubungan
ekonomi, keterpencilan geografis, perbedaan budaya dan lain-lain menjadi
terpinggirkan secara ekonomi dan sosial.
Adapun menurut Pablo Gonzales Casanova dalam Kurnia (2011),
marginalisasi adalah fenomena pedesaan yang menimbulkan kemelaratan dan
ciri kebudayaan pribumi tertentu yang biasanya tertahan yang menunjukan
fenomena integral dalam masyarakat artinya peminggiran oleh sekelompok
orang. Pada khasanah ilmu sosial, ada beberapa definisi dan penjelasan teoritis
mengenai marginalisasi.
Menurut Mullaly (2007) dalam Kurnia (2011), marginalisasi merupakan
sebuah proses sosial yang membuat masyarakat menjadi marginal, baik terjadi
secara alamiah maupun dikreasikan sehingga masyarakat memiliki kedudukan
sosial yang terpinggirkan. 19 Marginalisasi memiliki atau mempunyai aspek
terkait pada bidang sosiologi, ekonomi dan politik. Adapun dimana marginalisasi
sebenarnya telah memanifestasikan dirinya dalam bentuk yang sangat familiar
di mata penduduk di dunia ini, misalnya budaya, struktur keluarga hingga
spektrum yang negatif pada masyarakat (Opini Power).
Menurut Aditya Anupkumar (2009) Marginalisasi merupakan sebuah
proses sosial untuk menjadi terpinggirkan, tersudutkan, terjadinya kesenjangan
ekonomi dan terintermidasinya sebuah kelompok dalam masyarakat ketentuan
marginalisasi sesungguhnya dapat di deskripsikan sebagai reaksi yang
berlebihan atau kecenderungan dari sosial masyarakat yang menjadi tidak
berfungsi dari sistem yang lazim dari bentuk perlindungan dan pengintegrasian,
yang bertujuan untuk membatasi kesempatan untuk bertahan hidup dengan
baik. Adapun kesimpulan dari penjelasan mengenai konsep marginalisasi di
atas yang dimaksud dengan marginalisasi makna gotong royong merupakan
5

sebuah proses sosial yang membuat makna solidaritas kekerabatan dalam


gotong royong menjadi terpinggirkan, baik terjadi secara alami maupun
dikreasikan oleh masyarakat.
4. FAKTOR GOTONG ROYONG TERMARGINALISASI
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan sebuah kegiatan gotong
royong mengalami marginalisasi diakibatkan oleh adanya perubahan sosial
dalam masyarakat yang disebabkan oleh faktor-faktor, diantaranya:
1. Perubahan penduduk
Perubahan penduduk berarti bertambah atau berkurangnya
penduduk dalam suatu masyarakat. Hal itu bisa disebabkan oleh adanya
kelahiran dan kematian, namun juga bisa karena adanya perpindahan
penduduk, baik transmigrasi maupun urbanisasi. Transmigrasi dan
urbanisasi dapat mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk
daerah yang dituju, serta berkurangnya jumlah penduduk daerah yang
ditinggalkan. Akibatnya terjadi perubahan dalam struktur masyarakat,
seperti munculnya berbagai profesi dan kelas sosial (Alfin, 2010).
2. Penemuan penemuan baru
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan
barang dan jasa semakin bertambah kompleks. Oleh karena itu berbagai
penemuan baru diciptakan oleh manusia untuk membantu atau
memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Penemuan
baru yang menyebabkan perubahan pada masyarakat meliputi proses
discovery, invention, dan inovasi.
a. Discovery , yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh
individu atau kelompok dalam suatu masyarakat. Unsur baru itu dapat
berupa alat-alat baru ataupun ide ide baru.
b. Invention, yaitu bentuk pengembangan dari suatu discovery, sehingga
penemuan baru itu mendapatkan bentuk yang dapat diterapkan atau
difungsikan. Discovery baru menjadi invention 21 apabila masyarakat
sudah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru ini dalam
kehidupan nyata di masyarakat.

c. Inovasi atau proses pembaruan, yaitu proses panjang yang meliputi


suatu penemuan unsur baru serta jalannya unsur baru dari diterima,
dipelajari, dan akhirnya dipakai oleh sebagian besar warga masyarakat
(Alfin, 2010).
Suatu penemuan baru, baik kebudayaan rohaniah (imaterial)
maupun jasmaniah (material) mempunyai pengaruh bermacammacam. Biasanya pengaruh itu mempunyai pola sebagai berikut.
1. Suatu penemuan baru menyebabkan perubahan dalam
bidang tertentu, namun akibatnya memancar ke bidang
lainnya. Adapun contohnya yaitu penemuan handphone yang
menyebabkan perubahan di bidang komunikasi, interaksi
sosial, status sosial, dan lain-lain.
2. Suatu penemuan baru menyebabkan perubahan yang
menjalar dari satu lembaga ke lembaga yang lain. Adapun
contohnya yaitu penemuan internet yang membawa akibat
pada perubahan terhadap pengetahuan, pola pikir, dan
tindakan masyarakat (Alfin, 2010).
B. MASYARAKAT
1. PENGERTIAN MASYARAKAT
Pengertian masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki
kepentingan bersama dan memiliki budaya serta lembaga yang khas. Masyarakat
juga bisa dipahami sebagai sekelompok orang yang terorganisasi karena
memiliki tujuan bersama. Masyarakat dapat dikelompokan berdasarkan ras,
suku dan keturunannya selain itu masyarakat juga bisa dibedakan menurut mata
pencaharian di wilayahnya.

2. GOLONGAN MASYARAKAT
a. Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang kehidupannya masih
banyak dikuasai oleh adat istiadat lama. Jadi, masyarakat tradisional di dalam
melangsungkan kehidupannya berdasarkan pada cara-cara atau kebiasaankebiasaan lama yang masih diwarisi dari nenek moyangnya. Kehidupan mereka
belum terlalu dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang berasal dari luar
lingkungan sosialnya. Masyarakat ini dapat juga disebut masyarakat pedesaan
atau masyarakat desa. Masyarakat desa adalah sekelompok orang yang hidup
bersama, bekerja sama, dan berhubungan erat secara tahan lama, dengan sifatsifat yang hampir seragam.
b. Masyarakat Modern
Masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya
mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban
dunia masa kini. Perubahan-Perubahan itu terjadi sebagai akibat masuknya
pengaruh kebudayaan dari luar yang membawa kemajuan terutama dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi seimbang dengan kemajuan di bidang lainnya seperti ekonomi,
politik, hukum, dan sebagainya. Bagi negara-negara sedang berkembang seperti
halnya Indonesia. Pada umumnya masyarakat modern ini disebut juga
masyarakat perkotaan atau masyarakat kota.

c. Masyarakat Transisi
Masyarakat transisi ialah masyarakat yang mengalami perubahan dari
suattu masyarakat ke masyarakat yang lainnya. Misalnya masyarakat pedesaan
yang mengalami transisi ke arah kebiasaan kota, yaitu pergeseran tenaga kerja
dari pertanian, dan mulai masuk ke sektor industri.

BAB III: METODE PENELITIAN


A. LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini kami lakukan di Desa Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot,
Kabupaten Bandung. Pemilihan lokasi pada Desa Sukapura sebagai lokasi
penelitian dikarekan desa ini mulai berkembang dan menjadi tempat yang
memiliki banyak tempat untuk tempat tinggal sementara bagi mahasiswa.
Daerah ini juga terlihat cukup padat dan terlihat cukup berantakan. Banyak
lahan parkir liar dan banyaknya sampah disekitaran jalan Sukapura, membuat
kami tertarik untuk mendalami lebih jauh lokasi ini.

B. OBJEK PENELITIAN
Objek dalam penelitian kami, terdiri dari dua orang warga pribumi desa
Sukapura. Kedua orang tersebut meliputi satu orang Kepala Madrasah sebuah
Madrasah di desa Sukapura, dan satu orang Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat
Desa Sukapura.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA


Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi,
dan studi dokumentasi. Kesatu, wawancara kami lakukan terhadap, dua orang
warga desa pribumi, yang meliputi seorang Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat
desa sukapura, dan seorang Kepala Madrasah di desa Sukapura. Wawancara
kami lakukan dengan tema Gotong Royong yang Menyangkut Warga Sukapura
dan Implementasinya antar Warga dan Mahasiswa. Kedua, observasi kami
lakukan dengan meneliti dengan turun ke desa Sukapura secara langsung dan
menyaksikan bagaimana kehidupan bermsyarakat yang terjadi di desa
Sukapura. Penelitian juga mempelajari tentang kondisi lingkungan meliputi
kesiapan desa untuk dijadikan tempat tinggal sementara bagi mahasiswa. Ketiga,
studi dokumentasi kami lakukan dengan mengkaji peraturan peraturan daerah
yang berlaku.
Data-data yang peneliti dapatkan dalam wawancara, observasi, dan studi
dokumentasi, kemudian di analisis dan dicari solusi yang dapat bekerja baik dan
dapat diemplementasikan dengan menggunakan teori yang relevan dan tidak
menyalahi aturan yang berlaku.
9

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN


A. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN (PROFIL LOKASI)
Desa Sukapura adalah salah satu dari 6 (enam) Desa / Kelurahan yang ada di
Kecamatan Dayeuhkolot, sesuai dengan Undangundang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung
Nomor 8 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Pemerintahan Desa, Kepala
Desa dalam kedudukannya sebagai Pemerintah Desa dalam pelaksanaannya
Kepala Desa dibantu oleh Perangkat Desa.
Desa Sukapura berada sejak Tahun 1928 dengan luas Wilayah 196,20 Ha.
Jumlah penduduk warga Desa Sukapura berdasarkan hasil pendataan per
Desember Tahun 2013 adalah sebanyak 8.239 jiwa yang terdiri dari :
- 4.170 jiwa Perempuan
- 4.069 jiwa Laki-laki.
- Jumlah Kepala Kelurga sebanyak 2.354 KK

Wilayah Desa Sukapura Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung


berbatasan dengan wilayah-wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kota Bandung
- Sebelah Timur : Kecamatan Bojongsoang
- Sebelah Selatan : Desa Citeureup
- Sebelah Barat : Kelurahan Pasawahan

Secara geografis letak wilayah Desa Sukapura berada di sebelah Utara ibukota
Kecamatan Dayeuhkolot di Dayeuhkolot dengan ketinggian daratan antara 700
1400 m diatas permukaan laut dan suhu udara antara 15 C 30 C.
Keadaan curah hujan di wilayah Desa Sukapura rata rata curah hujan mencapai
1.650 mm / tahun.

10

B. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Tingkat Pengetahauan Masyarakat akan Pentingnya Stabilitas Lingkungan
-Hasil Wawancara dan Observasi
Berdasarkan hasil wawancara yang kami peroleh, implementasi gotong
royong di Sukapura sudah terlaksana dengan cukup baik. Namun dengan
hadirnya pendatang-pendatang baru yang kebanyakan adalah mahasiswa
muncullah beberapa persoalan baru, seperti macetnya jalan arteri yang di
akibatkan sembarangan parkir dari pemilik kendaraan roda empat dan
minimnya kesadaran mahasiswa untuk membaur dengan masyarakat pribumi
dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang ada.

-Analisis Terhadap Hasil Wawancara dan Observasi


Kurangnya komunikasi di kalangan masyarakat sukapura juga menjadi
penghambat implementasi semangat gotong royong. Di antara masyarakat
masih ada kurangnya inisiatif untuk memulai hal-hal yang dapat mengatasi
masalah lingkungan. Kurangnya komunikasi tersebut memicu masalah lain,
kurangnya kesadaran masyrakat akan fasilitas umum seperti jalanan. Dimana
dalam beberapa kasus, jalanan umum malah di manfaatkan untuk kepentingan
pribadi seperti sebagai tempat berdagang atau tempat menumpuk material.
Kesadaran masayarakat Sukapura akan pentingnya menjaga dan melestarikan
lingkungan sekitar sudah ada, dan sudah terlaksana dengan baik. Namun dengan
hadirnya pendatang-pendatang baru dalam masyarakat, yang dalam hal ini
merupkan mahasiswa, maka muncul masalah-masalah baru.
Kehadiran mahasiswa yang menetap di Sukapura secara sementara merupakan
salah satu penyebab masalah lingkungan Desa Sukapura. Peningkatan jumlah
penduduk yang tidak sesuai dengan peningkatan sarana dan prasarana yang ada,
menimbulkan beberapa masalah lingkungan dalam hal sanitasi dan sosial. Selain
itu padatnya kegiatan mahasiswa dalam lingkungan perkuliahan membuat
mahasiswa jarang sekali memperoleh waktu untuk bertinteraksi dengan
masyarakat sekitar. Mahasiswa yang belajar agar kelak berkarya dan berperan
aktif di lingkungan masyarakat, malah menjadi beban bagi lingkungan
masyarakat dan menjadi anggota pasif masyarakat dalam prosesnya.

11

BAB V: PENUTUP

A. SIMPULAN
Kesimpulan yang kami dapatkan dari penelitian yang kami lakukan adalah, pada
desa Sukapura terjadi konflik dalam bermasyarakat. Adanya kesenjangan sosial
antara warga pribumi dan mahasiswa, adanya keseganan antar warga dan
lainnya menimbulkan masalah baru bagi desa Sukapura. Beberapa masalah yang
ditimbulkan antara lain adalah lalu lintas macet karena parkir liar dan sampah
serta puing yang dibuang tidak pada tempatnya. Hal tersebut jika dibiarkan
terjadi terus menerus dapat menyebabkan masalah baru lainnya yang tidak
diinginkan.
Dari kesimpulan tersebut terlihat bahwa akar permasalahan terletak pada
hilangnya rasa atau keinginan untuk membaur dan bergaul antar warga. Hal
seperti ini dapat dihindari jika rasa ke-bhinekaan ada pada setiap individu
warga.

B. REKOMENDASI
1. Bagi Masyarakat
Rekomendasi dan saran kami bagi masyarakat yang khususnya warga pribumi
yang berada pada Desa Sukapura agar lebih berani berinteraksi dengan sekitar
terutama dengan mahasiswa yang bertempat tinggal sementara di wilayah desa
Sukapura. Hal tersebut kami rekomendasikan agar terjalin hubunga yang baik
antar pendatang dan warga pribumi dan menghindari adanya masalah yang
tidak diinginkan karena status sosial atau rasa segan antar individu.
Perlu adanya konsolidasi dan pertemuan warga yang teratur agar masalah yang
terjadi dapat terselesaikan dengan baik dan tidak timbul masalah baru yang
dapat dihindari.
Perlu adanya rasa toleransi antar status sosial agar rasa segan dan kesenjangan
sosial tidak terjadi dan merusak ke-bhinekaan.

12

2. Bagi Mahasiswa
Rekomendasi dan saran yang dapat kami berikan bagi mahasiswa adalah untuk
senantiasa menjaga kerukunan dalam bertetangga. Hal tersebut penting karena
mahasiswa hanya bertempat tinggal sementara. Menghargai warga pribumi dan
menghindari rasa segan dan tidak ingin bergaul harus dilakukan.
Keinginan untuk bergotong royong bersama warga pribumi harus senantiasa
hadir dalam pemikiran mahasiswa. Menghargai pendapat warga pribumi sangat
penting mengingat mereka yang lebih mengenal wilayah daerah tempat tinggal
mereka.

3. Bagi Telkom University


Rekomendasi dan saran yang dapat kami berikan untuk pihak kampus Telkom
University adalah senantiasa untuk mendukung mahasiswa untuk berkreatifitas
di daerah luar kampus. Dengan catatan untuk tetap melihat sisi positif yang
dapat diberikan mahasiswa bagi warga pribumi.
Mengadakan konsolidasi mahasiswa dengan warga pribumi secara rutin dan
berupaya untuk ikut serta menyelesaikan permasalahan yang terjadi di tempat
atau sekitaran kampus.
Pihak kampus juga harus tegas dalam mengambil keputusan, tetapi tidak
semena-mena. Artinya perlu persetujuan banyak pihak terutama warga pribumi
terkait apapun yang diselenggarakan di daerah luar kampus yang
mempengaruhi warga pribumi dan warga luar kampus.

13

DAFTAR PUSTAKA

[1] Pasya, Gurniwan Kamil. 2000. Gotong Royong dalam Kehidupan


Masyarakat. PDF. Universitas Pendidikan Indonesia. 95
[2] Bintarto. 1980. Gotong royong suatu karakteristik Baangsa Indonesia.
Yogyakarta: PT Bina Ilmu
[3] Kropotkin, Peter. 2006. Gotong Royong: Kunci Kesejahteraan Sosial. Depok:
Piramedia
[4] Pasya, Gurniwan Kamil.2000. Gotong Royong dalam Kehidupan Masyarakat.
PDF. Universitas Pendidikan Indonesia
[5] Aprianto. 2008. Perubahan Pandangan Masyarakat Terhadap Nilai Gotong
Royong. Skripsi.Tidak Diterbitkan. FISIP UNSRI
[6] Anwar Kurnia.2011.SMP Kls 1 Ips Terpadu.Yudhistira

14

BIODATA PENELITI

Nama

: Ricky Bagas Setiawan

Tempat,tanggal lahir

: Pemalang, 25 Juni 1996

Jenis kelamin

: Laki-Laki

Agama

: Islam

Alamat

: Jalan PosGiro 2 no 70 Green Alena Serpong Kec.


Serpong Kota Tangerang Selatan 15310

Jenjang Pendidikan:
SD

: SDN 9 Tangerang
SDN 3 Pagergunung Pemalang

SMP

: SMPN 1 Ulujami

SMA

: SMAN 1 Comal

S1

: Teknik Elektro, Telkom University

15

Nama

: Achmad Fajriansyah Nurdin

Tempat, Tanggal Lahir

: Jakarta, 14 Maret 1995

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Guru Mughni, Karet Semanggi, Jakarta


Selatan

Jenjang Pendidikan:
TK

: TK Al-Mughni

SD

: Al-Mughni

SMP

: SMPN 13 Jakarta

SMA

: SMAN 3 Jakarta

S1

: Telkom University, Teknik Elektro,


Bandung

16

Nama

: Cesio Raihandary

Tempat, Tanggal Lahir

: Jakarta, 9 Juni 1997

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Tembakau 1, Pejaten Timur, Jakarta


Selatan

Jenjang Pendidikan:
TK

: TK Sumbangsih

SD

: SDS Dwi Matra

SMP

: SMPN 11 Jakarta

SMA

: SMAN 26 Jakarta

S1

: Telkom University, Teknik Elektro,


Bandung

17

Nama

: Rizal Murdi S

Tempat, Tanggal Lahir

: Jepara, 23 Oktober 1996

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Sentra PatungMulyoharjo, Jepara,


Jawa Tengah.

Jenjang Pendidikan:
TK

: TK pertiwi mulyoharjo

SD

: SDN 04 Mulyoharjo

SMP

: Smpn 1 Jepara

SMA

: Sman 1 Jepara

S1

: Telkom University, T.Elektro

18

Nama

: Prabowo Trie Laksono

TTL

: Tangerang, 30 november 1996

Jenis kelamin

: Laki laki

Agama

: islam

Alamat

: Jl. Sektor 7 blok c no. 24 rt04/09 Ciledug,


Tangerang

Jenjang pendidikan
TK

: Dharma Sari

SD

: SDN 11 Sudimara

SMP

: SMPN 3 Tangerang

SMA

: Smk Telkom Jakarta

S1

: Telkom University, Teknik Elektro

19

Nama

: A.A. Gde Jenana Putra

TTL

: Denpasar, 11 februari 1997

Jenis klamin

: Laki laki

Agama

: Hindu

Alamat

: Jl. Cok Gede Rai,Peliatan, Ubud, Gianyar

Jenjang Pendidikan
TK

: TK Suta Dharma

SD

: SDN 2 Peliatan

SMP

: SMPN 1 Ubud

SMA

: SMAN 1 Gianyar

s1

: Telkom University, Teknik Elektro, Bandung

20

Nama

: Aulia Haviz Fajri

TTL

: Tanjung Pati, 26 Mei 1997

Jenis kelamin

: laki laki

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. P. Benua no 107, Batu aji, Batam

Jenjang pendidikan
TK

: TK islam darusalam

SD

: SDN 1 Batu Aji

SMP

: SMPN 11 batam

SMA

: SMAN 1 bonjol

S1

: Telkom University, T.Elektro

21

Nama

: Adhitya Perdana Syahputera

TTL

: Sampit, 21 mei 1997

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Alamat

: Komp. Balitra Jaya Permai Blok R No 13,


Banjarbaru, Kalimantan Selatan

Jenjang Pendidikan
TK

: TK Baiturrahim

SD

: Mawar 04 Banjarmasin
: Muhammadiyah 03 Pekanbaru

SMP

: SMPN 08 Banjarbaru

SMK

: SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru

S1

: Telkom university,Teknik Elektro

22

Nama

: Agni firdaus

TTL

: Brebes, 13 mei 1997

Jenis kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Alamat

: Desa banjaran rt 02/04, Salem Kab Brebes

Jenjang pendidikan
TK

: TK Aisiyah

SD

: SD Banjaran 01

SMP

: SMP 01 Salem

SMA

: SMA 5 Purwokerto

S1

: Telkom University Teknik Elektro

23

Nama

: Handika Yulma K

TTL

: Jepara, 8 april 1997

Jenis klamin

: Laki laki

Agama

: kristen

Alamat

: Rt 1 Rw 10 Wedelan, Desa Bangsri Jepara

Jenjang pendidikan
TK

: TK Lestari

SD

: SDN 7 Bangsri

SMP

: Smpn 1 Bangsri

SMA

: Sman 1 Jepara

S1

: Telkom University, Teknik Elektro

24

Nama

: Andhika Putra Mahardika

TTL

: Samarinda, 2 juni 1997

Jenis klamin

: Laki laki

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Ahmad yani Rt 12 no 67, Bontang

Jenjang pendidikan
TK

: TK Cendrawasih

SD

: SDIT Yabis Bontang

SMP

: Smpn 1 Bontang

SMA

: Sman 1 Bontang

S1

: Telkom University, Teknik Elektro

25

Nama

: Agung Siwi Widagda

TTL

: semarang, 10 april 1996

jenis klamin

: Laki laki

agama

: islam

alamat

: Karangmalang rt 01 rw 02 Kecamatan
Mijen kota Semarang

Jenjang pendidikan
Tk

: TK Pertiwi

Sd

: SDN Karangmalang

Smp

: Smpn 1 Boja

Sma

: Sman 5 Semarang

s1

: Telkom University, Teknik Elektro

26

Nama

: Faris Akhmad Diawan

TTL

: Jakarta, 1 April 1996

Jenis kelamin

: laki-laki

Agama

: Islam

Alamat

: Pondok Pekayonlndah Blok c6 no 11,


Kel. Pekayon Jaya, Kec. Bekasi selatan

Jenjang Pendidikan
TK

: TK Islam Darussalam

SD

: SDI Darussalam

SMP

: SMPN 12 Bekasi

SMA

S1

: Telkom University,Teknik Elektro

27

nama

: Argo Prastyo

ttl

: Wonosobo, 12 maret 1997

jenis kelamin

: Pria

agama

: Islam

alamat

: Pucung Kerep, Kecamatan Kaliwiro


Kabupaten Wonosobo

Jenjang Pendidikan:
Tk

: TK pertiwi Wonosobo

Sd

: SDN 2 Pucung Kerep

Smp

: SMPN 2 Kaliwiro

Sma

: SMAN 2 Wonosobo

S1

: Telkom University ,Teknik Elektro

28

Nama

: Aulia Haviz Fajri

Ttl

: Tanjung Pati, 26 Mei 1997

jenis kelamin

: laki laki

agama

: Islam

alamat

: MKP 2 jl. p benua no 107,Batu aji,Batam

Jenjang Pendidikan:
TK

: TK islam darussalam

SD

: SDN 1 batu aji

SMP

: SMPN 11 BATAM

SMA

: SMAN 1 Bonjol

S1

: Telkom University,Teknik Elektro

29

Nama

: Irfan Suhendra

TTL

: Duri, 30 Juli 1997

jenis klamin

: Laki laki

agama

: Islam

alamat

: Jl. Aman Gg Aster No 2D Duri, Riau

Jenjang pendidikan
Tk

: TK Cendana

Sd

: SD Cendana

Smp

: SMP Cendana

Sma

: SMA Cendana

S1

: Telkom university, Teknik Elektro

30

Nama

: Asep Hidayat

Ttl

: Medan, 24 Januari 1996

Jenis kelamin

: Pria

Agama

: Islam

Alamat

: Dusun III jln. Pendidikan Desa


Tj. Selamat kec Sunggal Kab Deli Serdang

Jenjang pendidikan
SD

: Taman Siswa, Medan

SMP

: MTS DARUL ARAFAH,Deli Serdang

SMA

: MAS DARUL ARAFAH, Deli Serdang

S1

: Telkom University, Teknik Elektro

31

Nama

: Yosafat Marselina Agus

Ttl

: Ruteng, 03 Oktober 1997

jenis kelamin

: Laki-Laki

agama

: Katolik

alamat

: Poka, Kec. Wae rii, Kab. Manggarai

Jenjang Pendidikan:
Sd

: SDK KUMBA II

Smp

: Smpk Seminari pius xii kisol

Smak

: Smak Seminari pius xii kisol


Smak Fransiskus xaverius ruteng

S1

: Telkom University, Teknik Elektro

32

nama

: Andika Yudistira

ttl

: Serang, 29 Juli 1997

jenis kelamin

: laki laki

agama

: Islam

alamat

: Link. Pabuaran rt01/05 no.96, kel. Rawa


Arum, kec. Grogol, kota Cilegon, Banten.

Jenjang pendidikan
TK

: Bina Athfal

SD

: SDN Pabuaran

SMP

: SMPN 3 Cilegon

SMA

: SMKN 1 Cilegon

S1

: Telkom University, Teknik Elektro

33

nama

: Yogi Febrian Nursyamsa

ttl

: Bandung, 3 februari 1996

jenis kelamin

: Laki-Laki

agama

: Islam

alamat

: Kp. Ciluncat Kab. Bandung

Jenjang pendidikan
TK

: At-Tussi

SD

: SDS Dian Kencana

SMP

: SMPN 3 Bandung

SMA

: SMAN 1 Margahayu

S1

: Teknik Elektro, Universitas Telkom

34

Nama

: A. Muh. Rifqa Al Hadi

Ttl

: Ujung Pandang, 21 Juli 1997

jenis kelamin

: laki-laki

agama

: islam

alamat

: jalan hertasning Vill no 16A, makassar,


Sulawesi selatan

Jenjang pendidikan
TK

: TK Al Markaz Al Islami

SD

: SDN Mangkura l

SMP

: SMPN 6 Makassar

SMA

: SMAN 02 Tinggimoncong

S1

: Teknik Elektro, Telkom University

35

Anda mungkin juga menyukai