Anda di halaman 1dari 3

Pengantar Dan Sejarah

Pemboran Horizontal
TUJUAN

Mengenali Sejarah Pemboran Horizontal Secara Umum Di Dunia dan Di

Indonesia
Mengenali Secara Umum Klasifikasi Pemboran Horizontal

Dril-033 Pengantar dan Sejarah Pemboran Horizontal

1.Pengantar dan Sejarah Pemboran Horizontal


Konsep tentang pemboran horizontal sudah ada sejak tahun 1920.
Amerika Serikat, China, dan Rusia telah melakukan pemboran horizontal dengan
panjang sumur horizontalnya rata-rata kurang dari 100 feet pada tahun 1950.
Beberapa teknologi yang penting dalam operasi pemboran horizontal ini antara
lain adalah teknik Measurement While Drilling (MWD), Technology Steerable
Motor, Logging While Drilling (LWD) dan komplesi.

Teknik mengenai pembelokan lubang bor dengan Curvature tinggi


mulai diperkenalkan pada awal tahun 1950 di California oleh JOHN
ZUBLIN. Teknik tersebut secara bersama juga diperkenalkan oleh JOHN
EASTMAN. Pada perioda tersebut, antusiasme terhadap pemboran
horizontal sudah sangat besar dan diketahui sudah banyak jumlah sumur
horizontal yang telah dibor. Kecenderungan tersebut tidak dapat bertahan
lama karena teknologi dan kondisi pada saat itu belum dapat mendukung
perkembangannya.
Esso Resources pada tahun 1978 melakukan pemboran horizontal
(Long Radius) di lapangan Cold Lake Canada. Sumur pertama hanya dapat
mencapai panjang horizontal 305 feet tetapi sumur yang keenam dapat
mencapai panjang horizontal sejauh 4157 feet.
Pada tahun 1979, ARCO melakukan 10 pemboran horizontal (Long Radius)
di lapangan Empire Abo. Teknologi yang digunakan sama sekali baru. Meskipun
demikian, hanya dua pemboran yang dinyatakan gagal karena adanya kesulitan
dalam pengontrolan arah pada saat kick-off.
Rekor dunia untuk jarak lateral terpanjang yang dapat dicapai dengan
pemboran horizontal saat ini masih dipegang oleh Shell. Pada sumur CA-13 di
lapangan Cormorant (Laut Utara), Shell telah berhasil melakukan pemboran pada
kedalaman 9691 feet (2953 m) dengan jarak horizontal sepanjang 15618 feet
(4760 m) dalam waktu 93 hari.
Sedangkan di Indonesia sampai tahun 1996 jumlah sumur horizontal di
lapangan ARCO mencapai lebih 25 buah, di MOBIL Oil lebih 5 buah, di TOTAL
Indonesie lebih 2 buah, ASAMERA 2 buah dan MAXUS 1 buah.
Secara umum pemboran horizontal diklasifikasikan dalam tiga kategori
berdasarkan besarnya pertambahan sudut kemiringan yang digunakan, yaitu:
Long Radius
Medium Radius
Short Radius
Disamping sistem-sistem yang termasuk ke dalam tiga kategori tersebut,
terdapat juga sistem-sistem baru yang telah dikembangkan secara khusus untuk
mencapai radius sekecil mungkin (Ultra-Short Radius).
Penetrator Ultra-Short Radius SystemDikembangkan oleh
Penetrators Inc.
Ultra Short Radius Radial System, URRSDikembangkan oleh
Petrolphysics
Sperry Sun Short-Radius SystemDikembangkan oleh Sperry Sun
Inc.

Dril-033 Pengantar dan Sejarah Pemboran Horizontal

Beberapa sistem pemboran yang lain diantaranya Eastman Christensen


Universal System, Preussag Joint System dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA
1. Aguilera R., "Horizontal Wells: Formation Evaluation, Drilling, and Production, Including
Heavy Oil Recovery", Gulf Publishing Company, Houston, 1991.
2. Short J., "Introduction to Directional And Horizontal Drilling", Penn Well Publishing
Company, Tulsa, 1993.
3. Pettus. D.S., "Horizontal Drilling: High-Angle and Extended-Reach", Southwest
Geoservices, USA, 1992.
4. Joshi S.D., "Horizontal Well Technology", Penn Well Publishing Company, TulsaOklahoma, 1991.
5. Joshi S.D., "Horizontal Well Technology",Penn WEll Publishing Company, TulsaOklahoma, 1991.

Dril-033 Pengantar dan Sejarah Pemboran Horizontal

Anda mungkin juga menyukai