PROSEDUR PRAKTIKUM
A. Organoleptis: rupa, bau, rasa
Tablet diamati secara visual, apakah terjadi ketidakhomogen zat
warna atau tidak, bentuk tablet, permukaan cacat atau tidak dan harus
bebas dari noda atau bintik-bintik.
B. Sifat Fisika-Kimia
1. Keseragaman Ukuran
Perbandingan diamater dan tebal tablet (FI III). Diambil secara
acak 20 tablet, lalu diukur diameter dan tebalnya menggunakan jangka
sorong. Menurut FI III diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak
kurang 1 1/3 tebal tablet.
2. Kekerasan
Dilakukan menggunakan hardness tester terhadap 20 tablet yang
diambil secara acak. Kekerasan diukur berdasarkan luas permukaan
tablet dengan menggunakan beban yang dinyatakan dalam kg. Satuan
kekerasan adalah kg/cm2. Ditentukan kekerasan rata-rata dan standar
deviasinya. Syarat : tablet besar : 7 8 kg/cm 2. Dan tablet kecil :4 6
kg/cm2.
3. Friabilitas
Dilakukan dengan menggunakan alat friabilator terhadap 20 atau
40 tablet yang diambil secara acak. Diameter yang diuji adalah
kerapuhan tablet terhadap gesekan atau bantingan selama waktu
tertentu. Friabilator dipengaruhi oleh sudut tablet yang kasar, kurang
daya ikat serbuk, terlalu banyak serbuk halus, pemakaian bahan yang
tidak tepat, massa cetak terlalu kering. Tablet uji: 40 tablet ( bobot <
250 mg ) dan 20 tablet ( > 250 mg ).
Tablet yang diambil secara acak dibersihkan satu-satu dengan sikat
halus lalu ditimbang (a). Masukkan semua tablet kedalam alat, lalu di
putar sebanyak 100 putaran. Lalu tablet dibersihkan lagi dan ditimbang
(b). Tablet yang baik memilki friabilator kurang dari 1 %.
f=
ab
x 100
a
f = friabilitas
a = bobot tablet sebelum uji
b = bobot tablet setelah uji
4. Keseragaman Bobot
Diambil 20 tablet secara acak lalu timbang masing-masing tablet.
Hitung bobot rata-rata dan penyimpanga terhadap bobot rata-rata.tidak
boleh ada 2 tablet yang masing-masing menyimpang dari bobot ratarata lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom A, dan tidak
boleh ada satupun tablet yang menyimpang dari bobot rata-rata lebih
dari harga pada kolom B.
Bobot rata-rata
< 25 mg
26 mg - 150 mg
10%
20%
150 mg - 300 mg
7,5%
15%
5%
10%
>300 mg
5. Waktu Hancur
Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu
hancur yang tertera dalam masing-masing monografi, kecuali pada
etiket dinyatakan bahwa tablet atau kapsul digunakan sebagai tablet
isap atau kunyah atau dirancang untuk pelepasan kandungan obat
secara bertahap dalam jangka waktu tertentu. Digunakan 6 tablet atau
lebih. Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa sediaan atau bahan
aktifnya terlarut sempurna. Sediaan dinyatakan hancur sempurna bisa
sisa sediaan yang tertinggal pada kasa uji merupakan masa lunak yang
tidak mempunyai inti yang jelas (tidak ada bagian tablet yang
tertinggal diatas kasa kecuali; fragmen-fragmen bahan (pembantu)
kecuali bagian dari penyalut atau cangkang kapsul yang tidak larut.
Waktu hancur dicatat sejak pertama kali tablet mulai hancur hingga
tidak ada bagian yang tertinggal diatas kasa. Waktu yang diperlukan
sebagai media