Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen sebagai suatu proses sosial, meletakkan bobotnya
pada interaksi orang-orang, baik yang berada didalam maupun diluar
lembaga-lembaga formal, atau yang berada di atas maupun di bawah
posisi operasional seseorang. Manajemen adalah kosakata yang berasal
dari bahasa perancis kuno, yaitu manajement yang berarti seni
melaksanakan dan mengatur. Sejauh ini memang belum ada kata yang
mapan dan diterima secara universal sehingga pengertiannya untuk
masing-masing para ahli masih memiliki banyak perbedaan.
Secara umum manajemen juga di pandang sebagai sebuah disiplin ilmu
yang mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi
melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik
organisasi. Dalam hal ini manajemen dibedakan menjadi 3 bentuk
karakteristik, diantaranya adalah: sebuah proses atau seri dari aktivitas
yang berkelanjutan dan berhubungan, melibatkan dan berkonsentrasi
untuk mendapatkan tujuan organisasi, mendapatkan hasil-hasil ini dengan
bekerja sama dengan sejumlah orang dan memanfaatkan sumber-sumber
di miliki organisasi.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian manajemen ?
2. Apa sajakah prinsip-prinsip manajemen ?
3. Bagaimana bentuk manajemen dan lingkungannya ?
P a g e 1 | 17

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen
3. Untuk mengetahui bentuk manajemen dan lingkungannya

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa inggris Manage yang memiliki arti
mengelola/mengurus, mengendalikan, mengusahakan, dan juga memimpin.
Secara umum pengertian manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen memiliki kegiatan
memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan dan mengembangkan.
P a g e 2 | 17

Pengertian manajemen menurut para ahli adalah manajemen sebagai


ilmu pengetahuan yang secara sistematis untuk memahami mengapa dan
bagaiman manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
bagi kemanusiaan. Berikut beberapa definisi manajemen yang dikemukakan oleh
para ahli yaitu sebagai berikut :
1. Manullang
Manajemen adalah seni

dan

ilmu

pencatatan,

pengorganisasian,

penyusunan, pengarahan, pengawasan terhadap sumber daya manusia


untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Mary Parker F
Pengertian manajemen adalah sebagai suatu seni, tiap-tiap pekerjaan bisa
diselesaikan dengan orang lain.
3. Stoner
Manajemen adalah suatu proses

dalam

membuat

perencanaan,

pengorganisasian, mengendalikan dan memimpin segala macam usaha


daripada anggota organisasi dan menggunakan segala sumber daya
organisasi dalam mencapai sasaran.
4. Wilson Bangun
Manajemen adalah suatu rangkaian aktifitas yang dikerjakan oleh para
anggota organisasi agar tujuan dapat tercapai dengan rangkaian yang teratur
dan tersusun baik
5. R.terry
Manajemen adalah suatu proses khas terdiri tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengontrolan yang dilakukan dalam
menentukan

serta

mencapai

target

yang

sudah

ditetapkan

lewat

pemanfaatan sumber daya manusia dan lainnya.


Tentunya dari beberapa pengertian manajemen menurut para ahli diatas
memiliki kesamaan makna walaupun disampaikan dalam bentuk dan tolak
P a g e 3 | 17

ukur yang berbeda. Adapun pengertian manajemen yang sering digunakan


oleh orang yaitu pengertian manajemen menurut Ricky W.Griffin, dimana
beliau mengartikan manajemen adalah sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian, pengordinasian dan pengendalian atau kontrol sumber
daya dalam mencapai sasaran denagn efektif dan efisien.
B. Prinsip Manajemen
Prinsip adalah dasar atau kaidah, yaitu pernyatan kebenaran fundamental
yang menjadi pokok dasar berfikir atau melakukan kegiatan. Jadi prinsip-prinsip
manajemen adalah asas/dasar ataupun kaidah yang merupakan pernyataan
atau

kebenaran

fundamental

yang

dijadikan

sebagai

pedoman

dalam

menjalankan tugas memimpin suatu usaha kerjasama, untuk mencapai suatu


keseimbangan yang setinggi-tingginya dalam proses pencapaian tujuan.
Menurut Henry Fayol (1925), merumuskan ada 14 prinsip dalam manajemen
yaitu:
1. Devision

Of

Work

atau

pembagian

kerja,

untuk

mencapai

dalam

menggunakan tenaga manusia dan faktor-faktor produksi lainnya. Prinsip ini


sangat penting mengingat adanya keterbatasan kemampuan manusia dalam
mengerjakan semua pekeraan. Manusia antara satu dengan yang lainnya
punya

keterbatasan

kemampuan,

dan

mengenai

perhatian

kebutuhan

sehingga

dalam

waktum

pengetahuan,

keterbatasannya

dapat

dilaksanakan oleh pihak yang berkemampuan untuk itu.


2. Authority and responsibility atau asas kekuasaan(kewenangan) atau
pertanggung jawaban. Kedua prinsip ini merupakan kunci dalam menjalankan
roda usaha kerja sama. Sebab tanpa kewenangan dan pertanggung jawaban
para manager tidak dapat mengadakan hubugan kebawa maupun keatas.
Harus ada kekuasaan untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk
P a g e 4 | 17

membuat dirinya ditaati. Pertanggung jawaban timbul oleh adanya kekuasaan


tadi. Keduanya harus seimbang (party) tidak ada kekuasaan tanpa tanggung
jawab begitupun sebaliknya. Misalnya: kekuasaan/wewenang sebesar X,
maka tanggung jawab pun harus sebesar X pula. Wewenang menimbulkan
hak sedangkan tanggung jawab menimbulkan kewajiban. Hak dan
kewajiban menyebabkan terjadinya interaksi dan komunikasi antara atasan
dan bawahan.
3. Discipline (disiplin),

yang meliputi : ketaatan, kesungguhan hati,kerajian,

kesiapan, persetujuan, kebiasaan, tata krama antara badan usaha tersebut


dengan warganya
4. Unity og commad (kesatuan perintah/komando) adalah prinsip yang
mengharuskan bahwa perintah yang diterima oleh seseorang pegawai tidak
boleh diberikan oleh lebih dari seseorang petugas di atasnya.
5. Unity of direction (kesatuan arah gerak) adalah prinsip yang mengatakan
bahwa tiap-tiap golongan pekerjaan yang mempunyai tujuan yang sama
harus mempunyai satu rencana dan dipimpin oleh seorang manager saja.
Seperti dibedakan dari prinsip

unity of command, Fayol berpendapat

bahwa unity of direction dihubungkan dengan struktur atau :badan


perusahaan. Sedangkan unity of command dihubungkan dengan jalannya
fungsi personal ( to the functioning of personnel)
6. Subordination of individual interest to general interest ( suborbgdinasi
kepentingan perseorangan terhadap kepentingan umum) maksudnya didalam
golongan manapun kepentingan kelompok harus mampu mampu memahami
kepentingan perorangan. Bila subordinasi ini terganggu maka manjemen
berfungsi untuk mendamaikannya/mengembalikannya
P a g e 5 | 17

7. Remuneration og personnel (pemberian upah/gaji para pegawai) prinsip ini


menurut Fayol yaitu pembayaran upah dan cara-cara pembayarannya
supaya adil dan memberikan kepuasan yang maksimun bagi pegawai dan
majikan. Dengan sistem upah/gaji yang memuaskan akan memotivasi para
karyawan atau pegawai untuk bekerja lebih giat.
8. Centralization (sentralisasi) yaitu prinsip yang mengatakan bahwa semua
organisasi harus dapat berpusat, harus mempunyai pusat (centralistis atau
decentralistis). Prinsip ini harus menunjukkan sampai batas mana wewenang
itu dipusatkan atau dibagi dalam sesuatu perusahaan. Keadaan masingmasing akan menentukan tingkat sentralisasi yang akan memberikan hasil
keseluruhan yang sebaik-baiknya.
9. Chain of command ( rangkaian perintah) adalah prinsip yang mengharuskan
bahwa perintah dari atas ke bawah selalu mengambil jarak yang paling dekat.
Hirarki dari atas dengan adanya kekuasaan dibarengi dengan ketaataan dari
bawah adalah untuk menjamin kemungkinan dua arah ( two way
communications) dan kesatuan perintah (unity of direction)
10. Order (Tata tertib/ketentraman) prinsip ini menurut Fayol di bagi atas
Ketertiban material dan ketertiban social. Kedua ketertiban tersebut
sebagai semboyang, bahwa harus diadakan tempat untuk tiap orang maupun
barang dan supaya tiap orang maupun barang harus ada tempatnya. Fayol
mengatakan aplace for everything(ever one) and everything (every one) in
its (his) place.
11. Equity (keadilan) prinsip ini menurut Fayol dianggap sebagai sesuatu yang
menimbulkan

kesetiaan

dan

ketaatan

bawahan

dengan

jalan

mengkordinasikan kebaikan dan keadilanbpara manager dalam memimpin


P a g e 6 | 17

bawahannya, sehingga menimbulkan rasa tunduk terhadap kekuasaan dari


pihak atasan.
Atmosudirdjo (1975) menerjemahkan sebagai prinsip kewajaran bukan
keadilan. Keadilan adalah realisasi dari sesuatu ang sudah tetap. Keawajaran
memerlukan banyak pikiran sehat, banyak pengalaman dan banyak baik
hati. Pada umumnya para pegawai minta diperlakukan secara wajar, tidak
usah secara adil ( artinya selalu mendapat apa yang menjadi haknya atau
kewajibannya).
12. Stability of tenure of personel ( stabilitas masa jabatan/kepegawaian), untuk
menghindarkan labor turn over yang tidak dikehendaki. Oleh Karena hal ini
dapat mengakibatkan ongkos-ongkos tinggi dalam produksi. Diperlukan
waktu bagi seorang pegawai untuk menyesuaikan diri pada jabatanya
(fungsinya) yang baru dan untuk mencapai penunaian tugas yang cukup baik.
13. Initiative ( inisiatif) adalah prinsip yang menyatakan bahwa seseorang kepala
harus pandai member inisiatif kepada bawahannya, yaitu kesempatan untuk
memikirkan dan merencanakn sendiri sesuatu karya, megusulkan kepada
atasan dan kemudian diberi kesempatan untuk melaksanakan sendiri.
Dengan demikian maka pegawai tersebut akan memperoleh kepuasan dan
kegembiraan organisasi.
14. Esprit de corps ( kesetiaan kelompok) adalah prinsip bersatu itu teguh (union
is stringhth), suatu kejadian dari prinsip kesatuan komando. Fayol ini
menegaskan perlunya kerjasama kelompok (team work) dan pentingnya
komunikasi untuk tercapainya keharmonisan.
Selain yang dikemukakan Fayol, juga hodges mengemukakan ada 22
prinsip manajemen, yaitu :
1. Kesatuan perintah,
2. Rentangan pengawasan,
P a g e 7 | 17

3. Keseragaman,
4. Pendelegasian,
5. Perencanaan,
6. Penyusunan kebijakan,
7. Kepemimpinan,
8. Fungsi staf,
9. Keseimbangan/keselarasan,
10. Kordinasi,
11. Tanggung jawab dan wewenang,
12. Keputusan,
13. Standarisasi
14. Pengawasan,
15. Keluwesan,
16. Fakta,
17. Hubungan antar manusia,
18. Spealisasi,
19. Penyederhanaan,
20. Produktivitas individu,
21. Tugas dan penyelesaian,
22. Insentif
Dari 22 prinsip manajemen yang dikemukakan oleh Hodges tidak
semunya dijelaskan berikut ini, karena sudah dikemukakanpada prinsip
Fayol terdahulu. Yang dijelaskan adalah:
1. Prinsip rentangan pengawasan adalah jumlah bawahan yang dapat
diatasi secara langsung oleh atasannya, secara efektif. Dalam
menyusun organisasi sebaiknya untuk top manajer hanya memiliki
bawahan langsung sejumlah empat sampai delapan saja. Jika lebih
dari itu pengawasan menjadi tidak efektif lagi dan akan merugikan
organisasi itu sendiri.
2. Prinsip keseragaman. Dalam menyusun bagian sub organisasi
(departemenisasi) dengan memperhatikan aktifitas yang seragam
dikelompokkan kedalam satu satuan kerja yang mewadahinya.
Sebagai

contoh

segala

aktivitas

yang

menyangkut

keuangan

ditampung dalam satuan kerja bidang keuangan atau departemen


P a g e 8 | 17

keuangan. Apabila ada bidang tugas yang tidak seragam ditampung


dalam satu departemen, hasilnya akan kurang dan bahkan dapat
mengakibatkan kekacauan dan kegagalan organisasi itu. Katakanlah
kegiatan

keuangan

dicampur

dengan

kegiatan

produksi

dan

dilaksanakan dibawah departemen keuangan, maka hal ini tidak


melaksanakan prinsip keseragaman tadi dan yakinlah bahwa akan
membingunkan pelaksanaannya.
3. Prinsip pendelegasian, mengingat

kemampuan

manusia

serba

keterbatasan dan semakin kompleks organisasi menuntut beban kerja


yang

semakin

banyak

dan

mungkin

tuntutan

kerjanya

akan

bersamaan. Demikian keadaan yang dihadapi oleh seorang manager


sehingga dengan prinsip pendelegasian,, maka sebagian tugasnya
perlu diserahkan kepada bawahan siapa yang dipercayakannya.
Apabila tidak, akan terjadi tumpukan dan keterbengkalaian tugas serta
kelelahan

manager

kegagalannya
4. Prinsip perencanaan,

yang

mengakibatkan

hanyalah

dengan

faktor

penyebab

perencanaan

yang

mengakibatkan ketertiban dan kelancaran kerja yang lebih terarah


akan memberi jaminan hasil yang lebih yang memuaskan. Tanpa
perencanaan atau tiba masa tiba akal akan mengundang kekosongan
kerja. Oleh karena itu, setiap usaha mencapai tujuan hendaknya
melaksanakan prinsip ini, yaitu menuyusun rencana kerja sebelu
kegiatan tersebut dilaksanakan. Penyusunan rencana hendaknya
memperhatikan proses rencana, yaitu menentukan masalahnya,
P a g e 9 | 17

mengumpulkan

data,/fakta

yang

relevan

dengan

masalahnya,

menganalisa, menemukan alternatif dan memilih alternatif yang paling


menguntungkan untuk ditentukan sebagai rencana.
5. Prinsip penyusunan kebijakan, didalam pelaksanaan
diperlukan

kebijakan

sebagai

pedoman

kerja

kegiatan,

umum

dalam

menghadapi situasi-situasi tertentu. Oleh Karen itu, setiap kegiatan


usaha mencapai tujuan harus menyusun kebijakan yang diperlukan
sebagai pedoman umum.
6. Prinsip kepemimpinan, manajemen adalah usaha untuk mencapai
tujuan dengan orang lain. Jadi disini akan terdapat lebih dari satu
orang. Agar kegiatan masing-masing orang terkoordinir dan terarah
maka harus ada yang memimpinnya. Oleh karena itu dalam setiap
usaha mencapai tujuan harus ditunjuk seorang atau lebih untuk
bertindak selaku managernya.
7. Prinsip fungsi staf. Dalam suatu organisasi, tujuan yang akan dicapai
biasanya menyangkut kegiatan yang luas dan berdimensi banyak.
Sudah dikatakan terdahulu bahwa kemampuan seseorang serba
keterbatasan. Dengantugas manager yang demikian luasnya kegiatan
yang harus dilaksanakan, maka perlu mengangkat staf atau menunjuk
orang lain untuk menjalankan fungsi staf, yaitu menjalankan kegiatan
perencanaan pengembangan, penyumbang ide-ide dan standarstandar.

C. Manajemen dan Lingkungannya dalam dunia pendidikan


P a g e 10 | 17

Menurut Fred David, analisis SWOT adalah metode perencanaan


strategis yang berfungsi untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman suatu perusahaan. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang
spesifik dari spekulasi bisnis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal
yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Berikut ini
akan kita bahas mengenai lingkungan internal dan eksternal menejemen.
A. Lingkungan Eksternal Manajemen
Lingkungan ekstern atau eksternal terdiri atas unsur-unsur yang
berada di luar organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan
dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer, disamping itu juga akan
mempengaruhi manajer di dalam pengambilan keputusan yang akan
dibuat. Unsur-unsur lingkungan eksternal organisasi contohnya yaitu
perubahan perekonomian, peraturan pemerintah, perilaku konsumen atau
masyarakat, perkembangan teknologi, politik dan lain sebagainya.
Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan
lingkungan makro.
1. Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh
langsung terhadap kegiatan manajemen. Lingkungan eksternal mikro
diartikan sebagai faktor-faktor di luar rumah tangga produksi atau dunia
usaha yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan dunia usaha.
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan ekasternak mikro adalah :

P a g e 11 | 17

a. Penyedia/pemasok (supplier) dengan adanya pemasok factor-faktor


produksi, muncul kegiatan produksi, di samping itu pemasok juga
menunjang kelangsungan hidup dunia usaha
b. Perantara adalah pihak-pihak yang berperan dalam penyebaran
hasil-hasil produksi dari produsen ke tangan konsumen hingga siap
dikonsumsi, misalnya distributor, pengecer dan sebagainya
c. Teknologi berkaitan secara langsung dengan perkembangan proses
pengoilahan yang berupoa penemuan baru baik peralatan maupun
metode kerjanya. Lembaga yang berkecimpung dalam bidang ini
misalnya lembaga RIstek, Litbang dan sebagainya
d. Pasar dalam arti luas. Meskipun letaknya berada di luar kegiatan
produksi, tetapi karena seluruh hasil produksi adalah untuk melayani
(dijual ke) pasar, maka semua pihak yang terlibat dan berada di
dalam pasar termasuk unsure lingkungan eksternal mikro
2. Lingkungan

eksternal

makro

yaitu

lingkungan

yang

mempunyai

pengaruh tidak langsung. Masing-masing anggota dunia usaha memiliki


perbedaan dalam memberikan factor-faktor yang secara kongkret dapat
dimasukkan ke dalam lingkungan eksternal makro atau mikro. Hal ini
disebabkan oleh sifat majemuk kegiatan dunia usaha. Oleh karena itu
pertimbangan pemilihan factor eksternal makro dan mikro dilakukan
secara umum.
Secara umum unsur-unsur lingkungan eksternal makro dunia
usaha adalah sebagai berikut :
P a g e 12 | 17

a. Keadaan alam
b. Politik dan hankam, keadaan politik dan pertahanan keamanan
secara umum menciptakan iklim ketenangan usaha
c. Hukum peraturan perundangan-undanagan yang berlaku misalnya
undang-undang perpajakan, perburuhan dan sebagainya
d. Perekonomian, tingkat pendapatan, pola-pola pemenuhan kebutuhan
masyarakat, tingkat investasi dan sebagainya
e. Pendidikan dan teknologi tingkat kecerdasan kehidupan masyarakat
yang berkaitan dengan penguasaan dan pengembangan ilmu
pengetahuan serta teknologi pada umumnya
f. Social dan kebudayaan : pandangan dan nilai-nilai yang dianut
masyarakat seperti terwujud dalam norma-norma etika dan social,
kepercayaan, agama, kesenian, pola hubungan antar individu dan
sitem kerja samanya, sertta strata social
g. Kependudukan

jumlah

tingkat

kelahiran-kematian,

penyebaran

penduduk (misalnya urbanisasi dan transmigrasi), umur dan jenis


kelamin
h.

Hubungan internasional : mencakup banyak hal seperti proteksi


bahan barang dan jasa, nialai tukar mata uang teknologi,
kebudayaan, polkam dan sebagainya

B.

Lingkungan Internal Manajemen

P a g e 13 | 17

Lingkungan internal dunia usaha adalah factor-faktor yang berada di


dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Factor-faktor tersebut masih berada dalam jangkauan keputusan yang
diambil oleh pihak pelaksana dunia usaha, sehingga dapat dikuasai
langsung (controllable)
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan internal dunia usaha adalah :
1. Tenaga kerja dalam arti pekerja atau karyawan : meliputi lingkungan
kerja

fisik

dan

nonfisik,

upah

dan

gaji

jaminan

hari

tua,

pengembangannya dan sebagainya


2. Peralatan dan mesin-mesin : tata letak, pemeliharaan / perawatan,
pembebanan, penerapan teknologi baru dan sebagainya
3. Modal : para pemilik/penyetor modal, pengelolaan dana
4. Bahan mentah, penolong, barang setengah jadi dan barang jadi :
pergudangan, arus aliran fisiknya dan sebagainya
5. System informasi dan administrasi untuk kepentingan pengambilan
keputusan

bagi

manajemen,

misalnya

buku-buku

anggaran

pembelian bahan, rencana penjualan, laporan penggunaan/ realisasi


dana dan sebagainya
Unsur-unsur lingkungan baik eksternal maupun internal secara
simulate berpengaruh timbale balik terhadap dunia usaha. Hal ini
berarti kehidupan dunia usaha juga mempengaruhi lingkungan.
Dengan demikian, dunia usaha dituntut pula tanggung jawabnya
terhadap kehidupan masyarakat luas.
P a g e 14 | 17

Contoh pengaruh timbal balik antara lingkungan dan dunia usaha :


- Lingkungan eksternal makro : dunia usaha turut serta meningkatkan
perekonomian masyarakat (tingkat pendapatan mereka bertambah)
sebab factor-faktor produksi yang mereka serahkan dibayar oleh
dunia usaha. Adanya peningkatan taraf kehidupan menyebabkan
permintaan akan hasil-hasil produksi dari dunia usaha juga
meningkat. Hal ini berarti pula bahwa kegiatan dunia usaha tetap
berlangsung bahkan semakin berkembang
- Lingkungan eksternal mikro : kelangsungan hidup dari penyedia
bahan mentah sangat tergantung pada kegiatan dunia usaha, sebab
dunia usaha membutuhkan bahan mentah untuk menghasilkan alat
pemuas. Dengan kelancaran kegiatan dunia usaha berarti pula
dibutuhkan bahan mentah yang lebih banyak.
- Lingkungan internal : apalagi lingkungan kerja menyenangkan dan
kesejahteraan serta pengembangan karyawan / pekerja diperhatikan,
maka semangat kerja akan semakin tinggi. Prestasi kerja yang tinggi
akan menguntungkan dunia usaha.

P a g e 15 | 17

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen adalah kosakata yang berasal dari bahasa perancis kuno,

yaitu manajement yang berarti seni melaksanakan dan mengatur.


prinsip-prinsip manajemen adalah asas/dasar ataupun kaidah yang
merupakan pernyataan atau kebenaran fundamental yang dijadikan
sebagai pedoman dalam menjalankan tugas memimpin suatu usaha
kerjasama, untuk mencapai suatu keseimbangan yang setinggi-tingginya

dalam proses pencapaian tujuan.


Manejemen dan lingkungan terbagi menjadi 2 yaitu lingkungan eksternal

manajemen dan lingkungan internal manajemen


Lingkungan eksternal manejemen terbagi atas lingkungan eksternal mikro

dan lingkungan eksternal makro


Lingkungan eksternal mikro terdiri atas supplier, perantara, teknologi dan
centralized dan lingkungan eksternal makro terdiri dari keadaan alam,
politik, hukum, perekonomian, pendidikan , sosial dan kebudayaan,

kependudukan dan hubungan internasional.


Faktor lingkungan internal yaitu tenaga kerja, fasilitas, finansial.

DAFTAR PUSTAKA
P a g e 16 | 17

http://vesper2.blogspot.co.id/2014/04/lingkungan-manajemen.html
http://gudangilmu.blogspot.co.id/2015/07/lingkungan-manajemen-prinsip.html
http://gudangilmu.blogspot.co.id/2015/09/manajemen dan lingkunganya.html

P a g e 17 | 17

Anda mungkin juga menyukai