Anda di halaman 1dari 2

PENGELOLAAN PASIEN DENGAN KEWASPADAAN

BERBASIS TRANSMISI KONTAK


No. Dokumen
No. Revisi
Halaman

RS PARU RESPIRA

00

1/2
Ditetapkan

Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Pengertian

Direktur RS PARU RESPIRA

dr. Joko Santoso, M.Kes


19601126 199010 1 001
Transmisi kontak merupakan cara yang terpenting dan tersering
menimbulkan HAIs.
Transmisi Kontak ada 2, yaitu :
1. Kontak Langsung meliputi kontak dengan permukaan kulit
terluka/abrasi orang yang rentan/petugas dengan kulit pasien
terinfeksi atau kolinisasi.
2. Kontak Tidak Langsung meliputi kontak antara orang rentan
dengan benda terkontaminasi mikroba infeksius di lingkungan,
instrumen yang terkontaminasi, jarum, kasa, tangan terkontaminasi
yang belum cuci tangan atau sarung tangan yang tidak diganti saat
menolong pasien satu dengan yang lainnya.
Kontak dengan cairan sekresi pasien terinfeksi yang ditransmisikan
melalui tangan petugas atau benda mati di lingkungan pasien.
Yang termasuk dalam Transmisi Kontak adalah MDRO, MRSA,
VRSA, VRE, MDRSP (Streptococus Pneumoniae), VISA, Virus
Herpes Simplex, RSV (melalui mainan), C. Difficile, Influenza, P.

Tujuan

Aeruginosa, Rubella, Scabies.


Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menurunkan risiko
transmisi mikroba yang secara epidemiologi ditransmisikan melalui

Kebijakan
Prosedur

kontak langsung atau tidak langsung.


SK Direktur RS Paru Respira Nomor 188/ 1230 tentang Kebijakan
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) RS Paru
Respira.
1. Tempatkan pasien di ruang rawat terpisah, atau letakkan pasien di
tempat paling pinggir atau pojok atau diberi jarak > 1 meter antar
TT
2. Jaga agar tidak ada kontaminasi silang ke lingkungan dan pasien
lain
3. Batasi gerak dan transport pasien hanya kalau perlu saja
4. Pakailah sarung tangan bersih non steril jika melakukan tindakan
ke pasien

PENGELOLAAN PASIEN DENGAN KEWASPADAAN


BERBASIS TRANSMISI KONTAK
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman

RS PARU RESPIRA

00

2/2

5. Ganti sarung tangan setelah kontak dengan bahan infeksius,


misalnya : feses, cairan drain, dan segera lepas sarung tangan
tersebut
6. Lepas sarung tangan sebelum keluar dari kamar pasien dan cuci
tangan dengan antiseptik
7. Pakailah gaun/skort bersih saat masuk ruang pasien untuk
melindungi baju dari kontak pasien, permukaan lingkungan, barang
di ruang pasien, cairan tubuh pasien. Lepaskan gaun sebelum ke
luar dari ruang pasien
8. Jaga agar tidak ada kontaminasi silang ke lingkungan dan pasien
lain
9. Bila memungkinkan peralatan non kritikal dipakai untuk 1 pasien
atau pasien dengan mikroba yang sama
10. Bersihkan dan disinfeksi peralatan sebelum dipakai untuk pasien
Unit kerja
terkait

lain.
Semua Unit

Anda mungkin juga menyukai