Bab Iii
Bab Iii
PEMBAHASAN
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Surakarta merupakan salah satu
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjutan pertama yang berada di kota Surakarta
yang telah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas C sejak 15 Desember 2014.
Dalam perannya sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah penyedia layanan kesehatan
maka RSUD Kota Surakarta tidak hanya berperan dalam menangani pasien secara
perorangan namun bertanggungjawab pula dengan Pemerintah Kota Surakarta.
Pada awal didirikannya, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta tergolong
RSU tipe D dan menjalankan sebagian besar waktu pelayanannya di daerah
Banjarsari, Surakarta. Kemudian, pada akhir tahun 2014 RSUD Kota Surakarta
berubah statusnya menjadi RSU tipe C. Walaupun sudah terjadi perubahan status
rumah sakit, struktur organisasi RSUD kota Surakarta saat ini masih tergolong
standar RSU tipe D. Pihak RSUD telah berupaya mengajukan perubahan struktur
organisasi menjadi tipe C kepada Pemerintah Kota Surakarta sejak 1 tahun yang lalu,
namun belum adanya kepastian perubahan status seperti yang seharusnya. Hal
tersebut dapat terjadi karena Pemerintah Kota Surakarta menempuh disahkannya
pelaksanaan Undang Undang mengenai Aparatur Sipil Negara No 23 tahun 2014.
Fasilitas pelayanan kesehatan di RSUD Kota Surakarta sudah memenuhi kriteria
Rumah Sakit Umum Tipe C menurut Permenkes No. 340 tentang Klasifikasi Rumah
Sakit. Fasilitas pelayanan kesehatan yang terdapat di RSUD Kota Surakarta yaitu
pelayanan medik umum, pelayanan gawat darurat, pelayanan medik spesialis dasar,
pelayanan spesialis penunjang medik, pelayanan spesialis gigi mulut, pelayanan
keperawatan dan kebidanan, pelayanan penunjang klinik, dan pelayanan penunjang
non klinik.
Pelayanan medik yang terdapat di RSUD Kota Surakarta meliputi pelayanan
gawat darurat, pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan bedah,
pelayanan persalinan dan perinatologi, pelayanan radiologi, pelayanan laboratorium
22
23
24
atau unit pengelola keuangan daerah. Surplus keuangan rumah sakit dapat digunakan
untuk investasi jangka pendek berisiko rendah yang hasilnya juga merupakan
pendapatan rumah sakit. Tetapi Rumah Sakit BLUD tidak diperbolehkan untuk
melakukan investasi jangka panjang tanpa persetujuan Kementrian Kesehatan,
gubernur/bupati/walikota. Segala pembiayaan operasional rumah sakit dibiayai oleh
rumah sakit itu sendiri. Apabila defisit, Rumah Sakit dapat mengajukan permintaan
tambahan APBD kepada pemerintah kota. Sumber keuangan rumah sakit sendiri
berasal dari tarif pelayanan pasien umum, klaim asuransi, dan APBD yang menjadi
sumber penggajian PNS. Keuangan yang masuk dikelola oleh RSUD Surakarta dan
disimpan dalam rekening RSUD Surakarta, kemudian seluruh pendapatan dilaporkan
kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) setiap triwulan.
Apabila dana BLUD akan digunakan untuk belanja operasional dibuat anggaran
belanja oleh bidang perencanaan selanjutnya disetor ke badan anggaran yang
disesuaikan oleh pendapatan rumah sakit sehingga harus diprioritaskan kebutuhan
yang lebih penting.
Tarif layanan BLUD diatur dalam Permenkes No 12 Tahun 2013 menyebutkan
bahwa BLUD dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan atas barang
dan/atau jasa layanan yang diberikan. Imbalan atas barang dan/atau jasa ditetapkan
dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya satuan per unit layanan
atau hasil per investasi dana. Tarif layanan BLUD diusulkan oleh pemimpin BLUD
kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah, sedangkan tarif layanan BLUD-Unit
Kerja diusulkan oleh pemimpin BLUD kepada kepala daerah melalui kepala SKPD.
Tarif layanan ditetapkan dengan peraturan kepala daerah dan disampaikan kepada
pimpinan DPRD.
Letak RSUD Kota Surakarta yang cukup strategis menyebabkan banyak
masyarakat dari beberapa kota disekitar Surakarta, seperti Karangannya, datang untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan di RSUD Kota Surakarta sehingga terdapat
beragam cara pembiayaan pelayanan kesehatan yang digunakan oleh pasien. Secara
umum pembiayaan pelayanan kesehatan yang ada di RSUD Kota Surakarta yaitu
25
26