OLEH:
DESY RISKA IMA K.P.
021523143006
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Karies gigi atau gigi berlubang merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang
sering dialami oleh hampir seluruh masyarakat di Indonesia. Riset Kesehatan Dasar tahun
2007 yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa
prevalensi masyarakat Indonesia yang pernah mengalami karies gigi yaitu 72,1%, sedangkan
prevalensi masyarakat di provinsi Jawa Timur menunjukkan angka yang lebih tinggi yaitu
76,2%. Menurut data dari RISKESDAS pada tahun 2013 prevalensi nasional masalah gigi
dan mulut adalah 25,9%, diantaranya Jawa Timur mempunyai prevalensi masalah gigi dan
mulut diatas angka nasional yaitu 27,2%. Penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama
dengan prevalensi 61% penduduk penyakit yang terbanyak diderita masyarakat Indonesia
adalah karies gigi dan penyakit periodontal. RISKESDAS 2007 menunjukkan prevalensi
penduduk yang bermasalah gigi dan mulut dan yang menerima perawatan dari tenaga medis
dalam 12 bulan terakhir adalah 23,4% dan terdapat 1,6% penduduk yang telah kehilangan
seluruh gigi aslinya. Dari penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut terdapat 29,6%
yang menerima perawatan atau pengobatan dari tenaga kesehatan gigi. Pada survei
pendahuluan yang dilakukan pada ibu-ibu di Dusun Ngembes, Desa Penanggungan tanggal
14 Mei 2016 didapatkan bahwa 20 dari 20 ibu-ibu yang diperiksa telah mengalami karies
gigi. Tingginya angka kejadian karies gigi pada ibu-ibu Dusun Ngembes ini dapat disebabkan
oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut.
Ibu-ibu dengan pengetahuan tentang karies yang baik dan memiliki nilai DMFT 7,37
berjumlah 17 orang, sedangkan ibu-ibu dengan pengetahuan mengenai karies yang kurang
dan memiliki nilai DMFT 7,37 berjumlah 43 orang. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa
semakin
baik
tingkat
pengetahuan
seseorang
mengenai
karies,
maka
kecenderungannya untuk terkena karies semakin menurun. Hal ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut yang baik merupakan
dasar terbentuknya perilaku subjek yang mendukung kebersihan gigi dan mulut (Aritonang,
2012). Pada penelitian ini, subjek dikatakan mempunyai pengetahuan yang baik apabila dapat
memberikan jawaban tentang penyebab karies dan cara pencegahannya. Subjek yang tidak
mengerti penyebab karies akan cenderung tidak menghindari hal-hal yang bisa menyebabkan
karies, sehingga upaya pencegahan yang dilakukan menjadi kurang tepat. Hal tersebut dapat
4
memicu meningkatnya karies gigi dari subjek dengan tingkat pengetahuan kurang. Hasil
wawancara juga menunjukkan fakta bahwa mayoritas ibu-ibu Dusun Ngembes mengatakan
jika penyebab sakit gigi adalah karena adanya ulat. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan
ibu-ibu Dusun Ngambes mengenai penyebab karies gigi sangatlah kurang. Rendahnya
pengetahuan tentang karies pada ibu-ibu Dusun Ngembes ini disebabkan ibu-ibu Dusun
Ngembes belum pernah mendapatkan penyuluhan mengenai penyebab, pencegahan, dan
penanganan karies gigi. Media penyuluhan merupakan cara efektif untuk menyalurkan materi
tentang pengetahuan karies gigi, sehingga pengetahuan yang didapatkan bisa diterapkan oleh
ibu-ibu Dusun Ngembes secara terus menerus dan berkesinambungan. Media penyuluhan
yang digunakan adalah GOSIP HITS (Gosok Gigi Sip Hidup Tambah Sumringah) yaitu untuk
memberikan pemahaman kepada ibu-ibu mengenai karies gigi yang dikemas dalam talkshow
serta berdiskusi bersama tentang karies gigi. GOSIP HITS dipilih karena pada acara ini
dikhususkan untuk ibu-ibu dan untuk menciptakan suasana yang serius tapi santai, acara
dibuat dalam bentuk bergosip. Sehingga diharapkan ibu-ibu Dusun Ngembes akan lebih
leluasa untuk saling sharing dalam memahami materi yang telah diberikan. Dari latar
belakang diatas, maka akan dilakukan program pemberdayaan GOSIP HITS (Gosok Gigi Sip
Hidup Tambah Sumringah) yang nantinya betujuan untuk mengintervensi faktor resiko pada
ibu-ibu Dusun Ngembes, Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.
1.2
Tujuan Penelitian
1.3
Manfaat Program
1.3
Sasaran Program
Ibu-ibu Dusun Ngembes Desa Penanggungan Kecamatan Trawas Kabupaten
Mojokerto.
BAB 2
METODE PEMBERDAYAAN
2.1
Metode Pemberdayaan
Metode pemberdayaan pada program ini dengan penyampaian informasi melalui
media talkshow, pemutaran film pendek serta berdiskusi bersama tentang karies gigi.
Informasi yang disampaikan berupa pengetahuan mengenai karies yang meliputi gejala,
penyebab, pencegahan, dan penanganan. Metode penyampaian informasi dikemas dalam
bentuk talkshow, pemutaran film pendek serta berdiskusi bergosip bersama (GOSIP
HITS) tentang karies gigi, sehingga ibu-ibu Dusun Ngembes Desa Penanggungan
Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto tertarik dan lebih mudah menyerap informasi yang
telah diberikan. Sebelum talkshow dengan format Dr.OZ Indonesia dimulai, ibu-ibu Dusun
Ngembes Desa Penanggungan Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto dikumpulkan
menjadi satu untuk berbincang santai tentang pengetahuan ibu-ibu dusun Ngembes terhadap
karies gigi, dilanjutkan acara talkshow dengan narasumber dan pemutaran video berdurasi
pendek tentang karies gigi. Setelah acara talkshow, ibu-ibu yang yang datang dibagi menjadi
4 kelompok kecil. Setelah terbentuk kelompok kecil, mahasiswa bergabung dalam kelompok
dan ikut mendampingi peserta saat untuk bergosip dan mereview ulang tentang pengetahuan
yang diperoleh dari talkshow sebelumnya. .Pre-test dilakukan dalam bentuk tanya jawab
dalam format mitos atau fakta mengenai pengetahuan karies gigi antara mahasiswa dan ibuibu. Pre-test tersebut bertujuan untuk mengetahui wawasan ibu-ibu mengenai pengetahuan
tentang karies. Setelah pre-test selesai dilakukan, acara talkshow Dr.OZ Indonesia dan
pemutaran film berdurasi pendek tentang karies gigi dimulai. Selanjutnya diberikan posttest
untuk mengukur pengetahuan tentang karies pada ibu-ibu setelah dilakukan penyuluhan
melalui GOSIP HITS (Gosok Gigi Sip Hidup Tambah Sumringah) dengan cara bergosip
bersama untuk mereview ulang tentang pengetahuan karies gigi yang sudah didapatkan.
2.2
Metode Pendekatan
2.2.1
Pendekatan Formal
Pendekatan formal dilakukan melalui komunikasi dengan Kepala Dusun Ngembes
dan ibu-ibu Dusun Ngembes, Desa Penanggungan Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto.
Pendekatan tersebut berupa pemberian penjelasan tentang pengetahuan karies melalui bentuk
media talkshow, pemutaran film pendek serta berdiskusi bersama tentang karies gigi. Pada
pendekatan ini juga disampaikan bahwa hal tersebut merupakan hal yang penting untuk
7
Pendekatan Non-Formal
Metode pendekatan non-formal dilakukan dengan cara berinteraksi langsung dengan
BAB 3
SUSUNAN ACARA
3.1
Susunan Acara
Pelaksanaan program ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
10
Tahap Persiapan
2.
N
3. Kegia
tan
4. Tujuan
5. Sa
sar
an
6. Rincian
Kegiatan
11.
12. Pende
katan
dan
permo
honan
ijin
pada
Kepal
a
Puske
smas
21. Pende
katan
dan
22. permo
honan
ijin
23. kepad
a Ibu
Kepal
13. Untuk
mengaju
kan
permoho
nan ijin
dan
menjelas
kan
program
GOSIP
HITS
25. Untuk
26. memperk
enalkan
diri,
mengaju
kan
permoho
nan
27. ijin serta
14. Ke
pal
a
Pu
ske
sm
as
Tra
wa
s
15. Penyampaian
latar
belakang,
tujuan, dan
manfaat dari
program
GOSIP
HITS
31. Ib
u
Ke
pal
a
Du
su
n
da
34. Penyampaian
35. latar
belakang,
36. tujuan dan
37. manfaat dari
38. program
GOSIP
HITS
39. serta
20.
2
11
7. W
a
k
t
u
16. 2
7
M
e
i
2
0
1
6
44. 2
8
M
e
i
2
0
8. Temp
at
9. Pelak
sana
10. Indikator
Keberhasilan
17. Balai
Dusun
Ngem
bes
18. Maha
siswa
FKG
Unair
46. Balai
Dusun
Ngem
bes
47.
48. Maha
siswa
FKG
Unair
a
Dusun
, dan
ibuibu
Dusun
24. Ngem
bes.
28. menjelas
kan
29. tentang
30. program
GOSIP
HITS
n
32. ibu
ibu
Du
su
n
33. Ng
permohonan
40. ijin
waktu
dan
41. tempat
42. pelaksanaan
43. program.
1
6
45.
em
be
56.
3
57. Persia
pan
58. pelaks
anaan
59. progra
m
GOS
IP
HITS
60. Persiapa
n
perlengk
apan
berupa
proyekto
r, laptop,
video
berdurasi
yang siap
ditampilk
an dan
beberapa
alat
peraga
s
61. Ib
uibu
62. Du
su
n
63. Ng
em
be
s
64. Mempersiap
kan peralatan
yang
digunakan
untuk
pelaksanaan
program
GOSIP HITS
(Gosok Gigi
Sip
Hidup
Tambah
Sumringah).
13
65. 3
1
M
e
i
2
0
1
6
66. Balai
Dusun
67. Maha
siswa
FKG
Unair
lainnya.
69.
70. 3.2.2
Tahap Pelaksanaan
71.
N
72. Kegia
tan
73. Tujuan
80.
1
81. Pelaks
anaan
progra
m
GOSI
P
HITS
(Goso
k Gigi
Sip
Hidup
Tamb
ah
Sumri
ngah).
82. Memberi
kan
pemaha
man
kepada
ibu-ibu
Dusun
Ngembes
mengena
i
pengetah
uan
tentang
karies
meliputi
penyebab
, gejala,
74. S
75. Rincian
a
Kegiatan
s
a
r
a
n
83. I a. pre-test dilakukan
b
dalam
bentuk
u
tanya jawab dalam
format mitos atau
i
fakta
mengenai
b
pengetahuan karies
u
gigi
antara
D
mahasiswa
dan
u
ibu-ibu
Dusun
s
Ngembes
b.
acara
talkshow
u
dengan
n
narasumber
N
tentang
gejala,
g
penyebab,
cara
e
pencegahan, dan
m
penanganan karies
b
15
76. W
a
k
t
u
77. Temp
at
78. Pelak
sana
79. Indikator
Keberhasilan
84. 3
1
85. Balai
desa
Dusun
Ngem
bes
86. Maha
siswa
FKG
Unair
M
e
i
2
0
1
6
pencegah
an dan
penangan
an gigi
berluban
g melalui
media
talkshow,
pemutara
n
film
pendek
serta
berdiskus
i
bersama
tentang
karies
gigi.
90.
91.
92. 3.3
93.
e
gigi.
s c. melakukan
penyuluhan
dengan
media
video
berdurasi
pendek
tentang
pengetahuan karies
gigi.
d. pembentukan
kelompok
kecil
pada
ibu-ibu
Dusun Ngembes,
berdasarkan lokasi
RT.
e. post-test
yang
berupa
bincangbincang santai dan
review
ulang
dalam
bentuk
tanya jawab antara
mahasiswa
dan
ibu-ibu
Dusun
Ngembes
Rincian Biaya
Konsumsi
94.
Hadiah doorprize (4 buah x @ Rp. 10.000)
95.
Total
Rp. 100.000,00
Rp. 40.000,00
Rp. 140.000,00
17
96.
3.4
Sustainability Program
97. Hasil pembekalan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut serta media video berdurasi pendek program GOSIP HITS akan di
sampaikan kepada warga lain pada saat kegiatan posyandu, pengajian, PKK, Arisan, dan seluruh kegiatan ibu-ibu Dusun Ngembes
lainnya.
98.
99.
19