Laporan Kasus Jiwa
Laporan Kasus Jiwa
SKIZOFRENIA PARANOID
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik
Senior pada Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Jiwa
Profesi Pendidikan Dokter Universitas Syiah Kuala
Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh
Oleh:
MOLLA ANDRISKA DEWI
1507101030185
Pembimbing :
dr. Zulfa Zahra, Sp.KJ.
I IDENTITAS PASIEN
II
Nama
: Tn. AH
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Tanggal Lahir
: 26 Agustus 1993
Umur
: 35 tahun
Alamat
Status Pernikahan
: Belum menikah
Pekerjaan
: Pelajar
Pendidikan Terakhir
: SMA
Agama
: Islam
Suku
: Aceh
Tanggal Masuk
: 3 Oktober 2016
Tanggal Pemeriksaan
: 15 Oktober 2016
RIWAYAT PSIKIATRI
Data diperoleh dari:
1. Rekam Medis
2. Autoanamnesis: 15 Oktober 2016
A Keluhan Utama:
Mengancam ibu kandungnya menggunakan senjata tajam.
B Riwayat Gangguan Sekarang:
Pasien diantar oleh keluarganya ke Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh atas keluhan berupa
mengancam ibu kandungnnya menggunakan senjata tajam. Tindakan tersebut dilakukan
oleh pasien atas dasar suruhan dari suara-suara yang didengarnya sebelum tindakan itu
dilakukannya. Setelah melakukan tindakan tersebut, pasien mengaku merasa bersalah
terhadap setiap tindakan yang dilakukannya. Pasien juga mengaku bahwa ancaman pada
ibunya tersebut selain didasari atas suara-suara yang didengarnya, juga didasari masalah
hilangnya baju pasien, sehingga pasien menyalahkan ibunya. Tindakan tersebut dilakukan
hanya pada ibu pasien dan orang-orang yang dikenal serta memiliki hubungan keluarga
dengan pasien, sementara pada masyarakat sekitar, pasien tidak berani melakukannya.
Pasien juga mengeluhkan adanya melihat bayangan-bayang gelap serta melihat sosok
malaikat izrail yang datang kepadanya. Pasien tidak merasa mencium bau tertentu yang
berada disekitarnya. Awalnya pasien mengaku mengalami hal gejala gangguan jiwa yang
berat selama 2 tahun dari tahun 2005-2007, sehingga pada tahun 2007 pasien dibawa
pertama sekali oleh keluarga pasien ke RSJ Banda Aceh. Saat itu pasien, mengatakan
bahwa keluhan pasien tersebut awalnya karena pasien geger otak (kerusakan saraf otak)
akibat putus cinta dengan kekasihnya.
C Riwayat Penyakit Sebelumnya
1
Pasien merupakan tamatan Sekolah Menengah Pertama, namun kemudian pasien tidak
melanjutkan pendidikannya.
H Riwayat Kehidupan Pribadi
1
Riwayat prenatal
Normal
Masa remaja
Ayah pasien meninggal dunia tahun 2013 akibat sakit jantung yang dideritanya.
Riwayat Keluarga
Keterangan gambar:
: Perempuan
: Klien
: Laki-laki
: Meninggal
: Tinggal serumah
: Konflik
: Meninggal
III
A.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Internus
1. Status Present
B.
C.
a. Penampakan umum
b. Kesadaran
: Jernih
c. Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
d. Frekuensi Napas
: 20 x/i
e. Frekuensi Nadi
: 82 x/i
f. Temperatur
: Afebris
Status Generalisata
1. Kepala
2. Leher
3. Paru
4. Jantung
5. Abdomen
6. Ekstremitas
7. Genetalia
: Tidak diperiksa
Status Neurologik
1. GCS
: E4M6V5 = 15
: (-)
3. Peningkatan TIK
: (-)
4. Mata
3mm/ 3mm
RCL (+/+), RCTL (+/+).
IV
A
5. Motorik
6. Sensibilitas
7. Fungsi-fungsi luhur
8. Gangguan khusus
: (-)
STATUS MENTAL
Deskripsi Umum
1. Penampilan
2. Kebersihan
B.
: Bersih
3. Kerapian
: Rapi
4. Kesadaran
: Jernih
: Normoaktif
: Kooperatif
Keadaan Emosi
1. Afek
: Appropiate
2. Mood
: Eutimik
3. Emosi
Arus
: Baik
Pengendalian
Stabilitas
Empati
C.
D.
: Baik
: Baik
: Baik
Pembicaraan
1. Kuantitatif
: Bicara Spontan
2. Kualitatif
Pikiran
1. Proses pikir
Koheren
: (+)
Neologisme
: (-)
Sirkumstansialitas
: (-)
Tangensial
: (-)
Asosiasi longgar
: (-)
Flight of ideas
: (-)
Blocking
: (-)
2. Isi pikir
Waham
1
Waham bizzare
: (-)
Waham somatik
: (+) Riwayat
Waham nihilistik
: (-)
Waham curiga
: (+)
Waham paranoid
-
Waham kebesaran
: (-)
Waham referensi
: (-)
Waham kejar
: (-)
Thought
1) Thought withdrawal
: (-)
2) Thought insertion
: (-)
3) Thought broadcasting
: (-)
4) Thought echo
: (-)
Delusion
E.
1) Delusion of control
: (-)
2) Delusion of influence
: (-)
3) Delusion of passivity
: (-)
4) Delusion of perception
: (-)
Persepsi
1. Halusinasi
Halusinasi auditorik
Halusinasi visual
Halusinasi taktil
Halusinasi olfaktorik
2. Ilusi
F.
: (+)
: (+)
: (-)
: (-)
: (-)
Intelektual
1. Intelektual
: Baik
2. Daya konsentrasi
: Baik
3. Orientasi
Diri
Tempat
Waktu
: Baik
: Baik
: Baik
4. Daya ingat
G.
H.
Seketika
Jangka pendek
Jangka panjang
: Baik
: Baik
: Baik.
5. Pikiran abstrak
: Baik
6. Bakat kreatif
: Baik
Daya Nilai
1. Norma sosial
: Baik
: Baik
3. Penilaian realitas
: Baik
Tilikan (Insight)
T4
I.
Judgement
Terganggu
V.
RESUME
Pasien diantar oleh keluarganya ke Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh atas keluhan berupa
mengancam ibu kandungnnya menggunakan senjata tajam. Tindakan tersebut dilakukan
oleh pasien atas dasar suruhan dari suara-suara yang didengarnya sebelum tindakan itu
DIAGNOSIS BANDING
1
: Skizofrenia Paranoid
Axis II
Axis III
Axis IV
Axis V
IX.
TATALAKSANA
1.
Terapi psikofarmaka
Trifluoperazine 5 mg 2x1 tablet
Merlopam 2 mg 1x1 tablet
2.
Psikoedukasi terhadap pasien: Menjelaskan kepada pasien tentang apa penyakit yang
dideritanya saat ini, apa saja yang dapat menjadi penyebab penyakitnya lalu meyakinkan
pasien bahwa kondisinya dapat membaik dengan cara teratur minum obat dan menjelaskan
dampak buruknya jika pasien tidak teratur minum obat. Menjelaskan kepada pasien untuk
menahan diri apabila timbul keinginan-keinginan/bisikan untuk melakukan sesuatu yang
buruk. Selanjutnya, menyampaikan keadaan pasien apabila telah mengalami perbaikan
maka boleh untuk dijemput pulang dan bersosialisasi lagi seperti dulu.
3.
X.
PROGNOSIS
Quo ad Vitam
: Bonam
Quo ad Functionam
: Dubia ad bonam
Quo ad Sanactionam
: Dubia ad malam
XI.
FOLLOW-UP HARIAN
Tgl. Pemeriksaan
10 Oktober 2016
Evaluasi
Tindakan/Terapi
S/ Pasien cukup tenang dan kooperatif Terapi :
gelisah (-)
- Trifluoperazine
O/
5 mg 2x1 tablet
Mood/Afek : terbatas
Halusinasi audiotorik (-)
- Merlopam 2 mg
1x1 tablet
A/ Skizofrenia Paranoid
12 Oktober 2016
13 Oktober 2016
5 mg 2x1 tablet
Mood/Afek : terbatas
Halusinasi audiotorik (-)
- Merlopam 2 mg
A/ Skizofrenia Paranoid
S/ Pasien kurang tidur, bisikan (-)
O/
Mood/Afek : terbatas
Halusinasi audiotorik (-)
A/ Skizofrenia Paranaoid
1x1 tablet
Terapi :
- Trifluoperazine
5 mg 2x1 tablet
- Merlopam 2 mg
1x1/2 tablet