Anda di halaman 1dari 8

Percobaan IV

Analisa Kimia Lumpur


Pemboran
TUJUAN

Mengenal dan memahami alat-alat dan prinsip kerja yang diperlukan

untuk menganalisa zat kimia yang terkandung dalam lumpur


pemboran.
Menentukan pH, alkalinitas, kesadahan total, dan kandungan ion dalam
lumpur bor.

Dril-016d. Percobaan IV. Analisa Kimia Lumpur Pemboran

1. Pendahuluan
Lumpur pemboran sangat menentukan keberhasilan suatu pemboran.
Oleh karena itu penanganan sifat-sifat fisik maupun kimia lumpur pemboran
harus dilakukan sebaik-baiknya, dengan cara menganalisis perubahan pada sifatsifatnya.
Dalam percobaan ini akan dilakukan analisa kimia lumpur pemboran dan
filtratnya, yaitu: analisa kimia alkalinitas, analisa kesadahan total, analisa
kandungan ion klor, ion kalsium, ion besi serta pH lumpur pemboran (dalam hal
ini filtratnya).

Dril-016d. Percobaan IV. Analisa Kimia Lumpur Pemboran

2. Alat Dan Zat Kimia Yang Digunakan

1.
2.
3.
4.
5.

Labu titrasi ukuran 250 dan 100 ml


Buret mikro
Pengaduk
Pipet dan pH paper
NaHCO3, NaOH, CaCO3, serbuk MgO, Kalium Chromat, Bentonite,
Gypsum, Aquadest, Quabracho
6. Larutan H2SO4 0,02 N, Larutan EDTA 0,01 M, larutan AgNO 3,
Larutan KMnO4 0,1 N
7. Indikator EBT, Phenoptalein, Methyl jingga, Murexid, HCl
konsentrat, Hidrogen Peroksida 3%, Larutan indikator besi, Larutan
buffer besi

Dril-016d. Percobaan IV. Analisa Kimia Lumpur Pemboran

3. Prosedur Percobaan
3.1. Analisa Kimia Alkalinitas
Siapkan lumpur dengan komposisi :
350 ml aquadest + 22,5 gr bentonite + 0,4 gr NaHCO 3 + 0,4 gr NaOH +
0,2 gr CaCO3, yang telah dibuat dan diaduk minimal 20 jam
1. Ambil 3 ml filtrat lumpur tersebut, masukkan ke dalam labu titrasi 250
ml, lalu tambahkan 20 ml aquadest.
2. Tambahkan 2 tetes indikator Phenolptalein dan titrasi dengan H2SO4
standar sampai warna merah tepat hilang. Reaksi yang terjadi adalah :
OH+
H+

H2O
2+
CO3
+
H

HCO33. Catat volume pemakaian H2SO4 (P ml).


4. Lalu pada larutan hasil titrasi, tambah 2 tetes indikator methyl jingga,
lanjutkan titrasi dengan H2SO4 sampai terbentuk warna jingga tua.
5. Reaksi yang terjadi :
HCO3- + H+
H2O +
CO2
6. Catat volume pemakaian H2SO4 total ( M ml ).
Catatan :
Jika,
* 2P > M menunjukkan adanya gugus ion OH- dan CO32* 2P= M menunjukkan adanya CO3- saja
* 2P < M menunjukkan adanya CO3- dan HCO3* P= 0 menunjukkan adanya HCO3- saja
* P= M menunjukkan adanya OH- saja
Perhitungan

Totalalkal inity

MxNH 2 S )4 x1000
epmtotalalkalinity
mlfiltrat
...........................(1)

1.
2. CO32- alkalinity =
jika ada OH- :

ppmC 0 32

M P xNH 2 SO4 x1000 xBMCO3


mlfiltrat

..............................................(2)

jika tidak ada OH- :

ppmC 0 32

PxNH 2 SO4 x1000 xBMCO3


mlfiltrat
......................................................(3)

3. OH- alkalinity :

ppm0 H

2 P M xNH 2 SO4 x1000 xBMOH


mlfiltrat

............................................(4)

4. HCO3- alkalinity :

ppmC 0 3

M 2 P xNH 2 SO4 x1000 xBMCO3


mlfiltrat

Dril-016d. Percobaan IV. Analisa Kimia Lumpur Pemboran

3.2. Analisa Kesadahan Total


Siapkan lumpur dengan komposisi :
350 ml aquadest + 22,5 gr bentonite + 6 ml larutan Mg2+ + 6 ml larutan
Ca2+ , yang telah dibuat dan diaduk minimal 20 jam.
1. Ambil 3 ml filtrat lumpur tersebut, masukkan ke dalam labu titrasi 250
ml.
2. Tambahkan 25 ml aquadest, 5 ml larutan buffer pH 10 dan 3 tetes
(sedikit) indikator EBT.
3. Titrasi dengan EDTA standar sampai terjadi warna biru tua.
4. Catat volume pemakaian EDTA.
Reaksi yang terjadi :
Ca2+ + H2Y2- CaY2- + 2 H+
Mg2+ + H2Y2- MgY2- + 2 H+
Perhitungan :

KesadahanTotal

mlEDTAxMED TAx 1000


mlfiltrat

= epm ( Ca2+ + Mg2+).........................................................................(6)

3.3. Menentukan kesadahan Mg2+ dan Ca2+


1. Ambil 3 ml filtrat lumpur di atas, masukkan ke dalam labu titrasi 250
ml.
2. Tambahkan 25 ml aquadest, 1 ml NaOH 10 N dan 50 mg Murexid
dalam NaCl.
3. Titrasi dengan EDTA standar sampai terjadi warna biru.
4. Catat volume pemakaian EDTA.
Reaksi yang terjadi :
Ca2+ + H2Y2- CaY2- + 2 H+
Perhitungan kesadahan

PerhitungankesadahanCa 2
empCa 2
2+

2+

mlEDTAxMED TAx 1000


mlfiltrat
..........................(7)
..............................................................(8)

epm Ca x BA Ca = ppm Ca
Perhitungan kesadahan Mg2+
ppm Mg2+ = (epm(Ca2++Mg2+)- epm Ca2+) x BA Mg............................... (9)

3.4. Menentukan Kandungan Klorida


Siapkan lumpur dengan komposisi :
350 ml aquadest + 22,5 gr bentonite + 0,4 gr NaCl, yang telah dibuat
kemarin
1. Ambil 2 ml filtrat lumpur tersebut, masukkan ke dalam labu titrasi 250
ml.
2. Tambahkan 25 ml aquadest, sedikit serbuk MgO dan 3 tetes larutan
K2CrO4.
3. Titrasi dengan AgNO3 standar sampai terbentuk warna endapan
jingga.
Dril-016d. Percobaan IV. Analisa Kimia Lumpur Pemboran

4. Catat volume pemakaian AgNO3.


Reaksi yang terjadi :
Cl- + Ag+
AgCl (s) (putih)
+
CrO4 + Ag
AgCrO4 (s)
perhitungan ppm Cl- =

mlAgNO8 xNAgNO3 x1000 xBACl


ppmCl
mlfiltrat
.......................................... (10)

3.4.1. Menentukan Kandungan Ion Besi (metode 1)


Siapkan filtrat lumpur bor dari campuran sebagai berikut :
350 ml aquadest + 22,5 gr bentonite + 0,1 gr quabracho yang telah
dibuat dan diaduk minimal 20 jam.
1. Tuangkan 5 ml filtrat lumpur ke dalam gelas kimia lalu tambahkan
1 hingga 2 tetes asam HCl konsentrat.
2. Tambahkan 0,5 ml larutan H2O2, sampai didapat warna kuning
muda (end point).
3. Tambahkan 1 ml larutan indikator besi. Timbulnya warna ungu
menunjukkan adanya ion besi dalam filtrat lumpur.
4. Tambahkan 0,5 ml larutan buffer besi. Ukur harga pH-nya. Jika
terlalu banyak larutan buffer yang ditambahkan maka timbul
endapan merah kecoklatan. Tambahkan 1 tetes atau lebih HCl
konsentrat sampai endapan hilang.
5. Titrasi dengan larutan KMnO4 0,1 N seperti langkah 2 sampai
didapat warna kuning muda.

3.4.2. Penentuan Kandungan ion Besi (metode 2)


Siapkan filtrat lumpur bor dengan komposisi :
350 ml aquadest + 22,5 gr bentonite + 0,1 gr quabracho yang telah
dibuat dan diaduk minimal 20 jam.
1. Tuangkan 10 ml filtrat lumpur ke dalam gelas kimia dengan teliti,
lalu asamkan dengan beberapa tetes HCl pekat.
2. Tambahkan lautan SnCl2 setetes demi setetes sampai timbul
warna kuning dari ion Fe2+. Tambahkan satu tetes SnCl2 berlebih
setelah terjadi perubahan warna tadi.
3. Tambahkan 20 ml larutan jenuh HgCl2, semuanya sekaligus (harus
terbentuk endapan yang warnanya putih murni).
4. Goyang-goyangkan sedikit supaya zat-zatnya tercampur lalu
diamkan selama 2 menit.
5. Tambahkan 200 ml air, 6 tetes indikator diphenylamine, dan 5 ml
H3PO4 pekat. Lalu titrasi dengan larutan K2Cr2O7 0,1 N sampai
timbul pertama kali warna coklat atau ungu.

Dril-016d. Percobaan IV. Analisa Kimia Lumpur Pemboran

DAFTAR PUSTAKA
.1. Rogers, W. F., "Composition and Properties of Oilwell Drilling Fluids", Gulf Publishing
Co., 1963.
2. "Drilling Fluid Engineering Manual", Magcobar Operation Oil Field Product Division
Dresser Industries Inc., Houston, USA, 1972.
3. Zaba, J. and Doherty, W. T., "Practical Petroleum Engineers Handbooks", Gulf Publishing
Co., 1979.
4. "Baroid Division", Material Lead Co., Post Office 1975, Part No. 564-30-I, Houston, Texas,
USA.

Dril-016d. Percobaan IV. Analisa Kimia Lumpur Pemboran

DAFTAR PARAMETER DAN SATUAN

Dril-016d. Percobaan IV. Analisa Kimia Lumpur Pemboran

Anda mungkin juga menyukai