HEMATOTHORAKS
Disusun Oleh :
Catur Maya Lupitasari
150070300011066
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Sinar X dada
Menunjukkan akumulasi cairan pada area pleura
Dapat menunjukkan penyimpangan struktur mediastinal (jantung)
b. GDA
Tergantung dari derajat fungsi paru yang dipengaruhi, gangguan
mekanik pernapasan, dan kemampuan mengkompensasi
PaCO2 mungkin normal atau menurun
Saturasi oksigen biasanya menurun
c. Torasentesis
Menunjukkan darah/cairan serosanguinosa (hemothoraks)
d. Full blood count
Hb menurun
Hematokrit menurun
F. PATOFISIOLOGI
Nyeri akut
G. KOMPLIKASI
Kegagalan pernapasan
Kematian
Fibrosis atau parut dari membran pleura
Syok
H. PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan adalah untuk menstabilkan pasien, menghentikan
pendarahan, dan menghilangkan darah dan udara dalam rongga pleura.
Penanganan pada hemothoraks adalah:
1. Resusitasi cairan
Terapi awal hemotoraks adalah dengan penggantian volume darah
yang dilakukan bersamaan dengan dekompresi rongga pleura. Dimulai
dengan infus cairan kristaloid secara cepat dengan jarum besar dan
kemudian pemnberian darah dengan golongan spesifik secepatnya.
Darah dari rongga pleura dapat dikumpulkan dalam penampungan yang
cocok untuk autotranfusi. Bersamaan dengan pemberian infus dipasang
pula chest tube (WSD).
2. Pemasangan chest tube
Pemasangan chest tube (WSD) ukuran besar agar darah pada
toraks dapat cepat keluar sehingga tidak membeku di dalam pleura.
Hemotoraks akut yang cukup banyak sehingga terlihat pada foto toraks
sebaiknya di terapi dengan chest tube kaliber besar. Chest tube tersebut
akan mengeluarkan darah dari rongga pleura, mengurangi resiko
terbentuknya bekuan darah di dalam rongga pleura, dan dapat dipakai
dalam memonitor kehilangan darah selanjutnya.
WSD adalah suatu sistem drainase yang menggunakan air. Fungsi
WSD sendiri adalah untuk mempertahankan tekanan negatif intrapleural.
Macam WSD antara lain:
WSD aktif
continous suction, gelembung berasal dari udara sistem
WSD pasif
gelembung udara berasal dari cavum toraks pasien
3. Thoracotomy
Tindakan ini dilakukan bila dalam keadaan:
a. Jika pada awal hematotoraks sudah keluar 1500ml, kemungkinan
b.
luka
di
daerah
posterior,
medial
dari
scapula
harus
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola napas
2. Defisit volume cairan
3. Penurunan curah jantung
4. Nyeri akut
J. MASALAH KEPERAWATAN
No
1
Etiologi
Trauma tumpul / penetrasi pada dada
Perdarahan
Masalah Keperawatan
Penurunan curah jantung
Perdarahan
Nyeri akut
Nyeri akut
Trauma tumpul / penetrasi pada dada
Perdarahan
Ketidakefektifan
napas
pola
Ventilasi
takipnea
Klien mampu bernapas
dengan mudah
Klien menunjukkan jalan
Intervensi
1. Identifikasi etiologi /factor
Rasional
1. Pemahaman penyebab kolaps
yang tepat
2. Distres pernapasan dan
perubahan pada tanda vital
dapat terjadi sebagai akibat
stress fisiologis dan nyeri
menunjukan terjadinya syok
b/d hipoksia/perdarahan
3. Kesulitan bernapas dengan
6.
Kaji fremitus
konsolidasi
7. Sokongan terhadap dada dan
otot abdominal membuat
batuk lebih efektif/mengurangi
trauma
8. Meningkatkan inspirasi
maksimal, meningkatkan
dimanifestaikan sebagai
ansietas/takut
10.
Mempertahankan tekanan
negatif intra pleural sesuai
yang diberikan,
meningkatkan ekspansi
drainase cairan
Air botol penampung
bertindak sebagai
kearea pleural.
Gelembung udara selama
ekspirasi menunjukan
botol penampung
diharapkan).
Bekerjanya pengisapan,
menunjukan kebocoran
Evaluasi ketidak
normalan/kontuinitas
system
Botol penampung bertindak
dari dada
Klem selang pada bagian
intrapleural), sehingga
sementara.
tunjukan perbedaan
tekanan antara inspirasi
dan ekspirasi. Pasang surut
2-6 selama inspirasi normal
dan sedikit meningkat saat
batuk. Fluktuasi berlebihan
menunjukan abstruksi jalan
napas atau adanya
pneumothorak besar.
Berguna untuk
mengevaluasi
kondisi/terjadinya
Catat karakteristik/jumlah
drainase selang dada
menimbulkan
batuk/ketidaknyamanan
dada
Pemijatan yang keras
dapat timbulkan tekanan
hisapan intratorakal yang
gangguan sirkulasi.
Deteksi dini terjadinya
komplikasi penting, contoh
berulang pneumothorak,
adanya infeksi.
KOLABORASI
penghilangan distress
respirasi dan sianosis b/d
hipoksemia
normal
Intervensi
1. Pertahankan catatan intake dan
Rasional
1. Mempertahankan status
adekuat
Jumlah dan irama
normal
Elektrolit, Hb, hematokrit
klien
3. Mengetahui perkembangan
intervensi
4. Tekanan darah yang tinggi
dan takikardi menunjukkan
darah, nadi)
kedalaman napas
Kolaborasi
6. Kolaborasi pemberian cairan IV
Darah, produk darah
6.
rentang normal
Tidak ada distensi vena
leher
Mengembalikan volume
perdarahan
Mengembalikan elektrolit
Kristaloid
Intervensi
1. Catat adanya tanda dan gejala
penurunan curah jantung
Rasional
1. Mengetahui status kesehatan
klien sehingga dapat
menentukan intervensi yang
tepat
Setelah dilakukan
Klien mampu
1. Monitor TTV
intervensi keperawatan
menggunakan teknik
nonfarmakologi untuk
bahu berkurang
mengurangi nyeri
Klien melaporkan bahwa
ketidaknyamanan
3. Kurangi faktor presipitasi nyeri
gangguan tidur
menggunakan
manajemen nyeri
TTV normal
Tidak mengalami
nyeri yg dirasakan
4. Nyeri dapat berkurang saat
klien beristirahat
L. EVALUASI
1. Pola napas klien efektif
Tidak ada sianosis
Tidak ada dyspnea dan takipnea
Klien mampu bernapas dengan mudah
Klien menunjukkan jalan napas yang paten
TTV dalam rentang normal
2. Defisit volume cairan teratasi
Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
Intake oral dan intravena adekuat
Jumlah dan irama pernapasan dalam batas normal
Elektrolit, Hb, hematokrit dalam batas normal
3. Curah jantung tidak mengalami penurunan
Tanda-tanda vital dalam rentang normal
Tidak ada distensi vena leher
AGD dalam batas normal
4. Nyeri yang dirasakan klien berkurang
Klien mampu menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi
nyeri
Klien melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri
TTV normal
Tidak mengalami gangguan tidur
DAFTAR PUSTAKA
Magerman, Y. 2010. Pneumothorax/Hemothorax. Lecturer notes Cape
Peninsula University of Technology Faculty of Health & Wellness
Science. Paper 25. http://dk.cput.ac.za/hw_lnotes/25
Sub Bagian Bedah Thoraks Bagian Ilmu Bedah FK-USU / RS HAM / RS
Pirngadi Medan. 2000. Pengamatan Hasil Penanganan Evakuasi
Hemothoraks antara WSD dan Continous Suction Drainage
Lestari, S. 2010. Hematothoraks. Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammdiyah Yogyakarta. http://www.fkumyecase.net/wiki/index.php?
page=HEMATOTHORAX
Hudak & Gallo. 1997, Keperawatan Kritis, Pendekatan Holistik, Edisi VI
Vol.1. Jakarta: EGC
Herdman, T. Keather. 2009. NANDA International Nursing Diagnoses:
Definitions & Classification 2009-2011. United Kingdom: Wiley-Blackwell
Doengoes, Marilyn E, et al. 2010. Nursing Diagnosis Manual: Planning,
Individualizing, and Documenting Client Care 3 th Edition . Philadelphia:
F. A. Davis Company