Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
Gangguan
pertukaran gas
Gangguan
Setelah diberikan tindakan
a. Catat status nutrisi
a. Berguna dalam
keseimbangan
keperawatan diharapkan
paasien: turgor kulit, timbang mendefinisikan derajat
nutrisi, kurang dari kebutuhan nutrisi adekuat,
berat badan, integritas
masalah dan intervensi
kebutuhan
dengan kriteria hasil:
mukosa mulut, kemampuan yang tepat b. Membantu
Menunjukkan
berat
berhubungan dengan
menelan, adanya bising usus, intervensi kebutuhan
badan meningkat mencapai
kelelahan, batuk
riwayat mual/rnuntah atau
yang spesifik,
yang sering, adanya tujuan dengan nilai laboratoriurn diare.b. Kaji ulang pola
meningkatkan intake die
normal
dan
bebas
tanda
produksi sputum,
diet pasien yang disukai/tidak pasien.
malnutrisi.
c. Mengukur keefektifan
dispnea, anoreksia,
disukai.
nutrisi dan cairan.
Melakukan perubahan c. Monitor intake dan
penurunan
d. Dapat menentukan
pola hidup untuk meningkatkan output secara periodik.
kemampuan
dan mempertahankan berat
d. Catat adanya anoreksia, jenis diet dan
finansial.
badan yang tepat.
mual, muntah, dan tetapkan mengidentifikasi
a.
Kaji suhu tubuh
a. Mengetahui
pasienb.
Beri kompres peningkatan suhu tubuh
air hangat
memudahkan
c.
Berikan/anjurkan
intervensib. Mengurang
pasien untuk banyak minum panas dengan
1500-2000 cc/hari (sesuai
pemindahan panas
toleransi)
secara konduksi. Air
d.
Anjurkan pasien untuk
hangat mengontrol
menggunakan pakaian yang
tipis dan mudah menyerap pemindahan panas
secara perlahan tanpa
keringat
e.
Observasi intake dan menyebabkan hipotermi
atau menggigil.
output, tanda vital (suhu,
nadi, tekanan darah) tiap 3 c. Untuk mengganti
cairan tubuh yang
jam sekali atau sesuai
hilang akibat evaporasi
indikasi
d. Memberikan rasa
f.
Kolaborasi :
pemberian cairan intravena nyaman dan pakaian
dan pemberian obat sesuai yang tipis mudah
menyerap keringat dan
program.
tidak merangsang
peningkatan suhu tubuh
e. Mendeteksi dini
kekurangan cairan serta
mengetahui
keseimbangan cairan
dan elektrolit dalam
tubuh. Tanda vital
merupakan acuan untuk
mengetahui keadaan
umum pasien.
f. Pemberian cairan
sangat penting bagi
pasien dengan suhu
tubuh yang tinggi. Obat
khususnya untuk
menurunkan panas
tubuh pasien.
a. Menetapkan
kemampuan atau
laporan dispnea,
peningkatan kelemahan atau
kelelahan.b. Berikan
lingkungan tenang dan batasi
pengunjung selama fase akut
sesuai indikasi.
c. Jelaskan pentingnya
istirahat dalam rencana
pengobatandan perlunya
keseimbangan aktivitas dan
istirahat.
d. Bantu pasien memilih
posisi nyaman untuk
istirahat.
e. Bantu aktivitas
perawatan diri yang
diperlukan. Berikan
kemajuan peningkatan
aktivitas selama fase
penyembuhan.
kebutuhan pasien
memudahkan pemilihan
intervensi.b.
Menurunkan stress dan
rangsanagn berlebihan,
meningkatkan istirahat.
c. Tirah baring
dipertahankan selama
fase akut untuk
menurunkan kebutuhan
metabolic, menghemat
energy untuk
penyembuhan.
d. Pasien mungkin
nyaman dengan kepala
tinggi, tidur di kursi atau
menunduk ke depan
meja atau bantal.
e. Meminimalkan
kelelahan dan membantu
keseimbanagnsuplai dan
kebutuhan oksigen.
a. Kemampuan belajar
berkaitan dengan
keadaan emosi dan
kesiapan fisik.
Keberhasilan tergantung
pada kemarnpuan
pasien. b. Informasi
tertulis dapat membantu
mengingatkan pasien.
c. Meningkatkan
partisipasi pasien
mematuhi aturan terapi
dan mencegah putus
obat.
d. Mencegah keraguan
terhadap pengobatan
sehingga mampu
menjalani terapi.
e. Kebiasaan minurn
alkohol berkaitan
dengan terjadinya
hepatitis
f. Efek samping
etambutol: menurunkan
visus, kurang mampu
melihat warna hijau.
a. Review patologi
a. Membantu pasien
penyakit fase aktif/tidak
agar mau mengerti dan
aktif, penyebaran infeksi
menerima terapi yang
melalui bronkus pada
diberikan untuk
jaringan sekitarnya atau
mencegah komplikasi. b
aliran darah atau sistem limfe Orang-orang yang
dan resiko infeksi melalui
beresiko perlu program
batuk, bersin, meludah,
terapi obat untuk
tertawa., ciuman atau
mencegah penyebaran
menyanyi.b. Identifikasi
infeksi.
orang-orang yang beresiko c. Kebiasaan ini untuk
mencegah terjadinya
terkena infeksi seperti
penularan infeksi.
anggota keluarga, teman,
d. Mengurangi risilio
orang dalam satu
penyebaran infeksi.
perkumpulan.
e. Febris merupakan
c. Anjurkan pasien
indikasi terjadinya
menutup mulut dan
infeksi.
membuang dahak di tempat
f. Pengetahuan tentang
penampungan yang tertutup
faktor-faktor ini
jika batuk.
membantu pasien untuk
d. Gunakan masker setiap
mengubah gaya hidup
melakukan tindakan.
dan
e. Monitor temperatur.
menghindari/mengurang
f. Identifikasi individu
i keadaan yang lebih
yang berisiko tinggi untuk
buruk.
terinfeksi ulang Tuberkulosis
g. Periode menular
paru, seperti: alkoholisme,
dapat terjadi hanya 2-3
malnutrisi, operasi bypass
hari setelah permulaan
intestinal, menggunakan obat
penekan imun/
kortikosteroid, adanya
diabetes melitus, kanker.
g. Tekankan untuk tidak
menghentikan terapi yang
dijalani.
Kolaborasi:
h. Pemberian terapi INH,
etambutol, Rifampisin.
i.
Pemberian terapi
Pyrazinamid
(PZA)/Aldinamide, paraamino salisik (PAS),
sikloserin, streptomisin.
j. Monitor sputum BTA.