Sikilas Tentang Ante Natal Care
Sikilas Tentang Ante Natal Care
Sikilas Tentang Ante Natal Care
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Angka kematian ibu atau AKI di Indonesia saat ini telah berhasil diturunkan dari
307/100.000 kelahiran hidup (KH), pada tahun 2002 menjadi 228/100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007). Namun demikian, masih diperlukan upaya keras
mencapai target RPJMN. 2010-2014 yaitu 118/100.000 KH pada tahun 2014 dan tujuan
pembangunan MDGs yaitu AKI 102/100.000 KH pada tahun 2015.
Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu, secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab
langsung kematian ibu adalah factor yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan,
persalinan dan nifas seperti perdarahan, preeklamsi-eklampsi, infeksi, persalinan macet
dan abortus. Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah factor-faktor yang
memperberat keadaan ibu hamil seperti EMPAT TERLALU( terlalu muda, terlalu tua,
terlalu sering melahirkan dan terlalu dekat jarak kelahiran) menurut SDKI 2002
sebanyak 22.5%, maupun yang mempersulit proses penanganan
kedaruratan
kehamilan, persalinan dan nifas seperti TIGA TERLAMBAT,(mengenali tanda bahaya
dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, dan terlambat
dalam penanganan kegawatdaruratan). Factor berpengaruh lainnya adalah ibu hamil
yang menderita penyakit menular seperti malaria, HIV AIDS, tuberculosis, sifilis.
Penyakit menurun seperti hipertensi, diabetes mellitus, gangguan jiwa, maupun yang
mengalami kekurangan gizi.
Kekurangan gizi pada ibu hamil juga masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
yang perlu mendapatkan perhatian khusus.kurang asupan zat Besi pada perempuan,
khususnya ibu hamil dapat menyebabkan anemia yang akan menambah resiko
perdarahan dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. selain penanganan
masalah kehamilan dan komplikasi yang menyertainya, perlu diupayakan peningkatan
kualitas bayi yang akan dilahirkan, melalui kegiatan brain booster meliputi stimulasi
otak, janin, dan asupan gizi seimbang pada ibu hamil.
Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil terhadapa pelayanan
antenatal adalah cakupan K1-kontak pertama dan K4-kontak 4 kali dengan tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi, sesuai standar. Secara nasional angka
Ckupan pelayanan antenatal saat ini sudah tinggi, K1 mencapai 94,24% dan K4 84,36
% (data kementrian kesehatan, 2009). Walaupun demikian, masih terdapat disparitas
antar propinsi dan antar kabupaten atau kota yang variasinya cukup besar.
1.2
Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum :
Untuk mengetahui tentang kehamilan, dan tanda gejala kehamilan serta pemeriksaan
yang perlu dilakukan oleh ibu hamil.
2.2.1 Pengertian
Adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada
semua ibu hamil.
2.2.2 Tujuan Antenatal Care
1.
Tujuan Umum
Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang
berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan
selamat, dan melahirkan bayi yang sehat.
2. Tujuan Khusus
1. Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif dan berkualitas,
termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling KB dan pemberian
ASI.
2. Menghilang missed oppprtunity pada ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan
antenatal terpadu,komprehensif, dan berkualitas.
a.
Perencanaan persalinan.
b.
c.
3.
Pemeriksaan khusus. Pemeriksaan khusus dilakukan bila ada keluhan tertentu
yang dirasakan oleh ibu .Sesuai dengan kebijakan program saat ini kunjungan
antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu satu kali
pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali trimester tiga
(Sarwono, 2006:90).
Pelayanan atau asuhan standart minimal termasuk 10 T (Kemenkes, 2010) :
1. Timbang berat badan
2. Ukur lingkar lengan atas (LILA)
3. Ukur tekanan darah
4. Ukur TFU
5. Hitung denyut jantung janin (DJJ)
6. Tentukan presentasi janin
7. Beri imunisasi TT
8. Beri tablet tambah darah ( tablet Fe)
9. Periksa laboratorium (rutin dan khusus)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
5.Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat
diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.
Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak
seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu
akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah
beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang
muncul mendadak dan cenderung meluas. Oedema biasa menjadi menunjukkan
adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan
tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik
lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat
merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia.
6. Gerakan Janin Berkurang
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama
persalinan.
7. Nyeri Perut Yang Hebat
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin gejala utama pada
kehamilan ektopik atau abortus. (Saifuddin, 2002: 98)
8. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban
dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya
selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu
maupun kehamilan aterm.
9.Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya
gejalagejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam
kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia
10. Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38 C dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi
dalam kehamilan.
2.5
Menu Ibu Hamil
Dianjurkan makan makanan yang bergizi seimbang. Sebagai pengawasan, kecukupan
gizi ibu dan pertumbuhan kandungannya dapat diukur berdasarkan kenaikan berat
badannya, kenaikan berat badan rata-rata antara 6,5 16 kg, kenaikan berat badan
yang berlebihan atau bila berat badan ibu turun 5 kg kehamilan TM III, haruslah
menjadi perharian.
Bahan
Beras
Daging
Tempe
Sayur
Buah (pepaya)
Susu
Gram
400
75
100
300
200
100
Gram
2 gelas
3x kotak korek api tebal
4x kotak korek api tebal
Pada 3 gelas/daun 6 gelas
8x kotak korek api tebal
gelas
Kalsium
Besi
Asam folat
Vitamin D
Kegunaan
Membangun sel-sel tubuh janin
Pertumbuhan rahim dan payudara
Pertumbuhan jumlah cairan darah
dan ketuban ibu
Pembentukan tulang dan gigi janin.
Berperan dalam kontraksi otot dan
pembukaan darah
Membentuk hemoglobn (zat merah
darah) yang bertugas mengangkut
oksigen ke seluruh tubuh.
Mencegah cacat bawaan pada janin
berupa kelainan saraf yang direbut
defek tabung neurol
Membantu absorbsi kalsium dan
fosfor
Pertumbuhan dan menjaga
kesehatan tulang
Sumber
Daging, telur, tahu,
tempe dll.
Susu dan produk susu
(yogurt, keju, dll)
Daging merah, kacangkacangan, kerang
Daging, sayuran dan
buah-buahan kacangkacangan
Kuning telur, susu dan
produk susu, ikan dll
2.6
Senam Hamil
Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat
dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam menghadapi persalinan dengan
tenang sehingga proses persalinan dapat berjalan dengan lancar dan mudah (normal).
Manfaat senam hamil secara teratur dan terukur :
1. Memperbaiki sirkulasi darah
2. Mengurangi pembengkakan
3. Memperbaiki keseimbangan otot
4. Mengurangi resiko gangguan gastrointestinal
1. Angkat tungkai kanan ke atas, lalu letakkan kembali, angkat tungkai kiri ke atas,
lalu letakkan kembali, lakukan hal ini berganti-ganti sebanyak 8 kali.
2. Lakukan pula latihan seperti di atas dalam posisi berbaring telentang, kedua
tungkai kaki lurus angkat kedua tungkai bersama-sama, kedua lutut jangan
ditekuk, kemudian turunkan kembali perlahan-lahan. Lakukan gerakan ini
sebanyak 8 kali.
Latihan 4
Sikap : duduk bersilah, badan tegak, kedua tangan di atas bahu, kedua lengan di
samping badan.
1. Tekan samping payudara dengan sisi lengan atas
2. Lalu putarkan kedua tangan tersebut di depan, ke atas samping telinga
3. Teruskan sampai ke belakang , dan akhirnya kembali ke sikap semula. Lakukan
gerakan-gerakan di atas sebanyak 8 kali.
Latihan 5
Sikap : Berbaring telentang kedua lengan di samping badan dan kedua lutut ditekuk
Angkat panggul sampai badan dan kedua tungkai atas membentuk sudut dengan lantai
yang ditahan oleh kedua kaki dan bahu. Turunkan pelan-pelan lakukan sebanyak 8 kali.
Latihan 6
Sikap : Berbaringlah telentang, kedua tungkai lurus, kedua lengan berada di samping
badan, keseluruhan badan relaks.
Panjangkan tungkai kanan dengan menarik tungkai kiri mendekati bahu kiri, kembali
pada posisi semula. Ingat kedua lutut tidak boleh ditekuk (dibengkokkan). Keadaan dan
gerakan serupa dilakukan sebaliknya untuk tungkai kiri. Setiap gerakan dilakukan
masing-masing dua kali. Latihan ini diulangi sebanyak 8 kali.
Latihan 7
Panggul diputar ke kanan dan ke kiri masing-masing empat kali. Gerakan panggul ke
kiri yang dilakukan sebagai berikut : tekankan pinggang ke lantai sambil mengempiskan
perut dan mengerutkan otot dubur, gerakan panggul ke kanan, angkat pinggang,
gerakan panggul ke kiri dan seterusnya. Cara-cara latihan pendahuluan di atas
dilakukan beberapa hari sampai wanita hamil dapat menjalankan latihan-latihan inti.
b.Latihan Inti
Klasifikasi dan tujuan dari latihan ini adalah :
Latihan pembentukan sikap tubuh
Untuk mendapatkan sikap tubuh yang baik selama hamil, karena sikap tubuh yang baik
menyebabkan tulang panggul naik sehingga, janin berada dalam kedudukan normal.
Sedangkan sikap tubuh yang tidak baik akan menyebabkan tulang panggul turun,
sehingga kedudukan janin kurang baik .
Latihan kontraksi dan relaksasi
Untuk memperoleh sikap tubuh dan mengatur relaksasi pada waktu yang diperlukan.
Latihan pernafasan
Untuk melatih berbagai teknik pernafasan supaya dapat dipergunakan pada waktunya
sesuai kebutuhan.
Syarat guna mendapatkan pernafasan yang sempurna adalah relaksasi seluruh tubuh,
berkonsentrasi dan untuk melemaskan otot-otot dinding perut dan pernafasan maka
kedua lutut harus ditekuk.
Selama kehamilan bentuk-bentuk latihan ini dilakukan secara terpadu dan cara
latihannya dibagi menurut umur kehamilan, yaitu latihan pada kehamilan minggu ke2225, 26-30, 31-34 dan minggu ke-35 ke atas. ``
Minggu ke-31-34
Latihan pembentukan sikap tubuh
Sikap : Berdiri tegak, kedua lengan di samping, kedua kaki selebar bahu dan berdiri
relaks
Lakukan gerakan jongkok perlahan-lahan, badan tetap lurus (Gambar 24-15), lalu tegak
berdiri perlahan-lahan.
Pada mula berlatih, supaya jangan jatuh kedua tangan boleh berpegangan pada
misalnya sandaran kursi. Lakukan sebanyak 8 kali.
Latihan kontraksi dan relaksasi
Sikap : Tidur telentang, kedua lengan disamping badan kedua kaki ditekuk dan
lemaskan badan.
Lakukan pernafasan diafragma dan pernafasan dada yang dalam seperti telah
dibicarakan.
Latihan pernafasan
Pernafasan seperti telah diharapkan tetap dengan frekuensi 26-28 per-menit dan lebih
cepat.
Gunanya untuk menghilangkan rasa nyeri
Minggu ke-35 sampai akan Partus
Latihan pembentukan sikap tubuh
Sikap : berbaring telentang, kedua lengan di samping badan, kedua kaki ditekuk pada
lutut dan relaks.
Angkat badan dan bahu. Letakkan dagu di atas dada melihatlah ke arah vulva.
Kegiatan ini pertahankan beberapa saat, lalu kembali ke sikap semula dan santailah.
Latihan ini diulang 8 kali dengan interval 2 menit.
2.7
7. Memahami apa saja yang harus dilakukan oleh ibu selama kehamilan
8. Memahami pentingnya makanan sehat dan pencegahan anemia saat kehamilan
9. Memahami bahwa kesiapan psikologis diperlukan dalam menghadapi kehamilan
10. Memahami bagaimana hubungan suami istri semasa kehamilan
11. Mengetahui obat-obatan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu semasa
kehamilan
12. Mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan
13. Memahami perlunya perencanaan persalinan sejak awal agar dapat
memperlancar proses persalinan, hal ini adalah Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan stiker:
Sejak awal, ibu hamil dan suami menentukan persalinan ini ditolong bidan atau
dokter
Transportasi
Suami dan masyarakat menyiapkan kendaraan jiwa sewaktu-waktu ibu dan bayi
perlu segera dirujuk ke rumah sakit.
9. Meminta pendapat peserta mengenai apa saja yang harus dilakukan ibu saat
persalinan? Mendiskusikan, sesuai dengan pengalaman peserta sebelumnya.
10. Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 8 dan minta salah
satu peserta untuk membacakan : Apa saja yang dilakukan ibu bersalin?
11. Meminta pendapat peserta keadaan apa saja yang menjadi pertanda bahwa
persalinan dalam bahaya? Mendiskusikan bersama peserta.
12. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada persalinan sesuai dengan ulasan materi
3.2.
13. Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 9 dan minta salah
satu peserta untuk membacakan: Apa saja tanda- tanda bahaya pada ibu
bersalin?
14. Meminta pendapat peserta mengenai proses persalinan yang mungin akan
dialami oleh ibu. Mendiskusikan sesuai dengan apa yang pernah dialami oleh
peserta selama ini. Apa peran suami dalam membantu pesalinan.
15. Menjelaskan berbagai proses persalinan sesuai dengan ulasan materi 3.3
16. Apakah yang dimaksud Inisiasi Menyusui Dini (IMD)? Buku KIA halaman.
Menjelaskan sesuai dengan ulasan materi 3.4
17. Meminta pendapat peserta mengenai hal-hal yang harus dilakukan ibu agar
dapat menyusui bayinya secara eksklusif? Mendiskusikan bersama peserta.
18. Menjelaskan apa saja yang harus dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui
eksklusif ? uraikan sesuai dengan ulasan materi 4.1.
19. Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 9 dan minta salah
satu peserta untuk membacakan : Apa saja yang dilakukan ibu nifas?
20. Menjelaskan tanda-tanda posisi dan pelekatan menyusui yang baik dan benar.
21. Meminta pendapat peserta mengenai bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas
dan manfaat pemberian vitamin A pada ibu di masa nifas? mendiskusikan
bersama peserta.
22. Menjelaskan bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas dan manfaat pemberian
vitamin A dosis tinggi pada ibu dan bayinya. Uraikan sesuai dengan ulasan
materi 4.2.
23. Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 10 dan minta
salah satu peserta untuk membacakan: Bagaimana menjaga kesehatan ibu
nifas?
24. Meminta pendapat peserta keadaan apa saja yang menjadi pertanda bahwa
terdapat bahaya atau penyakit pada ibu nifas? Mendiskusikan sesuai dengan
pengalaman peserta.
25. Menjelaskan tanda-tanda bahaya dan penyakit pada ibu nifas sesuai dengan
ulasan materi 4.3.
26. Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 10 dan minta
salah satu peserta untuk membacakan : Apa saja tanda-tanda bahaya dan
penyakit pada ibu nifas?
27. Meminta pendapat peserta mengapa ibu perlu ikut KB dan mendiskusikan alat
kontrasepsi yang dapat digunakan pada masa nifas.
28. Menjelaskan manfaat Keluarga Berencana dan alat kontrasepsi
29. sesuai dengan ulasan materi 4.3.
30. Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 11 dan minta
salah satu peserta untuk membacakan : Mengapa setelah bersalin ibu perlu ikut
KB dan apa saja alat kontrasepsi ? cara ber KB.
31. Akhiri pertemuan II dengan pasca test kemudian dievaluasi sehingga dapat
diketahui apakah materi yang disampaikan sudah dipahami oleh peserta.
Peragakan senam hamil II (Lembar Balik pilihan 2-5).
32. (Depkes RI, 2009 : 27)
3.Pertemuan Kelas Ibu Hamil III
1. Perawatan Bayi
2. Mitos
3. Penyakit Menular
4. Akte kelahiran
Tujuan
1. Mengetahui tanda-tanda bayi lahir sehat dan tanda bayi sakit berat.
2. Memahami apa yang harus dilakukan pada bayi baru lahir.
3. Memahami manfaat pemberian vitamin K1 pada bayi baru lahir.
yang
disebut
penyakit
malaria
dan
tahu
bagaimana
10. Memahami pentingnya untuk segera mengurus akte kelahiran bagi bayi yang
baru lahir.
Waktu: 75 menit
Metode
1. Curah pendapat
2. Ceramah dan tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Partisipatif dan Praktek
Materi
1. Perawatan bayi baru lahir
2. Tanda bayi lahir sehat dn tanda bayi sakit berat
3. Manfaat pemberian K1 injeksi pda bayi baru lahir
4. Tanda bahaya bayi baru lahir
5. Perkembangan bayi atau anak
sehat?
7. Menjelaskan apa yang merupakan tanda bayi yang lahir sehat dan manfaat
pernafasan pertama bayi sesuai dengan ulasan materi 5.1
8. Minta peserta untuk membuka buku KIA halaman 20 dan minta salah satu
peserta untuk membacakannya: Apa saja tanda-tanda bayi lahir sehat?
9. Minta pendapat peserta apa yang harus dilakukan pada bayi baru lahir?
Mendiskusikan bersama peserta.
10. Menjelaskan apa saja yng harus diperhatikan untuk merawat bayi baru lahir.
Menguraikan sesuai dengan ulasan materi 5.1
11. Meminta peserta untuk membuka buku KIA halaman 20-22 dan minta salah satu
peserta untuk membacakannya: Apa yang dilakukan pada bayi baru lahir?
12. Meminta pendapat peserta mengenai manfaat pemberian vitamin K1 pada bayi
baru lahir? Mendiskusikan bersama peserta.
13. Menjelaskan manfaat pemberian K1 sesuai dengan ulasan materi 5.2
14. Meminta pendapat peserta mengenai tanda bayi sakit berat? Mendiskusikan
bersama peserta.
15. Menjelaskan tanda bahaya bayi baru lahir sasuai dengan ulasan materi 5.3
16. Meminta peserta untuk membuka buku KIA halaman 23 dan minta salah satu
peserta untuk membacakannya: Apa saja tanda-tanda bayi sakit berat?
17. Meminta pendapat peserta dan mendiskusikan apa saja yang diamati pada
bayi ?
18. Menjelaskan hal-hal yang harus diamati pada bayi agar dapat tumbuh sehat
sesuai dengan ulasan materi 5.4
19. Meminta peserta untuk membuka buku KIA halaman 24 dan minta salah satu
peserta untuk membacakannya: Amati pertumbuhan anak secara teratur.
20. Meminta pendapat peserta tentang imunisasi dan curah pendapat mengenai
berapa jenis imunisasi untuk bayi.
21. Menjelaskan mengenai imunisasi sesuai dengan ulasan materi 5.5.
22. Mengali dari peserta mitos-mitos apa saja yang banyak beredar dimasyarakat
yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan perawatan anak.
23. Menjelaskan dan meluruskan mitos-mitos tadi sesuai dengan ulasan materi 6.1
24. Meminta pendapat peserta mengenai IMS? Mendiskusikan jenis IMS dan tandatanda serta gejala-gejala yang ada? mendiskusikan bagaimana mengatasi dan
menghindarinya
25. Menjelaskan apa yang disebut IMS sesuai dengan ulasan materi 7.1
26. Meminta pendapat peserta mengenai HIV dan AIDS? Dan mendiskusikan
bagaimana mencegah penularan HIV dari ibu ke bayi yang dikandungnya?
27. Menjelaskan apa yang disebut HIV dan AIDS, penularannya dan bagaimana
mengetahui status HIV sesuai dengan ulasan materi 7.2
28. Meminta pendapat peserta mengenai penyakit malaria pada ibu hamil.
Mendiskusikan sesuai dengan pengalaman peserta.
29. Menjelaskan mengenai malaria sesuai dengan ulasan materi 7.3
30. Meminta pendapat peserta mengenai akte kelahiran dan apakah dikeluarga
paserta ada yang sudah mempunyai akte kelahiran.
31. Menjelaskan pentingnya untuk mempunyai akte kelahiran sesuai dengan ulasan
materi 8.1
32. Membuka Buku KIA dan menjelaskan halaman Keerngan lahir
33. Mengakhiri peremuan III dengan pasca test kemudian dievaluasi sehingga dapat
diketahui apakah materi yang disampaikan sudah dipahami oleh peserta.
34. Memperagakan senam hamil I dan II (lembar balik 1-5).
2.8
Persiapan Laktasi
Buah dada merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama bagi
bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Bra yang dipakai harus sesuai
dengan pembesaran buah dada, yang sifatnya adalah menyokong buah dada dari
bawah suspension, bukan menekan dari depan. Dua bulan terakhir dilakukan masase,
kolostrum dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan. Perawatan payudara sebelum
lahir bertujuan memelihara higiene payudara, melenturkan/ menguatkan puting susu,
dan mengeluarkan puting susu yang datar atau masuk kedalam.
Teknik perawatan payudara Pranatal
1. Kompres puting susu dan area sekitarnya dengan menempelkan kapas/ lap yang
dibasahi minyak.
2. Bersihkan puting susu dan area sekitarnya dengan handuk kering yang bersih.
3. Pegang kedua puting susu lalu tarik keluar bersama dan diputar kedalam 20 kali,
keluar 20 kali.
4. Pangkal payudara dipegang kedua tangan lalu payudara diurut dari pangkal
menuju puting susu sebanyak 30 kali.
5. Kemudian pijat daerah areola sehingga keluar cairan 1-2 tetes untuk memastikan
saluran susu tidak tersumbat
3.1
Kesimpulan
Kehamilan adalah masa dimulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin dengan lama
kehamilan 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir.
Pelayanan atau asuhan standart minimal termasuk 10 T
1. Timbang berat badan
2. Ukur lingkar lengan atas (LILA)
3. Ukur tekanan darah
4. Ukur TFU
5. Hitung denyut jantung janin (DJJ)
6. Tentukan presentasi janin
7. Beri imunisasi TT
8. Beri tablet tambah darah ( tablet Fe)
9. Periksa laboratorium (rutin dan khusus): a.Pemeriksaan golongan darah,
b.Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (HB), c.Pemeriksaan protein dalam
urine, d.Pemeriksaan kadar gula darah, e.Pemeriksaan darah malaria,
f.Pemeriksaan tes sifilis, g. Pemeriksaan HIV, h.Pemeriksaan BTA
10. Tatalaksana atau penanganan kasus
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal diatas dan hasil pemeriksaan laboratorium,
setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standart
dan kewenangan tenaga kesehatan.kasus- kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk
sesuai dengan system rujukan. (Kemenkes, 2010)
3.2
Saran
ANC Terpadu masih perlu ditingkatkan sosialisasinya dan pelayanan seperti senam ibu
hamil maupun kelas ibu hamil masih sedikit, masih perlu pelatihan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan, 2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Depkes
dan JICA.