Fungi Atau Cendawan Adalah Organisme Heterotrofik
Fungi Atau Cendawan Adalah Organisme Heterotrofik
organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati yang terlarut mereka
disebut saprofit. Saprofit menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks,
menguraikannya menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan
kedalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Jadi mereka dapat sangat
menguntungkan bagi manusia. Sebaliknya mereka juga dapat merugikan kita bilamana
mereka membusukkan kayu, tekstil, makanan dan bahan-bahan lain.
Cendawa saprofit juga penting dalam fermentasi industri, misalnya pembuatan bir,
minuman anggur, dan produk anti biotik seperti pinisilin. Peragian adonan dan pemasakan
beberapa keju juga tergantung kepada kegiatan cendawan.
Beberapa Fungi, meskipun saprofitik, dapat juga menerbu inang yang hidup lalu
tumbuh dengan subur disitu sebagai parasit. Sebagai parasit, mereka menimbulkan penyakit
pada tumbuhan dan hewan, termasuk manusia.
Cara memperoleh nutrien yang absorptif menjadikan Fungi terspesialisasi sebagai
pengurai(saproba), parasit atau simbion-simbion mutualistik. Fungi Saprobik menyerap zatzat makanan dari bahan organik yang sudah mati, seperti pohon yang sudah tumpang,
bangkai hewan, atau buangan organisme hidup. Di dalam proses nutrisi saprobik ini, fungi
menguraikan bahan organik tersebut. Fungi Parasitik menyerap zat-zat makanan dari sel-sel
inang yang masih hidup. Beberapa jenis fungi parasitik, misalnya seperti spesies tertentu
yang menginfeksi paru-paru manusia, bersifat patogenik. Fungi Mutualistik juga menyerap
zat makanan dari organisme inang, akan tetapi fungi tersebut membalasnya dengan fungi
yang menguntungkan bagi pasangannya dalam hal tertentu, misalnya membantu suatu
tumbuhan di dalam proses pengambilan mineral dari tanah.
Fungi menempati lingkungan yang sangat beraneka ragam dan berasosiasi secara
simbiotik dengan banyak oganisme. Meskipun paling sering ditemukan di habitat darat,
beberapa fungi hidup di lingkungan akuatik, di mana fungi tersebut berasosiasi dengan
organisme laut dan air-tawar serta dengan bangkainya. Lichen, perpaduan simbiotik antara
fungi dan alga, banyak terdapat dimana-mana dan ditemukan di beberapa habitat yang sangat
tidak bersahabatdi Bumi ini: gunung yang kering dan di Antartika, tundra alpin dan arktik.
Fungi simbiotik lainnyahidup di dalam jaringan tumbuhanyang sehat, dan spesies lain
membentuk mutualisme-mutualisme pengkonsumsi-selulosa dengan serangga, semut dan
rayap.
Jamur merupakan organisme yang mirip tumbuhan tetapi tidak memiliki klorofil.
Dalam klasfikasi system tiga kingdom, jamur (fungi) dikelompokan sendiri terlepas dari
kelompok Plantae (tumbuhan) karena jamur tidak dapat berfotosintesis dan dinding selnya
bukan dari selulosa.
Jamur hidup tersebar dan terdapat ditanah, air vegetasi, badanhewan, makanan, di
bangun, bahkan pada tubuh manusia. Jamur dapat tumbuh dan berkembang pada kelembaban
dan pada suhu yang tinggi. Saat ini di Indonesia diperkirakan terdapat 4.250 sampai 12.000
jenis jamur. Dari jumlah tersebut dalam kehidupan memiliki peran masing-masing di
habitatnya baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung bagi manusia.
1. CIRI-CIRI JAMUR
Organisme yang termasuk dalam kelompok jamur, anggotanya mempunyai cirri-ciri
umum sebagai berikut :
a. Uniseluler (bersel satu) atau multi seluler (benang-benang halus), tubuhnya terseususn atas
hifa (jalinan benang-benang halus);
b. Eukaryotik (mempunyai membrane inti);
c. Tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, yaitu secara saproftik, parastik, dan
simbiosis;
d. Dindinh selnya tersusun atas zat kitin;
e. Cadangan makanan tersimpan dalam bentuk glikogen danprotein;
f.
dengan peleburan nukleus dari dua sel induknya. Pada pembelahan, suatu sel membagi diri
untuk membentuk dua sel anak yang serupa. Pada penguncupan, semua sel anak tumbuh dari
penonjolan kecilpada sel inangnya.
Spora aseksual, yang berfungsi untuk menyebarkan spesiesdibentuk dalam jumlah
besar. Macam spora aseksual:
a. Konidiospora atau konidium. Konidium yang kecil dan bersel satu disebut mikrokonidium.
Konidium yang besar lagi bersel banyakdinamakan makromonodium. Konidium dibentuk di
ujung atau di sisi suatu hifa.
b. Sporangiospora. Spora bersel satu ini terbentuk di dalam kantung yang disebut sporangium
di ujung hifa khusus (sporangiosfor). Aplanospora adalah sporangiospora nonmotil. Zoospora
ialah sporangiospora yang motil, motilitasnya disebabkan oleh adanya flagelum.
c. Oidium atau artrospora. Spora bersel satu ini terbentuk karena terputusnya sel-sel hifa.
d. Klamidospora. Spora bersel satu yang berdinding tebal ini sangat resisten terhadap keadaan
yang buruk, terbentuk dari sel-sel hifa somatik.
e. Blastospora. Tunas atau kuncup pada sel-sel khamir disebut blastospora.
Spora seksual, yang dihasilkan dari peleburan dua nukleus, terbentuk lebih jarang, lebih
kemudian, dan dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan spora aseksual. Juga,
hanya terbentuk dalam keadaan tertentu. Ada beberapa tipe spora seksual:
a. Askospora. Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung yang dinamakan
askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap askus.
b. Basidiospora. Spora bersel satu ini terbentuk diatas strukturberbentuk ganda yang dinamakan
basidium.
c. Zigospora. Zigospora adalah spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila ujungujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangia, pada beberapa cendawan
melebur.
d. Oospora. Spora ini terbentuk dalam struktur betina khusus yang disebut oogonium.
Pembuahan telur, atau oosfer, oleh gamet jantanyang terbentuk di dalam anteredium
menghasilkan oospora. Dalam setiap oogonium dapat ada satu atau beberapa oosfer.
Spora aseksual dan seksual dapat dikitari oleh struktur pelindung
yang
sangat
terorganisasi yang disebut tubuh buah. Tubuh buah aseksual diantaranya ialah aservulus dan
piknidium. Tubuh buah seksual yang umum disebut peritesium dan apotesium.
3. KLASFIKASI JAMUR
Berdasarkan Cara reproduksi secara genratif, jamur dapat dibagi menjadi 4 kelas, yaitu
Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deutromycotina.
a. Zygomycotina
Jamur kelompok ini namanya Zygomycotina karen dalam reproduksi generatifnya
menghasilkan zigot di dalam zigospora. Jmaur Zygomycotina mempunyai cirri-ciri yaitu
dinding selnya tersusun atas zat kitin, multiseluler, hifa tidak bersekat, mengandung inti
haploid, memiliki keturunan diploid lebih singkat, reproduksi vegetative dengan membentuk
spora, reproduksi generative dengan konjugasi yang menghasilkan zigospora.
Perkembangan secara seksual terjadi karena ada 2 macam hifa, yaitu hifa (+) dan hifa
(-). Keduanya bias terdapat pada satu talus atau talus yang berbeda. Anggota kelas
Zygomycotina antara lain : Rhizopusoryzae, Rhizopus oligosporus, Rhizopus nigricans,
Mucor mucedo, Mucor javanicans, dan Clamydomucor oryzae.
b. Ascomycotina
jamur kelompok ini di sebut Ascomycotania, karena dalam reproduksi generatifnya
menghasilkan askospora. Jamur ini yang termasuk kelas Ascomycotania mempunyai cirri-ciri
yaitu dinding selnya tersusun atas zat kitin, uniseluler dan multiseluler, hifa bersekat,
membentuk badan buah yang disebut askokrap, memiliki inti haploid, memiliki keturunan
dipoloid lebih singkat, reproduksi vegetatifnya dengan membentuk konidiospora, reproduksi
generatifnya dengan konjugasi yang menghasilkan askospora. Spesies-spesies anggota kelas
Ascomycotina ialah sebagai berikut:
1) Sacchormyces cerviciae, jamur unisel yang dapat membelah diri, dapt memfermentasikan
gula menjadi alcohol sehingga sering digunakan untuk membuat tape maupun roti.
2)
b.
Basidiomycotina
2)
3)
4)
2)
Graphis, hidupnya menempel pada batang-batang pohon, berbentuk seperti coretan garis
kecil-kecil.
3)
Usnea dasifoga (lumut janggut), bentuknya mirip tumbuhan tingkat tinggi dan banyak
ditemukan pada pohon di daerah pegunungan. jenis ini dapat digunakan sebagai bahan obatobatan.
b. Mikorhiza
Banyak kehidupan jamur yang memiliki hubungan simbotik dengan akar tumbuhan.
Bentuk hubungan simbiotik antara jamur dengan akar tumbuhan tingkat itnggi biasanya
disebut mikorhiza. Adapun kelompok jamur yang sering bersimbiosis dengan akar tumbuhan
biasanya berasal dari divisi Zygomycotina, Ascomycotina, dan Basdiomycotina.
Secara umum, mikorhiza dapat dibedakan atas endomikorhiza dan ektonikorhiza.
Penamaan demikian dibuat berdasarkan posisi jamur pada akar tumbuhan.
1) Endomikorhiza
Pada endomikorhiza, hifa jamur dapat menembus akar samapai kebagian korteks.
Misalnya yang terjadi pada tanaman anggrek, sayuran (kol), dan pada berbagai jenis
tumbuhan tingkat itnggi. Jamur pada endomikorhiza ini tidak memiliki inang khusus dan
dapat hidup sendiri tanpa bersimbiosis.
2) Ektomikorhiza
Pada ektomikorhiza, hifa jamur tidak sampai menembus kedalam korteks akar, tetapi
hanya sampai pada bagian epidermis akar tumbuhan. Dengan adanya ektomikorhiza, akar
tumbuhan tidak begitu memerlukan bulu akar. Tumbuhan tersebut dapat memperoleh air dan
unsure-unsur hara dari tanah dalm jumlah yang lebih banyak. Jamur yang bersimbiosis
dengan akar tumbuhan (ektomikorhiza) biasanya memiliki tubuh sepert paying atau bulat.
Misalnya yang terdapat pada tumbuhan pinus di hutan.
5. PERANAN JAMUR DALAM KEHIDUPAN
Jamur sangat berperan dalam kehidupan manusia. Sebagian jenis jamur ada yang dapat
dimakan sebagai sumber protein, lemak, dan glikogen. Beberapa jenis lainnya dapat
dimanfaatkan dalam industry makanan dan minuman dengan melalui proses fermentasi. Di
dalam ekosistem, jamur sangat berguna sebagai organisme decomposer (pengurai). jamur
bersama bakteri berperan dalam menguraikan sampah organic hingga menjadi bentuk
sederhana. Namun, beberapa jenis jamur ada yang dapat menyebabkan penyakit, baik pada
tumbuhan, hewan, maupun manusia. Akibat serangan jamur, tidak sedikit kerugian yang
ditimbulkannya terhadap hasil pertanian. Lengkapilah table mengenai peranan yang
menguntungkan dan merugikan dari jamur berikut ini.
Peranan jamur dalam kehidupan :
a. Menguntungkan:
1) Bidang industri makanan dan minuman :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
2)
Bidang kedokteran :
a)
b)
3)
Bidang pertanian :
C.
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2.
a.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
b.
1)
2)
3)
4)
5)
D. CARA KERJA
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
2.
a.
a.
b.
c.
PREPARAT ALAMI
Sterilkan alat.
Mengambil sedikit miselium jamur dari salah satu makanan.
Meletakkan pada objek gelas yang sebelumnya telas ditetesi air.
Menutup dengan deck glass dan jangan sampai terbentuk gelembung udara.
Mengamati dengan mikroskop dengan perbesaran sedang.
Mengamati dan menggambar hasil pengamatan dan sebut bagian yang tampak.
Mengklasifikasikan.
Melakukan kegiatan tersebut diatas pada semua jamur dari makanan tersebut.
PREPARAT AWETAN
Mengambil preparat yang sudah ditentukan.
Mengambil gambar morfologi dan menyebutkan dari bagian preparat.
Mengklasifikasikan.
Melakukan kegiatan tersebut diatas pada jamur yang telah disediakan.
Deskripsi
Gambar spesimen
-Terdiri dari miselium yang lebatserta
Gambar Pembanding
dengan
spora
yang
Familia
: Saccharomycetaceae
Genus : Saccharomyces
Spesies
: Saccharomyces cereviceae
Gambar
Deskripsi
Gambar spesimen
-Uniseluler.
-Terjadinya
Gambar Pembanding
patenogenesis,
karena
Gambar
Deskripsi
Gambar spesimen
-Uniseluler.
-Terjadinya
Gambar Pembanding
patenogenesis,
karena
Deskripsi
Gambar spesimen
Gambar Pembanding
Deskripsi
Gambar spesimen
-Tubuh ada yang uniseluler dan ada
yang
Gambar Pembanding
multi
seluler.
tunas-tunas,pada
yang
warna
koloni
hijau
dan
Deskripsi
Gambar spesimen
-Terdiri dari miselium serta hifa yang
Gambar Pembanding
dengan
sporangium
pada
ujungnya.
-Hidup ditempat-tempat yang lembab
dan makanan serta substrat lainnya.
-Saprofit pada kotoran hewan dan
substrat lainnya.
-Heterotrof.
-Perkembangbiakan
dilakukan
dengan
cara
aseksual
menghasilkan
: Fungi
Divisio
:Heterokontophyta
Classis
:Oomycetes
Ordo
:Peronosporales
Famili
:Pythiaceae
Genus
:Phytophthora
Spesies
:Phytophtora infestans
Gambar
Deskripsi
Gambar spesimen
Gambar Pembanding
Deskripsi
Gambar spesimen
-Tubuh ada yang uniseluler dan ada
Gambar Pembanding
yang
multi
seluler.
dan
berinti
banyak.
yang
ganggang
bersimbiosis
membentuk
dengan
Lichenes
(Lumut kerak).
Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler
membentuk
tunas-tunas,pada
yang
PREPARAT AWETAN
Jamur Kuping (Aurycularia politrica)
Domain
: Eukaryota
Kingdom
: Fungi
Divisio: Basidiomycota
Classis : Basidiomycetes
Ordo
: Auriculorioles
Familia
: Auriculoriaceae
Genus : Auricularia
Spesies
: Auricularia politrica
Gambar
Deskripsi
Gambar spesimen
-Ciri
Gambar Pembanding
khasnya
alat
repoduksi
konidia
dan
fragmentasi
miselium.
Reproduksi generatif dengan alat yang
disebut basidium
: Pleurotus astreatus
Gambar
Deskripsi
Gambar spesimen
- Dinding selnya tersusun atus zat
Gambar Pembanding
kitin,multiseluler,
hifa
bersekat,
sekunder
(berinti
dua),
diploid
lebih
singkat,
vegetative
dengan
dengan
menghasilkan
basidopora.
-Reproduksi
menghasilkan basidiofora
: Vulvariella vulvaceae
Gambar
Deskripsi
generatifnya
Gambar spesimen
-Merupakan
Gambar Pembanding
kelompok
organisme
hidup
sebagai
saprofit,
coklat
tua
keabu-abuan
: Ganoderma applanatum
Gambar
Deskripsi
Gambar spesimen
-Tubuh buah berupa suatu kipas atau
Gambar Pembanding
cangkang kerang.
-Himonefora merupakan
bulu-bulu
: Lentinula edodes
Gambar
Deskripsi
Gambar spesimen
Gambar Pembanding
F. PEMBAHASAN
PREPARAT ALAMI
Yang pertama kami lakukan pada praktik jamur mikroskopis kali ini adalah jelas
mensterilkan alat terlebih dahulu lalu menyiapkan beberapa bahan yang akan dipergunakan
pada praktikum jamur mikroskopis ini, diantaranya jamur tempe, jamur tape, dan jamur
pisang. Ketiga jamur itu dilakukan pada praktikum hari pertama. Pada praktikum hari kedua
juga masih dengan jamur mikroskopis yang diantaranya jamur pada jagung, nasi, roti,
kentang dan jeruk.
Pada praktikum pertama kelompok kami mengamati jamur pada tempe , pertama kali
kami bingung karena belum mendapatkan gambar yang sesuai, ternyata pada percobaab
pertama itu miseliumnnya ketebalan, lalu mengganti dengan yang tipis, setelah diamati di
mikroskop terlihat kurang jelas struktur jamur, pada kelompok kami menemukan jamur
Rhizopus oryzae, setelah gambar mudah untuk dipahami salah satu dari anggota kelompok
kami langsung menggambarnya.
Yang kedua kami mengamati jamur pada Tape, disini waktu yang terlalu singkat
membuat kelompok kami terburu-buru dalam mengamati jadi hasilmya kurang memuaskan,
pada jamur tape kelompok kami mendapatkan jamur Saccharomyces cereviceae, pada
mulanya kami ragu akan gambar yang kami dapatkan tetapi setelah mengidentifikasi gambar,
itu betul gambar jamur Saccharomyces cereviceae, setelah yakin salah satu kelompok kami
langsung menggmbarnya dan sabagian mencari identifikasi jamur tersebut dan sebagian lagi
dari anggota kelompok kami mengambil preparat selanjutnya.
Yang ketiga kami mengamati jamur pada Pisang, mengambil miselium tipis dari jamur
pada pisang, waktu yang terlalu singkat menjadikan kelompok kami kurang puas
mendapatkan gambar yang bagus, kelompok kami menemukan Saccharomyces cereviceae ,
awalnya kami bingung untuk menggambar tapi setelah di identifikasi memeng benar gambar
seperti itu tetapi masih kurang sempurna, dengan waktu yang hampir selesai kami cepat-cepat
untuk menggambarkan dan mengidentifikasikannya, jamur pada pisang hampir sama dengan
jamur pada tape yang kelompok kami temukan.
Pada praktikum hari kedua masih mengamati jamur mikroskopis, yang pertama
kelompok kami amati yaitu jamur pada jagung, yang pertama kelompok kami lakukan adalah
mengambil miselium tipis jamur pada jagung, agar gambar tidak ngeblog selanjutnya kami
langsung menggambar hasil yang terlihat dalam mikroskop, setah itu kami mencoba untuk
mengidentifikasikannya tetapi masih belum mendapatkannya, lalu mengkosonginya terlebih
dahulu dan melanjutkan percobaab berikutnya.
Yang kedua kami mengamati jamur pada nasi, seperti biasa kami mengambil miselium
yang tipis dan diletakkan diatas kaca yang sudah ditetesi dengan air lalu mengamatinya
dalam mikroskop, jamur pada nasi ini kelompok kami menemukan jamur Aspergilus oryzae,
lalu salah satu dari anggota kelompok kami menggambar dan sebagian mengidentifikasikan
yang sebagian lagi mengambil preparat selanjutnya yang akan diamati.mbil
Yang ketiga kami mengambil jamur pada roti, lalu mengamati dalam mikroskop,
awalnya kelompok kami bingung untuk menemukan jamur yang ada pada roti, ternyata
sesudah diamati terus mendapatkan jamur Mucor mucedo, kelompok kami mengira hanya ada
Mucor mucedo yang ada dalam jamur roti, setelah diamati secara mendetail ternyata juga ada
jamur Saccharomyces cereviceae. Berarti bukan hanya 1 jamur yang ada dalam 1 macam
makanan, buktinya dalam jamur roti terdapat dua macam jamur yang berkembangbiak dalam
roti. Lalu salah satu dari kelompok kami menggambar dan mengidentifikasikannya.
Yang keempat kami mengamati jamur pada kentang, dengan waktu yang sangat
terbatas ini kelompok kami sedikit terburu-buru dalam mengamatinya, tetapi kelompok kami
tetap
mencoba
untuk
lebih
teliti
dalam
mengamatinya.
Ternyata
kami
belum
mendapatkannya, dari pada menghabiskan waktu yang lama, kelompok kami memutuskan
mengamati jamur yang terakhir, yaitu jamur pada jeruk.
Yang terakhir kami mengamati jamur pada jeruk, sulit sekali untuk dapat mengambil
miselium dari jamur jeruk untuk diamati, tetapi kelompok kami tetap berusaha untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan jika sudah diamati dalam mikroskop, sudah pada
pengamatan dalam mikroskop kami senang dengan gambar yang berada dalam mikroskop,
bentuknya sangat tidak membosankan untuk dilihat, lalu salah satu anggota kelompok kami
menggambar dengan agak sedikit terburu-buru karena waktu yang cukup terbatas ini, setelah
iku kami mengidentfikasikannya. Setelah selesai kami meneliti kembali dari pertama barang
kali ada yang kurang. Tetapi dengan waktu yang hampir selesai kelompok kami kurang 2
dalam luar toples jamur awetan tersebut, setelah selesai semuanya kelompok kami
menggambar kami bergantian mengamati dengan kelompok lain, dengan jamur yang berbeda.
Yang kedua kelompok kami mengamati jamur tiram yang berwarna putih dengan badan
buah yang terlihat lembut membut kami gemas untuk melihatnya, jamur yang terlihat putih
melebar ini juga biasa disebut dengan jamur Pleurotus ostreatus, langsung saja kelompok
kami menggambarnya dan menulis identifikasi yang telah tertera diluar toples yang
membungkus jamur tiram tersebut. Bergantian lagi dengan kelompok lain dengan jamur yang
berbeda.
Yang ketiga kami mendapatkan jamur yang bernama jamur merang, bentuknya lucu
seperti payung, dengan warna coklat tua pada badan buahnya dan putih pada bagian
bawahnya, kelompok kami menyebutnya jamur rumah kurcaci supaya lebih mudah untuk
diingat. Langsung saja kelompok kami untuk menggambar jamur yang lucu itu dengan
sebisanya , jamur merang ini mempunyai nama ilmiah jamur Vulvariella vulvaceae. Dan tak
lupa menulis identifikasi yang telah tertera diluar pembungkus jamur merang tersebut. Lalu
bergantian lagi dengan kelompok lain dengan jamur yang berbeda.
Yang keempat kelompok kami mendapatkan jamur kayu, yang mempunyai warna
coklat kecil, dan bentuknya menyerupai kayu. Pada jamur kayu ini sering disebut dengan
jamur Gamoderma applanatum. Langsung saja kami pelan-pelan untuk menggambarnya,
setelah selesai menggambar tak lupa kami menulis identifikasi yang telah tertera dalam luar
wadah jamur kayu tersebut. Setelah selesai semuanya anggota kelompok kami yang terakhir
kami mengamati jamur paku, tapi menunggu kelompok lain terlebih dahulu.
Yang terakhir yaitu jamur paku atau sering disebut dengan jamur Lentinula edodes,
dengan bentuk yang mnyerupai kayu yang berwarna agak kecoklatan dengan tubuh yang
kecil, kami langsung saja untuk menggambarnya dalam kertas HVS masing-masing. Setelah
selesai menggambar kami langsung menulis identifikasi yang telah tertera.
Setelah semuanya selesai tak lupa kami untuk meneliti terlebih dahulu identifikasinya
sudah benar apa belum dengan membuka buku gembong yang menjadi panduan untuk
membenarkan jika ada tulisan yang salah, ternyata ada yang salah juga dalam menuliskan
identifikasinya. Kami langsung merubah dengan keadaan yang benar.
KESIMPULAN
Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke
hewan. Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena
fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna
secara internal. Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti
sel
hewan.
Jamur termasuk organisme eukariotik karena sel penyusunnya telah memiliki
membran inti. Sel jamur juga memiliki dinding sel dari bahan kitin (chitine) yang merupakan
polimer karbohidrat mengandung nitrogen. Zat ini juga terdapat pada eksoskeleton hewan
arthropoda, seperti laba-laba dan serangga. Senyawa kitin bersifat kuat, tetapi fleksibel. Ini
berbeda dengan tumbuhan umum yang dinding selnya tersusun dari selulosa dan bersifat
kaku.
SARAN
Persiapkanlah kertas untuk menggambar dari rumah, pastikan jika sudah dilab tidak
lagi menggaris-garis. Gunakanlah waktu sebaik mungkin dalam meneliti , untuk menggambar
preparat dibutuhkan waktu dan konsentrasi yang penuh sehingga saat penggambaran tidak
kacau. Preparat tidak boleh di pindah-pindah agar pengamatan yang dilakukan bisa berjalan
lancar. Setelah pengamatan selesai lakukan penggambaran secara langsung dapat juga difoto
terlebih dahulu untuk memudahkan dalam menggambar.
H. DAFTAR PUSTAKA