: Novia Laela
NIM
: 1163060067
c. Pengertian etika
Etika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia,prinsip-prinsip yang
disistematiskan dari hasil pola pikir manusia.
Etika dapat diartikan menjadi beberapa arti berikut :
1. Pandangan benar dan salah menurut ukuran rasio
2. Moralitas suatu tindakan yang didasarkan pada ide-ide filsafat
3. Kebenaran yang sifatnya universal dan eternal
4. Tindakan yang melahirkan konsekuensi logis yang baik bagi kehidupan
manusia
5. Sistem nilai yang mengabadikan perbuatan manusia dimata manusia lainnya.
6. Tatanan prilaku yang menganut ideologi yang diyakini akan membawa
manusia pada kebahagiaan hidup
7. Simbol-simbul kehidupan yang berasal dari jiwa dan bentuk tindakan
kongkret.
8. Pandangan tentang nilai perbuatan baik dan buruk yang bersifat relatif dan
bergantung pada situasi dan kondisi.
9. Logika tentang baik dan buruk tentang suatu perbuatan manusia dengan
bersumber dari filsafat kehidupan yang dapat diterapkan dalam pergumulan
sosial,politik,kebudayaan,ekonomi,seni,profesionalitas,pekerjaan,dan
pandangan hidup suatu bangsa.
d. PENGERTIAN MORAL
Moral adalah perbuatan baik dsan buruk yang didasarkan pada kesepakatan
masarakat.
Moral merupakan istilah tentang perilaku atau ahklak yang diterapkan kepada
manusia sebagai individu maupun sebagai sosial.
e. Kesimpulan dari pembahasan mengenai pengertian akhlak,etika,dan moral adalah
ketiga istilah tersebut memiliki kesamaan subtansial jika dilihat secara normatif
karena ketiganya menguatkan suatu pola tindakan yang dinilai baik dan buruk
hanya pola yang digunakan berdasarkan ide-ide yang berbeda.
Pemahaman filosofis tentang hakikat segala sesuatu dapat mengacu pada dua hal
mendasar, yaitu pada kenyataan adanya firman firman tuhan yang diyakini sebagai
petunjuk dan pada ciptaan-Nya yang setiap hari dirasakan fungsinya oleh
manusia.Perenungan filosofis terhadap segala hal yang ada dan yang mngkin ada
sehingga menemukan persepsi dan konsepsi tertentu atas sesuatu yang direnungi
,hakikattnya adalah cikal bakal adanya pengetahuan.
Sumber pengetahuan bukan hanya berakal pada akal pikiran manusia dengan
kemampuan kognitipnya ,tetapi karena dilengkapi dengan kecerdasan memahami
sarwwa yang ada,real,dn menantang manusia untuk menduga-duga dalam memikirkan
dan memahami pada setiap kejadian yang mungkin terjadi secara fenomenologis.
Kejadian sebgaimana yang tanpaka dan dirasakan manusia merupakan hakikat
keberadaan alam yang tidak pernah pasti dan mutlak.perubahan yang terjadi pada
alam memungkinkan pertumbuhan filsafat universal yang implikasinnya melahirkan
ilmu pengetahuan yang kebenarannya relatif,sebagai wujud dari adannya kebenaran
mutlak.
Dalam islam,agama dan akal tidak dapat dipisahkan keduannya senantiasa
menjalin hubungan interpretatif,terutama dalam merumuskan tata cara berakhlak.
Dengan hubungan intim keduanya,akal menjadi tulang punggung ajaran
agama,terutama karena adanya kebutuhan akal untuk menjelaskna wahyu. Wahyu dan
akal tidak akan pernah bertentangan karena tidak mungkin tuhan menurunkan wahyu
kepada manusia tidak berakal ,meskipun tidak mustahil didalam wahyu terdapat ayatayat yang tidak dipahami oleh akal. Didalam wahyu terdapat ayat-ayat yang tidak
mudah dipahami oleh akal. Di dalam wahyu terdapat ayat-ayat yang membicarakan
kisah kisah masalalu,masa sekarang dan masa yang akan datang. Semua ayat tersebut
dapat dipahami maksudya oleh akal,dan jika terdapat wahyu yang menjelaskan
kemustahilan bagi akal untuk dipahami,akal tidak wajib menerima yang
mustahil,sebagaimana akal tidak harus percaya bahwa manusia berada di sutu tempat
dalam waktu yang bersamaaan, tetapi keberadaan tersebut menjadi masuk akal ,jika
yang dimaksudkan adalah ALLOH SWT . Yang menciptakan semua keberadaan. Hal
itu tidak mustahil bagi-Nya dan bagi akal. Jika terdapat wahyu yang secara lahiriah
bertengtangan,akal menjelaskannya diluar makna lahiriahnya sehingga wahyu yang
dimaksud dapat dengan mudah diamalkan oleh manusia.
C. LANDASAN METODOLOGI
Metode yang tepat dalam mempelajari kaidah-kaidah sosial yang berlaku
dalam pembentukan ahklak manusia dimasyarakat adalah metode deskriptif,yaitu
berusaha
mencatat,melukiskan,menguraikan,dan
melaporkan
buah
pikiran,sikap,tindak, dan perilaku masyarakat dengan berbagai gejala sosial yang
berkembang
kaitannya
dengan
hukum
yang
berlaku.
Analisis kehidupan yang dihadapi manusia setiap hari mengalami
perubahan.perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ikut serta membentuk
akhlak manusia yang terus berlevolusi. Ilmu mengubah cara berfikir umat manusia
yang
secara
otomatis
mengubah
cara
bertindak.
Islam sebagai agama yang memiliki sumber ajaran yang universal tidak pernah
berhenti ditafsirkan dengan berbagai metode dan pendekatan. Ijtihat sebagai salah
satu metode penggalian pesan-pesan ALLAH SWT. Dalam alquran semakin
dibutuhkan karena Persoalan persoalan yang dihadapi manusia semakin kompleks.
pendekatan atau metode sad dzariah dan ihtisan (menolak kemudharatan dan
menarik kemaslahatan) adlah salah satu landasan metologis untuk berbentuk akhlak
manusia. Metode tersebut merupakan bagian dari ijtihad karena secra tekstual tidak
terdapat
dalam
nash
al-quran
dan
as-sunnah.
dengan sangat pentingnya ijtihad dalam mengenbangkan tata kehidupan
manusia,sudah seharusnya umat islam membuka kembali pintu ijtihad untuk berbagai
persoalan yang semakin kompleks yang berkaitan dengan pembenahan ahklak
manusia , tetapi dengan persyaratan peryaratan yang telah disepakati sebagaimana
para ulama telah d ijmakan.ijma sebagai kebulatan pendapat semua ahli ijtihad pad
suatu masa atas suatu hukum syara.
D. METODE IJTIHAD
abu zhrah mengtakan bahwa ijtihad adalah mengerahkan segala kemampuan yang
terdapat pada seorang ahli hukum islam ber-istimbath (menggali) hukum islam yang
bersipat praktis dai dalil yang terperinci.
Dari semua definisi tentang ijtihad di atas, dapat disimpulkan bahwa ijtihad adalah :
1. Pengerahan akal pikiran yang dilakukan oleh ahli hukum islam
2. Menggunakan akalnya dengan sungguh sungguh karena adanya dalil dalil yang
zhanni dari Alquran
3. Berkaitan dengan hukum syari dan amaliah
4. Menggali kandungan hukum syari dengan berbagai usaha dan pendekatan
5. Dalil dalil yang ada dirinci sedemikian rupa sehingga hilang ke zhanniannya
6. Hassil ijtihad berbentuk fiqh sehingga muda diamalkan
Ijtihad berati usaha memahami dalil alaqli dan assam dan melaksanakn ajaran
ajarannya.
Dalam perumusan konsep konsep ahklak, dibutuhkan metode ijtihad,diantarannya
sebagai berikut :
1. Istihsan,
2.
3.
4.
5.
6.
7.